surat surat sudah di amankan

"oya neng kyaknya ngobrolnya udahcukup,sekarang kamu siapin makan untuk kita''

''baik bude"

''jangan lupa jus tomat tanpa gula untuk kita,klo untuk nak alif,yuli sama adam kamu tambahin madu dua sendok''

''iya bude"

''oya jenk gimana rencana kita,harus lancar lo, iya kan pa,surat surat sudah di amankan to? dan lagi biarkan dulu dia bsemua sudah kita amankan......erencana kuliah"

''sudah donk,jangan kwatir soal surat surat itu,

''maksuya surat surat apa ya bude''

''ah kamu mungkin salah dengar neng,maksud bude surat surat untuk pernikahan kalian,bukan begitu jenk"seketika wajah mereka pias melihat kedatangan Lhatifah.

''(sebenarnya apasih rencana bude dan orang-orang ini,aku kok curiga,seperti ada sesuatu yang mereka rencanakan,kenapa mereka menyebutkan surat-surat,klo memang mengatakan soal surat-surat sarat untuk pernikahan,kenapa seakan panik,atau mungkin surat-surat rumah ini,ya Allah kenapa pikiran aku jadi parno gini sih,atau mungkin ada sesuatu rencana yg bude akan lakukan dengan dalih pernikahan,firasat aku kok ada yg gak beres ya sama orang-orang ini,baiklah akan aku selidiki sebelum semua jatuh ke tangan mereka "

"oya bude,makanan udah siap,silakan kemeja makan"

"ayo jenk kita makan,hanya menu sederhana''

***

setelah selesai makan mereka langsung menuju ruang tamu,entah apa yang mereka obrolkan,sedangkan yuli dan adam tak terlihat makan bersama mereka,tak berapa lama mereka berpamitan.

" neng calon martuamu mau pamitan ini lo. ''

''iya sebentar bude"

''nak mama plang dulu satu minggu lagi kamu akan mama boyong kerumah mama ya"

"iya ma".(huh enak aja,ini lo rumahku,kenapa harus bilang d boyong sih.)

setelah merapikan semua,aku bergegas untuk naik kekamar,tapi tiba-tiba di kamar utama bekas kamar umy dan abbah yang sekarang di tempati oleh bude ira dan pakde jono,terdengar ribut-ribut,seketika aku berhenti,jiwa kepoku memberontak untuk ingin tau.

" yah surat surat sudah kamu amankan? '

''jelas sudah donk bu,bahkan surat surat kebun karet sama kebun kopi sudah ku jadikan satu, bahkan surat rumah sama tiga mobil yang di pakai yuli, adam dan yang kita pakai,kecuali surat mobil punya Lhatifah yg belum aku ambil,tapi itu gampang mungkin besok/lusa aku ambil d tas dia"untuk surat" kendaraan pengangkut getah sama kopi&restoran aku belum bisa menemukan"

"apa mungkin di simpan si eneng yah"

''entahlah bu,coba kamu tanya Lhatifah pelan,siapa tau di pegang dia,kita harus cepat bertindak bu,ingat kita di sini cuma numpang,klo kita salah langkah maka kita akan miskin lagi"

''ibu usahakan yah''

''ingat bu,kita harus secepatnya mengalihkan atas nama kita,agar anak anak kedepannya terjamin"

"yah ingat kita ini cuma punya setengah nya saja,untuk kluarga ivan juga setelah."

''iya bu faham,ingat jangan sampai Lhatifah tau rencana kita"

****

"(ya Allah tega bener mereka merencanakan semua itu,padahal sudah aku anggap orang tuaku sendiri,apa mereka tak sadar bahkan selama ini kebutuhan mereka mengambil hak kuku) ''

***

(aku harus pura pura tidak tau,ya... aku harus bertindak,aku gak mau harta peninggalan abbah di kuasai orang-orang tamak harta,aku lebih iklas di kasihkan anak anak yatim) '' sambil melangkahkan kaki menuju kamar.