Harga penawar mulai naik hingga berada pada tawaran terakhir 700 juta.
Semua menoleh kearah suara penawar tapi tak seorang pun bisa mengenali karena mereka semua memakai topeng wajah.
Tepuk tangan pun terdengar dan sang penawar lalu turun menandatangani sebuah berkas.
"Bawa dia."katanya lalu meninggalkan tempat.
"Baik Tuan. Tapi selanjutnya adalah lelang batu permata langka."jelas lelaki dibelakangnya.
"Aku tidak tertarik!"jawab laki-laki yang disebut tuan itu dengan tegas. Lalu dia pergi dan disusul dengan Kate yang dibawa oleh asistennya.
"Kamu baca ini dengan teliti dan turuti semua perkataanku."laki-laki yang membeli Kate melempar sebuah map padanya saat di dalam mobil.
Kate membaca dengan seksama. Sebuah perjanjian yang bisa menguntungkan dirinya.
Menjadi mata-mata di rumah Tuan Rain Aditama dan menyamar sebagai pelayan.
Kate berfikir untuk sekarang yang terpenting adalah tempat tinggal. Dia lalu menandatangani berkas itu, sesaat dia lupa jika sekarang namanya Sisi. Dia menandatangani dengan nama Sisi.
"Kau bisa bicara kan? Dari tadi diam saja. Aku tidak memperkerjakan orang cacat."tegas Rain.
"Iya tuan Rain."suara parau Sisi saat menjawab pertanyaannya membuatnya terkejut. Suara yang sangat lemah.
"Kau belum makan?"tanyanya lagi.
Sisi menggelengkan kepala. Dia merasa perutnya perih dan kosong. Rain mengintruksikan sang sopir untuk menepi ke sebuah tempat makan.
"Lihat pasangan itu serasi sekali ya"celetuk salah seorang pengunjung perempuan.
"Wanitanya seksi sekali."celetuk seorang pengunjung lelaki.
Sisi yang menjadi pusat perhatian merasa risih lekuk tubuhnya yang terlihat saat memakai dress mini dilihat banyak orang.
Rain mengerti situasi ini dia lalu melepas jaket jubahnya dan di kenakannya pada Sisi. Sisi lalu menatap Rain dengan terkejut.
"Terimakasih"katanya.
"Pesan makanan yang kamu mau."kata Rain setelah duduk.
Sisi lalu memesan makanan yang diinginkan. Tak lama pesanan datang dan mereka mulai makan. Selesai makan Rain membahas poin penting perjanjian tadi.
"Aku ingin kau menawan para pengkhianat itu. Gunakan cara apapun. Kau harus pandai dalam bersikap."tegasnya. Sisi mengangguk mengerti.
"Ini pelayan baru. Ajari dia dengan baik."kata asisten Rain saat sampai di kediaman Aditama.
"Baik asisten Coky."angguk seorang perempuan.
"Mari kutunjukkan kamarmu."kata perempuan itu.
"Disini kamar mu. Aku Resti kepala pelayan perempuan disini. Jika butuh sesuatu atau ada yang ditanyakan aku berada tiga kamar dari sini." Katanya lalu pergi meninggalkan Sisi.
"Ah, aku lupa siapa namamu?" Dia berbalik lagi.
"Aku Sisi."jawab Sisi.
Resti lalu tersenyum "selamat beristirahat. Besok bekerjalah dengan giat."
Kesokan paginya.
"Ambil baju kotor dikamar Tuan Rain. Mesin cuci di lantai atas dan jemur sekalian." perintah Resti mengintruksikan kepada Sisi.
"Ikut aku."salah seorang pelayan mengajak Sisi menunjukkan kamar Tuan Rain.
Pelayan yang lain terheran karena biasanya yang diperbolehkan masuk ke kamar Tuan Rain hanya Resti dan Luna pelayanan yang memandu Sisi.
"Ini tugas barumu. Periksa dengan teliti sebelum memasukkan baju kedalam mesin cuci."Luna memperlihatkan cara kerjanya.
Dia merogoh setiap saku baju dan celana tuannya. Lalu di saku celana terdapat sebuah kertas kecil dilipat.
"Pesan untuk mu. Ini rahasia kerja kita."tegas Luna. Sisi membaca pesan dikertas itu. Ia mengangguk mengerti.
Jadi Luna juga mata-mata milik Tuan Rain. Sisi lalu melakukan tugasnya seperti seorang pelayan sebagai mestinya.
"Heh. Baru masuk sudah bisa mendapat tugas melayani Tuan."celetuk seorang pelayan yang sedang mencuci beberapa tumpuk kain lap kaki.
Sisi hanya melihat pelayan itu lalu kembali fokus pada pekerjaannya.
Pelayan itu tak terima diabaikan lalu menyiram air sabun cucian bekas lap ke baju bagian bawah Sisi. "Ups maaf. Tadi aku ingin membuangnya ke sana."tunjuknya ke arah saluran pembuangan air.
Sisi tak menggubris ia lalu membersihkan diri dan segera menyelesaikan kerjanya.
🐾🐾
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
X'tine
hadir thor, kayak nya menarik ceritanya
2023-03-01
1