Ratih, pelayan yang sejak kedatangan Sisi selalu membuat Sisi tak nyaman dalam bekerja hari ini juga berulah lagi.
"Sisi nanti malam tugas mu membakar sampah dedaunan."kata Ratih.
"Baik."jawab Sisi enteng.
Malam pun tiba Sisi berjalan menuju tong besar sampah daun menumpuk. Tempatnya agak jauh dari jangkauan nyala lampu.
"Mau kemana?"tanya bodyguard laki-laki mengagetkan Sisi.
"Membakar sampah." Sisi berjalan ke tempat membakar sampah dikawal oleh bodyguard tersebut.
Setelah sampah dedaunan terbakar oleh api yang berkobar barulah terlihat olehnya beberapa orang laki-laki berdiri mematung di berbagai sudut gelap.
Setelah sampah terbakar habis dia lalu menuju kamarnya dan membersihkan diri lalu pergi tidur.
Suara getaran smartwatch yang Sisi simpan disamping kasurnya membangunkannya. Dia melihat panggilan masuk lalu menjawabnya.
"Pakai bajumu. Ini misi penting."suara Rain terdengar.
Dengan cepat Sisi mengganti bajunya dan keluar lewat jendela. Diluar sudah ada bodyguard yang menunggu dan menuntun jalan untuknya.
Dia dibawa oleh mobil menjauh dari kediaman Aditama menuju ke sebuah bukit yang berliku. Setelah sampai di jalan yang cukup tinggi dia diturunkan, disana sudah ada Rain yang menunggu.
"Dua hari lagi aku ada transaksi disini."Rain menunjuk ke jalan aspal yang lebar dibawah bukit.
"Akan kutempatkan beberapa orangku disini. Rencana rincinya aku akan kirimkan pesan."jelasnya.
Sisi lalu diajak menaiki mobil yang sama dengan Rain untuk menunjukkan jalan tersembunyi untuk mereka lalui nanti. Seperti misi di fast and furious.
Paginya Sisi bangun terlambat dia masih merasa mengantuk karena perjalanan semalam. Dia menuju kamar Rain untuk mengambil baju kotor tapi dengan langkah kencang Ratih menyusulnya.
"Hei pemalas! Sudah jam berapa ini kenapa baru keluar? Biar aku saja yang ambil baju kotornya."dia menyeruak ingin masuk.
Sisi seketika memegang pergelangan tangannya dengan kuat "Jangan sembarang. Ini bukan tugasmu!".
Ratih yang kesakitan melepas tangannya dan menatap Sisi sengit.
Dia sudah lama bekerja disana bahkan sebelum pelayan yang lain juga mulai bekerja tapi malah Sisi yang mendapatkan hak istimewa untuk melayani tuannya. Dia lalu pergi dengan hati kesal dan rencana buruk di otaknya.
Sisi mengambil baju kotor dan melihat pesan yang ditinggalkan di saku celana Rain. Baju-baju kotor itupun dia bawa ke tempat mencuci.
"Sisi bisa bantu aku membentangkan selimut ini?"tanya seorang pelayan yang juga sedang menjemur. Sisi lalu membantunya. Dia merasa berat saat mengangkat selimut itu berdua dengan teman kerjanya.
"Terimakasih kasih. Aku Nia."ucap teman kerjanya. "Namamu langsung terkenal oleh semua pelayan setelah melihat kamu ditunjuk untuk melayani Tuan."dia bercerita.
Sisi tak begitu mempedulikan hal seperti itu. Saat menjadi Kate pun dia juga sering dicemburui oleh teman satu grup nya.
"Kau setiap hari selalu mengerjakan tugas yang berat seperti ini kenapa tidak menolak?"tanya sisi.
Nia mengibaskan selimut yang sudah terbentang di atas. "Aku anak yatim-piatu bisa diterima kerja disini saja sangat beruntung karena bisa mendapat tempat tidur dan makanan yang enak."jawabnya.
Suara mesin cuci berhenti berputar Sisi lalu menghampiri mesin cuci dan melanjutkan kerjanya.
"Awh.."suara mengaduh dari Nia. Sisi melihat Ratih berulah lagi.
"Kerja jangan banyak ngobrol jadi pekerjaan lain tak akan selesai."Ratih melenggang pergi. Sisi lalu menolong Nia untuk bangun.
"Sisi kalau tugasmu sudah selesai bantu Rani mencabut rumput liar."Ratih berteriak.
"Alat mencabutnya ada digudang."Ratih menunjuk ke gudang. "Ambil sendiri jika ingin membantu."
Setela selesai menjemur pakaian Sisi pergi ke gudang mencari alat untuk mencabut rumput. Saat masuk tiba-tiba pintu terkunci dari luar. Sisi menggebrak gebrak pintu meminta dibuka tapi tak seorang pun membukanya.
"Kemana Sisi?"tanya Luna di aula tempat makan para pelayan. Dia sebagai ketua dari pelayan kediaman Aditama yaitu Rumah Besar yang ditempati Rain.
"Kami tidak melihatnya dari waktu makan siang tadi."jawab seorang pelayan.
"Ini sudah waktunya makan sore tapi dia juga tidak ada."Luna melihat jam lalu pergi keluar. Ratih dan temannya tersenyum puas.
Luna memeriksa kamar Sisi tapi dia tak ada. Dia mempertanyakan kepada kepala pelayan kalau saja dia ditugaskan tanpa sepengetahuan Luna tapi Resti pun juga tak tahu.
Hingga malam pun tiba Sisi yang merasa sudah lemas mencoba menggebrak pintu gudang lagi. Tak lama pintu terbuka seorang bodyguard muncul disana.
"Ternyata kamu disini. Luna mencari mu dari tadi. Apa yang kau lakukan digudang penyimpanan barang bekas?"bodyguard itu memapah Sisi.
"Dia ketemu."ucapnya lewat earpiece. Tak lama Luna datang berganti membantu memapah Sisi ke kamar.
"Aku lapar dan haus."kata Sisi. Luna lalu pergi mengambilkan makanan untuknya.
"Jangan ceroboh. Belum juga menjalankan misi tapi kau sudah bisa terkurung di gudang."kata Luna.
"Aku dikerjai mereka. Aku kira itu gudang menyimpan peralatan."jawab Sisi memakan makannya dengan lahap.
"Kau sudah tahu tugasmu besok kan?"Luna beranjak akan pergi.
"Iya."
🐾🐾
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
penggemar_Uangkecil?!
.
2023-12-12
1
X'tine
semangat sisi
2023-03-01
1
Siery Klein
semangat sisi! semangat thor!
2022-05-19
0