Dalam perjalanan mencari tempat bersembunyi, tiba-tiba Madika di kejutkan oleh suara yang terdengar di tempat yang tidak begitu jauh dari tempat ia berdiri.
lalu Madika pun memutuskan untuk mengecek sumber suara itu sambil berjaga-jaga agar posisi-nya tidak di ketahui oleh peserta yang lain.
Saat Madika tiba di tempat sumber suara itu, tampak dua orang peserta sedang bekerjasama untuk melawan salah seorang peserta. parah-nya lagi dua peserta itu adalah anak laki-laki sedangkan satu peserta yang mereka hadapi itu adalah seorang gadis berparas cantik.
dari luar gadis itu tidak terlihat seperti seorang petarung karena pesona-nya yang begitu indah dan tampak anggun. namun sebenar-nya gadis itu adalah sosok yang sangat kuat dan sadis.
gadis cantik itu bernama Natalia Taunaroso, dan dia di kenal sebagai 'putri sadis pengendali petir api.'
Natalia adalah salah satu orang yang memiliki talenta istimewa dalam Saga-nya, bisa di bilang ia memiliki Saga yang cukup langka karena Saga yang ia miliki mempunyai dua tipe, yaitu elemen petir dan elemen api.
sementara orang biasa hanya bisa memiliki satu elemen saja di dalam satu Saga-nya.
Saat ini Natalia di perhadap-kan dengan dua pria yang memiliki masalah pribadi dengan diri-nya dan saat ini dua pria itu berpikir bahwa ujian ini bisa menjadi alasan bagi mereka untuk memberi pelajaran kepada Natalia.
Meskipun Natalia sudah tahu niat mereka, namun Natalia tetap menanggapi hal itu dengan sangat tenang seolah diri-nya sudah pernah menjalani pertarungan yang lebih berbahaya dari pertarungan-nya saat ini.
"akhir-nya ketemu juga kau!" ucap salah satu pria yang bernama Juksio sambil memainkan pedang es di tangan-nya.
"kami sudah mengincar-mu sejak lama." ucap Siole sambil berseringai.
"hmm.... seperti-nya kalian masih belum puas ku hajar di wilayah perburuan beberapa hari yang lalu." ucap Natalia dengan senyum khas-nya saat meremehkan lawan.
"tchi, benar-benar gadis menyebalkan!" ucap Juksio sambil mengayunkan tangan-nya ke depan. lalu muncul sebuah gumpalan angin yang makin lama makin membesar. lalu angin itu langsung melesat cepat ke arah Natalia.
melihat serangan itu, Natalia pun langsung melompat ke atas pohon untuk menghindar, sehingga serangan itu hanya menghantam batang pohon dan menghasilkan ledakan angin yang membuat pohon itu langsung tumbang.
"serangan lambat seperti itu mana bisa mengalahkan-ku!" ucap Natalia sambil berseringai licik.
"jangan melupakan-ku!" ucap Siole yang kini tiba-tiba berada di belakang Natalia.
lalu dengan cepat Siole mengayunkan pedang es-nya untuk menebas leher Natalia.
Natalia yang menyadari tebasan itu langsung menunduk untuk menghindar. lalu setelah itu ia segera melompat ke bawah dan menjaga jarak dari Siole.
Tidak cukup sampai di situ, Siole yang melihat Natalia menghindar langsung melemparkan pedang es-nya ke arah Natalia dan kemudian menyatukan telapak tangan-nya dan kemudian membuka-nya lagi.
tak lama setelah membuka tangan-nya tiba-tiba pedang yang ia lemparkan ke arah Natalia langsung memunculkan kloning, sehingga jumlah pedang itu kini menjadi lima buah pedang.
Kelima pedang itu kini mengincar Natalia.
saat Natalia mendarat di tanah, Natalia langsung menggulingkan tubuh-nya ke depan sebanyak dua kali sehingga pedang-pedang itu kini hanya menancap ke tanah dan tidak mengenai Natalia. kemudian Natalia pun langsung melakukan salto hingga akhir-nya langsung berdiri dengan sikap yang siap bertarung.
Tak lama setelah itu Juksio tiba-tiba muncul dari arah samping sambil melancarkan tinju angin yang sangat kuat.
Natalia berhasil menghindar ke samping, namun tekanan angin yang sangat kuat dari tinju itu membuat Natalia terhempas dan terdorong kebelakang.
Saat terdorong ke belakang, Natalia langsung berinisiatif untuk mengarahkan kedua tangan-nya ke belakang. setelah itu ia menyembur-kan api dengan sangat kuat melalui kedua tangan-nya itu sehingga tubuh-nya berhasil tertahan dari dorongan angin itu.
"seperti-nya kalian benar-benar minta di hajar ya!" ucap Natalia dengan tegas sambil memunculkan dua buah pedang petir.
pedang itu tampak memancar-kan kilatan-kilatan kecil di sekitar area bilah pedang tersebut.
Setelah itu Natalia pun langsung maju dengan sangat cepat ke arah Juksio dan membuat Juksio terkejut melihat kecepatan-nya itu.
Saat Natalia menebas ke arah wajah Juksio, tiba-tiba sebuah es muncul dari bawah tanah dan langsung menjulang tinggi ke atas sehingga serangan Natalia berhasil terblokir oleh es itu.
tak lama setelah itu tiba-tiba muncul es yang berujung runcing dari bawah kaki Natalia. es itu langsung menjulang ke atas dengan sangat cepat dan hampir saja melukai Natalia.
beruntung Natalia berhasil melompat ke belakang untuk menghindar.
"kombinasi kalian lumayan juga...." ucap Natalia sambil tersenyum dan menoleh ke arah Siole yang saat ini sedang melesat ke arah-nya sambil mengambil ancang-ancang untuk menebas.
Sementara itu, Siole yang tiba-tiba di tatap sambil tersenyum oleh Natalia kini merasa terkejut karena ia sadar bahwa Natalia sudah menyadari keberadaan-nya.
lalu dengan cepat ia langsung melancarkan tebasan pedang-nya ke arah Natalia, dan seketika beberapa es runcing bermunculan di udara serta langsung melesat ke arah Natalia.
Natalia yang bisa melihat semua serangan es runcing itu langsung menghindari semua-nya sambil bergerak maju ke arah Siole.
tak butuh waktu lama, kini Natalia sudah berada sangat dekat dengan Siole.
Siole yang merasa terancam pun langsung menebaskan pedang es-nya ke arah leher Natalia. namun dengan cepat Natalia langsung menangkap pedang es itu dengan tangan kosong.
"apa kau lupa apa kegunaan api?" ucap Natalia bertanya sambil tersenyum.
Mendengar pertanyaan itu, Siole pun langsung menoleh ke arah pedang-nya yang saat ini di pegang oleh Natalia.
pedang-nya yang tajam itu kini meleleh karena panas yang di hasilkan oleh Saga api milik Natalia.
melihat hal itu Siole pun makin panik.
di tengah ke panikan Siole tiba-tiba Natalia langsung mencekik Siole sambil mengalirkan arus petir yang sangat kuat sehingga Siole langsung kejang-kejang dan tak bisa berontak.
Melihat hal itu, Juksio pun langsung menembak-kan bola angin padat ke arah Natalia dengan niat agar Natalia melepaskan Siole.
namun Natalia yang menyadari hal itu malah langsung mengarahkan salah satu tangan-nya ke bawah dan kemudian dari tangan-nya itu menyemburkan api dengan sangat kuat sehingga tubuh Natalia terdorong ke atas bersamaan dengan Siole yang saat ini masih berada dalam cekikikan-nya.
"sa.... sadis sekali gadis itu...." batin Madika sambil pasang ekspresi suram ketika melihat Siole yang tergantung di tangan Natalia dalam keadaan kejang-kejang karena masih terus di setrum menggunakan elemen petir. "ku harap aku tak berurusan dengan gadis mengerikan itu." batin-nya sambil menyembunyikan diri di balik pepohonan.
Saat ini Madika masih memiliki sedikit trauma kepada pengguna elemen petir, hal itu di karenakan diri-nya di masa lalu di bunuh oleh paman-nya yang merupakan pengguna petir terkuat di keluarga mereka.
Kalau ada yang minat baca karya saya yang lainnya bisa cek di profil author ya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 456 Episodes
Comments
Nino Ndut
idiot
2023-11-28
1
Jimmy Avolution
Ayo...ayo...
2023-01-27
0