Madika yang mendengar perkenalan tuan Risiwuku hanya menggeleng kepala-nya.
"yang benar saja.... kenapa di saat sudah mati aku malah masih sempat berhalusinasi seperti ini." batin Madika.
saat ini Madika masih belum percaya bahwa yang di hadapan-nya memanglah sang penguasa angin dan merupakan salah satu dari empat kesatria legendaris yang menjadi pengawal setia raja Arga.
"sekali lagi aku bertanya, apakah kau mau mendapatkan kesempatan kedua untuk bisa membalaskan dendam-mu?" tanya tuan Risiwuku sekali lagi.
Mendengar pertanyaan itu muncul dua kali, Madika pun mulai berpikir, dan ia pun mencoba untuk menanggapi ucapan tuan Risiwuku.
"apa maksud ucapan anda?" tanya Madika dengan sopan untuk meminta penjelasan secara rinci dari tuan Risiwuku.
"seperti yang ku sebut tadi, kesempatan kedua.... yang arti-nya aku bisa menghidupkan kembali diri-mu, atau lebih tepat-nya aku bisa memindahkan jiwa-mu yang berada di masa ini ke dalam tubuh-mu yang berada di masa lalu, dengan begitu, maka semua ingatan-mu yang ada di masa ini akan kau miliki di masa lalu itu, dan kau akan memulai kembali hidup yang baru di masa lalu itu." jelas tuan Risiwuku.
"apa hal itu benar-benar bisa di lakukan?" tanya Madika yang saat ini tampak mulai tertarik dengan tawaran tuan Risiwuku.
"tentu saja bisa.... namun itu benar-benar akan menguras sangat banyak energi Saga yang ku miliki, bahkan kemungkinan hanya bisa ku lakukan sekali saja." jelas tuan Risiwuku sekali lagi.
Mendengar penjelasan itu, Madika pun menjadi sedikit bimbang untuk memilih. namun pada akhir-nya ia tetap membulatkan tekad-nya.
"sebenar-nya aku tidak begitu yakin dengan orang ini.... tapi jika memang dia bisa menghidup-kan kembali diri-ku ke masa lalu, maka sebaik-nya aku tidak menolak kesempatan emas ini." batin Madika.
"kalau begitu, apakah aku boleh bertanya?" ucap Madika dengan nada sopan.
"tentu saja." balas tuan Risiwuku sambil mengangguk pelan.
"baiklah, kalau begitu aku ingin tahu, apa tujuan anda memberikan kesempatan yang hanya bisa sekali pakai ini? dan jelaskan pula apa resiko yang mungkin harus ku alami jika menerima kesempatan yang anda maksudkan itu?" tanya Madika dengan nada menyelidik.
"begitu ya.... kalau begitu langsung ku jelaskan saja tanpa basa-basi.... saat ini, aku adalah jiwa gentayangan yang mewarisi jiwa serta kekuatan-ku kepada diri-mu yang merupakan orang yang terpilih secara langsung oleh-ku.... tujuan-ku adalah kembali ke sisi tuan-ku raja Arga.... dan di era ini, aku bisa merasakan bahwa raja Arga telah lahir kembali ke dunia ini." jelas tuan Risiwuku dengan jujur.
"begitu, ya.... jadi inti-nya kau juga tak mau kehilangan kesempatan untuk bertemu dengan raja Arga yang sangat melagenda itu?.... jadi dengan membiarkan-ku tetap hidup maka kemungkinan untuk bertemu dengan raja Arga masih dapat di wujudkan." balas Madika.
Setelah beberapa saat berbagi informasi, kini mereka berdua sepakat untuk membuat Madika bereinkarnasi ke masa lalu menggunakan Saga yang di miliki tuan Risiwuku.
"aku tak tahu kau akan tiba di masa lalu yang mana karena semua-nya tergantung sejauh mana energi Saga-ku bisa menjangkau masa lalu-mu." jelas tuan Risiwuku.
Setelah itu Madika pun langsung di reinkarnasi-kan ke masa lalu, dan hanya dalam waktu beberapa saat saja proses reinkarnasi pun selesai.
Saat ini di sebuah kamar tampak Madika yang berusia 15 tahun sedang membuka mata-nya secara perlahan.
setelah itu ia pun perlahan bangun dan kemudian menoleh ke segala arah untuk memastikan keadaan, hingga akhir-nya ia melihat sebuah kalender yang menunjuk-kan tanggal hari ini.
Melihat tanggal itu, Madika pun sontak terkejut dan merasa gembira karena ternyata reinkarnasi itu benar-benar berhasil.
"ini bukan mimpi kan?" ucap Madika sambil menampar pipi-nya sendiri.
Tak lama setelah itu Madika pun turun dari ranjang-nya dan langsung bercermin.
"ini benar-benar nyata.... aku benar-benar kembali ke masa lalu!" ucap-nya bersemangat ketika melihat diri-nya yang kini kembali berusia 15 tahun.
Setelah cukup lama terkagum-kagum, kini Madika tiba-tiba teringat akan sesuatu setelah bayangan kalender hari ini menghantui-nya.
"oh ya ampun.... aku lupa kalau hari ini akan di laksanakan ujian masuk akademi ksatria Walawatu!" ucap Madika dengan ekspresi yang terlihat sedikit panik.
lalu Madika pun bergegas menyiapkan semua perlengkapan-nya dan langsung berangkat ke akademi itu.
Setelah Madika tiba di akademi Walawatu, Madika sempat bertemu dengan dua orang teman dekat-nya yang bernama Tonda dan Nombo.
saat ini di tempat di laksanakan-nya ujian tahap pertama, terjadi sebuah kejadian yang membuat banyak calon siswa baru menjadi heboh, pasal-nya terdapat satu siswa yang di tolak di akademi itu karena energi Saga yang di miliki-nya masih setara dengan siswa tingkat dasar, sementara akademi ini hanya menerima tingkat atas.
"hah.... ternyata di dunia ini masih ada orang yang lebih malas menaik-kan tingkat energi-nya selain aku." batin Madika ketika mendengar berita itu.
Ujian tahap pertama adalah ujian yang menentukan seberapa besar tingkatan energi Saga yang di miliki oleh seseorang.
tingkatan itu bisa di naik-kan dengan cara berlatih. namun ketika sudah mencapai tingkat atas, berlatih saja tidak akan efisien untuk menaik-kan tingkatan, jadi harus melakukan perburuan yang berfungsi untuk menaik-kan tingkatan.
Setelah menunggu beberapa lama, akhir-nya giliran Madika untuk menguji seberapa besar kapasitas Saga yang ia miliki, dan betapa senang-nya ia ketika tahu bahwa ia sudah berada di tingkat atas. dengan kata lain ia sudah lolos ujian tahap pertama.
Setelah semua calon siswa baru menyelesaikan ujian tahap pertama, kini ujian tahap kedua pun segera di mulai.
Saat ini seluruh calon siswa di berikan sebuah alat yang berbentuk seperti jam tangan dan di layar-nya menunjuk-kan angka 50 poin. lalu setelah itu seluruh peserta di perintahkan untuk berpencar di dalam hutan luas milik sekolah.
di ujian ini seluruh peserta di paksa untuk bertarung. mereka yang kalah akan kehilangan poin, sementara yang menang akan mendapatkan poin, dan bagi mereka yang poin-nya tidak lebih dari 50 setelah ujian berakhir akan di nyatakan gugur.
Ujian tahap kedua di mulai, dan saat ini sudah di pastikan bahwa seluruh peserta pasti akan mulai mencari target masing-masing.
Sementara itu, di tengah hutan tampak Madika yang sedang di hadang oleh seorang peserta lain-nya. peserta itu adalah pengguna Saga elemen es.
Pria itu tiba-tiba menyerang Madika menggunakan es berujung runcing yang menjulang dari bawah tanah.
es itu bergerak ke arah Madika.
Madika yang terkejut dengan serangan dadakan itu langsung refleks menghindar ke samping.
"sial.... langsung bertemu musuh! seperti-nya aku memang sial." batin Madika.
"hahaha tadi-nya ku pikir akan bertemu orang kuat! tapi ternyata aku malah bertemu dengan pecundang payah seperti-mu!" ucap peserta yang bernama Onale dengan ekspresi meremehkan Madika.
Onale adalah salah satu siswa yang sering menjahili Madika saat masih di tingkat menengah.
dan kini mereka bertemu lagi di tempat ujian tahap kedua.
Madika yang dulu-nya merasa takut pada Onale karena sering di hajar kini terlihat tenang-tenang saja karena ia yakin bahwa diri-nya yang dulu hanya kalah di mental, bukan mekanik.
"ohoh..... kalau kau se-percaya diri itu, cobalah maju dan melawan-ku sekarang." ucap Madika dengan tenang.
"hahaha.... dasar bod0h!!" ucap Onale dengan suara keras sambil mengayunkan tangan-nya dari bawah ke atas, dan di saat yang bersamaan muncul es yang sangat runcing dari bawah tanah dan langsung melesat cepat ke arah Madika.
Madika yang sedari tadi diam dan tenang kini langsung melancarkan tinju angin yang menjadi salah satu jurus andalan-nya.
dalam sekejap es yang melesat ke arah Madika langsung hancur bertubi-tubi.
"apa-apaan itu?!" ucap Onale sambil membelalak-kan mata-nya karena terkejut.
Kalau ada yang minat baca karya saya yang lainnya bisa cek di profil author ya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 456 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
Hadir...
2023-01-27
0
Bee
nama nama karakter nya aneh ² ga sesuai dengan genre novel
2022-06-27
2