Aku dalam perjalanan ke kontrakan Juna. Ada apa, An?
Anne melenguh setelah membaca balasan pesan dari Dara. Kepalanya kembali berdenyut karena belum menemukan jalan untuk membayar DP biaya operasi bu Ningrum. Tatapannya menerawang jauh sedangkan pikirannya tengah mengingat siapa kiranya yang bisa membantunya saat ini. Bagus tidak mungkin bisa membantunya karena kekasihnya itu pun bukan orang kaya. Ayahnya hanya seorang karyawan pabrik sedangkan ibunya membuka toko roti.
"Om Rudi!" gumam Anne setelah teringat nama yang pasti bisa membantunya saat ini. Uang seratus juta pasti tidak ada apa-apanya bagi om Rudi.
Anne segera mencari kontak om Rudi. Ada perasaan gugup yang menjalar dalam hati. Ia takut om Rudi sedang sibuk dan tidak bisa menjawab telfon darinya.
"Hallo, om Rudi," ucap Anne setelah panggilan tersebut terhubung.
Tanpa basa-basi, Anne menceritakan kesulitannya saat ini. Ia menjelaskan dengan detail rincian biaya rumah sakit yang harus ia bayar dan tidak lupa ia memberitahu masalah DP yang harus dibayar malam ini.
"Terima kasih, Om! Saya akan menemui Om setelah selesai melakukan transaksi dengan pihak rumah sakit," ucap Anne sebelum panggilan tersebut selesai.
Seulas senyum manis terbit dari bibir Anne. Ia bisa bernapas lega karena om Rudi akan mentransfer uang yang dibutuhkan Anne saat ini juga. Anne terlihat sibuk menulis nomor rekening di ponselnya untuk dikirim ke om Rudi.
"Alhamdulillah! Terima kasih, Tuhan ... Engkau telah memberikan jalan untuk hamba." Anne bergumam setelah mengusap wajahnya dengan telapak tangan.
Tidak sampai sepuluh menit, ponsel Anne kembali berdering tanda sebuah pesan masuk. Anne membaca bukti transfer masuk yang dikirim om Rudi ke rekeningnya. Tanpa menunggu lebih lama lagi, Anne segera mengayun langkah untuk kembali ke IGD.
"Di mana saya harus membayar DP untuk biaya operasi ibu Ningrum?" tanya Anne kepada salah satu perawat yang ada di sana.
Anne melenggang begitu saja dari IGD setelah perawat tersebut menunjukkan di mana ruang administrasi berada. Ia harus mentransfer uang pemberian om Rudi kepada pihak rumah sakit karena tidak mungkin jia ia pergi ke bank terlebih dahulu.
"Tolong, segera tangani ibu saya, Pak!" ucap Anne setelah menandatangi beberapa berkas persetujuan operasi.
Setelah segala urusan selesai. Anne kembali ke IGD. Ia meminta tolong kepada salah satu perawat yang ada di sana agar menjaga bu Ningrum sebentar saja karena ia harus menemui om Rudi.
"Terima kasih banyak, Bu," ucapnya sebelum berlalu dari sana.
Perjalanan panjang harus Anne lalui kembali. Naik ojek adalah keputusan paling tepat di tengah-tengah padatnya lalu lintas dari Bekasi ke Jakarta Selatan. Mungkin hari ini ia harus bolak-balik di jalanan demi keselamatan bu Ningrum.
Semua itu akan ia lalui walau rasa lelah mulai mendera. Demi keselamatan wanita yang selama ini merawatnya, apapun pasti akan ia lakukan. Bahkan, Anne sendiri tidak tahu bagaimana cara mengembalikan uang pinjaman dari om Rudi nanti.
"Ya Tuhan, berikan jalan yang mudah untuk hamba," gumam Anne dengan pandangan yang tidak lepas dari gedung-gedung menjulang tinggi yang ada di sepanjang jalan yang ia lalui.
Detik demi detik telah berlalu, setelah menghabiskan waktu selama berpuluh-puluh menit, akhirnya ... Anne sampai di depan gerbang yang menjulang tinggi itu. Ia segera masuk tanpa harus melalui pertanyaan dari satpam yang ada di sana karena Anne memiliki akses keluar masuk rumah ini.
"Bu Una, apa Dara belum pulang?" tanya Anne ketika berpapasan dengan salah satu asisten rumah tangga yang bekerja di sana.
"Sepertinya Non Dara tidak pulang, tadi pamit jika ingin menghabiskan waktu di Bandung, Neng," jawab Bu Una.
"Kalau om Rudi di mana, Bu?" tanya Anne lagi,
"Oh, Tuan Rudi ada di ruang kerjanya, baru saja pulang dari kantor," ucap Bu Una seraya menunjuk lantai dua, di mana ruang kerja om Rudi berada.
Anne segera berlalu dari hadapan bu Una dan tidak lupa pamit kepada wanita berusia empat puluh tahun itu. Satu persatu anak tangga telah dilalui Anne hingga langkahnya harus terhenti di depan pintu yang tertutup rapat.
Helaian napas berat terdengar di sana sebelum Anne mengetuk pintu tersebut. Entah mengapa kali ini langkahnya terasa berat, ada perasaan ragu yang menyelinap dalam hati sebelum Anne menarik handle pintu tersebut.
"Om Rudi ... boleh saya masuk?" Anne menyembulkan kepalanya untuk melihat keadaan di dalam ruangan tersebut. Ia bisa melihat jika Ayahnya Dara itu sedang berkutat di depan laptopnya.
"Silakan masuk, An!" jawab om Rudi tanpa mengalihkan pandangannya, "tunggu saya di sofa," lanjut om Rudi.
Mendengar perintah itu, Anne segera masuk ke dalam ruangan bernuansa putih itu. Ia segera duduk di sofa seperti yang dikatakan oleh om Rudi. Anne tertunduk lesu, pikirannya melayang-layang entah kemana, hingga om Rudi duduk di sofapun ia tidak tahu.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya om Rudi hingga membuat Anne menegakkan kepalanya, ia menatap om Rudi dengan tatapan sendu.
Bulir air mata lolos begitu saja dari mata indah itu. Anne terisak karena tidak sanggup menceritakan apa yang sedang terjadi. Ia merasa sedang memikul beban berat di atas pundaknya. Masalah seperti sebuah bola yang terus menggelinding dalam hidupnya.
"Kalau kamu memang tidak mau bercerita tidak masalah, An." Terdengar suara bariton itu di telinga Anne.
"Saya butuh uang yang sangat banyak, om!" ujar Anne dengan kepala yang tertunduk.
Om Rudi hanya mengangguk-angguk kepalanya setelah mendengar langsung cerita dari Anne. Beliau menyilangkan kaki kanannya di atas kaki kiri, sedangkan, tatapannya tak lepas dari paras cantik Anne.
"Om bisa saja membantu semua biaya pengobatan ibumu tapi Om ingin mengajukan satu syarat yang harus kamu penuhi," ucap om Rudi tanpa mengalihkan pandangannya.
Anne tertegun mendengar pernyataan om Rudi. Ia mencoba menerka apa kiranya syarat yang diinginkan oleh ayahnya Dara itu. Perasaan tidak enak mulai menyapa hati dan pikirannya, "apa syarat yang harus saya penuhi, Om?" tanya Anne dengan suara yang lirih.
"Menikahlah denganku!" ujar om Rudi dengan suara yang tegas.
...🌹Selamat Membaca🌹...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
👑Ria_rr🍁
gila si Om Rudi main ngajuin persyaratan yang memojokkan Anne saja
2022-07-18
2
Lucyna
wah ... wah si om rudi mengajukan syrat menikah, kira-kira ane mau gak yah 🤔
2022-07-18
1
Erni Sari
wow, ada kesempatan dalam kesempitan
2022-07-18
1