BERTENGKAR LAGI

Pertengkaran beberapa malam lalu masih membuat mereka sama-sama diam tak bertegur sapa, Ros yang biasanya selalu menyediakan kebutuhan Ben tak ambil pusing, memasak pun untuk makan berdua bersama Yola, dan parahnya Ben acuh tak acuh, merasa tidak bersalah sama sekali,Ben pun tidur di kamar sebelah, Ros tak peduli, mereka habiskan waktu bermain, menonton, tidur selama beberapa hari ini, seperti menikmati liburan yang tidak memikirkan apa-apa Ros merasa masa bodoh dengan semua, namun Ros masih menjaga agar tetangga tidak tau, Ros mencoba biasa saja, walau kenyataan yang sebenarnya berbeda.

Setelah Ben berangkat kerja, Ros mulai beberes, sambil memantau Yola yang asik bermain dengan boneka pandanya,,kadang Ros tersenyum melihat tingkah Yola yang lagi bermain, anaknya tumbuh jadi anak yang aktif, berlarian, menirukan apa yang dikerjakan Ros bahkan sudah mulai memanjat, Ros harus benar-benar extra memperhatian kegiatan anaknya.

"hyoooo,, yhooo"terdengar suara Yola bermain Ros hanya melihat sekilas sambil melanjutkan lipatan baju yang belum sempat dilipat semalam, Yola duduk di bawah sofa, masih aman, gak manjat Ros pun tersenyum

" hyoo,hyoo,, ya, ya, ya.. ta ta nyu, hyoo ma"Ros pun menoleh lagi dan mendekat,,

"loh, inikan handphone papa sayang, ko dimainin? darimana dapatnya?" ternyata Yoka mengerti dia berdiri dan menepuk-nepuk sofa.

"yoh, yoh, yoh"

"anak pinter mama, kita simpan ya handphone papa, gak boleh dimainin" Yola cuma mengangguk,,Ros memindahkan Yola bermain di tempat yang lebih luas, namun Ros penasaran dengan handphone Ben,

Ternyata tak terkunci,, Ros melihat aplikasi di handphone nya, jarinya pun terhenti di Watsapp dan mulai membuka semua chattingan yang ada di dalamnya, ada dari mertuanya, ada dari beberapa teman sekerja yang masih dikenal, namun ada satu nama yang tidak pernah tau tangannya terhenti di nama itu mencoba mengingat-ingat Linda,,

"Linda,, Linda, siapa Linda ya? " Ros bergumam sendiri dan mulai membuka chattingan mereka, terlihat bukti transfer senilai tiga juta ke rekening atas nama Linda Purnama dan terlihat isi chatt Linda

"makasih ya bang, duitnya, nanti adek beliin gelang yang adek minta kemaren"

"oke! " balasan chatt Ben,,

Ros menggigit bibirnya,, tangannya gemetaran, dengan sekuat hati mulai dibuka chattingan mereka mungkin sejak tiga tahun lalu,, terlihat bukti transfer tiap bulan, dengan nilai besar, yang tak pernah diterima Ros, Ros tak kuasa menahan air matanya, tidak hanya itu, banyak chattingan mesra, bahkan kata-kata yang tak pantas tertulis disana, ingin rasanya Ros berteriak melempar handphone Ben, kali ini sakit hatinya sudah terlalu dalam, Ros mulai terisak,, merasa bodoh sendiri, merasa dimanfaatkan selama ini oleh Ben,

Selama ini Ros menyimpan sendiri masalahnya, orangtuanya tidak pernah tau apa yang dirasa Ros selama ini, bahkan abangnya pun yang dulu menentang dia menikah dengan Ben tidak tau, tapi dia menyakinkan abangnya jika Ben itu baik, bertanggung jawab, tapi nyatanya Ben malah lebih mengutamakan orang lain yang tidak ada ikatan apa-apa dibanding dirinya dan Yola.

"Tidak,, ini tak bisa dibiarkan" Ros mengusap air matanya, "kutunggu kau pulang, akan kuminta penjelasan darimu bang! , jangan kau kira aku diam semuanya bisa sesuka hatimu kau lakukan,kamipun berhak bahagia, tanpa kamu, tanpa duitmu, dan kau pasti menyesal dengan apa yang kau lakukan"

Dulu Direktur menolak surat pengunduran dirinya, hingga Pak Musa pemilik Perkebunan dibujuk agar bisa berbicara dengan Ros supaya tidak berhenti, namun secara halus menolak dan penuh keyakinan Ros tetap pada pendiriannya, akhirnya dengan berat hati Pimpinan Perusahaan menyetujui, Ros bisa saja kembali bekerja masih dengan jabatan yang sama, namun dia tak enak hati dengan teman-temannya, banyak yang dijaga, karena gak semua orang menyukai Ros, banyak juga yang tidak suka baik secara terang-terangan ataupun cuma manis di depan, jika dia kembali bekerja di pekerjaan dulu bukan tidak mungkin keadaan semakin membaik, malah hubungannya dengan Ben yang bertambah buruk.

Ros memutar otak, semuanya harus selesai, tak ingin masalah berlarut-larut,semua chattingan Ben yang dirasa penting di screenshot nya,tidak hanya bersama Linda, chattingan Ben bersama ibu mertuanya juga sebab tadi tidak sempat membacanya, tak terlewatkan dengan Saud, sejak kapan dia mengirimi adiknya, bahkan chattinga dengan kakanya yang meminta uang tak luput dari screenshot,,segera Ros menidurkan anaknya dan mandi, mungkin setelah mandi pikirannya semakin terbuka, mungkin ada jalan keluar dari masalahnya, saat mandi terdengar suara motor Ben di depan rumah mungkin dari pagi hingga menjelang siang baru menyadari jika handphonenya ketinggalan,terdengar suara pintu dibuka, Ros baru ingat handphone Ben dimasukkan ke kantong baju daster nya dan sebelum mandi diapun lupa mengeluarkan nya,,segera di selesaikan acara mandinya dan keluar dari kamar mandi, dilihatnya Ben mondar-mandir mencari sesuatu seperti kehilangan harta yang paling berharga, entah jika Ros dan Yola meninggalkannya apa dia sepanik itu?

"kau cari ini?" Ros memutar-mutar HP dengan tangan kanannya.

segera Ben meraihnya dan ingin merampas nya, tapi Ros lebih dulu menarik tangannya,

"kembalikan hanphonku," dengan geram Ben kembali ingin merampas nya

"ohh ini handphone kamu,?? " dengan kasar Ros membanting hanphone Ben menyebabkan layar hanphone hancur "ambil itu handphone" Ben pun sangat marah ditariknya lengan Ros kasar dan hendak menjambak rambutnya namun dengan sigap Ros terlebih dulu menginjak kaki Ben dengan kuat, sehingga cekalannya terlepas Ros yang sudah kalap semakin menjadi, setahun lebih jadi ibu rumah tangga membuatnya lebih berotot, kali ini Ben didorong hingga terjatuh karna hilang keseimbangan, belum sempat Ben berdiri Ros sudah duduk di dada Ben, tangannya pun ditindih kedua lutut Ros, dan dengan leluasa Ros menjambak rambut depan Ben dan tangan yang satu menampar pipinya.

"sudah cukup penghinaanmu ini Ruben Pangihutan,cukup sakit kau jadikan aku budak, tak kau nafkahi, kau jadikan aku lon** gratis mu, tapi orang lain kau nafkahi tiap bulan, rela ku tinggalkan pekerjaanku demi kau, demi anakmu, kau bukan manusia... "Ros membabi buta menghajar menampar Ben,yang dihajar pun tak menduga akan mendapatkan seperti ini dari istrinya, istri yang selama ini sangat penurut, tak banyak menuntut, kali ini dia pasrah, dia kalah telak dari istrinya, sampai matanya terasa berkunang kunang, Ros tak mau peduli, hingga tiba-tiba tamparan itu terhenti,

karena ada yang menarik tangan Ros saat membabi buta menampar Ben, ternyata sudah ada beberapa orang di dalam rumah,Ros tak menyadarinya,termasuk beberapa satpam yang piket siang ini ternyata Pak Edi ya menariknya

"lepaskan,, jangan ikut campur, " Ros meronta minta dilepaskan "

"sabar buk, ko ibuk bisa seperti ini? semua masalah bisa diluruskan buk, bisa diselesaikan dengan kepala dingin, bukan seperti ini' Pak Edi berkomentar.

Tetangga Ros pun yang sama-sama ibu rumah tangga ada beberapa sudah di rumahnya, mungkin heran ko siang-siang ada keributan, padahal sepengetahuan tetangga mereka tak pernah terdengar bertengkar,

Ros didudukkan di sofa, mba Susan tetangga terdekat nya mengambilkan air putih ke dapur dan segera meminumkan ke Ros dan menenangkannya, Ros mulai menangis terisak-isak, mereka membiarkanya berharap Ros lebih merasa lega setelah menangis, Ben masih terduduk di lantai, menyender di tembok rumahnya, terlihat bekas tamparan di wajahnya,

terdengar suara gedebug dari kamar dan disusul suara tangisan Yola, mendengar itu refleks Ros berlari ke kamar, ditemui Yola sudah di bawah terjatuh, di gendongnya putri semata wayangnya yang masih menangis, terlihat benjolan di pelipis kanannya

"attit, atit, atitt" Yola menangis sambil memegang pelipisnya.

"ohh, sayang, anak pinter, maafin mama ya nak, Yola mama tinggal, kita obati ya, sayang" Ros menenangkan Yola sambil mengoles minyak telon ke pelipisnya.

Ros menggendong Yola dan membawanya ke depan, Ben masih terlihat disana, dengan sengaja Rose menendang paha Ben, yang membuat Ben menjerit tertahan,

"kalo bukan karna kau takan jatuh anakku" Ros berlalu dan duduk kembali ke sofa, semua yang melihat cuma bisa terdiam tak menyangka Ros senekat itu.

Episodes
1 Pertemuan
2 MASIH BERTAHAN
3 DIAMNYA ROS
4 BERTENGKAR LAGI
5 BERTENGKAR LAGI 2
6 SEDIKIT LEGA
7 Tidak terduga
8 Tawaran Pekerjaan
9 Rasa penasaran yang meninggalkan cinta
10 Candu
11 Hari pertama kerja 1
12 Hari pertama kerja 2
13 Hari pertama kerja 3
14 Berdiri di kaki sendiri
15 Kedatangan Yola ke kantor
16 Kesal
17 Hati ini tak bisa mencari yang lain
18 Terima Kasih Sa..
19 Heru Demam
20 Nasihat mba Susan
21 Mau Uncle juga mau mama!
22 POV Heru Kristian 1
23 POV Heru Kristian 2
24 POV Heru Kristian 3
25 Bertemu Ben
26 Keributan yang tak diduga
27 First kiss
28 Ada yang cemburu
29 Mba Susan Hamil
30 kembali ke Perkebunan
31 Ros, Bapak Rindu!
32 Rencana pulang kekampung Rosa
33 Aku lebih lagi,lebih mencintaimu!
34 Pertemuan yang mengharukan
35 Rosa pingsan
36 Mamak bahagia melihat klian seperti ini
37 mamak setuju
38 dapat restu
39 POV Ben
40 POV BEN 2
41 Secepat ini pak?
42 mamak menolak ikut
43 Kedatangan pak Musa dan mama Maria
44 Cemas
45 Cemas 2
46 Rosa pergi
47 kehilangan
48 POV Musa Admojoyo
49 Pak Tian pergi
50 Senang tapi bukan bahagia
51 Rasa Rindu
52 maafkan aku her
53 akhirnya bertemu juga
54 kita nikah
55 Menikah
56 menikah 2
57 makasih ya sayang
58 jangan pernah berubah
59 Ayah aja
60 POV Parulian
61 POV Parulian 2
62 Yola menghilang
63 Dimarah mama Maria
64 Happy Ending
65 Novelku
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Pertemuan
2
MASIH BERTAHAN
3
DIAMNYA ROS
4
BERTENGKAR LAGI
5
BERTENGKAR LAGI 2
6
SEDIKIT LEGA
7
Tidak terduga
8
Tawaran Pekerjaan
9
Rasa penasaran yang meninggalkan cinta
10
Candu
11
Hari pertama kerja 1
12
Hari pertama kerja 2
13
Hari pertama kerja 3
14
Berdiri di kaki sendiri
15
Kedatangan Yola ke kantor
16
Kesal
17
Hati ini tak bisa mencari yang lain
18
Terima Kasih Sa..
19
Heru Demam
20
Nasihat mba Susan
21
Mau Uncle juga mau mama!
22
POV Heru Kristian 1
23
POV Heru Kristian 2
24
POV Heru Kristian 3
25
Bertemu Ben
26
Keributan yang tak diduga
27
First kiss
28
Ada yang cemburu
29
Mba Susan Hamil
30
kembali ke Perkebunan
31
Ros, Bapak Rindu!
32
Rencana pulang kekampung Rosa
33
Aku lebih lagi,lebih mencintaimu!
34
Pertemuan yang mengharukan
35
Rosa pingsan
36
Mamak bahagia melihat klian seperti ini
37
mamak setuju
38
dapat restu
39
POV Ben
40
POV BEN 2
41
Secepat ini pak?
42
mamak menolak ikut
43
Kedatangan pak Musa dan mama Maria
44
Cemas
45
Cemas 2
46
Rosa pergi
47
kehilangan
48
POV Musa Admojoyo
49
Pak Tian pergi
50
Senang tapi bukan bahagia
51
Rasa Rindu
52
maafkan aku her
53
akhirnya bertemu juga
54
kita nikah
55
Menikah
56
menikah 2
57
makasih ya sayang
58
jangan pernah berubah
59
Ayah aja
60
POV Parulian
61
POV Parulian 2
62
Yola menghilang
63
Dimarah mama Maria
64
Happy Ending
65
Novelku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!