"Apakah kamu masih mau mencoba menghindar?"
Ariana tertegun mendengar suara yang sangat halus, suara-suara dari neraka. Lalu ia berjalan meninggalkan Pria itu, Ariana mempercepat langkahnya.
Dia tidak bisa berada di tempat ini terus, takut ketiga anaknya akan keluar.
Memikirkan hal ini, Ariana langsung berlari.
Mata Daniel meredup, ia langsung mengejar nya dengan cepat.
Berlari?
"Kenapa dia berlari? Sepertinya itu benar-benar dia?" gumam Daniel sambil mengejar wanita itu.
Ariana kehabisan napas, ketika ia menoleh, dan tidak menemukan pria itu, Ariana tidak bisa menahan diri untuk menyumpah serapah laki-laki itu.
Mengapa pria itu mengejarnya dengan semangat? Apakah ia bershio anjing?
Sayang sekali, bahwa dalam beberapa tahun yang terakhir, di luar negri, ia mendapatkan kesempatan untuk belajar ilmu kedokteran. Tapi tidak ada yang mengajarinya memiliki kemampuan terbang dan melarikan diri. Jika tidak, mana mungkin dia harus berlari seperti ini untuk melarikan diri.
Ah ...,
Tiba-tiba Ariana yang sedang berlari dengan cepat itu di dorong ke atas jalan.
"Ini benar-benar kau!" Suara Daniel yang kejam dan mengeringkan itu terdengar di atas kepala Ariana.
Napas Ariana tersengal-sengal, dan mengangkat kepalanya. Ia langsung bertemu tatap dengan mata Daniel yang beku seperti es batu.
Himalaya, ia tertegun sejenak, kemudian memutar bola matanya, dan berpura-pura bodoh saja.
"S... siapa kau?"
ucap Ariana gelagapan.
Daniel mengernyit dan mendengus dingin.
"Sepertinya kamu membutuhkan bantuan ku untuk mengembalikan ingatanmu?" Dengan sekali tarikan napas, Daniel bicara seperti itu, membuat Ariana serasa sudah di ujung maut. Kematian sudah mendekatinya.
Selesai bicara seperti itu, Daniel menyeret Ariana tanpa ampun.
"Tolong.., tolong.., aku di culik! tolong...!"
Ariana berteriak keras, berharap ada yang mendengarnya dan melepaskan dia dari harimau yang lapar ini.
Plak.., bagian belakang lehernya di pukul oleh tangan yang berat dan keras. Mata Ariana menjadi gelap, tiba-tiba saja ia tidak sadarkan diri.
Setengah jam kemudian.
Ah ....
Ariana terserak kaget, saat tubuhnya di guyur dengan air es yang sangat dingin, ia basah kuyup seperti anjing yang habis tenggelam.
Dia membuka matanya, menyeka wajahnya yang basah, lalu melihat Daniel menatapnya dengan ekspresi yang sangat mengerikan.
"Dimana ini?"
Matanya berputar sambil mundur menghindari tatapan Daniel yang sangat murka. Ia mengingat kejadian sebelumnya, dan mengingatnya dengan cepat. Habislah sudah, kali ini dia benar-benar jatuh di tangan Daniel yang sombong dan angkuh itu.
"Apakah kau sudah mengingat, siapa saya?"
Ariana terkejut, dan langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat.
Teruslah berpura-pura Ariana!
"Apakah tempat ini familiar?"
Ariana terkejut, dia berada di tempat ini empat tahun yang lalu. Dia menganggapnya Pria bayaran alias gigolo.
"Jika kau masih belum mengingatnya, aku akan membuatmu mengingatnya?"
Selesai berucap, Daniel mendorong Ariana ketempat tidur. Perlakuannya sama persis sepertinya waktu ia mendorong Daniel dengan cara yang sama.
"Jika kau tidak dapat mengingatnya, maka aku akan melakukan ..."
Jantung Ariana berdegup hebat, dadanya berdebar, seakan ajalnya sudah menjemput, wajahnya memerah.
"Ingat, aku ingat, aku ingat itu semua, jangan lakukan, aku tau, kamu adalah direktur perusahaan internasional grup Mahesa, Daniel Mahesa Anugerah."
Daniel tersenyum sinis, sambil mencibir. Kemudian bangun untuk melepaskan jaketnya dengan rasa jijik.
"Bagus sekali, karena kau sudah mengingatnya, maka dari itu, mari kita pilih, hukum mati seperti apa yang cocok untuk mu?"
"Apa? Hukum mati?"
Mata Ariana berhenti berputar. Apa Daniel benar-benar menginginkan nyawanya? Kejam sekali.
"Empat tahun yang lalu, ini adalah kesalahpahaman. Direktur Daniel yang terhormat, anda adalah pemimpin perusahaan internasional di keluarga Mahesa yang bermartabat, jadi anda tidak mungkin menghabisi nyawa seseorang hanya masalah kesalahpahaman, kan? Kalau berita itu tersebar luas, maka akan mencoreng martabat anda?" Ucap Ariana dengan polos.
Daniel tersenyum sinis.
"Jangan khwatir, aku tidak akan membiarkan siapapun untuk menyebarkan berita ini," tandas Daniel menyergai.
"Kalau begitu, kamu tidak perlu...,"
"Aku hanya membantu mu. Kamu sudah meninggal dalam kecelakaan mobil beberapa tahun yang lalu, jadi sangat tidak mungkin kan, kamu masi bisa hidup sampai sekarang ini?"
Ariana tersedak dan membeku beberapa saat.
Daniel menatapnya dengan matanya yang keruh. Wanita ini bisa di bilang sangat kejam, hanya karena ingin berpura-pura mati, ia tega meninggalkan bayi yang baru lahir itu, dan berbohong mengenai kematiannya.
Wanita ini tidak pantas menjadi seorang ibu!
Mengingat Kenzie yang terus menanyakan ibunya, ia dengan gemas membenci Ariana.
Ariana melihat mata Daniel semakin keruh, ia merasa seperti berada di ambang hidup dan mati. Neraka terlihat begitu dekat.
Dia pulang menyelamatkan orang, bukan untuk mencari mati.
Jika ia kehilangan nyawanya, apa yang akan terjadi, bagaimana dengan anak-anaknya?
"Mari kita wujudkan keinginan mu, yaitu meninggal dalam kecelakaan mobil!" Ucapan Daniel yang sangat mengerikan, membuat wanita itu memucat ketakutan setengah mati. Baru saja dia hendak memohon ampun, tiba-tiba ponsel Daniel berdering. Dia melirik dan menjawab telepon itu.
"Hello, Tuan, cepatlah kembali! Tuan muda emosinya tidak stabil,"
Wajah dingin Daniel di warnai dengan kekhwatiran. "Oke, saya akan segera kembali!"
Setelah menutup telpon, seluruh tubuh Daniel terasa dingin, suhu di sekitarnya seperti tiba-tiba terasa turun drastis.
Ariana menggigil, Pria itu terlihat sangat menakutkan.
Yuk komen, agar author semangat
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments