4

Meskipun keluarga Mahesa dan keluarga pak Harto adalah teman lama, namun Daniel tidak pernah menaruh hati pada anak gadi dari pak Harto.

Jika bukan karena keluarga pak Harto memiliki berita yang sangat ia butuhkan, Daniel tidak akan pernah datang untuk menjemput Sela.

Daniel benar-benar mengabaikan apa yang di ucapkan Sela, ia langsung membuka pintu mobil, lalu masuk dan duduk dengan tenang.

Sela mengikutinya dari belakang, ia bergumam merutuki Daniel yang tidak bisa Daniel dengar dengan jelas.

"Daniel, sepertinya kamu ..."

"Jalan pak," perintah Daniel pada supir, membuat Sela semakin kesal.

Kemudian Daniel menyandarkan punggungnya, lalu memejamkan kedua matanya, mengistirahatkan pikirannya, Daniel benar-benar mengacuhkan Sela.

Melihat Daniel tidak memperdulikannya, Sela memilih menutup mulutnya dengan rasa kesal, lalu ia mengalihkan pembicaraan ke topik lain.

"Penyakit Kenzie ..."

Sebelum bicara, Daniel tertegun sesaat.

"Yang terpenting bisa secepatnya menemukan dokter Junius Messa, maka dia akan sembuh,"

Jika menyebutkan nama dokter Junius ini, tidak seorang pun yang tidak tau tentangnya, meski hanya kenal lewat media maupun lewat siaran radio.

Beberapa tahun yang lalu, dokter Messa menyelamatkan Ratu kerajaan perak, yang sudah sekarat, semua masyarakat maupun keluarganya sudah mengambil kesimpulan, bahwa Ratu kerajaan mereka akan menghembuskan nafasnya yang terakhir kali. Namum, ketika itu, dokter Messa segera datang, dan menyuntikkan beberapa jarum perak ke bagian pinggangnya. Hanya sekali suntik, Ratu kerajaan kembali bernafas panjang, perlahan ia mengatur napasnya yang terengah-engah. menit berikutnya nafasnya normal kembali, meski masih ada dalam perawatan dokter Messa. Dokter Messa sangat handal dan ahli dalam bidangnya.

Mata Sela berkilat bangga, karena hanya ayahnya yang tau tentang informasi ini dokter Junius itu. Maka menurutnya, ini adalah kartu AS yang dapat ia gunakan untuk menjerat hati Daniel.

Dengan adanya kartu AS ini, maka, kemungkinan dia dengan mudah baginya untuk masuk kedalam keluarga Mahesa mencapai tujuannya, yaitu mendapatkan menikah dengan Daniel Mahesa.

Ini juga sebenarnya alasan penting, mengapa pak Harto mendesak Sela untuk segera kembali ke tanah kelahirannya.

"Daniel, kamu jangan khwatir, ayahku pasti akan menemukan dokter Messa dengan waktu yang cepat," ujar Sela.

"Bagus," ucap Daniel dengan mata yang redup.

Penyakit Kenzie tidak bisa di biarkan lama lagi.

.

.

.

.

Kediaman pak Harto

"Paman, Saya sudah menjemput Sela. Mengenai dokter Junius Messa, kapan paman akan memberikan informasi pada saya?" tanya Daniel, ia memandang Harto dengan cermat.

Harto, seperti seekor rubah tua yang licik. Dengan memperalat tentang dokter Messa, maka kesempatan ia untuk mendekatkan Sela dan Daniel berpeluang besar.

Jika dengan mudahnya ia memberi tahu, maka kesempatan emas itu bukankah akan cepat sirna begitu saja?

Harto menyesap teh dengan santai.

"Iya, jangan khwatir, saya sudah mendengar, bahwa dokter Junius itu sudah kembali ke Jakarta, lebih cepat dari jadwal sebelumnya, dan saya sudah memerintahkan anak buah saya untuk melacak jadwalnya," ucap pak Harto memberi keyakinan pada Daniel.

Begitu pak Harto selesai bicara, mata Daniel berubah menjadi keruh. Ia menatap tajam wajah tua bangka itu.

Daniel menggenggam jari-jarinya sampai buku jemarinya berbunyi.

"Dasar rubah tua bangka, sebelumnya ia mengatakan tau sesuatu, namun itu hanya bohong belaka," pikir hati Daniel merutuki pak Harto si tua bangka.

Sebelum pak Harto sadar, Daniel sudah berdiri dengan sopan, dan melangkah pergi keluar.

"Daniel, kamu mau kemana?" Sela berusaha mengejarnya.

"Mengenai dokter Messa, kedepannya saya akan mencari tau sendiri, saya tidak ingin merepotkan keluarga pak Harto,"

Beraninya mereka mempermainkan putra keluarga Mahesa.

.

.

.

Toko kue.

Revi menatap tumpukan kue di dalam etalase, ia seperti serigala kecil yang sangat lapar.

"Mama, bolehkah aku memakannya?: tanya Revi.

"Tentu saja, makanlah yang mana yang ingin kamu makan," ucap Ariana, ia tersenyum lembut sambil melihat mata Revi yang sejak tadi berbinar terang, menatap kue kue kesukaannya.

"Ye ..."

Revi kegirangan, tapi ia malu untuk meloncat-loncat, tentu saja ia akan meloncat senang jika itu di dalam rumahnya.

begitu mendapat izin dari Ariana, Revi langsung mengambil kue coklat dan manis itu, lalu menggigitnya dengan lahap.

"Revi, jangan di habiskan semuanya sekaligus, Mama akan meminta pelayan untuk membungkus sebagian, untuk di bawa pulang kerumah, oke?"

Revi mengangguk. Ariana langsung bangkit dan berjalan menuju meja kasir.

"Dua roti keju, di bungkus seperti biasa,"

Ariana mendengar suara dingin seorang pria di belakangnya, suara ini tidak asing, terdengar seperti suara orang itu ...

Ariana penasaran, dia membalikkan badannya, kebetulan dan sangat tidak sengaja, Ariana menatap mata gelap pria tersebut.

Waktu berasa berhenti seketika. Wajah Ariana menjadi pucat seketika, jantungnya berdebar keras!

Sial sekali. Ariana kira, ia telah lolos dari bencana ini, tapi siapa sangka, ia bertemu lagi dengannya disini.

Ariana cepat tersadar, ia menoleh dan dengan gerakan tangan yang cepat, ia mengambil kue yang sudah di kemas, ia pura-pura untuk tidak terlihat, seolah-olah tidak ada yang terjadi, dengan langkah yang cepat, ia berjalan kesamping.

Apakah Daniel tidak mengenalinya?

Daniel melihatnya tadi!

Jika dia dapat mengenalinya ....

"Tidak, untuk berjaga-jaga, aku tidak boleh pergi menemui ke tiga anaknya, aku tidak boleh mengekspos mereka,"

Ariana terlihat berjalan santai ke satu meja, meski hatinya gelisah, ia berusaha terlihat tenang, dan mengambil sisa kue, memasukkannya kedalam kotak, lalu dengan santai ia pergi dengan kepala tertunduk.

Brukk ....

Tak sengaja Ariana menabrak sesuatu, yang ia kira tembok, keras sekali, keningnya berasa sakit sambil menggosok jidatnya yang sakit, seraya mendongakkan kepalanya ke atas.

Tanpa sadar, ia menatap wajah pria yang tampan namun terlihat murung.

"Apakah kau masih ingin menghindar?"

.

.

.

Ikuti terus jalan ceritanya ya.

Episodes
1 Bab 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147
148 148
149 149
150 150
151 151
152 152
153 153
154 Hari pertama kerja
155 Dokter Hamzah
Episodes

Updated 155 Episodes

1
Bab 1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147
148
148
149
149
150
150
151
151
152
152
153
153
154
Hari pertama kerja
155
Dokter Hamzah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!