“Ica...sekarang kembalilah seperti dulu, jangan sampai menyimpang seperti kakakmu, kau masih memiliki masa depan yang bagus”Ucap Evita yang kemudian berdiri didepan kedua calon suami istri itu.
“Reagel...sekarang keputusanmu, pilihlah, Sania adalah gadis yang sudah lama menunggu seseorang menikahinya, namun jika kau memang telah berpindah hati, maka cepat lepaskan ikatan tali yang tidak pantas untuk kalian, aku tidak ingin Sahabatku menderita bahkan bersedih, karena ia juga penting bagiku, kasih sayangku kepada sahabatku tidak pernah ku perlihatkan, namun jika kau melakukan kesalahan, aku tidak segan-segan menghancurkan hidupmu bahkan keluargamu sekali pun”Jelas Evita sambil melangkah kembali ke posisinya.
“Bagaimana...bagaimana kau mengetahuinya serinci itu?”Pertanyaan Ica membuat Evita mengarahkan pandangan datarnya kegadis itu.
“mudah saja...”Ucap Evita yang mengakhiri segalanya.
“karena aku..sama sepertimu, namun tingkat kedewasaanku lebih cepat darimu, sehingga aku sudah melepaskannya setelah lulus SMP. Dan ku harap bahkan berdoa, yang mendapatkan Reagel dari aku,Sania dan Santi adalah Sania..”Benak Evita yang kemudian pergi meninggalkan mereka yang masih menyelesaikan bagian akhirnya.
“Tak ku sangka...ia mampu menyelesaikannya”Benak Amelya yang kemudian mengangkat pembicaraan.
“Sania..berbahagialah, akhirnya semua selesai, sisanya ku serahkan kekalian, harap tenang ya!, dan selesaikan dengan damai agar tidak ada yang terluka”Ucap Amelya yang juga pergi bersama Intari. Kepergian mereka membuat suasana cangung pun terjadi.
“ehm...maaf..maafkan aku sania, aku tidak bermaksud melakukan itu, tapi apa yang dikatakan Evita, dia memang benar....”Dengan rasa bersalahnya Ica pun meminta maaf dengan tulus beserta kakaknya yang juga minta maaf atas kesalahannya.
Sania yang menerima permintaan maaf itu pun tersenyum sambil mengatakan “datanglah kepernikahanku” dengan suara yang lemah lembut membuat Reagel bangga dengan pilihannya. Ica dan Eca pun tersenyum mendengar ucapan itu.
Pertemuan mereka pun berakhir, Reagel yang telah menyelesaikan segalanya dan meminta maaf kepada Sania. Mereka berdua pun pulang bersama dengan menantikan hari pernikahan yang tertunda.
-
Hari pernikahan pun tiba. Meriah itulah hal yang pasti terjadi, semua orang melihat pengantin yang duduk diaula pernikahan dengan pakaian serasi dan dandanan yang begitu cantiknya membuat para tamu tidak bosan-bosan melihat mereka.
Musik yang dinyanyikan oleh para biduan dengan suara lembut mereka menjadi backsound acara tersebut. Dan sajian makanan yang membuatmu tidak akan menolak makanan khas kampung.
Dari Soto,Sup,Bakso dan beberapa lagi yang mengiurkan. Tidak hanya itu makanan pencuci mulut pun tidak ketinggalkan, kue khas kampung selalu menjadi rebutan.
Sedangkan pengantin yang kadang bangun dari duduk mereka, kemudian duduk kembali, karena harus menyalami para tamu undangan yang datang.
“selamat ya”
“waah...doa terbaik ya”
“selamat”
“semoga bahagia”
“selalu bahagia dan semangat bersama-sama”
Itulah yang diucapan para tamu undangan yang didengar pasangan suami istri itu, yang kini telah benar-benar resmi menjadi suami istri.
“Kapan Evita datang ya?”Guman Sania sambil melirik arah pintu masuk, karena ingin melihat sahabatnya itu datang.
*broom....ciittttt
Suara mobil berhenti tepat didepan pintu masuk para undangan, dan yang keluar dari pintu depan adalah Intari dan Amelya dengan pakaian dress mereka yang membuat mata para undangan terbelak. Tidak sampai disana, pintu belakang yang dibuka seseorang, dengan kaki jenjang yang tertutupi oleh celana panjang hitam keluarlah seorang Wanita yang mengenakan pakaian jas seperti biasanya, hanya saja ditangannya sudah ada kado kecil yang isinya membuatmu tidak bisa main-main.
“EVITA!!!”Ucap Sania yang langsung menghampiri Evita tanpa memperdulikan orang yang menyalami mereka. Para undangan itu pun saling berbisik-bisik, karena separuh undangan mengenal Evita.
“selamat, atas pernikahanmu”Ucap Evita yang kemudian memeluk Sahabatnya itu.
“terimakasih”Ucap Sania dengan bahagianya.
“ini hadiahku, jagalah, kalau kau tidak menjaganya akan kusuruh kau menebusnya”
“iya aman”
Evita yang telah memberikan hadiah itu pun sempat memberikan salamnya keibunya Sania, yang kemudian pergi ke mobilnya karena dirinya harus cepat kembali keperusahaannya, begitu juga Intari dan Amelya yang juga mengikuti jadwal Evita, karena mereka ada rapat besar dihari ini.
“selamat ya”
“bahagia selalu”
Itulah pesan dari Intari dan Amelya kepada Sania wati yang juga menerima hadiah mereka.
Kepergian Sahabatnya itu membuat kericuhan para undangan, namun acara masih berlanjut, seperti biasanya.
-
“sekarang..semua bisa tenang seperti biasanya”Ucap Evita sambil memandang kaca mobilnya.
“kau benar...tenang”Ucap Intari sambil fokus menyetir.
“Kau luar biasa Evita, bisa menyelesaikannya tanpa menyakiti siapa pun”Ucap Amelya yang hanya didiamkan oleh Evita.
Intari dan Amelya yang merasa hawa dingin mulai kembali lagi, membuat mereka kembali ke mode serius mereka, karena Evita sudah seperti biasa, dirinya kembali ke mode dingin yang membuatmu tidak boleh sampai salah, karena dimode inilah semua tentangmu bisa dihancurkan.
-
Hadiah yang diberikan oleh Intari dan Amelya adalah sebuah boneka yang memang selalu dinginkan oleh Sania, yaitu boneka bt21.
Sama halnya dengan Evita yang juga memberikan Koya sebagai hadiahnya, namun dibalik Koya itu terdapat salah satu kalung dengan permata putih yang kalau dicari harganya hampir 2 bulan Reagel baru bisa membayarnya. Dengan harga,ID:50.000.000.
-
Disebuah ruangan yang sudah dipenuhi dengan lima pria tampan. Mereka duduk ditemani oleh wine yang berada disisi mereka. Kemudian buku yang berantakan diatas meja.
Masing-masing dari pria ini, ada yang mengenakan kemeja yang sudah tidak rapi, ada yang masih mengenakan jas mereka. Dan diantara mereka, ada satu pria yang dengan mata tertutup menghirup rokok yang menyala dengan penuh kebahagiaan itu.
Dan dari semua itu, yang berdiri dua orang pria sambil mengenakan pakaian polisi lengkap dengan lencananya.
“rapatnya selesai, kalian bisa pergi sekarang” suara dingin, dan dalam itu pun membuat tubuh yang mendengarnya langsung merindik, dengan cepat dua pria yang berdiri tadi pergi. Sedangkan yang tersisa hanya tiga orang sambil masing-masing fokus dengan lembaran mereka.
-
Tiba diperusahaannya, Intari,Amelya dan Evita langsung melangkah ke ruang khusus rapat mereka. Disana sudah hadir Inul dan Nabila yang berwajah tenang seperti biasanya.
Mereka berdiri setelah melihat Evita masuk. Dan beberapa orang yang lain juga ikut masuk kemudian duduk setelah Evita duduk.
“jadi...kali ini kau benar-benar ingin mengangkat seorang seketaris Intari?” tanya Inul yang membuka suasana ruangan dingin itu.
Evita hanya memeriksa laporan dari berkas yang sudah disajikan. Sedangkan yang lain berdiskusi.
“iya..menurutku setidaknya ada yang bisa membantuku kan” sambil tersenyum.
Namun senyumannya itu tidak bertahan lama, Amelya langsung mencemooh keputusannya. “kau membutuhkan seketaris, padahal kerjaanmu tidak terlalu menumpuk”
Intari langsung murung dan kemudian beralih ke Evita yang fokus pada buku kosong didepannya.
Inul pun melanjutkan rapat yang tidak penting itu. Alasan mereka kembali cepat dihari pernikahan Sania adalah rapat yang sebenarnya tidak penting.
“baiklah...kapan pemuda itu datang?”
“sepertinya sebentar lagi” ucap Intari yang kemudian mengecek ponsel pintarnya.
Tak berapa lama, seseorang mengetuk pintu mereka. Dengan seruan izin dari dalam, mereka mengizinkan orang itu masuk.
“maaf menganggu, ada seorang pemuda yang bernama Raja, ia datang untuk bertemu dengan Tetua Intari”
Intari langsung mengangguk dan menyuruhnya pergi.Sedangkan Amelya dan Inul mengikuti karyawan yang menyampaikan pesan tadi.
Intari ingin mengusul, namun niatnya memudar saat melihat buku kosong yang ditinggal Evita. Evita kembali keruangannya melalui pintu lain diruang rapat itu. Jadi kesempatan Intari pun tidak ingin disia-siakan.
Ia langsung mengambil buku dan membukanya. Disana terdapat tulisan policeman. Wajahnya menunjukkan kebingungan.
Inul yang sudah lama pergi, kini kembali untuk memanggil Intari. Dan melihat apa yang dilakukan Intari dari tadi.
“apa yang kau lihat,, in.....” belum selesai ucapannya, Ia melihat buku yang bertulisan policeman itu.
“hmm...Kak Inul, apa Evita sedang ada hubungan dengan seseorang?”
Inul yang mendengar ini hanya menunjukkan senyumnya. Kemudian mengalihkan pembicaraan “Intari, saat ini lebih baik kau menyambut pemuda itu, masa seorang boss tidak ingin menemui bawahannya sendiri”
“ah iya....aduh, aku hampir lupa, yaudah ayuk Kak” Ucap Intari yang langsung pergi meninggal buku tadi. Inul yang melihat ini hanya memandang gadis yang berdiri dibelakangnya itu.
Yang tidak lain adalah Evita. Ia mengetahui bahwa bukunya tertinggal. Dan kemudian kembali mengambilnya tanpa berbicara sekali pun.
Inul yang melihatnya berlalu begitu saja, hanya membuang hafas kasar. Ada rasa ingin ikut campur, namun ia bukan orang yang bisa melakukan itu.
...****************...
Jangan Lupa Like and Comment😊
nantikan Chapter Selanjutnya🤭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Rossemarry
mampir lagi🥳 semangat🥰
salam dari "my lovely bodyguard"
2022-09-19
2
tintakering
kasus apa lagi...
2022-08-27
1
Senajudifa
kok nama sania ini laris y
2022-06-16
0