Pagi harinya~
Suasana dikediaman para detektif begitu tenang dan damai. Para manager dan para karyawan lain mulai bekerja seperti biasa. Jam masuk dimulai pukul 07:00 pagi, mereka juga dipersilahkan untuk sarapan terlebih dahulu, dan bekerja tepat jam 8 pagi. Semua karyawan yang sudah terbiasa dengan hal itu telihat begitu rapi jika mereka memulai pekerjaan.
Bagi para karyawan yang bekerja disana, mereka bukan merasa lelah bahkan merasa takut karena sikap yang muncul dengan para boss mereka. Diri mereka Malah merasa begitu tenang dengan bekerja disana, bukan hanya mendapat sebuah pelajaran, mereka juga mendapat sebuah pengalaman. Tidak hanya itu mereka juga bersiap untuk menghadapi permasalahan jika nyawa mereka jadi taruhan.
Orang yang bekerja di perusahaan para dektektif itu hanya orang yang beruntung bertemu,apa lagi bisa masuk di perusahaan itu. Karena hanya beberapa karyawan yang mampu bertahan bahkan mampu mengkorbankan diri mereka hanya untuk menyelesaikan sebuah kasus dan itu semua perlu keberanian diri.
Tetapi dari semua itu mereka bukan hanya mati sia-sia, berkat mereka misi yang dijalankan bisa terselesaikan dan tak sampai itu keluarga mereka mendapat jaminan penuh dibawah pengawasan Evita sebagai CEO sampai sang keluarga merasa tercukupi.
“Pagi semuanya” Sapa Intari yang telah bangun lebih pagi dengan pakaian yang begitu indahnya, tampilannya menampilkan seseorang yang profesional lebih dari pada biasanya. Dan lagi Intari yang memiliki kaki jenjang itu selalu membuat orang gagal fokus jika bersamanya karena postur tubuh yang begitu anggun.
“Pagi...bosss”
“Pagiii...”
“Selamat pagi juga tetua Indah"
Panggilan Tetua memang sering terdengar karena hubungan mereka dengan boss mereka juga tidak boleh diremehkan, sehingga panggilan itu pun tersebar hingga keluar, namun hanya orang-orang yang tahu saja siapa tetua yang dekat dengan boss itu. Dan yang dekat dengan Evita adalah Indah lestari dan Amelya.
“semangat kerjanya ya”Ucap Amelya yang menyusul Intari dengan langkah kecilnya. Tampilannya tak kalah jauh, hanya saja Amelya lebih sering mengenakan rok panjang dengan kemeja santai dan syal yang dikenakan di leher putihnya.
Bukan hanya tampilan,Amelya juga sering dipanggil Tetua karena dirinya juga dekat dengan Boss mereka. Berbeda dengan Nabila dan Inul yang merupakan keluarga langsung dari Boss mereka.
“siap..semangat selalu hadir disetiap harinya”Ucap Nabila yang mengenakan pakaian pekerja kantor umumnya. Ia membawa tablet dengan beberapa dokumen ditangannya.
“ooh..hei Nabila!..ada apa dengan dokumen itu?” Tanya Amelya yang melihat Nabila, sambil mengajaknya mengobrol bersama.
“ah itu Kak.....dokumen ini perlu tanda tangan dari Kak Evita, aku lupa memberikannya kemarin”
“ooh...dia belum bangun kayaknya, kau tunggu saja nanti, atau serahkan saja padaku, akan ku berikan kepadanya”
“tidak perlu Kak, Kakak juga ada kerjaan, ini sudah menjadi tugas ku, jadi biar aku yang menyelesaikannya”
“kau memang gadis yang rajin dan bertanggung jawab” Ucap Amelya sambil berjalan menuju keruangannya ditemani oleh Intari.
“tapi jarang-jarang si boss itu datang bahkan bangun pagi”Ucap Intari yang melangkah menuju ke arah kantor miliknya.
“emangnya kenapa kalau aku bangun pagi?” suara seorang wanita berdiri didepan mereka dengan pakaian hoodie dan celana panjang serta sandal santai dan rambut yang tertutup oleh hoodie di kepalanya.
“eh”
“eh”
“eh”
“eh"
“eeehhhh”ucap Evita mengakhiri kata terkejut dari tiga orang yang sekarang menjadi empat orang karena Inul berpaspasan dengan mereka.
“Nabila!...mana berkas yang harus ku tanda tangani?”Ucap Evita yang langsung mengambil berkas itu dan langsung Ia tanda tangani tanpa basa-basi. Sedangkan mereka hanya terdiam karena terkejut dengan hal yang terjadi didepan mata mereka.
“eh..Evi, kau sekarang sudah bangun pagi ya?”Tanya Intari merasa ada kejangalan dengan tingkah sahabatnya itu.
“ooh..aku terbangun jam 4 pagi, jadi aku langsung ke ruanganku untuk menyelesaikan sisa berkas yang harus ku urus”Ucap Evita sambil mengaruk kepalanya karena gatal. Sebenarnya dirinya sudah bangun dari jam 2 pagi.
“jadi kau belum mandi” Tanya Amelya yang menyadari kejadian didepannya.
“iya..aku baru saja ingin mandi”Ucap Evita dengan datarnya dan langsung pergi meninggalkan mereka. Dengan diiringi oleh seketaris pribadi Evita yang mengatur semua jadwal dirinya.
Berbeda dengan Intari dan Amelya yang memilih untuk mengatur jadwal mereka sendiri tanpa bantuan lain. Namun. mereka merasa wajar karena sebenarnya Evita berada diluar jangkauan jika dirinya sudah tidak bisa mengurus jadwal bahkan kegiatannya sendiri.
“Sebastian, kita akan rapat hari ini, atur jadwalnya dengan baik-baik”Ucap Evita yang langsung menuju kearah lift untuk ke ruang bawah tanah.
“baik!..akan saya kerjakan”Ucap Sebastian, Ia adalah Seketaris Evita yang setia bahkan tidak akan meninggalkan Evita dari tugasnya. Ia memiliki keluarga. usianya masih muda dari Evita, dan ia tidak terlalu memikirkan tentang hubungan, ia Malah lebih tekun dalam pekerjaannya.
Evita yang mendengar hal itu langsung menutup lift dan pergi kekamarnya untuk membersihkan dirinya.
-
Amelya dan Intari yang tengah memeriksa dokumen didatangi oleh seorang karyawan yang memberitahukan bahwa ada klien yang ingin menyelesaikan masalahnya.
Hal ini bukanlah urusan mereka, namun jika klien mereka berada dalam masalah level atas, maka harus di periksa langsung oleh Amelya dan Intari.
Dalam ruangan khusus pelanggan mereka, Intari dan Amelya kaget melihat wajah seorang wanita yang meminta bantuan itu.
“kau itu!..ehm Sania bukan?”Ucap Intari yang menyadari wajah yang pernah diberitahu oleh Evita. Karena Sania adalah Sahabat SMP Evita.
“ah..hallo, salam kenal, aku Sania, yeah aku juga kenalan Evita”Ucap Sania. Ia adalah sahabat Evita namun kedekatan mereka begitu berjarak karena Evita menghilang dalam hubungan persahabatannya, entah karena apa.
“ooh..hallo juga, dan salam kenal juga, aku Amelya, panggil saja Amel..dan dia adalah Indah”Ucap Amelya menjelaskan segalanya tanpa basa basi.
“kalau begitu, berarti kau adalah orang yang memiliki masalah level tinggi ya?”Ucap Intari tanpa memikirkan suasana yang cangung itu. Untungnya Evita tidak berada disana.
“aku tidak tahu akan hal itu, kalian boleh menentukan levelnya”Ucap Sania sambil duduk karena dipersilahkan oleh Amelya.
“kalau begitu..ceritakan masalahmu?”Ucap Amelya yang duduk menghadap kearah Sania.
Intari dan Amelya pun mendengarkan cerita dengan seksama tanpa menghentikan cerita itu, karena mereka ingin cerita yang lebih rinci hingga mereka bisa menemukan titik penyelesaiannya.
“jadi seperti ini......
-story Sania
Hari minggu tepatnya hari pernikahan Sania. Semua orang bersiap-siap menyambut hari bahagia itu.
“Sania!, bangun sayang, sekarang bisakah kau mandi, habis itu kau harus dimandikan agar tidak gugup berada didekat suamimu nanti”
“iya mah..ini aku juga mau mandi kok”Ucap Sania yang nyatanya masih dikasur.
“benarkah itu...kau saja tidak bangun dari kasurmu”Jelas Ibunya yang memang tahu dengan tingkah putrinya itu.
“iya iya mah”Ucap Sania dengan bangun terpaksa dan berusaha untuk memelekkan matanya karena mengantuk.
Sania pun mandi dengan cepat, dan kemudian tradisi biasa keluarganya digunakan untuknya, agar dirinya tidak gugup berdekatan dengan suaminya dan juga berguna untuk dirinya agar didepan suaminya terlihat indah dan kecantikkannya tidak luntur.
Setelah itu, Sania pun dimulai dengan merias wajahnya. Kulit putih itu terlihat halus dan bersih. Make up pun dituangkan kewajahnya sehingga membuat dirinya terlihat berbeda dari yang lain, karena dirinya tidak pernah berdandan sebelumnya.
“lihatlah...dia terlihat cantik kakak”Ucap Tante Sania ke ibunya.
“jelas dia kan putriku” balas Ibunya yang membuat semua orang tertawa dengan hal itu. Sania yang didandani hanya terdiam karena malu dengan ejekan yang diberikan. Walau begitu hari itu benar-benar cerah dan bersinar, seperti hari biasanya, namun tiba-tiba.....
Acara yang mau dimulai itu terhenti oleh berita mengejutkan dari pihak mempelai laki-laki.
“apa?..aku tidak setuju jika ini dibatalkan”
“tapi paman, ini menyangkut pernikahan putrimu, takutnya ini bermasalah untuk pernikahan Reagel dan Sania nanti”Jelas sepupu mempelai lelaki yang datang membawa berita.
“kenapa?..apa yang terjadi hingga pernikahan ini harus ditunda dulu?”
“jadi begini..tadi pagi, kami diteror oleh sebuah bingkisan yang berisi sebuah daging hewan dengan penuh darah yang masih segar, kami merasa ini tidak baik, jadi pihak keluarga kami memutuskan untuk menundanya, dan akan dilanjutkan jika keadaan sudah aman”jelasnya dengan rinci sambil menunjukkan foto bingkisan yang mereka bawa.
“tapi...acara ini, agh!...”Ayah Sania dengan berat hati menerima penundaan pernikahan putrinya itu, sehingga dirinya terduduk lemas setelah memunda pernikahan.
Malu itulah yang terjadi dikeluarganya, banyak tamu undangan yang sudah hadir, namun terpaksa memulangkan mereka dengan wajah yang sedih. Sania yang mendengar amarah Ayahnya hanya bisa menitikkan air mata didalam kamar, karena tahu apa yang terjadi. Ia juga mendapat pesan dari Calon suaminya itu, yaitu Reagel yang mengatakan maaf karena tidak bisa menyelesaikan masalah ini.
Sania hanya menerima kejadian itu, bahkan dirinya sering disemangati pihak keluarga, dan juga disemangati oleh Reagel calon suaminya itu. Tetapi hatinya begitu sakit karena harus menunggu hal yang tidak ia ketahui apakah bisa diselesaikan apa tidak.
Hingga beberapa hari kemudian, ia sempat berpikir tentang sahabatnya.
“hmm...aku lupa kalau aku menyimpan foto Evita dan Santi dikamarku”Ucapnya yang tengah membersihkan kamarnya.
Sania mengingat bahwa Evita tidak datang kepernikahannya bahkan tidak mengucapkan selamat, hingga Sania pun memutuskan untuk bertamu dirumah sahabat dekatnya itu, namun ia tidak bisa menemuinya karena Evita tengah keluar negri, dan entah kenapa Ayah Evita memberikan sebuah alamat untuknya hingga ia datang ke perusahaan tepatnya tempat tinggal Evita sekarang.
...****************...
Jangan Lupa Like and Comment😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Maya●●●
aku mampir lagi kak
2022-10-04
1
tintakering
terornya berhubungan dengan rencana pernikahan kah...
2022-08-24
2