Adalah dia..

"Maaf anda siapa? apa maksud perkataan anda?" Tanya Dokter kebingungan.

"Saya agent AK, saya yang bertanggung jawab atas pasien." Adrian menjawab.

"Agent AK, pasien saat ini perlu bad rest. Biarkan pasien beristirahat di rumah sakit hingga kondisinya membaik baru bisa anda bawa pulang." Dokter menentang keinginan Adrian membawa Zie pulang.

"Maafkan saya dokter, saya tidak dapat membiarkannya tetap berada disini dalam waktu yang cukup lama. Ini terlalu berbahaya. Saya memiliki alasan tersendiri untuk itu. Saya sudah mengontak dokter pribadi kami yang akan menanganinya nanti. Jadi tidak usah khawatir dengan kondisinya nanti. Dokter yang akan menangani nya nanti sudah memiliki medical record pasien yang lengkap. Tolong berikan izin saya membawa pasien. Saya sudah meminta izin dari Direktur rumah sakit ini Pak Siswono, dan beliau sudah mengizinkan" Adrian meminta pada dokter dengan muka serius. Semua orang tampak bingung dengan keputusan Adrian, termasuk Juan yang sudah mengenalnya cukup lama.

“Baiklah jika Pak Siswono sudah memberikan izin. Tapi, biarkan saya untuk berbicara dengan dokter yang akan menanganinya nanti.” Dokter akhirnya luluh setelah nama Direktur rumah saki tempat dia bekerja disebut.

“Baik Dokter, ini adalah kontak dokter yang akan menanganinya nanti. Namanya adalah dokter Rangga. Anda bisa menghubunginya sekarang juga.” Adrian mengambil kartu nama Rangga dari dompetnya, dan memberikannya kepada Dokter yang menangani Zie.

“Apa yang kamu lakukan AK? Kenapa kamu ingin agent Zie cepat-cepat meninggalkan rumah sakit ini? Apa maksudmu dengan berbahaya? Bahaya macam apa yang dapat mengancam agent Zie di rumah sakit?” Juan bertanya karena merasa bingung dengan sikap Adrian.

“ini bukan urusan mu Juan!” Adrian menjawab dengan nada dingin. “Dan Blue, jangan menatapku seperti itu..! Aku tidak akan menjelaskan alasanku padamu.” Adrian menatap wajah Blue. Dia mengetahui dengan jelas bahwa Blue sangat perduli pada Zie, meskipun Zie tidak pernah menyadarinya dan menyalah artikan perhatian yang diberikan Blue.

“AK, Aku adalah yang menyewa agent Zie menjadi bodyguard. Dia terluka karena berusaha menyelamatkan ku. Dia yang melindungi ku dari kematian tadi. So, aku berhak untuk tahu dan bertanya pada mu mengenai sikap over protektif mu yang berlebihan kepada agent Zie. Aku yakin kamu pasti menyembunyikan sesuatu.” Mendengan perkataan Juan membuat Adrian menghela nafasnya.

“Baiklah, aku akan menjelaskannya padamu Juan, HANYA KAMU JUAN..!” Adrian menunjuk pada Juan, lalu menatap Blue karena tahu dia akan protes. “Ikuti aku, aku akan berbicara hanya berdua dengan mu ditempat yang lebih privasi.” Adrian dan Juan berjalan menelusuri lorong rumah sakit menuju rooftop, meninggalkan semua orang yang penasaran menatap mereka dengan kebingungan.

......***......

Adrian dan Juan berdiri di atap rumah sakit sambil memandang ke arah taman rumah sakit yang dipenuhi oleh beragam aktifitas dari dokter, perawat, pasien maupun kerabat pasien yang dating menjenguk.

“So Adrian, apa yang sebenarnya terjadi dengan agent Zie?” Tanya Juan memulai. Juan sudah mengenal Adrian cukup lama, mereka adalah senior dan junior saat kuliah dulu. Mereka berasal dari klub basket yang sama. Hubungan mereka bisa dikatakan cukup dekat untuk dikatakan sahabat. Juan mengenal Adrian secara pribadi dan telah bekerja sama cukup lama dengan agency yang dimiliki Adrian.

Adrian memandang ke sekeliling rooftop untuk memastikan tidak ada orang lain disana yang akan menguping mereka. “Ini akan memakan waktu yang sangat panjang untuk menceritakan pada mu seluruhnya. Aku tidak tahu harus memulai dari mana.” Adrian menatap langit dengan mata nanar.

“Mulai dengan menceritakan kenapa kamu sangat over protektif terhadap agent Zie.” Juan menjawab.

“Aku akan menceritakan padamu seluruh kisahnya karena kamu adalah sahabat baik ku dan aku percaya pada mu seutuhnya. Tapi kamu harus berjanji untuk menjaga rahasia ini rapat-rapat!”

“Aku berjanji.” Juan membuat tanda peace dengan telunjuk dan jari tengah tangan kanannya.

“Zie akan membunuh ku jika dia tahu aku memberitahu kamu tentang rahasianya.” Adrian tersenyum masam ke arah Juan. “Kamu tahu tentang group Utama yang memiliki usaha di bidang media dan pertanian?” Adrian memulai ceritanya pada Juan.

“Tentu saja, semua orang di Negara kita tahu tentang group Utama. Mereka adalah sangat terkenal di Negara ini, karena mereka adalah pengusaha bisnis Media dan Pertanian terbesar di Negara kita. Perusahaan ku memiliki beberapa kerjasama dengan Group Utama, kami memiliki hubungan yang cukup baik. Selain itu aku juga tahu wanita yang paling kamu cintai adalah Natha putri tertua dari Wiranata Utama.” Juan tampak sedih saat membahasnya. Dia mengingat betapa Adrian sangat mencintai Natha, Wanita cantik setinggi 165 cm dengan rambut sebahu yang selalu tersenyum ramah saat bertemu dengannya. Natha sangat supel dan dewasa. Semua orang pasti menyukai kepribadiannya yang senang bercanda. “Apa hubungannya Group Utama dengan cerita mu?”

“Keduanya berhubungan sangat erat. Kamu mengenal Naziera Anastasia Utama?”

“Aku mengenalnya, tapi sudah sangat lama sejak aku bertemu dan mendengar kabarnya. Dia adalah sahabat baik adik ku saat mereka sekolah dulu.” Tentu saja Juan akan sangat mengenalnya, seorang yang selalu menghantui mimpi-mimpinya sejak lama. Wanita tomboy berambut pendek dengan kawat gigi yang terlihat kekanakan dan konyol saat bercanda dengan Bian. Pagi ini Juan baru saja memikirkannya saat berjumpa dengan Zie. Juan mulai berfikir, mungkinkah apa yang dia coba pungkiri tadi pagi adalah benar?

“Yah, setelah tragedy yang menimpa Group Utama delapan tahun yang lalu mereka menjadi over protektif pada Naziera. Tidak ada yang tahu dia dimana dan bagaimana kabarnya. Apakah kamu mengetahui apa yang terjadi delapan tahun yang lalu?”

“Aku tahu bahwa tragedy tersebut sangat tragis. Orang yang tidak dikenal menculik putri dari Wiranata Utama yang bernama Natha yang juga merupakan istri mu. Naziera yang menyaksikan Natha di culik mengikuti mereka dari belakang. Sangat disayangkan aksi Naziera ini diketahui oleh penculiknya, mereka membawa Natha dan Naziera ke gudang kosong di dekat dermaga. Aku tidak tahu mengenai detailnya, keesokan harinya polisi menemukan mereka di pantai. Naziera ditemukan tidak sadarkan diri sedangkan Natha kehilangan nyawanya." Juan memandang mata Adrian dengan mendalam. Dia merasa bersalah harus mengingatkan. Adrian pada kematian istri tercintanya. Mata Adrian tampak memerah dan sedikit berkaca-kaca.

"Maafkan aku karena membuat mu mengingat tragedi 8 tahun yang lalu."

"Ya, itu adalah kisah 8 tahun yang lalu yang mau tidak mau harus ku hadapi." Ucap Adrian sedih. "Tidak ada yang tahu mengenai apa yang terjadi pada mereka berdua kecuali Naziera dan para penculiknya." Adrian mengusap perlahan matanya yang berkaca-kaca.

"Naziera tidak pernah menceritakan detail kejadian yang dialaminya pada siapapun karena tragedi itu melukainya dengan sangat dalam. Dia kehilangan sebagian ingatnya tentang kejadian hari itu. Dokter bilang bahwa ingatannya bisa kembali kapan saja, atau mungkin juga tidak akan pernah kembali. Kita tidak boleh memaksanya untuk mengingat itu karena akan membahayakan kesehatannya. Kamu tahu dimana Naziera itu sekarang?"

"Sangat menyedihkan mendengarnya. Aku tidak tau dia dimana. Bian memberi tahuku bahwa dia tidak pernah kembali ke sekolah setelahnya. Adikku mencoba mencari tahu, namun tidak ada satu orang pun yang memberi tahu keberadaannya. Pihak sekolahpun bungkam." Juan tidak menyebut kan bahwa dirinya juga melakukan pencarian keberadaan Naziera.

"Wiranata Utama menyembunyikan keberadaannya karena dia ingin melindungi anak satu-satunya yang masih hidup. Dia membawa Naziera ke China dan menitipkannya kepada guru Bai seorang ahli bela diri yang terkemuka. Dia adalah ayah angkat dari Wiranata Utama. Di China Naziera memulai hidup barunya, meskipun trauma penculikan masih menghantuinya. Dia merasa bersalah kepada kakaknya karena gagal melindunginya. Selama di China dia belajar berbagai ilmu beladiri dari master Bai. Naziera akhirnya memutuskan untuk menjadi bodyguard agar dapat melindungi sebagai ganti perasaan bersalahnya pada Natha. Selain untuk mencari informasi tentang tragedi itu "

Jantung Juan tiba-tiba berdetak lebih cepat mendengar bahwa Naziera adalah bodyguard, jadi dugaannya pagi ini jangan-jangan adalah benar. Juan menatap dalam mata Adrian, tidak sabar menunggu Adrian meneruskan ceritanya. "Jangan katakan Zie itu.." Juan tidak bisa meneruskan kalimatnya.

Adrian membalas tatapan mata Juan dan menganggukan kepalanya perlahan. "Ya, Agent Zie adalah Naziera Anastasia Utama. Anak dari Wiranata Utama."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!