Zaki sampai dalam waktu 20 menit di rumahnya. Zaki melihat banyak bawahan papanya berdiri di ruang tamu.
"Ada apa pa?" tanya Zaki ketika baru sampai.
"Malam ini awasi dia jangan sampai di tempat wanita itu, pastikan dia tidak keluar selama tiga hari ini, dan sita ponselnya." ucap papanya dengan tegas.
"Tapi pa." ucap Zaki mau protes tapi terlambat. Anak buah papanya sudah memegang dirinya. Ada juga yang mengambil ponselnya dari saku jasnya.
Mereka membawa Zaki kedalam kamarnya. Zaki tidak percaya dengan apa yang dilakukan oleh papanya. Niatnya untuk bersenang senang musnah sudah.
"Ma tolong Zaki." tarian Zaki kepada mamanya.
"Pa jangan kayak gitu, Zaki masih mudah biarkanlah dia senang - senang."
"Tidak ada senang - senang dengan perempuan itu, saya tidak akan membiarkan dia jatuh ketangan rubah betina."
"Tapi dia memang cantik, jika anak suka biarkanlah."
"Cukup aku yang terjerumus kedalam pelukan rubah betina, tapi tidak dengan anakku."
"Maksud papa apa seperti itu?" tanya mama Zaki mulai emosi mendengar ucapan suaminya.
"Saya dulu sama seperti Zaki, melihat orang dari parasnya, akhirnya aku terjebak seumur hidup dengan kamu, wanita yang hanya mau harta aku, jika tidak terlanjur hamil, mungkin kamu sudah saya tinggalkan."
"Aku tidak pernah menjebak kamu, kamu yang tergila-gila sama tubuh aku." jawab Mama Zaki.
"Makanya aku menyesal, kamu tidak lebih dari perempuan kotor, menjijikkan."
"Saya peringatkan kamu, jika kamu berani membantu Zaki kabur, maka saya akan ceraikan kamu, saya tidak main-main dengan ancaman saya."
Mama Zaki terdiam, dia tidak ingin di campakkan oleh suaminya yang tajir. Dia tidak siap harus hidup susah.
Mama Zaki masuk kekamarnya kembali. Hubungan mama Zaki dengan papanya memang tidak harmonis. Papa Zaki selalu tidur di ruang kerjanya sedangkan mamanya tidur di kamarnya.
Mereka sudah pisah ranjang sudah lama sekali. Papa Zaki tidak menyentuh mama Zaki karena saat Zaki kecil, ia mengetahui istrinya selingkuh. Semenjak itu dia jijik dengan istrinya sendiri.
Ditempat lain Mira sedang menceritakan apa yang terjadi tadi siang kepada Tiwi. Awalnya Tiwi marah namun seketika dia berubah pikiran.
"Bisa jadi ini jalan kamu menuju kaya."
"Kaya apanya? udahlah jangan mengejek."
"Gimana kamu buat dia jatuh cinta sama kamu, maka kamu akan jadi istri pengusaha."
"Aku bukan seleranya."
"Tapi dia selera kamu kan?"
"Dia memang gagah tapi sombong."
"Lebih dingin mana dari Abian."
"Abian dingin tapi tidak sombong dan arogan."
"Mana ada, sama ajalah yang ku dengar." ejek Tiwi.
"Karena kamu tidak mengenal dia."
"Ya lah yang mengenal, nanti kamu jika sering dekat dia bakalan klepek-klepek."
"Ogah."
...****************...
Di kota lainnya nampak Amar sedang menunggu seseorang. Ya dia seorang perempuan yang mengisi hati Amar selama 7 tahun terakhir ini.
Amar sudah mencoba melupakan akan tetapi pertemuan mereka kembali membuat cinta Amar makin menggebu-gebu.
"Ngapai kamu disini?" tanya Ami.
"Aku menunggu kamu."
"Ada keperluan apa?"
"Aku ingin menjemput kamu."
"Aku masih tua dari kamu, tolong sopan."
"Jangan harap aku panggil kamu kakak atau Miss."
"Aku memang guru kamu dulu."
"Dulu, sekarang kamu dambaan hati aku."
"Mar kamu harus sadar diri, kita tidak selevel, kita beda umur jauh."
"Jika aku tetap maunya kamu gimana?"
"Mar siapalah aku ini, kamu masih bisa mencari wanita yang jauh lebih cantik dari aku, yang seumuran dengan kamu."
"Aku hanya maunya kamu."
"Aku tidak bisa."
"Kasih aku kesempatan, aku akan buktikan bahwa aku serius dengan kamu."
"Aku tidak suka dengan lelaki yang lebih kecil dari aku, kita beda 12 tahun."
"Apa masalahnya jika aku hanya cinta dengan kamu."
"Kamu masih labil, pikirkan dengan matang, pulanglah." usir Ami.
"Aku akan tetap membuktikan bahwa kau serius dengan kamu, kamu masih cantik sama kayak wanita seumuran aku."
"Aku janda loh mar."
"Aku juga tidak peduli, aku siap menjadi suami kamu, aku siap menjadi bapak dari anak kamu." jawab Amar dengan percaya diri.
"Udahlah ah, ngomong sama kamu sia - sia." ucap Ami segera pergi meninggalkan Amar.
Amar segera menarik tangan Ami dengan kuat. Lalu mendorongnya agar bisa masuk kedalam mobilnya. Ami hanya pasrah ketika ia sudah berada dalam mobil Amar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Cicih Sophiana
wap beruntung dong cewek udah janda punya anak dan umurnya pun beda 12bthn...
2022-06-28
0
Salma Cheng
banyak ko' amar yang lebih mudah cantik malah
2022-06-27
0
Ilah Alfiah
oh iya di sana masih ada sisa ya amar yang belum dapet jodohnya
2022-06-22
1