Aku Berjalan menuju ke istana Ender sambil menggendong Tohka yang tidak kuat berdiri untuk beberapa saat. Dia pun bertanya.
"Hei Nakano, Perjalanmu berikutnya kemana?",
"Entahlah, mungkin Netherwath." jawabku,
"Aku tahu sedikit tentang alam semesta itu juga termasuk penguasanya yang kejam..." Kata Tohka,
"Begitukah... Beritahu aku mungkin itu bisa berguna saat kita disana." kataku,
"Menurut buku yang pernah kubaca di 'Ender Library'--" —Tohka terhenti dari penjelasannya selagi aku menyela.
"Tunggu, Ender Library?",
"Oh.. Ender Library adalah perpustakaan terbesar di semua alam semesta dan memiliki semua buku, kecuali buku tentang alam semesta. Menurut rumor yang kudengar, Buku alam semesta adalah buku legendaris yang mencatat hampir seluruh informasi semua alam semesta. Tapi sayangnya buku itu dicuri oleh musuh alam semesta.." Jelas Tohka.
Aku mengeluarkan buku dari tas kecil yang kubawa dari rumah sebelum pergi.
"Maksudmu ini?" —menunjukkan bukunya. Tohka terdiam sejenak dengan mata yang membuka lebar melihat kearah buku itu. Dia terkejut.
"HEEHHH?! Bagaimana dan kenapa kamu bisa memilikinya?",
"Ini pemberian ayahku sebelum aku datang kemari.",
"Oh... Tapi aku masih terkejut lho. Tak ku sangka ada orang yang masih memilikinya.",
"Kau tak ingin mengambilnya kembali?",
"Sebagai ras Ender tentunya iya, tapi sebagai partner perjalananmu, aku akan diam seperti orang yang tak tahu apa-apa.",
"Lagian buku itu akan sangat penting dan berguna saat kita membutuhkan informasi tentang alam semesta yang ingin kita jelajahi!" lanjut Tohka,
"Baguslah kalau kamu berpendapat seperti itu.",
"Akhirnya aku memiliki teman yang bisa kupercaya" kataku,
"Eh?.." Kata Tohka yang terkejut. Kemudian dia tersenyum di samping mukaku. Senyumannya yang manis yang akan ku jaga semampuku dengan seluruh kekuatanku. Aku pun berjanji pada diriku kalau aku tidak akan menyakiti hati perempuan yang rapuh dan akan melindungi senyuman Tohka serta orang-orang yang aku sayangi sampai akhir hayatku.
Beberapa jam berlalu, Kami berdua akhirnya tiba di istana. Kakakku berlari ke arah Tohka dan memeluknya.
"Syukurlah kau tidak apa-apa." kata Kakakku
"Itu semua karena berkat Nakano dan juga pedangnya, Excusifer." kata Tohka
"Eh..." —Kakakku berjalan ke arahku dengan pelan dan memelukku dengan erat.
"Terimakasih Nakano karena telah melindungi Sahabatku satu-satunya.",
"Tidak apa-apa, lagian itukan tugasku sebagai adikmu." kataku. Kakakku terkejut dengan apa yang dia dengar. dihadapannya dengan jelas, dia pun sangat senang mendengarnya.
"Maname.." Sapa Tohka. kakakku melihat ke arah Tohka.
"Ada apa, Tohka?",
"Sudah kuputuskan, aku akan menjadi partner perjalanan Nakano!",
"...." —Tak ada jawaban dari Maname melihat ke arahku.
"Apakah kamu ingin pergi lagi Nakano?" tanya Maname,
"Ya, aku akan pergi lagi. Aku masih memiliki tujuan yang belum kucapai.",
"Begitukah? Baiklah besok aku akan mengantar kalian berdua ke organisasi intersemesta, Galaksi, dan kalian memutuskan pergi kemana?",
Aku dan Tohka memandangi satu sama lain dan menganggukkan kepala kami. Secara bersamaan mengucapkan kata-kata yang sama.
"Netherwath!".
"Netherwath!".
Kakakku sedikit terkejut akan hal itu. Dia pun mencoba menenangkan dirinya.
"Baiklah kalau begitu, aku akan mengantar kalian ke portal itu besok siang. Nah sekarang, sekarang istirahatlah dulu. Kalian berdua akan menjalani perjalanan yang panjang." Kata Kakakku sambil tersenyum di akhir kalimatnya.
Hari itu menjelang malam. Aku pergi mandi ke pemandian air panas sendirian yang telah disediakan oleh pengurus istana. Saat aku mandi, aku mulai membaca buku alam semesta yang sengaja kubawa kesana untuk dibaca. Aku mencoba menggali informasi tentang Netherwath.
Netherwath adalah alam semesta yang sangat panas. Berkebalikan dengan Ender End yang dingin. Ada pertarungan hebat antara Ender End dan Netherwath. Mereka saling bermusuhan untuk mendapatkan sumber daya alam yang sangat langka. Di Netherwath, ada lahar panas dan ada sebuah benda yang dicari oleh penguasa Ender End sebelumnya. Yang dicari oleh penguasa Ender End yaitu Crystal Futures yang menjadi sasaran utama oleh penguasa Ender End dan penguasa Netherwath. Benda itu dicuri, karena menurut legenda seseorang yang memiliki itu dan di taruh di tongkat Fire Bone milik Netherwath ataupun Ice Bone milik Ender End, maka orang yang memegangnya akan awet muda dan kebal terhadap serangan segala serangan, kecuali serangan dari pengguna mata waktu. Sampai sekarang batu kristal itu masih ada dan disimpan oleh penguasa Netherwath.
Peperangan itu terjadi karena Netherwath ingin buah yang tumbuh disana. Buah yang tumbuh di Ender End sangatlah enak namanya, EnderFlys. Tidak beracun sehingga aman dimakan. Selain itu buah ini bisa tumbuh dimana saja dan karena buah ini tak bisa tumbuh di Netherwath jadi perdana menteri disana menginginkannya.
Itulah informasi yang kudapat dari buku alam semesta. Yang menjadi pertanyaan ku adalah mengapa ibu kandungku menginginkannya?. Aku pun berdiri dan berjalan ke tempat pakaian. Aku masih tetap memikirkan hal itu sampai keluar dari tempat pemandian air panasnya.
Saat aku menaiki tangga menuju ke kamarku dan memikirkan hal itu lagi, aku tak sengaja bertemu dengan Kakakku.
"Hei Nakano!"kata Kakakku. Aku tak meladeninya karena masih memikirkan hal itu dengan keras, Kakakku bicara lagi lebih keras.
"Nakano!NAKANO!!!". Aku pun sadar kakakku memanggilku dan menyapanya.
"Ada apa ka--" —dipenuhi rasa kesal, kakakku bicara dengan tegas.
"Kau sudah kupanggil dari tadi kau tahu?!", "Maaf aku melamun..." kataku sambil sedikit membungkukkan badanku, kemudian mengangkatnya lagi.
"Aku lagi memikirkan sesuatu....",
"Tentang apa? Mungkin bisa kubantu..." kata Kakakku,
"Soal--" —Aku terhenti dari pembicaraan karena kakakku menyela.
"Ayo berbicara sambil minum teh, biar lebih nyaman. Berdiri sambil berbincang itu tidak bagus loh.." Jelas Kakakku.
Aku dan kakakku menuju ke Balkon besar dengan meja dan 2 kursi, dan juga cangkir, ternyata ini kamar Kakakku.
"Tidak usah malu-malu. Ayo kesini!" kata Kakakku. Aku tak segan-segan, berjalan ke kursi mewah yang telah disediakan oleh kakakku. Dan disaat itu juga, kakakku menuangkan teh yang hangat itu ke cangkir dan setelah itu dia memulai pembicaraannya.
"Jadi tentang apa?"
"Oh itu tentang mengapa ibu menginginkan benda yang bernama Crystal Futures."
"Oh itu... Itu karena dia ingin hidup abadi dan tak melibatkan kita berdua ke dalam masalah yang terkait dengan alam semesta. Dan juga dia ingin melihat bagaimana tampangmu dimasa depan ini.." Jelas Kakakku dengan cepat,
"Oh... Dan juga kenapa peperangan antara Ender End dan Netherwath terjadi..?" tanyaku penasaran,
"Kalau soal itu aku tidak tahu. Satu-satunya orang yang mengetahui akan hal itu adalah penguasa Netherwath sendiri.",
"Jadi...",
"Jika kamu ingin mengetahui akan hal itu, kamu harus bertanya kepada penguasa alam semestanya. Tapi sayangnya alam semesta itu adalah tempat terburuk, mungkin. Tidak ada yang ingin datang kesana. Semua itu karena penguasa alam semesta yang masih bertahan sampai sekarang..",
"Oh begitukah..",
"Tapi aku masih kasihan kepada anaknya...." kata Kakakku berbicara dengan nada pelan membuatku tak bisa mendengar kata-katanya.
"Eh? kakak tadi bicara apa?",
"Tidak, bukan apa-apa..",
"Sebaiknya kamu tidur sekarang, Nakano! Kamu punya perjalanan panjang!",
"Baiklah aku akan pergi ke kamarku. Terimakasih kak." kataku sambil berdiri kemudian pergi meninggalkan kamar kakakku dan berjalan ke kamarku, (Anak hebat...) pikir kakakku. Dengan begitu, percakapan singkat kami berakhir.
Sementara itu di Alam semesta Netherwath. Suara cambuk memukul sesuatu dan bilang,"Ayo cepat! kalau tidak kau akan aku bunuh!!"
Dan sesuatu menjawabnya,"Baiklah Ayah.." sambil menangis ketakutan.
Siapa dia?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Yusup Maulana
seru thor .....
2022-12-23
0
Mertana Bjw
ade
2021-04-09
1
king of king
keren
2020-06-27
4