Bab 5. Insting Pemburu

Bukan hanya suara Alya yang bisa menenangkan baby El, bahkan

mungkin bau harum Alya membuat baby El bisa nyenyak tertidur.

Jadi sudah 1 bulan ini genap usia baby El, dan sudah

seminggu ini baby El rewel, tidak mau tidur kalau tidak dipegang oleh Alya.

 Daddy Daffa jadi

tambah kebingungan, karena dia sangat ingin dekat dengan baby El, tapi baby El

seperti hanya mau bersamanya kalau bersama Alya.

Bingung nya Daffa adalah bukankah baby El adalah anaknya,

kok malah lengketnya sama Alya. Daffa berpikir, bahwa dia harus bicara dengan

Alya. Dia tidak mau seakan akan mengikat Alya untuk tinggal di rumah mertuanya

dengan kehadiran baby El, sekalipun rumah ini seharusnya juga milik Alya.

“Alya, maaf , mumgkin kita harus bicara serius.” Kata Daffa

pada suatu sore yang menurutnya sangat pas untuk ngomong tentang permasalahannya.

“Emang ada masalah apa kak?” Tanya Alya sambil mengerutkan

keningnya.

“Ini tentang baby El, akhir akhir ini dia sangat lengket

dengan kamu… bahkan seakan menganggap kamu seperti mommynya…” kata Daffa dengan

nada akhir yang sedikit menggantung, karena ia ingin melihat reaksi dari Alya,

tapi ternyata reaksi Alya datar saja.

“Lalu..? “ Tanya Alya lagi… karena penasaran apa yang hendak

Daffa katakan.

“Ehm… Al, kamu cantik, masih muda, emang kamu gak ingin

bertemu dengan cowok atau menjalin hubungan dengan mereka?” lanjut Daffa sambil

menggaruk garuk kepalanya yang sebetulnya tidak gatal. Dia melakukannya karena

gugup saja.

“Enggak…” jawab Alya singkat masih dengan ekspresi datar nya.

“Kamu gak pa pa kalau baby El anggap kamu mommynya?

Sejujurnya kakak takut dengan anggapan orang saja, Al. Takut kalau itu

merugikan kamu yang masih lajang. Nanti dipikir kamu  sudah punya anak.” kata Daffa lagi

menegaskan.

“Enggak pa pa, kak! Aku senang baby El dekat sama aku.

Kenapa harus urusin urusan orang? Toh kita gak minta makan sama mereka. “ sahut

Alya sedikit sarkas.

Alya menghela nafas panjang. Lalu melanjutkan perkataannya

lagi.

“ Baby El itu seperti senasib dengan aku, dari kecil tidak

mendapat kasih sayang dari orang tua nya yang utuh. Aku seperti ada ikatan

emosional saja. Kalau kakak gak keberatan, biar dia tinggal bersamaku saja.” Kata

Alya .. lagi lagi dengan ekspresi yang datar, tanpa senyum, hanya tergambar

kesedihan di binar matanya. Mungkin dia sedang membayangkan bayi sekecil baby

El harus puas dengan kasih sayang yang timpang seperti dirinya.

Daffa termenung, jujur dia kaget dengan pernyataan Alya.

Kata katanya yang sangat memikirkan perasaan buah hatinya membuat dia semakin

kagum dengan Alya.

Yah dia lelaki normal, Alya cantik dan menawan, kaum Adam

mana yang tidak menyukainya? Dengan tingkah lakunya yang seakan tidak ‘centil’

dan tidak berusaha menarik perhatian Daffa yang tampan dan berbody atletis,

membuat Daffa lebih penasaran.

Karena dalam kurun waktu satu bulan setelah Alyza meninggal

dunia, tidak ada hari tanpa wanita yang berusaha mendekati dan bahkan berusaha

menjatuhkan diri mereka ke ranjang Daffa secara gratis. Yang seringkali membuat

Daffa merasa jijik dengan tingkah wanita wanita itu.

Sikap Alya membuat nya penasaran, dan lagi dengan

perhatiannya kepada buah hatinya, Daffa semakin tertarik pada Alya. Ia tidak

tahu bagaimana mendeskripsikan perasaannya sendiri. Terlalu banyak yang

mengejar dirinya dan kehidupan dari kecil Daffa yang emang seperti disuapin

oleh sendok emas, menerima segalanya dengan mudah, tanpa perjuangan berarti, membuat

Daffa tidak lagi memiliki insting seorang ‘pemburu’ . Menghadapi Alya yang

cantik, tapi tidak peduli padanya, sedikit banyak membuat dia penasaran. Apakah

ini cinta? Daffa masih belum tahu. Mungkin insting ‘pemburu’ nya yang mulai

terasah melihat Alya.

“Kak…” kata Alya sambil mengayunkan telapak tangannya ke

depan wajah tampan Daffa yang masih termenung, melamun, matanya memandang

kosong kepada Alya tapi pikirannya tidak ada disitu.

“Ehmm.. maaf” kata Daffa setelah tersadar dari lamunannya

tadi.

“Baiklah kak… kalau kaka tidak….” Lanjut Alya hendak

berlalu, tapi sebuah tangan mencekal lengannya.

“Sebentar Al…Maukah kamu pergi bersama kami… bersama aku dan

baby El keluar sebentar? Aku ingin membeli kebutuhan baby El sekalian

mengajaknya jalan… sudah 1 bulan lebih dan dia belum pernah melihat keluar…

maukah kamu menemaninya?” potong Daffa, sambil mengajak keluar Alya dengan

dalih anaknya, sepertinya dia memutuskan untuk mengikuti insting pemburunya

kali ini.

“Ehm boleh…” jawab Alya singkat tanpa perlawanan.

“Maaf kalau aku bertanya kepadamu.. kuharap  kamu jangan marah..”

“Apalagi sih kak? Kayaknya kakak hari ini banyak bertanya…”

jawab Alya sambil menarik kedua sudut bibirnya  sedikit, dan saat senyumannya yang sangat mahal

itu keluar dan membuat Daffa sangat terpesona.

“ Kalau kakak ngajak kamu keluar begini apakah ada yang

marah? Maksud kakak kekasih kamu… Apakah dia gak marah mendapati kamu tidak

pulang pulang.” Tanya Daffa hati hati. Dia ingin tahu siapakah yang menjadi

rivalnya dalam mendapatkan Alya.

“Hah? Aku sudah putus dengan pacar aku sebelum kesini… “

jawab Alya santai, tanpa beban.

“Uhh sorry to hear that..” kata Daffa, padahal dalam hatinya

dia bersorak kegirangan karena dia sudah gak punya rival dalam mendapatkan hati

gadis itu.

“Its okey… sekalipun dia masih suka menghubungi, …” kata

Alya, yang sontak membuat perasaan Daffa ada yang aneh, seperti takut target

buruannya akan diambil orang.

“ Emangnya kamu gak ada rasa lagi?” Tanya Daffa lagi hati

hati.

“ Yah.. kan udah putus… ngapain diingat ingat, mungkin belum

jodoh saja.. ah sudahlah… nanti kita ngajak mbak Ani kah? Jadi mbak Ani kusuruh

siapin barang, baby El ” lanjut Alya sambil mengalihkan perhatian Daffa, dengan

alas an mempersiapkan baby El yang mau diajak keluar.

“Gak usah ajak mbak Ani, kita cuman pergi sebentar, biar dia

siapin aja stroller (kereta bayi), nanti aku yang bawa perlengkapannya. Toh baby

El gak mau digendong mbak Ani…” kata Daffa beralasan, padahal dia emang ingin

pergi berdua bersama Alya dan baby El sebagai alasannya…

“Baiklah aku siap siap dulu” kata Alya sambil berlalu.

‘ Maafin daddy, tapi daddy lagi mau ‘memburu’ aunt Alya jadi

mommymu, gak pa pa ya baby El, kamu jadi ‘kambing hitam’ daddy dulu…’pikir

Daffa sambil tersenyum smirk, melihat punggung Alya yang menjauh.

#POV DAFFA#

Gak tahu sejak kapan… tapi perasaan nyaman dan senang selalu

muncul ketika aku berdekatan dengan Alya. Apakah berawal dari rasa kasihan

melihat nasib Alya yang sangat berbeda dari nasib mendiang Alyza yang selalu

dipenuhi oleh kasih sayang dari mertuaku. Tapi kayaknya bukan karena kasihan. Aku rasa ini adalah cinta pada pandangan pertama. Aku, Daffa Rahardian menyukai Alya dari pertama.kali bettemu. Ini gila!! Padahal aku baru pertama kali bertemu pas pemakaman Alyza, istriku. Secepat itukah move on?

.

.

.

TBC

Jangan lupa like dan votenya ya. 😘

Terpopuler

Comments

Juan Sastra

Juan Sastra

ggak cinta itu daffa sama alezya

2022-06-06

0

Yesi Triyanto

Yesi Triyanto

dafa jgn buru2 nikmatin dl. kesndirian mu masa makam istri nya blm kering dah mkrn yg lain sih

2021-07-24

0

Rina Parlina

Rina Parlina

Daffa kamu ya bini baru meninggal malah jatuh cinta LG sama kembaran bini kamu hadeeuuhhh untung ini novel 😄😄😄

2021-07-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Alya Sanjaya
2 Bab 2. Flashback Almira
3 Bab 3. Perkenalan 'lagi'
4 Bab 4. Penakluk Elena
5 Bab 5. Insting Pemburu
6 Bab 6. Keluar bersama
7 Bab 7. Keluarga kecil
8 Bab 8. Kejutan
9 Bab 9. Keyakinan
10 Bab 10. Dinner (1)
11 Bab 11. Dinner (2)
12 Bab 12. Dinner (3)
13 Bab 13. Pertikaian
14 Bab 14. Menikahi 'pawang' ?
15 Bab 15. Malam ke 1 ?
16 Bab 16. Akhirnya...
17 Bab 17. Candu
18 Bab 18. Fitting (1)
19 Bab 19. Fitting (2)
20 Bab 20. Fitting (3)
21 Bab 21. Bucin
22 Bab 22. Cinta mengubah segalanya
23 Bab 23. Sekretaris Pribadi
24 Bab 24. Pelakor Jahanam
25 Bab 25.Resepsi Daffa-Alya
26 Episode 26. Janji Daffa
27 Episode 27. Cemburu?
28 Episode 28. Malam liar pertama?
29 Episode 29. Tabrak Lari
30 Episode 30. Rumah Sakit
31 Episode 31. Siapakah Dalangnya?
32 Episode 32. Pembalasan
33 Episode 33. Aku Tidak Akan Memaafkanmu
34 Episode 34. Kemarahan Daffa
35 Episode 35. Alya cemburu
36 Episode 36. Kejujuran yang menyakitkan.
37 Episode 37. Alya Dalam Bahaya
38 Episode 38. Kabur
39 Episode 39. Melindungi Alya
40 Episode 40.Kelinci VS Buaya
41 Episode 41. Memancing Ular Keluar Dari Sarang
42 Episode 42. Alya Koma?
43 Episode 43. Bosan
44 Episode 44. Secercah Harapan
45 Episode 45. Ella kembali?
46 Episode 46. Serangan?
47 Episode 47. Drama Daffa
48 Episode 48. Terluka
49 Episode 49. Daffa Berulah
50 Episode 50. Akhir Bahagia (end)
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bab 1. Alya Sanjaya
2
Bab 2. Flashback Almira
3
Bab 3. Perkenalan 'lagi'
4
Bab 4. Penakluk Elena
5
Bab 5. Insting Pemburu
6
Bab 6. Keluar bersama
7
Bab 7. Keluarga kecil
8
Bab 8. Kejutan
9
Bab 9. Keyakinan
10
Bab 10. Dinner (1)
11
Bab 11. Dinner (2)
12
Bab 12. Dinner (3)
13
Bab 13. Pertikaian
14
Bab 14. Menikahi 'pawang' ?
15
Bab 15. Malam ke 1 ?
16
Bab 16. Akhirnya...
17
Bab 17. Candu
18
Bab 18. Fitting (1)
19
Bab 19. Fitting (2)
20
Bab 20. Fitting (3)
21
Bab 21. Bucin
22
Bab 22. Cinta mengubah segalanya
23
Bab 23. Sekretaris Pribadi
24
Bab 24. Pelakor Jahanam
25
Bab 25.Resepsi Daffa-Alya
26
Episode 26. Janji Daffa
27
Episode 27. Cemburu?
28
Episode 28. Malam liar pertama?
29
Episode 29. Tabrak Lari
30
Episode 30. Rumah Sakit
31
Episode 31. Siapakah Dalangnya?
32
Episode 32. Pembalasan
33
Episode 33. Aku Tidak Akan Memaafkanmu
34
Episode 34. Kemarahan Daffa
35
Episode 35. Alya cemburu
36
Episode 36. Kejujuran yang menyakitkan.
37
Episode 37. Alya Dalam Bahaya
38
Episode 38. Kabur
39
Episode 39. Melindungi Alya
40
Episode 40.Kelinci VS Buaya
41
Episode 41. Memancing Ular Keluar Dari Sarang
42
Episode 42. Alya Koma?
43
Episode 43. Bosan
44
Episode 44. Secercah Harapan
45
Episode 45. Ella kembali?
46
Episode 46. Serangan?
47
Episode 47. Drama Daffa
48
Episode 48. Terluka
49
Episode 49. Daffa Berulah
50
Episode 50. Akhir Bahagia (end)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!