Pertemuan.

Hari itu, setelah mengantar Luna, sahabatnya ke bandara. Dina langsung bergegas pergi ke rumah sakit sebab ia mendapat jadwal ship pagi. Tetapi Dina sudah izin kepada kepala ruang, bahwa dia akan datang sedikit terlambat karena ada urusan keluarga. Dina pun di izinkan datang terlambat dengan syarat ia juga akan pulang terlambat, agar tidak ada kecemburuan sosial dari rekan-rekan kerjanya yang lain.

Tanpa Dina sadari taksi yang ia tumpangi di ikuti oleh mobil Jayden. Entah dari mana lelaki itu tahu kalau Dina akan mengantar Melly dan Luna ke bandara. Mungkin Reval yang memberitahunya atau sengaja ia membuntuti mereka dari rumah entahlah.

Taksi yang di tumpangi Dina berhenti tepat di depan pintu lobby rumah sakit. " Terima kasih." Ucap Dina setelah membayar ongkos taksi dan keluar dari taksi yang baru saja mengantarnya.

" Akkhh." Pekik Dina saat tangannya tiba-tiba di tarik seseorang. " Jayden." Alangkah terkejut dia, saat tahu orang yang menarik tangannya adalah lelaki dari masalah lalunya.

Lelaki yang ingin dia lupakan serta jauhi. Tetapi sayangnya takdir berkata lain, mereka kembali di pertemukan setelah Jayden membuangnya begitu saja, layaknya sampah.

" Lepaskan." Sentak Dina Sambil menghempaskan tangan Jayden.

" Ada yang ingin aku bicarakan sama kamu." Seru Jayden, membuat kening Dina mengerut. Bicara, tentu saja Dina tidak akan mau berbicara dengan lelaki yang ada di hadapannya ini.

" Maaf aku tidak bisa, aku sudah terlambat untuk berkerja." Dina kembali melanjutkan langkahnya tanpa menunggu respon pria itu. Mengetahui rumah sakit tempat dia berkerja saja sudah menjadi beban untuk dina, apalagi harus berbicara dengan lelaki itu dan menimbulkan masalah baru untuknya. Tentu saja Dina tidak ingin hal itu terjadi, sebab ia masih ingat dengan jelas bagaimana sahabatnya di fitnah dan dipermalukan oleh wanita yang kini telah berganti status dari selir sahabatnya menjadi istri sah dari pria yang sampai saat ini masih ia cintai.

Entah kebaikan apa yang dilakukan ibu dari wanita itu, di kehidupan sebelumnya. Sehingga nasib anaknya selalu beruntung, karena menikahi pria-pria seperti Jayden dan Reval.

Dina terus melangkah dengan pikiran yang berkecamuk di kepalanya. Sementara di belakang sana, Jayden tersenyum menatap punggung Dina yang telah menjauh dari pandangannya.

" Baiklah, kali ini aku melepaskan mu. Tetapi aku akan kembali lagi kesini, sampai kamu mau berbicara denganku." Teriak Jayden Tetapi tidak di terdengar oleh dina, sebab wanita itu telah menjauh.

...\=\=\=\=\=\=\=...

Benar saja, Sejak mengetahui rumah sakit dimana Dina berkerja! Jayden terus mendatangi rumah sakit itu. Pagi sebelum berangkat ke kantor, siang di jam istirahat makan siang dan sore disaat ia pulang kerja. Tetapi semua usahanya sia-sia. Sebab ia tidak pernah bertemu lagi dengan Dina. Bahkan Jayden sudah bertanya kepada rekan-rekan kerja Dina sesama perawat. Tetapi semuanya sama saja, hasilnya selalu nihil.

Walaupun begitu Jayden tidak menyerahkan ia tetap berusaha menemui Dina, seperti pagi ini.

Sudah lebih dari satu jam, Jayden menunggu di dalam mobilnya, Tetapi Dina belum juga terlihat, padahal ia sudah dari jam enam pagi menunggu. Setiap pegawai rumah sakit yang masuk dan keluar pun tidak ada satupun yang terlewatkan dari pandangannya.

" Apa mungkin hari ini, dia libur atau rumah Sakit ini punya pintu keluar lain." Gumam Jayden Sambil menatap jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Waktu telah menunjukkan pukul delapan lebih empat puluh lima menit, sebentar lagi jam sembilan. Sementara Di jam sepuluh ia mempunyai jadwal meeting yang tidak bisa di wakilkan.

Jayden menatap sekitaran rumah Sakit tak selang beberapa menit seorang security lewat di depan mobilnya. Jayden menurunkan kaca mobilnya dan memanggil security itu. " Pak sini sebentar." Tangannya melambai-lambai kepada security yang baru saja lewat itu.

" Ada apa mas? Ada yang bisa saya bantu." Tanya security yang bernama tag Udin, Security itu sedikit menunduk sehingga dapat melihat wajah Jayden.

" Maaf sebelumnya jika saya menganggu waktu kerja bapak! Apa rumah sakit ini punya pintu keluar yang lain?" Tanya Jayden.

" Maaf pak saya tidak mempunyai maksud apa apa, saya hanya ingin mencari kekasih saya yang berkerja disini, kami punya sedikit masalah sehingga dia terus menghindari saya beberapa hari ini." Jelas Jayden lagi saat mengerti tatapan penuh curiga yang di tunjukkan security itu padanya.

Cukup lama security yang bernama Udin itu terdiam sambil menatap penuh selidiki kepada Jayden. " Baiklah saya percaya sama bapak." Ucapnya setelah yakin dengan kata-kata Jayden, mengingat penampilan dan mobil yang ia pakai, Itu sudah cukup membuktikan kalau dia bukan orang sembarangan. " Siapa nama kekasih mas?" Bukannya menjawab security itu malah balik bertanya, seakan ia Masih meragukan Jayden.

" Nadina Amelia."

" Ohh mbak Dina."

" Iya."

" Mbak Dina biasanya suka lewat pintu samping mas." Mendengar hal itu Jayden langsung meminta security itu, untuk mengantarnya kesana.

" Makasih ya pak, ini buat bapak." Jayden memberikan beberapa lembar uang seratus ribu kepada Udin.

" Tidak usah mas, saya ikhlas membantu mas."

" Nggak papa, anggap aja ini rejeki bapak."

" Tapi mas."

" Sudah ambil saja."

" Terima kasih ya mas, semoga mas dan mbak Dina berjodoh. Alhamdulillah Bu, akhirnya bapak dapat uang buat sekolah anak kita." Ucap Udin begitu tulus walaupun kata kata terakhir ia lafalkan dalam hatinya.

Setelah Udin pergi, Jayden memilih menunggu Dina melewati pintu yang di tunjuk Udin.

...\=\=\=\=\=\=\=...

Di lain tempat. Nico mengendong putra semata wayangnya menuju mobil. Di ikuti wanita paruh baya yang tidak lain adalah ibunya.

" Kamu yakin tidak mau menemaninya." Tanya sang ibu, wanita paruh baya itu mengulurkan tangannya kepada Nico, saat ia sudah duduk di jok belakang.

Nico yang paham maksud ibunya langsung menyerahkan putranya kepangkuan aleya, biasa wanita paruh baya itu disapa. " Ada yang harus aku kerjakan Bu, lagian cuma imunisasi kan Bu."

" Baiklah terserah kamu saja! Kalau kamu setiap hari seperti ini, sebaiknya kamu cari ibu untuknya. Biar ada yang mengurus dia selama kamu berkerja. Ibu sudah tidak sekuat dulu untuk terus mengurus anak kamu."

" Bu."

" Kamu memang susah kalau di bilangin. Ayo jalan." Pintanya kepada supir yang selalu mengantarnya kemana pun ia mau. Setelah Nico menutup pintu mobil yang sempat ia buka untuk wanita yang telah melahirkan dan merawatnya, bahkan wanita paruh baya itu masih merawat anaknya di usia yang tidak mudah lagi. Bukan karena dia tidak mampu menyewa baby sister, tetapi wanita paruh baya itu tidak ingin mempercayai cucunya kepada orang lain.

Apalagi di berita marak terjadi kekerasan yang di lakukan para pengasuh Kepada anak asuhnya. Tentu saja ini juga salah satu alasan kenapa ia tidak ingin mencari pengasuh kepada cucu kesayangannya.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih setengah jam, akhirnya wanita paruh baya itu sampai di rumah sakit, dimana ia janjian dengan dokter pribadi cucunya.

Aleya Segera turun dari mobil Setelah di bukakan pintu oleh sang supir. Ia melangkah dengan begitu elegan melewati lobby, menuju ruangan dokter, Setelah bertanya pada bagian informasi.

Bruukk

Tiba-tiba aleya kehilangan keseimbangan saat tubuhnya di tabrak seorang anak kecil. Beruntung ada seseorang yang begitu sigap menahan punggungnya sehingga punggung dan bokongnya tidak mendarat dengan indah pada lantai keramik rumah sakit itu.

" Hati-hati Bu."

Terpopuler

Comments

🍊𝐂𝕦𝕞𝕚

🍊𝐂𝕦𝕞𝕚

udah jey jangan Kejar Dina lagi nanti emakmu malah nyalahin Dina lagi

2022-06-13

1

Elviza mela

Elviza mela

kok di ulang ya.. ini kan awal dina ketemu sama mama nya niko

2022-06-06

1

Endang Priya

Endang Priya

oh iya. aku heran deh sm ibunya jayden. dina di hina" tp anita yg nyata" jalang di banggakan.

2022-06-04

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog.
2 Aku mencintaimu.
3 Tidak seharusnya.
4 Masih cinta.
5 Pertemuan.
6 Awal segalanya.
7 Kekejaman Andini.
8 Niat baik.
9 Salah orang.
10 Dialah orangnya.
11 Saran dari bunda
12 Menerima lamaran.
13 Menduga.
14 Dua Minggu lagi.
15 Akad nikah.
16 Bukan lagi kekasihmu!
17 Terulang lagi.
18 Berubah.
19 Anak sambungnya.
20 Dina ku
21 Serba salah.
22 Melakukannya, lagi!
23 Kebencian Anita.
24 Tugas istri
25 Tuan suami.
26 Tamu tak diundang
27 Saya suami Dina
28 Jika benar cinta?
29 Obrolan dengan mertua.
30 Peringatan tuan suami.
31 Wanitaku, Cintaku!
32 Hadeeeh kalian ini!
33 Sikap Nico
34 Seperti itulah.
35 Membenci.
36 Egois
37 Bingung!
38 Bertingkah seperti apa?
39 Miris bukan!
40 Start Aguares
41 mempertahankan posisi.
42 Tempat apa?
43 Tersimpan keraguan!
44 Cinta kita.
45 Tak apa sayang!
46 Hanya kamu.
47 Memulai dengan yang baru!
48 Pulang-lah
49 Kembali ke Jakarta.
50 Aku Bukan?
51 Katakan kamu bahagia!
52 Tingkat kepekaan.
53 Menyenangkan suami.
54 Suami pengganti.
55 Tidak cukup.
56 Undangan makan malam.
57 Tidak sengaja.
58 Makan malam.
59 Putus asa.
60 laki-laki pengecut.
61 Antara sedih dan bahagia.
62 Bangunlah
63 Jangan membencinya!
64 Saling memaafkan
65 Bercerai.
66 Nico.
67 kamu hamil?
68 Menemui Nino.
69 Kamu saja Jay!
70 Kelahiran Nayna.
71 Anak Dina.
72 Hanya Mantan.
73 Pengumuman.
74 Dia?
75 Aku masih cinta!
76 Tetangga baru.
77 Kehilangan.
78 Wanita malang.
79 Menikah lagi
80 End.
81 Terima kasih.
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Prolog.
2
Aku mencintaimu.
3
Tidak seharusnya.
4
Masih cinta.
5
Pertemuan.
6
Awal segalanya.
7
Kekejaman Andini.
8
Niat baik.
9
Salah orang.
10
Dialah orangnya.
11
Saran dari bunda
12
Menerima lamaran.
13
Menduga.
14
Dua Minggu lagi.
15
Akad nikah.
16
Bukan lagi kekasihmu!
17
Terulang lagi.
18
Berubah.
19
Anak sambungnya.
20
Dina ku
21
Serba salah.
22
Melakukannya, lagi!
23
Kebencian Anita.
24
Tugas istri
25
Tuan suami.
26
Tamu tak diundang
27
Saya suami Dina
28
Jika benar cinta?
29
Obrolan dengan mertua.
30
Peringatan tuan suami.
31
Wanitaku, Cintaku!
32
Hadeeeh kalian ini!
33
Sikap Nico
34
Seperti itulah.
35
Membenci.
36
Egois
37
Bingung!
38
Bertingkah seperti apa?
39
Miris bukan!
40
Start Aguares
41
mempertahankan posisi.
42
Tempat apa?
43
Tersimpan keraguan!
44
Cinta kita.
45
Tak apa sayang!
46
Hanya kamu.
47
Memulai dengan yang baru!
48
Pulang-lah
49
Kembali ke Jakarta.
50
Aku Bukan?
51
Katakan kamu bahagia!
52
Tingkat kepekaan.
53
Menyenangkan suami.
54
Suami pengganti.
55
Tidak cukup.
56
Undangan makan malam.
57
Tidak sengaja.
58
Makan malam.
59
Putus asa.
60
laki-laki pengecut.
61
Antara sedih dan bahagia.
62
Bangunlah
63
Jangan membencinya!
64
Saling memaafkan
65
Bercerai.
66
Nico.
67
kamu hamil?
68
Menemui Nino.
69
Kamu saja Jay!
70
Kelahiran Nayna.
71
Anak Dina.
72
Hanya Mantan.
73
Pengumuman.
74
Dia?
75
Aku masih cinta!
76
Tetangga baru.
77
Kehilangan.
78
Wanita malang.
79
Menikah lagi
80
End.
81
Terima kasih.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!