Masih cinta.

Setelah tujuh tahun tidak bertemu dan tidak saling memberi kabar satu sama lain, keduanya kembali di pertemukan di acara syukuran anaknya Luna. Jangan di tanya seperti apa perasaan Dina saat duduk berhadapan dengan Jayden. Marah, kecewa, sakit dan rindu bercampur menjadi satu, membuat dia seakan kehabisan oksigen dan tidak bisa berkata-kata dia bahkan ingin menangis saat itu juga! tetapi sekali lagi Luna begitu peka dengan perasaannya wanita itu menggenggam erat tangannya, seolah mengatakan semua akan baik-baik saja. Buktinya selama ini dia bisa melalui hari-hari tanpa Jayden. Setelah ini pun Luna yakin dia bisa melewati hari-harinya tanpa Jayden.

Tapi apa yang dia pikirkan tentang pria itu salah, karena setelah itu. Jayden terus saja mencarinya, seperti sekarang ini.

Pria itu menatap keindahan kota dari ketinggian gedung kantornya, Sudah dua bulan lebih ia mencari keberadaan sang kekasih, setelah acara syukuran itu berakhir. Tidak terhitung berapa banyak rumah sakit yang ia datangi, mulai dari rumah sakit umum sampai swasta. Tetapi belum juga menemukan keberadaan Dina. Entah dia yang kurang berusaha atau sahabatnya sendiri, yang menutupi keberadaan sang mantan.

" Na, kamu dimana! Aku kangen banget sama kamu, kenapa kamu harus datang lagi? Disaat dia telah menjadi bagian dalam hidupku." Jayden mengusap wajahnya berulang kali. Ia terlihat begitu frustasi dengan perasaannya saat ini.

" Arrrggggh. Kenapa semuanya terasa begitu sulit." Teriak Jayden. Untungnya ia tengah berada di di rooftop. Apa jadinya Jayden, jika ia berteriak di depan karyawannya. " Aku harus kembali bertanya kepada Reval dimana Dina bekerja." Ucap Jayden lagi. Layaknya orang gila yang terus mengoceh pada dirinya sendiri.

Jayden mengeluarkan ponsel dari saku jas yang ia gunakan. Ibu jarinya begitu lihai mengusap layar ponselnya. Begitu menemukan nama yang Jayden cari. Dia langsung menekan icon berwarna hijau kemudian menempelkan benda pipih itu pada daun telinganya.

" Hallo, Kenapa lagi sih Jay! aku lagi sibuk nih." Sahut orang yang dia telpon dari seberang sana.

" Val, aku cuma butuh jawaban kamu, di rumah Sakit mana Dina bekerja?" Tanya Jayden, Sebab orang yang Jayden telpon terdengar begitu malas berbasa-basi.

" Katanya kamu bisa menemukannya tanpa bantuan aku! Kenapa sekarang masih bertanya? Dimana kehebatan kamu." Ejek sang sahabat, membuat Jayden semakin malas, mendengar ejekan Reval, tapi dia butuh jawaban pria itu.

" Reval, Aku lagi serius."

" Aku tahu kamu serius. Tetapi kamu harus ingat kamu sudah memiliki istri, lagian Dina juga sebentar lagi bakal nikah. Untuk apa kamu mencarinya lagi."

" Ada yang harus aku jelaskan sama dia dan untuk saat ini aku belum bisa cerita sama kamu. Ayolah val, bantu aku." Jayden mulai memohon, ia begitu berharap Reval dapat membantunya kali ini.

Sayangnya semua tidak sesuai dengan apa yang ia harapkan. Karena Reval dengan tegas menolak memberi tahu alamat rumah Sakiit dimana Dina bekerja.

" Maaf Jay. Aku tidak bisa memberi tahu kamu." Tanpa menunggu jawaban dari Jayden, Reval langsung mengakhiri panggilan itu begitu saja.

Terlanjur kesal dengan Reval, Jayden melempar ponselnya dengan begitu kasarnya, sehingga benda pipih itu menjadi hancur tak berbentuk. Jayden kemudian melangkah masuk kedalam lift untuk kembali ke ruangannya yang berada dua lantai di bawah rooftop, meninggalkan kepingan ponsel yang telah hancur berserakan di lantai rooftop itu.

Ting.

Pintu lift kembali terbuka, Jayden Keluar dan berjalan menuju ruangannya. " Leo, cari ponsel saya di rooftop dan pastikan siang ini ponsel saya sudah kembali seperti semula termasuk data-data yang ada di dalamnya." Titahnya kepada sang assisten sebelum kembali melanjutkan langkahnya.

...💞💞💞💞💞...

Di sebuah Apartemen Mevah, seorang lelaki yang hampir beusia setengah abad tengah berdiri memandang bingkai berukuran berada Sambil mengisi salah satu tangannya dalam saku celana Chino yang ia kenakan.

Dalam bingkai berwarna emas itu, terdapat foto seorang wanita dengan senyum yang begitu indah, sungguh sebuah gambar yang menyejukkan hati siapa saja yang melihatnya.

Siapa sangka wanita cantik secantik namanya, Cantika. Harus meninggalkan anak yang baru berusia empat puluh hari dan sang suami yang begitu mencintainya akibat penyakit kanker payudara darah yang ia derita. Walaupun penyakit itu baru stadium awal tetapi ajal tidak ada yang tahu.

Sudah tujuh bulan wanita itu tenang di pangkuan sang ilahi, tetapi lelaki itu masih merasakan bahwa istrinya masih berada bersama mereka.

" Aku masih mencium harum tubuhmu sayang." Ucap pria itu sambil mengusap bingkai berukuran besar di hadapannya.

" Maaf, aku belum bisa menepati janji untuk hidup dengan baik, sebab rasa sayang yang aku punya terlalu besar. Andai saja dulu aku tidak mengejar cita-citaku, mungkin waktu kita bersama lebih banyak."

Pria itu bernama Nico, terlahir dari keluarga terpandang dan bergelimang harta dengan perusahaan di beberapa negara.

Tetapi obsesinya untuk menjadi seorang ciptain, membuat ia hanya fokus untuk mengejar cita-citanya, dengan sekolah dan terus bersekolah sampai ia menjadi captain di usia tiga puluh tujuh tahun. Selama dua tahun ia mengarungi lautan dengan kapal muatan batu bara dan setelah kontraknya selesai barulah ia menikahi sang istri yang sudah ia pacari sejak bangku sekolahan dan baru di karuniai buah hati di usia tiga tahun pernikahan mereka.

Inilah alasan kenapa Nico begitu mencintai mendiang istrinya, karena wanita itu bukan hanya cantik, ia juga begitu sabar dan tidak banyak menuntut. Sayang umurnya begitu singkat.

Kedua sudut matanya selalu basah jika ia mengenang sedikit saja wanita yang bernama Cantika itu.

" Seandainya waktu dapat aku putar kembali, aku ingin terus bersama kamu. Menebus waktu yang terbuang sia-sia tanpa dirimu."

Nico mengusap kedua sudut matanya ketika merasakan tepukan dibahunya.

" Mama sudah menduga kamu pasti akan kesini." Ucap wanita paruh baya yang tidak lain adalah ibunya Nico. Walaupun wajah sudah mulai di penuhi keriput tetapi hal itu tidak dapat menyembunyikan kecantikannya. " Ikhlas kan dia nak! Setidaknya dia sudah tidak merasakan sakit lagi. Bangkitlah dan Urus putramu, dia juga membutuhkan perhatianmu." Sambungnya.

" Aku tahu ma. Maaf jika aku dan Nino sudah merepotkan mama selama ini." Ucapnya seraya mengecup kening wanita yang telah melahirkan dan merawatnya sampai jadi seperti sekarang ini.

" Kalian terus akan merepotkan mama, kecuali kamu mau menikah. Sehingga ada yang menganti mama mengurus kalian berdua." Sahut wanita tua itu.

" Ma_."

" Pikirkan anak kamu! Dia masih sangat kecil dan membutuhkan sosok seorang ibu." Ucap wanita itu cepat sebelum Nico menyelesaikan ucapannya.

" Maaf ma! Nico tidak akan pernah mengkhianati Cantika, tidak akan pernah." Nico melangkah meninggalkan sang mama terlebih dulu, sebab ia begitu malas membahas masalah yang menurutnya tidak penting itu.

Sementara di tempat yang berbeda, Dina begitu menikmati kehidupannya seperti biasa tanpa gangguan dari sang mantan kekasih atau lelaki itu, telah benar-benar melupakannya. Entahlah Dina tak mau ambil pusing. Sudah cukup ia kehilangan orang orang tersayangnya karena ulah mamanya Jayden.

Dan kini Dina tidak ingin merasakan kehilangan lagi, sebisa mungkin ia akan menjauh dari lelaki yang telah memberi banyak luka kepadanya mau itu langsung ataupun secara tidak langsung! sekali pun ia begitu mencintai dan merindukan pria itu.

Walaupun sampai saat ini belum ada yang bisa menggantikan posisi Jayden di hatinya. Tetap saja Jayden bukan pilihan terbaik untuk masa depannya, karena dina sangat yakin jika Jayden tidak dapat menentukan sikapnya, seandainya ia berada dia antara dina dan Andini, mamanya Jayden nanti.

Bukan karena dina ingin di prioritaskan, tetapi sebagai seorang wanita yang di cintai, Dina hanya ingin di perlakukan dengan sepantasnya. Jika Jayden tidak bisa, untuk apa dia bertahan, mencintai boleh saja jika kebahagiaan yang ia dapatkan, kalau sebaliknya tentu saja dina tidak akan mau lagi di buang layaknya sampah.

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

Dina keren thour punya prinsip

2023-08-03

0

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

mantap Dina

2023-02-25

0

🍊𝐂𝕦𝕞𝕚

🍊𝐂𝕦𝕞𝕚

jangan goyah Din Jayden pantes g dapetin kamu karena kamu terlalu baik

2022-06-13

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog.
2 Aku mencintaimu.
3 Tidak seharusnya.
4 Masih cinta.
5 Pertemuan.
6 Awal segalanya.
7 Kekejaman Andini.
8 Niat baik.
9 Salah orang.
10 Dialah orangnya.
11 Saran dari bunda
12 Menerima lamaran.
13 Menduga.
14 Dua Minggu lagi.
15 Akad nikah.
16 Bukan lagi kekasihmu!
17 Terulang lagi.
18 Berubah.
19 Anak sambungnya.
20 Dina ku
21 Serba salah.
22 Melakukannya, lagi!
23 Kebencian Anita.
24 Tugas istri
25 Tuan suami.
26 Tamu tak diundang
27 Saya suami Dina
28 Jika benar cinta?
29 Obrolan dengan mertua.
30 Peringatan tuan suami.
31 Wanitaku, Cintaku!
32 Hadeeeh kalian ini!
33 Sikap Nico
34 Seperti itulah.
35 Membenci.
36 Egois
37 Bingung!
38 Bertingkah seperti apa?
39 Miris bukan!
40 Start Aguares
41 mempertahankan posisi.
42 Tempat apa?
43 Tersimpan keraguan!
44 Cinta kita.
45 Tak apa sayang!
46 Hanya kamu.
47 Memulai dengan yang baru!
48 Pulang-lah
49 Kembali ke Jakarta.
50 Aku Bukan?
51 Katakan kamu bahagia!
52 Tingkat kepekaan.
53 Menyenangkan suami.
54 Suami pengganti.
55 Tidak cukup.
56 Undangan makan malam.
57 Tidak sengaja.
58 Makan malam.
59 Putus asa.
60 laki-laki pengecut.
61 Antara sedih dan bahagia.
62 Bangunlah
63 Jangan membencinya!
64 Saling memaafkan
65 Bercerai.
66 Nico.
67 kamu hamil?
68 Menemui Nino.
69 Kamu saja Jay!
70 Kelahiran Nayna.
71 Anak Dina.
72 Hanya Mantan.
73 Pengumuman.
74 Dia?
75 Aku masih cinta!
76 Tetangga baru.
77 Kehilangan.
78 Wanita malang.
79 Menikah lagi
80 End.
81 Terima kasih.
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Prolog.
2
Aku mencintaimu.
3
Tidak seharusnya.
4
Masih cinta.
5
Pertemuan.
6
Awal segalanya.
7
Kekejaman Andini.
8
Niat baik.
9
Salah orang.
10
Dialah orangnya.
11
Saran dari bunda
12
Menerima lamaran.
13
Menduga.
14
Dua Minggu lagi.
15
Akad nikah.
16
Bukan lagi kekasihmu!
17
Terulang lagi.
18
Berubah.
19
Anak sambungnya.
20
Dina ku
21
Serba salah.
22
Melakukannya, lagi!
23
Kebencian Anita.
24
Tugas istri
25
Tuan suami.
26
Tamu tak diundang
27
Saya suami Dina
28
Jika benar cinta?
29
Obrolan dengan mertua.
30
Peringatan tuan suami.
31
Wanitaku, Cintaku!
32
Hadeeeh kalian ini!
33
Sikap Nico
34
Seperti itulah.
35
Membenci.
36
Egois
37
Bingung!
38
Bertingkah seperti apa?
39
Miris bukan!
40
Start Aguares
41
mempertahankan posisi.
42
Tempat apa?
43
Tersimpan keraguan!
44
Cinta kita.
45
Tak apa sayang!
46
Hanya kamu.
47
Memulai dengan yang baru!
48
Pulang-lah
49
Kembali ke Jakarta.
50
Aku Bukan?
51
Katakan kamu bahagia!
52
Tingkat kepekaan.
53
Menyenangkan suami.
54
Suami pengganti.
55
Tidak cukup.
56
Undangan makan malam.
57
Tidak sengaja.
58
Makan malam.
59
Putus asa.
60
laki-laki pengecut.
61
Antara sedih dan bahagia.
62
Bangunlah
63
Jangan membencinya!
64
Saling memaafkan
65
Bercerai.
66
Nico.
67
kamu hamil?
68
Menemui Nino.
69
Kamu saja Jay!
70
Kelahiran Nayna.
71
Anak Dina.
72
Hanya Mantan.
73
Pengumuman.
74
Dia?
75
Aku masih cinta!
76
Tetangga baru.
77
Kehilangan.
78
Wanita malang.
79
Menikah lagi
80
End.
81
Terima kasih.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!