04

Arga awalnya terkejut, tetapi saat melihat Zahra duduk pasrah di lantai, sudut bibir Arga tertarik. Arga tersenyum samar. Dalam hati dia meledek Zahra yang begitu ceroboh. Berbeda dengan Rasya yang sudah tergelak keras hingga membuat Zahra mencebikkan bibir karena kesal.

"Ra, elu jahat sama gue!" omel Zahra, mengulurkan tangan supaya Rasya membantunya berdiri.

"Bersikaplah sopan. Ini di kantor dan kamu hanyalah seorang karyawan biasa. Setidaknya bersikaplah sebagaimana bawahan kepada atasan." Ucapan Arga terdengar penuh sarkas. Membuat tawa Rasya meredam seketika, dan Zahra dengan cepat menunduk dalam.

"Biarlah, Kak Arga. Zaenab itu sahabatku di mana pun berada." Rasya membela. Namun, Arga justru menghela napas panjangnya.

"Nona, semua demi kebaikan sahabat Nona yang ceroboh itu. Jangan sampai dia menjadi bulan-bulanan karyawan di sini," ucap Arga sopan.

Rasya awalnya terdiam untuk memikirkan, tetapi setelahnya dia mengangguk membenarkan ucapan Arga. Semua memang demi kebaikan Zahra. Dengan penuh pertimbangan, Rasya berbicara dengan sahabatnya dan Zahra hanya mengiyakan.

"Elu mau makan, Zae?" tanya Rasya.

Zahra hanya mengangguk karena masih bingung harus memanggil Rasya seperti apa. Dia masih merasa kikuk saat memanggil Rasya dengan formal.

"Elu panggil gue biasa aja, Zae. Panggil gue nona kalau ada karyawan lain."

"Oke, Ra." Zahra menunjukkan tanda jempol lalu tersenyum simpul.

"Nona, Anda ditunggu Tuan Pandu," ujar Arga.

Rasya menepuk kening lalu mengajak Zahra untuk makan siang bersama, tetapi Zahra menolak dan lebih memilih makan di kantin bersama Regar yang masih setia menunggunya. Arga tampak kesal saat melihat Regar dan Zahra berjalan berdampingan, bahkan kedua orang tersebut tampak terlihat sangat akrab.

"Kalau cemburu bilang, Kak. Jangan cuma memandang dari jauh." Rasya berlalu pergi begitu saja. Meninggalkan Arga yang masih bergeming di tempatnya.

***

Pandu masih duduk di kursi kebesaran. Rasanya dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan istri dan calon buah hatinya. Sebenarnya Pandu merasa tidak tega saat istrinya harus kelelahan menuju ke kantor, tetapi Rasya sedari pagi terus saja memaksa bahkan mengancam akan mogok makan. Dengan terpaksa, Pandu pun hanya mengiyakan keinginan istrinya.

Ketika pintu ruangan terbuka, senyum Pandu mengembang sempurna. Dia langsung memeluk Rasya erat dan menciumi penuh cinta di seluruh wajah wanita itu. Tak lupa Pandu mencium perut Rasya yang masih rata karena kehamilannya baru memasuki Minggu ketujuh.

Mereka duduk di sofa dan Rasya segera menyiapkan makanan, sedangkan Arga yang baru masuk langsung berhenti di ambang pintu dan berpamitan untuk makan di luar. Arga tidak mau mengganggu keromatisan atasannya tersebut. Juga jiwa jomlo-nya akan terus meronta.

Setelah pintu ruangan tertutup rapat, Pandu menarik pelan tubuh Rasya dan menyuruh wanita itu untuk duduk di atas pangkuannya. Rasya pun melingkarkan tangan di leher suaminya lalu mendaratkan ciuman di pipi Pandu dengan lembut.

"Ayo makan. Jangan sampai anak kita kelaparan." Pandu berbicara lembut, tetapi Rasya justru menyandarkan kepala di dada bidang suaminya.

"Aku pengen sesuatu, Mas." Rasya berbicara lirih. Telinga Pandu masih bisa mendengarnya meski samar.

"Kamu mau apa, hm?" tanya Pandu lembut. Sebuah kecupan mendarat di puncak kepala Rasya.

"Kamu mau nurutin keinginanku, Mas?" Rasya bertanya lembut. Namun, Pandu justru terdiam dan merasa khawatir keinginan Rasya akan macam-macam.

"Pasti. Aku pasti akan menuruti semua keinginanmu." Pandu mengiyakan meski dalam hati dia merapalkan doa.

"Aku pengen makan di kantin bareng sama Zaenab dan Kak Arga."

"Kamu yang benar saja!" seru Pandu. Namun, lelaki itu langsung terdiam saat melihat Rasya yang sedang menahan tangis. Pandu pun meminta maaf dan bersedia menuruti keinginan Rasya.

Rasya yang awalnya cemberut kini tersenyum senang bahkan wajahnya tampak berbinar bahagia.

Apa pun caranya aku akan menjodohkan Zaenab dengan Kak Arga.

Terpopuler

Comments

Wati Simangunsong

Wati Simangunsong

mak jomlang nie

2022-07-05

0

As Narti

As Narti

gue setuju hahahaha

2022-07-04

0

Surtinah Tina

Surtinah Tina

ak dukung ra

2022-05-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!