Ketika Zahra berbalik, dia terkejut saat melihat Arga sedang berdiri dengan sudut bibir tertarik membentuk senyuman tipis. Arga baru saja hendak ke rumah pribadi milik Pandu untuk menjemput atasannya tersebut. Namun, dia menghentikan mobilnya saat melihat Zahra yang sedang berdiri di samping motor.
"Pantesan gue sial ternyata ada Tuan Arga di sini," gumam Zahra.
"Kamu bilang apa?"
"Ti-tidak, Tuan." Zahra tergagap saat mendengar suara Arga yang begitu tegas. Bahkan, membuat tubuh Zahra seketika menciut.
"Hari ini adalah hari pertama kamu bekerja. Ingat! Kalau sampai terlambat maka Tuan Pandu tidak akan segan-segan memecatmu meski kamu adalah sahabat Nona Rasya!"
Zahra menelan ludah kasar saat mendengar omelan Arga yang panjangnya seperti rel kereta api. Apalagi saat melihat senyum Arga yang begitu meledeknya.
"Tapi, Tuan ... motor saya bannya bocor." Zahra memasang wajah memelas untuk menarik simpati, tetapi Arga tidak peduli.
Arga justru masuk ke mobil begitu saja. Zahra yang melihatnya pun tak kuasa menahan emosi. Berbagai umpatan keluar saat melihat mobil Arga perlahan menjauh.
"Gue sumpahin Tuan Arga kalau buang air besar kakinya ditekuk alias jongkok!" serapah Zahra.
"Neng, dimana-mana orang kalau buang air besar pasti jongkok kecuali closet duduk," timpal seorang warga yang berdiri di belakang Zahra.
"Eh iya, ya. Kenapa gue jadi kaya orang bod*h gini?" Zahra menonyor kepalanya sendiri hingga membuat orang tadi tertawa saat melihatnya.
Zahra pun dengan terpaksa mendorong motor yang beruntungnya berjarak tidak cukup jauh dari tempatnya tadi. Ketika baru saja di bengkel, Zahra terdiam saat melihat seseorang berhenti di sampingnya. Namun, saat melihat siapa orang itu, senyum Zahra merekah sempurna.
"Mas Yudha!" pekik Zahra.
Yudha melepas helm lalu turun dari motor, "Motormu kenapa?" tanya Yudha.
"Bocor." Zahra menjawab manja.
"Astaga, kalau begitu taruh motormu di sini aja dan kamu berangkat sama aku." Yudha menawari. Tanpa menunggu lama, Zahra langsung menyanggupi. Dia tidak menyangka kalau akan bertemu lelaki yang dia kagumi dan selalu menjadi malaikat penolong untuknya.
Setelah Zahra duduk membonceng, Yudha pun segera melajukan motornya menuju ke Perusahaan ADS Group. Yudha sedikit mempercepat lajunya karena waktu yang sudah sangat mepet.
Sepuluh menit berada dalam perjalanan, Yudha memarkirkan motornya di parkiran, sedangkan Zahra bernapas lega karena dirinya tidak jadi terlambat. Zahra pun menghubungi Margaretha untuk mengambil motornya di tukang tambal ban tadi.
"Ayo, Ra. Kita masuk." Yudha hendak menggandeng tangan Zahra, tetapi baru saja Zahra hendak meraihnya, Yudha sudah menarik tangannya kembali. Dia baru mengingat kalau saat ini sedang di area kantor dan Yudha tidak ingin ada gosip beredar tentang dirinya yang notabene masih anak baru.
Zahra mendesis kecewa. Padahal baru saja dia akan bergandengan tangan dengan Yudha, tetapi lelaki itu sudah keburu menarik tangannya.
"Aku naik dulu, Ra. Kamu di lantai bawah?" tanya Yudha saat mereka sudah memasuki lobby.
"Iya, Mas. Hati-hati." Zahra berkata gugup. Yudha hanya tersenyum lalu pergi meninggalkan Zahra.
Sementara Zahra, mendekati seorang lelaki yang memakai seragam yang sama dengan dirinya. Zahra pun menghela napas lega karena lelaki tersebut merupakan office boy yang berada di satu bagian dengannya. Dengan langkah antusias, Zahra mengikuti lelaki tersebut menuju ke ruangan khusus untuk mereka. Zahra tidak mengetahui kalau jauh di belakangnya ada seorang lelaki yang sedang mengepalkan tangan saat melihat Zahra berjalan dengan lelaki lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Siti Aisyah
kenapa cemburu coba...langsung aja lamar..aman..hehehhee
2023-03-17
0
Wati Simangunsong
yg sabar arga
2022-07-04
0
Endank Susilowaty
ada yg cemburu nih
2022-06-23
0