Arga berjalan di belakang Pandu menuju ke lantai teratas di mana ruangan Pandu berada. Ekor mata Arga terlihat melirik ke kanan dan kiri untuk mencari sosok gadis yang terus saja mengganggunya. Sudut bibir Arga tertarik sedikit saat melihat Zahra sedang membersihkan area lobby.
Gadis itu tampak cantik dengan memakai seragam office girl, rambut panjang yang dikucir tinggi meskipun tanpa polesan make-up. Namun, kecantikan Zahra benar-benar alami hingga membuat Arga terpesona apalagi saat Zahra sedang sangat ceroboh. Begitu menggemaskan menurut Arga.
"Aduh!"
Arga mengaduh saat wajahnya menabrak punggung belakang Pandu yang berhenti secara mendadak. Pandu berbalik lalu menatap Arga penuh selidik. Sementara Arga menunduk, dia sangat yakin setelah ini Pandu akan memarahinya habis-habisan.
Arga tidak tahu kalau Pandu sedang menatap sekitar lalu tersenyum sinis saat melihat keberadaan Zahra yang sedang bekerja. Pandu tahu, apa yang membuat asistennya tersebut menjadi ceroboh seperti saat ini.
"Maaf, Tuan." Melihat Pandu yang hanya diam, Arga menjadi tidak enak sendiri.
"Ga, apa kamu mau kuturunkan menjadi seorang office boy di kantor ini?" tanya Pandu setengah meledek.
"Anda kejam sekali, Tuan." Arga mendongak, lalu menatap Pandu dengan memelas. Sementara Pandu berusaha untuk menahan tawa.
"Sekali lagi kamu tidak fokus seperti tadi maka aku akan membuatmu benar-benar memakai seragam OB!" tegas Pandu. Arga hanya mengangguk mengiyakan. Mereka berdua pun melanjutkan langkahnya, lalu masuk ke lift dan menuju ke lantai atas.
***
Zahra sangat menikmati pekerjaannya. Bahkan, sesekali dia berdendang lirih sembari membersihkan lantai yang tidak terlalu kotor tersebut. Di saat sedang sibuk melakukan pekerjaannya, gerakan tangan Zahra terhenti sesaat ketika melihat Yudha keluar dari lift bersama seorang wanita cantik.
Bahkan, mereka berdua terlihat sangat akrab. Zahra meremas gagang sapu yang sedang digenggam saat merasakan sebuah rasa sakit terasa menusuk ulu hatinya. Zahra berusaha menepis perasaan itu, tetapi ketika Yudha dan wanita itu makin dekat, hati Zahra makin seperti diremas kuat.
Apalagi, saat Yudha tidak acuh padanya. Ketika Zahra memanggil nama Yudha, lelaki itu hanya tersenyum tipis dan berlalu pergi begitu saja. Kembali mengobrol dengan wanita cantik yang memakai kemeja warna merah muda juga blazzer warna hitam. Zahra pun berusaha menghilangkan pikiran jelek yang begitu mengganggu.
"Ra, kamu sudah selesai nyapu?" tanya Office boy bernama Regar yang bersamanya tadi.
"Hampir, Mas." Zahra menjawab sopan. Walaupun mereka sama-sama tukang bersih-bersih, tetapi Zahra menghomati Regar yang sudah menjadi senior di sana.
"Kalau begitu aku akan mulai mengepel." Zahra hanya mengangguk saat Regar mulai melakukan tugasnya dan dia pun menyelesaikan kegiatannya.
Tanpa terasa, jam makan siang telah tiba. Regar mengajak Zahra menuju ke kantin kantor yang memang disediakan untuk para karyawan ADS Group. Awalnya Zahra menolak karena malu, tetapi cacing di perutnya seolah meronta meminta jatah. Dengan terpaksa, Zahra pun menerima ajakan Regar.
Namun, belum juga sampai di kantin, Zahra menghentikan langkahnya saat mendengar suara yang tidak asing memanggil namanya. Zahra berbalik dan tersenyum semringah saat melihat Rasya sedang melambai ke arahnya.
"Zaenab!"
Zahra pun berlari mendekati Rasya untuk memeluk sahabatnya itu. Namun, Zahra tidak melihat kalau Arga juga sedang berjalan mendekati Rasya, Zahra pun berusaha keras untuk menghentikan langkahnya, tetapi terlambat. Zahra tetap saja menubruk tubuh bidang Arga hingga jatuh terjerembab di atas lantai.
"Astaga, pantat gue!" Zahra merintih saat pant*tnya terasa nyeri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Wati Simangunsong
oh bgtu
2022-07-05
0
󠇉
apesss 🤣🤣🤣🤣
2022-06-17
1
Kooki
gk da visualnya dr novel sebelumnya cerita pandu jg gk da sama sekali
2022-06-05
1