Bab 4 Arti Sahabat

Abimanyu nampak menghela napas dalam. Saat dia sangat khawatir dengan keadaan Kendra, orangnya malah terlihat santai. Dia pun langsung duduk di samping sahabatnya seperti apa yang diminta oleh Kendra.

"Ada apa? Kamu jangan membuatku cemas terus, Ken! Berhari-hari aku mencari kamu. Saat Aku tanyakan pada Adrian, katanya kamu pergi dengan seorang gadis entah ke mana." Abimanyu langsung mengungkapkan kecemasannya.

"Tenang dulu! Kita bahas nanti soal itu. Sekarang aku mau ikut pulang ke rumah kamu, bisa kan?" tanya Kendra.

Kenapa pulang ke rumahku? Bukankah Kendra tahu kalau aku anak yatim piatu yang diambil oleh kakeknya untuk menjaga dia? Apa yang dia maksud adalah apartemen? tanya Abimanyu dalam hati.

"Ken, apa kamu akan pulang ke apartemen?" tanya Abimanyu hati-hati.

Ah iya, dalam ingatan Kendra. Abimanyu memang tidak punya keluarga. Selama ini dia tinggal di apartemen Kendra.

"Iya maksud aku apartemen. Ayo kita pulang sekarang, aku sudah tidak betah tinggal di sini!" ajak Kendra. "Apa kamu bawa topi atau sweater hoodie?"

"Aku tidak membawanya," jawab Abimanyu.

"Kamu carikan aku topi hitam dan sweater hoodie dan masker. Aku tidak ingin ada orang yang mengenaliku saat aku keluar dari sini," suruh Kendra.

"Baiklah, tunggu sebentar!" Abimanyu langsung berlalu pergi untuk mencari apa yang Kendra inginkan. Dia memang sudah biasa memenuhi apapun yang diinginkan oleh sahabat sekaligus bosnya.

Seraya menunggu Abimanyu mencari barang yang dibutuhkannya, Kendra pun kembali meminjam ponsel pada pengawal Allana. Dia langsung menghubungi wanita yang sangat dicintainya untuk berpamitan dan mengucapkan terima kasih.

"Hallo, Om Jack!" sapa Allana di seberang sana saat panggilan teleponnya tersambung.

"Ini aku Kendra. Aku hanya ingin mengucapkan terima atas pertolonganmu," ucap Kendra.

"Tidak masalah," ucap Allana datar.

"Aku juga mau pamit, hari ini aku akan keluar dari rumah sakit, aku akan langsung pulang ke ibu kota. Maaf tidak menemui kamu dulu," ucap Kendra.

"Tidak apa, pulanglah!" Lagi-lagi Allana bicara dengan nada datar tanpa ekspresi.

"Baiklah, sampai ketemu di sana. Nanti aku akan mentraktir kamu makan malam kalau kita sudah berada di ibu kota."

"Tidak usah!" panggilan telepon langsung terputus karena Allana sudah memutuskannya terlebih dahulu.

Kendra hanya menghela napas dalam dengan apa yang istrinya lakukan. Dia mengerti, kalau Allana masih belum bisa menerima kematian suaminya yang mendadak. Dia pun semakin bertekad untuk bisa mengalihkan perhatian Allana agar bisa menerima dirinya yang berada dala tubuh Kendra.

Tak berapa lama kemudian, Abimanyu datang dengan paper bag di tangannya. Kendra pun langsung bersiap dengan memakai sweater, topi dan masker. Merasa orang tidak akan mudah mengenalinya, Kendra pun langsung berpamitan pada pengawal Allana.

"Mas, terima kasih sudah menjagaku. Ini untuk beli es," ucap Kendra dengan memberikan segepok lembaran uang kertas berwarna pink.

"Mas, ini tidak usah. Sudah menjadi tugasku untuk menjaga Mas Kendra," tolak pengawal itu seraya menerima uang yang diberikan padanya.

"Tidak apa, terima saja. Aku hanya titip Allana, tolong jaga dia baik-baik. Kalau ada apa-apa, tolong hubungi aku. Aku sudah menyimpan nomor ponsel Abimanyu karena ponselku mungkin sudah berada di dasar laut," ucap Kendra.

"Baik, Mas! Siap laksanakan," Pengawal itu begitu senang mendapat seratus lembar uang Soekarno-Hatta. Tanpa sungkan lagi, dia langsung memasukkannya ke dalam kantong jaketnya.

Kendra pun langsung pulang bersama dengan Abimanyu. Mereka langsung menuju roof top rumah sakit karena helikopternya sudah menunggu di sana. Abimanyu yang sedari tadi diam, akhirnya bertanya pada Kendra.

"Ken, siapa Allana? Kenapa kamu bisa sampai di rumah sakit?" tanya Abimanyu.

"Nanti saja aku cerita saat sudah sampai di apartemen. Aku ingin tidur," ucap Kendra seraya memejamkan matanya.

Kenapa aku merasa aneh, Kendra yang aku kenal kurang peduli dengan orang disekelilingnya. Tapi apa yang tadi aku lihat, dia malah meminta uang padaku dan memberikannya pada pengawal itu. Apa karena dia sakit, kepribadiannya jadi sedikit berubah?

Abimanyu terus bergelut dengan pikirannya. Begitupun dengan Kendra yang terus memikirkan Allana. Sampai akhirnya, helikopter sudah mendarat di roof top apartemen, barulah kedua pemuda tampan itu tersadar dari lamunannya.

"Ken, kamu mau makan apa? Biar aku pesankan. Aku lupa belum makan siang karena tadi terburu-buru menjemputmu," tanya Abimanyu.

"Aku ingin makan chicken AFC sama kentang gorengnya," jawab Kendra.

Aku kangen mama, sedari kecil aku sering makan chicken sama mama, batin Kendra.

Tumben dia suka makanan yang seperti itu. Biasanya dia selalu protes kalau aku membelinya. Tapi baguslah biar tidak ada yang ceramah sat aku ingin memakannya, batin Abimanyu.

Abimanyu pun langsung memesan makanan yang ingin mereka makan seraya berjalan menuju ke unit apartemen miliknya. Saat sudah ada di depan pintu apartemen, Kendra mematung di depan pintu lalu berkata. "Abi, nanti password-nya kamu ganti. Jangan memakai tanggal ulang tahun Monika lagi tapi ulang tahun Allana."

"Allana? Siapa dia?" tanya Abimanyu heran.

"Istriku," jawab Kendra.

"Hey, yang benar kalau bercanda. Kamu sudah bertunangan dengan Monika. Apa kamu menghilang ada hubungannya dengan Allana?" tanya Abimanyu saat keduanya sudah duduk di sofa seraya menunggu makanan mereka datang.

"Ada, Allana yang sudah menyelamatkan aku saat aku terombang-ambing di lautan. Kamu tahu Abi, Adrian dan Monika telah membuang aku dan mobilku ke laut saat aku sedang mabuk," tutur Kendra.

Aku tidak mungkin mengatakan padanya kalau mereka telah meracuni Kendra dan dia meninggal, sehingga aku yang menggantikan jiwanya.

Brak!

"Keterlaluan sekali! Berarti saat aku mencari kamu ke klub malam, mereka langsung membawamu pergi dari sana. Ken, kita harus buat perhitungan untuk dua cecunguk itu," geram Abimanyu.

"Aku sudah membuat rencana, kamu tinggal membantu dan mengikuti arahan aku saja. Aku minta kamu jangan memberitahukan keberadaan aku pada siapa pun, termasuk kakek. Apa kamu mengerti?" tanya Kendra.

"Iya, aku mengerti! Pantas saja kamu meminta masker dan topi. Aku pikir, kamu ingin mengalahkan artis Korea sehingga Monika tambah suka sama kamu," sahut Abimanyu. "Tapi Ken, bagaimana kalau kakek menanyakan keberadaan kamu? Aku yang bertugas menjaga kamu," lanjutnya.

"Kamu sudah menjalankan tugasmu dengan baik, sekarang tugasmu untuk membantu aku mengungkapkan kebusukan Adrian," ucap Kendra.

Abimanyu hanya menganggukkan kepalanya. Tidak ada bantahan untuk semua perintah dan keinginan Kendra. Dia pasti akan selalu memenuhinya. Apalagi menjaga Kendra memang salah satu hal yang diperintahkan oleh Tuan Dirga padanya.

Kamu tenang saja, Ken. Aku akan selalu ada di belakang kamu. Entah kamu salah ataupun benar, aku tidak akan pernah meninggalkan kamu sendiri. Bagiku, kamu bukan hanya sekedar sahabat ataupun bos tetapi aku sudah menganggap kamu seperti adikku sendiri. Meskipun ada satu hal yang sangat aku sesali, aku sangat menyesal karena terlambat mengetahui kamu pergi ke klub bersama dengan Adrian dan Monika. Seandainya aku tidak sakit perut waktu itu, mungkin kamu tidak akan sampai dibuang ke laut oleh mereka.

...~Bersambung~...

...Jangan lupa dukungannya ya kawan! Biar Author tambah semangat untuk update-nya....

Terpopuler

Comments

Pia

Pia

sahabat 🥰🥰🥰

2022-08-04

1

Pia

Pia

aku juga mau😍😍😍😍😍

2022-08-04

0

Christy Oeki

Christy Oeki

trus berusaha

2022-07-18

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!