Allana sempat terkaget saat Kendra memanggil namanya. Namun, belum juga hilang kekagetannya, dia semakin kaget saat Kendra memeluk dan mencium bibirnya. Allana yang tersadar dari kekagetannya, dia langsung melepaskan paksa ciuman Kendra.
Plak!
Sebuah tamparan sukses mendarat di pipi laki-laki tampan itu. Kini bukan Allana saja yang kaget dengan apa yang telah terjadi di antara keduanya, melainkan Kendra juga merasa kaget. Dika yang berada dalam tubuh Kendra hanya menatap sendu istri yang dicintainya.
"Kurang ajar sekali kamu! Sudah aku tolong tapi malah berbuat mesum padaku. Kamu tahu,aku ini wanita bersuami," geram Allana.
"Maaf Lana, tadi-tadi aku khilaf," sesal Kendra. "Aku begitu bahagia bisa selamat dan bertemu dengan istriku lagi," lanjutnya.
"Istri? Maksud kamu?" tanya Allana heran.
Aku lupa kalau yang dilihat Allana bukan diriku tetapi lelaki lain yang bernama Kendra. Aku semakin mencintai kamu, Lana. Meskipun aku sudah bukan diriku lagi, tapi kamu masih menyimpan aku di dalam hatimu. Tunggu aku, Lana! Aku pasti akan meluluhkan hatimu. Tidak peduli ragaku seperti apa tapi hati dan jiwaku hanya tertuju padamu, batin Kendra.
"Maksud aku calon istriku," jawab Kendra.
"Sudahlah, kali ini aku maafkan! Tapi tidak lain kali. Beristirahatlah, setelah menepi awak kapal aku akan membawa kamu ke rumah sakit untuk pemeriksaan lengkap," ucap Allana kemudian berlalu pergi.
Aku tahu, kamu sebenarnya orang baik. Meskipun, terkadang kamu menampilkan sikap judes dan dingin pada orang lain. Tapi rasa kemanusiaan kamu begitu tinggi, batin Kendra.
Kendra pun kembali tertidur karena efek obat dan rasa lelah yang mendera setelah beberapa hari terapung di lautan. Sementara Allana, dia langsung menyender di balik pintu kamarnya. Dia sungguh tidak percaya, pelukan dan ciuman Kendra mengingatkannya pada almarhum suaminya.
Dika, aku merindukanmu. Anak kita juga merindukanmu, batin Allana
Dia terus mengelus perutnya yang masih rata karena kehamilannya baru memasuki minggu ke enam. Dia sengaja naik kapal pesiar untuk menenangkan pikiran, setelah menghadiri acara tujuh hari kematian suaminya. Namun, siapa sangka ternyata dia bertemu dengan Kendra dan mendapatkan pelukan juga ciuman dari lelaki yang baru dia temukan di lautan.
Dua jam kemudian, kapal pesiar yang Allana tumpangi sengaja menepi di pelabuhan terdekat. Dengan sigap, awak kapal membawa Kendra ke rumah sakit. Allana sengaja menyuruh salah satu pengawalnya untuk menjaga Kendra, sementara dia melanjutkan kembali perjalanannya.
...***...
Tiga hari sudah Kendra dirawat di rumah sakit. Keadaannya kini sudah semakin membaik. Wajah yang tadinya pucat pasi kini sudah terlihat segar kembali. Dokter pun sudah mengijinkannya untuk pulang ke rumah. Namun, sepertinya Kendra masih ragu untuk kembali pulang. Dia khawatir, sepupunya akan merencanakan lagi hal buruk padanya. Dia pun akhirnya memutuskan untuk menghubungi orang yang diingatnya sebagai orang yang paling bisa dipercaya.
Lebih baik aku menghubungi Abimanyu. Dalam memorinya, Abimanyu adalah sahabat dan orang kepercayaan Kendra. Mungkin untuk sementara, aku akan ikut dengan pengawal ini menuju ke ibu kota.
"Mas, bisa minta tolong?" tanya Kendra.
"Ada apa, Mas?" tanya pengawal.
"Boleh pinjam ponselnya sebentar? Aku akan menghubungi sahabatku untuk menjemput ke mari." Kendra langsung meminta ijin untuk meminjam ponsel pengawal itu.
"Silakan, Mas!" Pengawal itu pun memberikan ponselnya pada Kendra.
Dika yang berada dalam tubuh Kendra langsung memasukkan nomor ponsel sahabatnya yang ada di ingatan Kendra. Setelah dua kali menghubungi namun tidak diangkat juga, akhirnya untuk yang ketiga kalinya barulah diangkat oleh Abimanyu. Tanpa menyia-nyiakan waktu yang ada, Kendra pun segera berbicara pada sahabatnya.
"Hallo Abi, aku Kendra. Bisakah menjemput aku di rumah sakit Harapan?" tanya Kendra saat panggilan teleponnya sudah tersambung.
"Rumah sakit Harapan mana, Ken? Aku mencari ke sana ke mari tapi tidak menemukan kamu juga," tanya Abimanyu.
"Aku berada di kota S, nanti aku jelaskan. Sekarang cepat jemput saja dulu!" suruh Kendra.
"Oke, aku ke sana sekarang. Cepat share located!" Abimanyu pun langsung menutup panggilan telepon dari sahabatnya.
Setelah mendapatkan lokasi dimana Kendra berada, dia pun segera bersiap untuk menjemput sahabatnya. Jarak yang begitu jauh antara Ibu kota dan kota S, membuat Abimanyu memutuskan untuk menggunakan helikopter.
Kendra dengan sabar menunggu kedatangan sahabatnya. Meskipun sebenarnya dia sangat ingin terus bersama dengan Allana, tetapi dia berpikir kalau keadaannya sekarang kurang aman untuk Allana. Karena ada seseorang yang mengharapkan kematian seorang Kendra Argantara.
"Mas, tolong sampaikan pada Nona Allana, terima kasih banyak. Aku akan menemuinya lagi nanti," ucap Kendra.
"Baik Mas," sahut pengawal itu.
Saat keduanya sedang asyik berbincang seraya menunggu kedatangan Abi, nampak ada seorang lelaki dengan lesung pipi di pipi kirinya berlari dengan tergesa. Sampai-sampai dia masuk bagitu saja ke ruangan Kendra tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Ken, bagiamana keadaan kamu?" tanya Abimanyu dengan membolak-balikkan badan sahabatnya.
"Aku baik Abi, duduklah! Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan."
...~Bersambung~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Pia
gitu melek langsung sosor ya Bang😞😞😞😞😞
2022-08-04
1
Christy Oeki
trus sukses
2022-07-18
0
Edelweiss
gaskeun up-nya Thor
2022-05-13
1