"Siapa kamu?" Tanya Aris sambil kesal
Seseorang tiba-tiba keluar dari lorong dengan tersenyum.
"Yoo... No magic" Kata pria itu sambil tersenyum
"Siapa?" Tanya Aris
"Perkenalkan namaku Dika Ananto peringkat S gelar ku Si shuriken hitam.. dan juga aku mengatakan bahwa kau adalah lawan ku berikutnya" kata Dika percaya diri
"Jadi begitu... baiklah aku siap menerimanya tapi aku mohon maaf aku harus ke UKS dulu" Kata Aris dengan santainya
"Tidak usah terburu-buru, karena aku ingin mengalahkan mu dengan keadaan sehat sempurna" Kata Dika lebih meyakinkan
"(tersenyum)" muka Aris tersenyum
"Cih..." Kata Dika kesal
Dan dimulailah acara kontesnya yang bertarung hari ini adalah wakil ketua OSIS Debi melawan peringkat S No.5.
"Baiklah mari kita mulai saja pertandingan selanjutnya yaitu Debi seorang wakil ketua OSIS sekaligus tangan kanannya ketua OSIS kita melawan Wahyu Iskandar sebagai salah satu peringkat S No.5 di Academy ia dijuluki sebagai si pedang sihir.
"Yo... wakil Ketua OSIS ... salam kenal.. namaku Wahyu Iskandar" Kata Wahyu sambil tersenyum
"Jangan lama-lama aku sedang buru-buru" Kata Debi sambil pasang muka dingin.
"Maafkan aku wakil ketua OSIS Debi.. bagaimana kalau kita mulai saja" Kata Wahyu
"Baiklah" kata Debi
Pertarungan pun terjadi.
"Mulai!" Kata wasit di dalam arena
"Elemen Api - Pedang Api " sambil mengeluarkan pedang apinya yang siap menusuk Debi.
"Percuma.. Elemen Tanah - Dinding Tanah " muncul dinding tanah yang sangat tebal di depan Debi.
"Hoh .. kau bisa menahan nya, ya? Tapi bagaimana dengan ini .. keluarlah.. Pedang - Endless " Kata Wahyu
Penonton pun bersorak.
"Wo.." Kata murid laki-laki
"Hayu.... lanjutkan" Kata murid laki-laki satu-satunya
"Jangan sampai kalah" Kata murid perempuan
"Kau tahu kenapa pedang ini disebut Endless?" Tanya Wahyu pada Debi
"Tidak" Jawab Debi dengan muka dingin nya
"(Tersenyum).. Baiklah Pedang ini dinamakan karena ia bisa memanggil pedang bayangan tanpa batas" Jawab Wahyu
"Begitu ya" Jawab Debi dengan muka dingin
"Baiklah.. persiapkan dirimu" Jawab Wahyu dengan keras
"Pedang Endless - Bayangan pedang " Kata Wahyu sambil merapal kan Rapalannya
"Benar-benar menyebalkan, Elemen Tanah - Batu Tanah " Kata Debi sambil menghela nafas.
Batu tanah dan bayangan pedang beradu menimbulkan kerusakan yang besar di arena. Setelah debu menghilang Debi menghilang.
"Dimana dia" Tanya Wahyu
"Menyerah lah, tangan ku sudah menyentuh mu" Kata Debi
"Kau bercanda, aku tidak akan kalah darimu" Jawab Wahyu
"(menghela nafas).. Baiklah.. kalau begitu hati-hati" Jawab Debi
"Eh...?" Wahyu bingung
"teknik tangan - Tepakan Angin" Rapalan Debi
Wahyu terpental jauh hingga keluar arena.
"PRIT!!" Suara Pluit wasit
"Pemenangnya ialah Debi sang tangan kanan Ketua OSIS" Kata Penyiar
Penonton pun bersorak
"Ye...." Kata murid perempuan
"Ah.. Debi. Aku cinta padamu" Kata murid perempuan satunya
"Baiklah semua, kita istirahat dan pertarungan akan dimulai dalam 30 menit" Kata Penyiar
Dan semua penonton pun Meninggalkan arena. Dan tidak beberapa lama akhirnya acaranya pun dilanjutkan.
"Baiklah, kita kembali ke acara kontes Academy yang ke-60" Kata Penyiar
Penonton pun bersorak.
"Baiklah hari ini kita akan menyaksikan pertandingan yang istimewa yaitu sang putri dan sekaligus ketua OSIS disini Angelia Frasiska" Kata Penyiar dengan semangat
"Ya.. sang putri" Kata penonton laki-laki
"Kalahkan dia putri" Kata penonton perempuan
"Dan lawannya adalah salah satu gadis populer juga disekolah yaitu Veronica" Kata Penyiar
"Wow idola kita" Kata penonton laki-laki
"Ayo Veronica kalahkan si putri" Kata penonton laki-laki satunya
"Baiklah semua nya, ini sepertinya menjadi medan perang bagi sang putri melawan idola para lelaki" Kata penyiar
"Putri salam kenal, namaku Veronica hari ini aku ingin sekali mengalahkan mu" Kata Veronica dengan semangat
"Baiklah itu kata-kata yang bagus untuk permulaan, sepertinya kita tidak perlu berbicara lagi. Mari kita selesaikan ini" Kata Angelia dengan tersenyum
"Iya" kata Veronica
Veronica pun mengeluarkan sihir pertamanya.
"Mulai!!!" Kata wasit
"Elemen Air - Gelombang Air " Kata Veronica
Air yang besar pun datang menyerang Angelia.
"(tersenyum) ... itu bagus tapi, bagaimana dengan ini.
Elemen Tanah - Dinding Tanah" Kata Angelia
Muncul dinding yang tebal menahan serangan gelombang dari Veronica.
"Sudah kuduga ini tidak akan berhasil tapi.. Elemen Api - Gelombang api " Kata Veronica
Gelombang api besar pun muncul dan penonton pun bersorak.
"Hm.. (tersenyum) .. Elemen air - Gelombang air " kata Angelia
Dan kedua gelombang itu pun beradu dan menyebabkan ledakan yang besar.
"Kau juga bisa menggunakan elemen ganda?" Tanya Veronica
"Kata siapa aku hanya bisa menggunakan elemen tanah?" Jawab Angelia
"Baiklah kali ini kau akan kalah .. Elemen Api - Peluru Api" Kata Veronica
Veronica pun menembakkan peluru apinya ke arah Angelia.
"Elemen Tanah - Dinding Tanah"Kata Angelia
"Percuma putri, panas dari api ku bisa melelehkan tanah" Kata Veronica sambil tersenyum
Dan Angelia pun terkena peluru apinya dibagian bahu.
"oy.. oy.. apa kau serius?" Tanya Angelia dengan tersenyum
"Apa!!" Kata Veronica
"Baiklah, coba serang aku sekuat tenaga" Kata Angelia
"Apa? Apa kau coba menipuku?" Tanya Veronica
"Baiklah, jika kau tidak menyerang ku maka aku yang akan menyerangmu" Jawab Angelia
"Kenapa dia?" Kata Veronica dengan bingung
Angelia menempelkan kedua tangannya.
"Elemen Air - Tangan Gurita" Kata Angelia
"Apa? Ia bisa menggunakan jurus sihir tingkat SS?" Tanya Veronica
"Bagaimana? Kau tidak menyerangku?" Tanya Angelia
"Baiklah, kalau begitu biarkan aku yang menyerangmu" tambahnya
Angelia pun menyerang dengan tentakel-tentakel airnya, dan mengenai tubuh Veronica hingga terpental.
"ah.." Teriak Veronica
"Baiklah, waktunya untuk mengakhiri ini" Kata Angelia
Angelia pun menyerang dengan semua tentakelnya.
"Elemen Air - Water Cannon" Rapalan Veronica
Muncul Meriam Air di depan Veronica dan Veronica pun mengisi peluru Meriamnya.
"Water Cannon - Tembakan Maksimal" Kata Veronica
Dan untuk kedua kalinya serangan masing-masing membuat ledakan besar.
"(Tertawa keras)" Kata Veronica
"Kau sudah kalah putri" tambahnya
"Tentu saja.. tapi, bukan aku yang kalah" Jawab Angelia
"Apa" Kata Veronica sambil bingung
"Lihatlah dibawah mu" Jawab Angelia
"Bagaimana mungkin?" Tanya Veronica
"Kau tau gurita itu memiliki 6 tentakel, tapi saat aku menyerang aku tidak sepenuhnya menggunakan seluruh tentakel tetapi hanya menggunakan 5" Jawab Angelia
"Wo.. ternyata begitu saat ada ledakan sang putri menyerang kakinya Veronica menggunakan 1 tentakelnya yang tersisa" Kata Penyiar
"Begitu ya" Kata Veronica sambil tersenyum
"Baiklah, hari ini aku kalah tuan putri. Kau memang sangat hebat" Kata Veronica
"Terimakasih" Jawab Angelia
"PRIT!!" suara pluit wasit
"Woho.. inilah akhirnya si putri melawan idola sekolah dan pemenangnya ialah sang putri" Kata Penyiar dengan semangat.
"Ye.. sang putri" Kata penonton laki-laki
"Jangan menyerah Veronica" Kata penonton laki-laki
"Hebat sekali dia" kata Aris
"(tersenyum).. memang begitu lah seharusnya ketua OSIS kita" Kata Dedi.
"Baiklah semuanya, hari ini kita akan melanjutkan pertarungan yang seru. Dia merupakan penyihir tingkat S dan pengguna elemen angin yaitu Dedi Supardi" Kata penyiar dengan semangat
"Baiklah sekarang giliran ku" Kata Dedi saat berdiri diatas bangku penonton
"Oke, jangan sampai kalah ya" Kata Aris
"Jangan lupa fokus pada sihir mu" Kata Arina
"Teman-teman terimakasih dukungannya" Kata Dedi
Dedi pun pergi ke ruang arena untuk bersiap-siap. Kemudian Dedi pun memasuki arena.
"Semangat Dedi" Kata Aris teriak
"Baiklah siapa lawan ku?" Tanya Dedi dalam suara pelan
"baiklah.. sekarang adalah lawannya. Dia merupakan murid dari keluarga Alves. kita persembahkan Dani Alves" Kata penyiar dengan semangat
"Serius kau keluarga Alves" Kata Dedi kaget
"Siapa keluarga Alves?" Tanya Aris
"Keluarga Alves merupakan penyihir tingkat SS yang bisa menggunakan sihir tingkat SS dan sepertinya temanmu kesulitan" Kata Veronica sambil berjalan ke tempat duduk penonton
"Veronica.." Kata Arina
"Kau tidak apa-apa?" tambah Arina
"Tenang saja, kalah menang sudah biasa lagian lawan ku terlalu kuat" Kata Veronica
"Begitu ya" kata Arina
"Temanmu pengguna elemen angin ya?" Tanya Veronica
"Ya tentu, tetapi ia hanya bisa menggunakan sihir tingkat S" Jawab Aris
"Seandainya ia bisa menggunakan sihir tingkat SS pasti kekuatannya seimbang" tambahnya
"Bagaimana seorang No Magic bisa mengalahkan penyihir tingkat S dengan bersenjatakan pedang?" Tanya Veronica dalam hati sambil memandangi wajah Aris
"Dedi Sepertinya kau kesulitan" Kata Aris dalam hati
...END...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
Frando Kanan
tangan gurita?? ada element air gitu?! gw Bru Tau 🤔🤔
2023-05-22
1