Saat Aris sampai di kamarnya ia langsung menuju ke tempat tidurnya. Aris merasa kaget setelah apa yang ia lihat. Setelah beberapa menit, ada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya, Aris pun langsung menuju pintu dan membukanya. Setelah membuka pintunya, Aris melihat tidak ada siapa-siapa, lalu iapun melihat ke bawah dan ternyata ada sebuah paket tempat nasi yang isinya nasi dan ayam goreng. Aris pun kaget dan bingung siapa yang setiap hari mengirim paket nasi ini.
Saat pagi ia terbangun dari tidurnya dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Setelah sampai di kelasnya, temannya Dedi membicarakan tentang sihir. Dedi pun bertanya-tanya mengapa temannya itu tidak bisa menggunakan sihir sama sekali.
"Mungkin sepertinya aku tidak perlu sekolah disini" Kata Aris sedikit merendah
"I-Itu tidak benar, sekolah ini bertujuan untuk membantu para muridnya untuk bisa menggunakan sihir dan menjadi penyihir" Jawab Dedi dengan tegas
"Kau tau.. mungkin kau benar" Kata Aris
"(menghela nafas) Syukurlah" Kata Dedi
"Oh iya, apa kau nanti mau ke kantin?" Tanya Dedi
"Boleh" Jawab Aris
Setelah jam pelajaran selesai dan waktunya istirahat, Aris dan Dedi pergi ke kantin untuk membeli beberapa roti dan kue. Mereka berencana untuk memakannya di bangku taman belakang gedung sekolah. Aris pun langsung menanyakan tentang kejadian kemarin malam.
"Eh, apa kau tahu siapa yang suka disini malam-malam?" Tanya Aris
"Malam-malam? Entahlah, aku tidak tahu sama sekali" Jawab Dedi
"Semalam aku melihat seseorang bermain dengan sihir apinya di atas pohon itu" Jawab Aris sambil menunjukkan jarinya
"Bagaimana ciri-cirinya?" Tanya Dedi dengan penasaran
"Aku tidak bisa melihat wajahnya dikarenakan saat itu gelap" Jawab Aris
"(menghela nafas).. Kau memang tidak bisa diandalkan, ya"
"Maaf, maaf" Kata Aris
"Jadi, apa yang akan kau lakukan? Mencarinya?" Tanya Dedi
"Aku tidak tahu" Jawab Aris
Saat jam pelajaran kembali di mulai, Aris dan Dedi menuju ruang kelasnya. Saat mereka menuju ruangan kelasnya, mereka berdua melihat ketua OSIS sedang berjalan menuju ruang kelas, Aris pun bertanya kepada Dedi.
"Dedi, kau tahu siapa wanita itu?" Tanya Aris
"Kau tidak tahu? Dia itu adalah ketua OSIS di sekolah ini. Memangnya kenapa?" Tanya balik Dedi
"Ti-Tidak ada apa-apa" Jawab Aris sedikit terkejut
"Apa kau menyukainya?" Tanya Dedi penasaran
"Jangan bodoh.. memangnya dia mau dengan ku yang tidak bisa sihir" Jawab Aris dengan tersenyum
"Mungkin kau ada benarnya" Kata Dedi sambil tertawa
Saat jam pulang, Dedi mengatakan sesuatu tentang perubahan sistem Rank siswa.
"Woy... apa kau sudah bisa menguasai sihir?" Tanya Dedi
"Belum.. memangnya kenapa?" Tanya balik Aris
"Sebentar lagi ada ulangan tengah sihir" Jawab Dedi
"Benarkah.. Padahal kita masuk baru beberapa hari. Masa langsung ada ujian?" Tanya balik Aris
"Entahlah.. aku tidak tahu" Jawab Dedi
"Baiklah, akan aku usahakan untuk menguasai walaupun satu elemen. Apa tidak apa-apa" Kata Aris
"Ya!" Kata Dedi
Saat menjelang malam, Aris pun langsung tidur sambil memikirkan siapa yang bermain api di belakang gedung sekolah.
"Siapa sebenarnya dia?" Tanya Aris dalam hati
Saat pagi hari, mereka semua berkumpul di lapangan sekolah untuk melaksanakan Ujian tengah Sihir. Semua melakukan yang terbaik dan hanya satu yang tidak bisa melakukannya yaitu Aris. Ia pun ditertawakan oleh seluruh sekolah. Tapi hanya ada dua yang sedih yaitu Arina dan Dedi. Dan keputusan pun tiba, Dedi menaiki Rank S begitupun dengan Arina yang sama-sama Rank S. Aris mendapatkan gelar No Magic dikarenakan ia sama sekali tidak bisa menggunakan sihir. Dan sesuai keputusan sekolah, ia tetap berada di asrama dengan hanya sendirian. Aris pun sama sekali tidak bersedih karena gelar itu.
"Setelah sekian lama akhirnya gelar ku No Magic, ya?" Katanya dalam hati
Setelah selesai dengan ulangan tengah sihir Aris dan Arina pergi ke kantin untuk makan. Aris merasa dia di awasi oleh semua siswa di sekolah ini dan dia memutuskan untuk pergi dari kantin tersebut dan menuju ruang kelasnya. Jam pun berlalu dan menunjukkan waktu pulang, Aris pun bergegas pulang dan menuju asramanya. Saat di kamar, ia tidak menyangka bahwa seorang The Master Academy pun bisa sedih karena berpura-pura menjadi orang yang tidak bisa menggunakan sihir sama sekali. Keesokan harinya, dia pergi ke sekolah seperti biasa, temannya Dedi langsung menghampiri dan mengatakan bahwa ia akan selalu mendukungnya. Di samping lain, ketua OSIS dan wakilnya sedang membahas tentang sebuah perlombaan yang akan membawanya ke acara The Battle Academy. Ketua OSIS menceritakan tentang The Master Academy yang pernah mewakili sekolahnya. Wakilnya pun terkejut dengan apa yang dikatakannya dia tidak menyangka bahwa The Master Academy benar-benar sangat kuat.
...END...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
Ayo...
2023-07-12
0