Lelaki Miskin Berjuang Meraih Mimpi
Djemaat seorang lelaki miskin, dari desa terpencil demi mengejar mimpinya. Djemaat rela bekerja sampingan.
Demi mengejar mimpinya setelah tamat sekolah menengah umum. Djemaat terpaksa melanjutkan kuliah di Propinsi.
Sang ibu hanya bisa mendoakan, sang putra tercinta, Iyem nama sang ibu bekerja sebagi pencahri kayu dihutan.
Kadang iyem harus melawan, rasa lapar dan ketakutan saat berada di hutan. Sang suami telah pergi meninggalkannya, Iyem melahirkan tujuh anak, tiga putri dan empat putra.
Iyem tak pernah mengalah dengan keadaan yang dialaminya.
Iyem selalu berpesan, kepada sang Anak.
" Kita miskin harta, tapi jangan miskin hati, dan kebaikan. Selalu menolong orang susah biar Gusti Allah,akan memudahkan kehidupan rejeki.
Pesan yang selalu dia tanamkan kepada sang anaknya semua. Djemaat sebagai, anak lelaki nomor empat , tidak berpangku tangan, dia demi mengejar mimpinya dan akan merubah nasibnya.
Djemaat tidak ingin dia dan ibunya, hidup dalam miskin. Djemaat bertekad, untuk mengejar masa depan dengan jalur beasiswa.
Djemaat seorang lelaki pintar dengan kejeniusannya. Setelah, mengurus semua berkasnya Djemaat mengirim berkas ke kantor pos. Setelahnya Djemaat akan menunggu, hasil pengumuman dari beasiswa tersebut.
Setelah sebulan lamanya, Djemaat bekerja sebagai kuli bangunan semua pekerjaan dilakoni. Mulai bekerja pada pabrik batu bata, semua dilakoni dengan giat dan kerja keras.
Semua upah yang diterima, di berikan kepada sang ibu tercinta.
Djemaat sangat membenci sang ayah yang telah menelantarkan sang ibu.
Sang ayah berprofesi kerja sebagai merupakan dukun kampung. Uang tak jelas berapa perbulan tergantung dari pendapatan pasien yang diperoleh.
Pada suatu hari sang ayah mengobati, seorang janda muda dan sang ayah jatuh cinta kepada janda muda . Dan berniat akan mempersunting, janda muda sampai, sang janda menerima lamaran sang ayah, dengan syarat sang ayah harus meninggalkan istri dan anak.
Akhirnya ayah menikahi janda muda. Awalnya aku sangat marah kepada sang ayah, yang telah buta meninggalkan anak dan isteri.
Selama ini ibu tak pernah banyak menuntut, dari sang ayah. Selalu mendukung ayah, tapi dibalas dengan pengkhianatan sang ayah, kepada isteri dan anaknya.
Tanpa rasa kasihan sang ayah meninggalkan isteri dan anak, membuat anak lainnya merasa sangat marah dan geram kepada sang ayah.
Mereka berjanji, tidak lagi akan mengingat sang ayah dan mengingat, ayah mereka telah meninggal.
Sang ibu hanya terdiam, dan menagis dalam diam.
Djemaat berjanji, akan merubah nasib kehidupannya. Dan akan membuat sang ibu bahagia.
Dengan tekad kuat yang luar biasa, Djemaat kerja sambil belajar, tak pernah mengenal rasa lelah dalam bekerja dan belajar.
Akhirnya dengan pengorbanan yang luar biasa.
Hal yang dinantikannya selama hidup, tercapai sudah pengumuman keberhasilan Djemaat mendapatkan jalur. Dengan berbekal baju berapa lembar Djemaat meninggalkan desa kelahirannya
Sang ibu berkata kepada Djemaat "nak jangan tinggal sholat sering bersholawat kepada tuhan. Semua pertolongan Allah akan ada setiap kesulitan pasti ada pelangi '".
Sang ibu menangis dan memeluk putranya, sambil berkata "maafkan ibu nak, yang belum mampu membahagiakan kalian. Maaf kamu lahir dari rahim seorang wanita miskin seperti ibu".
Djemaat lansung mengelap air matanya.
Sang ibu baru melepaskan pelukan."Ibu Manan ijin pamit ya jaga kesehatan dan jangan banyak pikiran Bu kalau Manan selesai sekolah dan bekerja. Emak jangan cari kayu bakar dihutan lagi Mak terlalu beresiko kerja mak ".
Dijawab sama emak dan anggukan kepala sebagai tanda iya .
Djemaat bersalaman dengan semua saudaranya, banyak mereka memeluk dan menangis "semoga sukses ya dik, jangan lupakan kami.
Sang kakak sulung memberikan nasehat kepada sang adik selalu menolong orang lagi susah".dan Djemaat menjawab " pasti dan selalu".
Setelah acara, selamat dan makan siank Djemaat diantar oleh saudaranya
terminal dan lansung naik bus.
Tidak ada air mata yang menghiasi kepergian. Didalam hati Djemaat akan bertekad berjuang meraih mimpi enam jam perjalanan dari kabupaten ke Propinsi. Djemaat kelelahan dan ketiduran.
Setelah waktu adzan Dzuhur Djemaat lansung menunaikan sholat fardu.
Setelah sholat Djemaat berdzikir, dan berdoa kepada Allah, untuk dipermudah kan segala langkah kaki melangkah.
Dijauhkan dari permusuhan iri dengki manusia.
Akhirnya Manan kembali, naik bus untuk melanjutkan perjalanannya. Djemaat tertidur didalam bus. Akhirnya bus berhenti setelah menempuh perjalanan enam jam.
Mobil bus telah sampai ditujuan terminal ke Propinsi. Djemaat bangun setelah mendengar suara bising orang pada turun dari bus. Dan bergegas turun bus.
Djemaat akhirnya, lansung menuju ke Universitas S.
Universitas yang cukup terkenal, Djemaat menaik angkot menuju ke perguruan tinggi untuk daftar ulang. Dengan langkah kaki senang. Setelah naik angkot selama setengah jam sampai Djemaat diperguruan lamanya.
Djemaat lansung memasuki kampus, dan menuju ruang jurusan. Setelah bertemu, dengan berkas kepegawaian mahasiswa.
Manan selesai mendaftarkan diri ke perguruan tinggi, dengan jalur beasiswa. Mana mencari tempat tinggal murah, dekat kampus dan kebetulan di perjalanan Djemaat menemukan sebuah pabrik batu bata.
Djemaat menemui pemilik pabrik batu bata dan melamar kerja dipabrik.
Untuk biaya makan dan tempat tinggal gratis. Akhirnya pemilik pabrik batu bata datang ke pabrik dan berjumpa dengan Djemaat.
" Assalamu'alaikum pak "jawab bapak pemilik pabrik batu bata "walaikumsalam nak, ada apa ya??".
Lalu Manan berkata" maaf pak, sebelumnya mengganggu waktu bapak. Saya mau mencari pekerjaan di pabrik bapak masih ada lowongan, pekerjaan buat saya pak? kebetulan saya merantau butuh pekerjaan buat biaya makan,
Gaji berapapun saya terima pak"
Lansung pemilik pabrik menjawab " kamu mau mencari pekerjaan kebetulan saya masih perlu orang kerja, tapi kamu masih muda apakah kamu beneran mau bekerja di pabrik batu bata dek??
"Tentu saya mau pak, saya sangat membutuhkan pekerjaan, apa yang penting halal dan berkah". Lansung pemilik tersenyum kepada Djemaat "Amien semoga kamu betah tinggal disini."
Djemaat sangat senang mendengarkan pemilik pabrik, sudah menerimanya.
"Iya dek disini ada peraturan masalah gaji kamu ditraning selama seminggu untuk dilihat kinerja kamu apa cocok untuk bekerja menjadi pekerja batu bata.
Makan dan tempat tinggal, seminggu ini saya kasih, dan kamu juga dapat uang harian 20 ribu per harinya". Lansung Djemaat mengucap alhamdulilah pak saya keterima kerja." Saya bawa tas saya pak!'" .
Lansung pemilik pabrik tersenyum, mendengarkan jawaban Djemaat yang sangat bersyukur dengan gaji segitu tidak mengeluh.
"Baiklah dek kamu ikutin saya antarkan kamu keruang istirahat pekerja lainnya.
Semoga kamu betah dan semangat kerja nya . Kalau kamu lewat seminggu kerja saya akan gaji kamu sebulan satu juta uang pokok dan kamu tetap dapat uang jajan 20ribu per hari.
Semoga kamu betah dan kerasan kerja ya jangan semangat diawal saja.".
Djemaat hanya menjawab " tidak pak saya akan bekerja sungguh-sungguh".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments