Saat Kyra sedang bersiap, terdengar pintu rumahnya diketuk dari luar.
"Permisi bu dokter!" Terdengar suara cempreng perempuan yang memanggil Kyra.
"Iya, sebentar!" Jawab Kyra sambil berjalan menuju pintu, lalu dibukanya pintu rumahnya, nampak seorang wanita muda yang hanya terpaut usia setahun di bawahnya, mengenakan pakaian perawat dengan senyum lebar menghiasi wajahnya.
"Ya mbak, ada apa?" Tanya Kyra pada wanita muda tersebut.
"Saya Sari bu dokter, perawat yang membantu tugas bu dokter." Gadis itu memperkenalkan diri.
"Ooh ya, ya sudah yuk masuk dulu, kebetulan saya sudah selesai siap-siap, temani saya mempersiapkan semuanya untuk memulai pekerjaan saya besok ya." Kata Kyra
"Ya bu dokter." Kata Sari lalu masuk mengikuti Kyra dan kemudian duduk di sofa ruang tamu setelah dipersilahkan oleh Kyra, kemudian Kyra masuk kamar untuk mengambil tas dan keperluan yang akan dibawa ke tempat kerjanya yang baru.
Sari dengan sigap membantu Kyra saat dilihatnya atasannya itu kerepotan membawa barang-barang keperluannya. Lalu mereka keluar untuk segera berangkat.
"Saya belum ada kendaraan, kita kesana jalan kaki saja, tidak jauh kan?" Kata Kyra.
"Pakai motor saya dulu bu, ya tidak terlalu jauh sih, cuma sekitar seratus meter dari sini, tapi kalau bawa barang sebanyak ini capek bu, mana berat lagi." Cerocos cempreng suara Sari
"Ya sudah yuk, kamu apa saya yang boncengin?" Tanya Kyra.
"Bu dokter saja ya, kakinya lebih panjang, lagian saya kalau boncengin bawa barang banyak begini suka kurang fokus." Kata Sari dengan raut tidak enaknya.
"Ya sudah tidak apa, ayo naik!" Dengan sigap Kyra menaiki motor dan Sari segera memboncengnya, lalu mereka segera menuju puskesdes.
Saat Kyra membelokkan motornya ke gerbang masuk halaman kantornya dari dalam juga keluar seseorang dengan sepedanya, hampir saja Kyra menabrak orang tersebut tapi yang ada, Kyra yang berniat menghindari orang tersebut justru malah oleng dan terjatuh, untung tidak begitu keras, sehingga tidak ada luka di tubuh Kyra maupun Sari, tapi sepertinya Sari yang merasakan kesakitan di kaki dan pantatnya akibat terbanting.
"Maaf mbak, saya tidak tahu kalau ada motor mau masuk." Kata lelaki si pengemudi sepeda sambil menolong Kyra dan Sari.
"Kan harusnya anda lewat jalan keluar sebelah sana itu, sudah tahu ini jalan masuk." Omel Kyra memasang muka judes dan kesal.
"Iya mbak, saya minta maaf." Kata lelaki itu masih mengambil bawaan Sari yang sempat berjatuhan.
"Mas Agus kenapa sih bisa ceroboh begini, Sari kan jadi sakit-sakit badannya, belum lagi kalau bu dokter ada yang terluka, juga barang-barang bu dokter kalau ada yang rusak bagaimana?" Omel Sari pada lelaki bernama Agus tersebut, sedang yang diomeli hanya nyengir dengan rasa bersalahnya.
"Maaf mbak Sari, bu dokter, kalau misal ada kerusakan pada barang-barang ibu, saya siap ganti bu." Kata Agus dengan sikap ramahnya.
"Terimakasih tidak perlu, untung bukan barang yang mudah rusak yang saya bawa, lain kali lebih memperhatikan keselamatan dan keamanan orang lain juga kalau jalan." Kyra pasang muka dingin sekaligus jutek, sementara Agus hanya membungkuk-bungkukkan badannya karena merasa sangat bersalah.
"Apakah ada yang bisa saya tolong lagi bu dokter?" Tanya Agus.
"Iya ini, tolong angkatin barang-barang bu dokter mas!" Suara cempreng Sari yang menyahut tawaran yang diajukan Agus, dia pun melengos kesal dengan permintaan Sari, tapi akhirnya dilakukannya juga permintaan Sari. Security yang menyaksikan kejadian itu segera mendekat dan membawa motor yang di kendarai Kyra ke tempat parkir.
"Terimakasih mas Agus yang paling ganteng sedunia!" Seru Sari sambil menowel dagu Agus, tentu saja ia risih di perlakukan seperti itu apalagi dihadapan Kyra.
"Terimakasih." Kata Kyra singkat lalu segera berlalu dari hadapan Agus dan segera masuk ke kantornya, sementara Agus pun mengambil sepedanya untuk kembali ke tempat kerjanya.
"Bu dokter ada yang sakit?" Tanya Sari.
"Tidak Sar, tapi sepertinya pergelangan tangan saya agak terkilir yang sebelah kiri karena menahan motor biar tidak jatuh, tapi tetap saja jatuh karena tangan saya sakit." Jelas Kyra.
"Sepulang dari sini nanti saya antar ke tukang urut bu, biar segera pulih kembali, jadi kerjaan dokter tidak terganggu." Kata Sari dengan suara cempreng dan bicaranya yang sangat cepat
"Iya Sari, terimakasih sebelumnya. Ya sudah sekarang bantu saya menata barang-barang yang kita bawa tadi." Perintah Kyra di jawab anggukan oleh Sari, dan dengan sigap dan cekatan Sari menata barang sesuai arahan Kyra, hingga beberapa waktu kemudian pekerjaan mereka telah selesai.
Sari mengambil minum untuknya juga untuk Kyra.
"Minum dulu bu dokter." Sari menyodorkan segelas air mineral kepada Kyra dan ia segera meminumnya sampai tandas.
Setelah beristirahat sebentar, Kyra diantar pulang oleh Sari, karena tidak membawa barang bawaan banyak, Sari berani memboncengkan Kyra yang pergelangan tangannya sakit akibat terkilir.
"Bu dokter, tukang urutnya mau diundang kerumah atau kita yang kesana?" Tanya Sari saat sampai di rumah dinas Kyra.
"Jauh tidak rumahnya Sar?"
"Tidak terlalu jauh sih bu, di kampung sebelah tapi cuma berbatasan dengan kampung kita ini." Jawab Sari.
"Kalau begitu kita yang kesana saja, sekalian saya ingin mengenal daerah sini." Kata Kyra.
"Ya sudah, nanti sekitar jam tiga saya jemput bu, soalnya kalau jam segini masih di sawah." Jelas Sari
"Saya tunggu nanti sore kamu jemput saya." Pesan Kyra
"Kalau begitu saya pulang dulu bu dokter, mari bu." Pamit Sari dan segera menjalankan motornya setelah mendapat jawaban dari Kyra.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Fini Sudarmadi
ayo thor, semangat nulisnya ya, udah kangen krlanjutannya.🤭🤭🤭
2022-05-16
0