Hari Pertama

Pagi ini Kyra telah bersiap untuk memulai tugas pertamanya di desa tersebut, ia berjalan kaki ke kantornya karena kendaraan yang dimintanya belum sampai, dalam perjalanannya ia berpapasan dengan gadis yang ia lihat kemarin sore, dan masih tetap dengan sikapnya yang tidak bersahabat, Kyra pun tak mau ambil peduli, diapun hanya memandang dingin sekilas pada gadis itu sambil terus berlalu menuju tempatnya bekerja.

Kyra baru saja sampai saat suara cempreng khas punya Sari memanggilnya, ternyata Sari juga baru sampai dan langsung memarkir motornya dan segera menemui Kyra yang masih menunggunya.

"Selamat pagi bu dokter." Sapa Sari.

"Selamat pagi juga suster Sari." Jawab Kyra sambil mengajak masuk.

"Bagaimana tangannya dok? lebih enakan?" Tanya Sari.

"Sudah lebih baik kok."

"Syukurlah, dan semoga pekerjaan pertama dokter di tempat ini diberikan kelancaran dan kemudahan begitupun seterusnya." Harap Sari.

"Aamiin.. kamu juga ya suster Sari." Balas Kyra, lalu mereka masuk ke ruang kerja masing-masing.

Hari semakin beranjak siang, dan pasien yang tidak seberapa banyak silih berganti berdatangan, hanya keluhan biasa yang para pasien rasakan. Hari pertama kerja Kyra terasa ringan ia jalani, kekhawatiran yang ia rasakan pertama kali saat ia di beri tahu akan bertugas di sebuah desa di lereng gunung sirna. Saat itu yang ada dalam pikiran Kyra ia akan berada di sebuah pelosok pedesaan dengan jangkauan sulit dan juga penduduknya yang kolot.

"Dokter, saya pulang dulu ya, apa bu dokter mau bareng sekalian saya boncengin." Sari menawarinya pulang bareng ketika ia berpamitan diwaktu jam pulang.

"Iya Sar, aku bareng sekalian, aku siap-siap dulu." Kyra meminta Sari untuk menunggunya sebentar, tapi saat ia dan Sari sudah bersiap untuk pulang, tiba-tiba datang pasien dengan luka penuh darah.

"Segera bawa masuk ke ruang gawat darurat!" Perintah Kyra kepada security, sedang ia dan Sari menyiapkan peralatan dan obat-obatan. Kyra segera membersihkan luka sayat yang cukup dalam dan lebar di betisnya, setelah itu ia meminta jarum dan benang medis untuk menjahit luka pada pasien tersebut, luka itu mendapat lima jahitan, setelah selesai dijahit segera ditutup dengan kasa steril.

"Suster Sari tolong ambilkan obat-obatan di resep ini." Pinta Kyra sambil memberikan resep obat yang baru saja ia tulis, dan Sari segera pergi ke ruang obat untuk mengambilnya, tak berapa lama ia pun kembali dengan obat-obatan ditangannya.

"Maaf bu dokter, sudah selesai belum?" Tanya si pengantar sambil masuk ke ruang perawatan saat sudah tak terdengar lagi kesibukan.

"Sudah pak, mari silahkan duduk biar saya jelaskan pengobatannya." Kata Kyra datar tanpa sedikitpun senyum di bibirnya saat tahu yang membawa pasien itu Agus, cowok yang sudah membuat tangannya terkilir dan sampai sekarang masih sangat nyeri.

Kyra memberikan beberapa bungkus obat yang di minum serta memberikan obat untuk luka luarnya.

"Apa yang terjadi sampai bisa terluka sedalam dan sepanjang itu pak?" Tanya Kyra pada Agus.

"Tadi ada parang yang di taruh kurang ketengah meja, trus tak sengaja tersenggol karena keberatan membawa pupuk, lalu parang jatuh mengenai betisnya bu dokter." Agus memberikan penjelasan.

"Untung urat yang terkena tidak begitu panjang, jadi lukanya juga akan sembuh lebih cepat walaupun lukanya lumayan dalam, jangan sering terkena air dulu, minum antibiotik secara rutin dan harus habis, di situ sudah tertulis dan lain kali harus memperhatikan keamanan kerja, agar kecelakaan kerja bisa di minimalisir." Kyra memberikan penjelasan sekaligus nasehat tentang keamanan kerja, dan Agus pun nampak manggut-manggut tanda mengerti.

"Terimakasih bu dokter atas pertolongan dan pengobatan yang diberikan kepada rekan kerja saya." Kata Agus.

"Sama-sama, itu sudah menjadi kewajiban saya sebagai dokter." Jawab Kyra

"Ehmm, maaf bu dokter, apakah dari insiden kemarin ada luka atau sakit pada diri anda atau suster Sari?" Tanya Agus saat teringat bahwa yang hampir tabrakan dengannya kemarin adalah dokter yang ada dihadapannya saat ini.

"Sari tidak apa-apa mas Agus, kalau bu dokter tangan kirinya agak terkilir, kemarin sudah diurut ke rumah bu Siti" Sari menyahut dan menjawab pertanyaan Agus yang ia tujukan untuk Kyra.

"Saya benar-benar minta maaf bu dokter, sama mbak Sari juga, kemarin saya begitu terburu-buru sampai tidak bertanya dulu apakah kalian sakit atau tidak." Terlihat sorot penyesalan dimata Agus.

"Sudahlah tidak apa, lagian tangan saya sudah agak baikan kok." Sahut Kyra datar, "Ya sudah saya permisi, pasien sudah bisa diajak pulang." Kata Kyra lalu segera berlalu untuk bersiap pulang, dan pasien yang ditanganinya tadi terlihat sudah diantar pulang oleh Sari setelah suster itu berpamitan karena orang yang baru saja ditanganinya itu tetangganya Sari.

Kyra akhirnya pulang dengan berjalan kaki, untung hari tidak begitu panas.

"Bu dokter cuma jalan kaki? mau saya boncengin?" Tanya Agus yang hendak kembali ke tempat kerjanya.

"Tidak, terimakasih." Kata Kyra sambil terus berjalan tanpa mempedulikan Agus yang mensejajari langkahnya sambil menuntun sepedanya.

"Ya sudah saya temani jalan kaki saja kalau begitu." Kata Agus.

"Tidak usah repot, kenapa juga anda repot-repot jalan menemani saya?" Kyra terlihat enggan juga kurang nyaman karena berjalan dengan orang yang belum ia kenal.

"Tidak apa lah bu, biar anda tidak terlalu capek berjalan." jawaban Agus hanya dijawab dengusan kesal dari Kyra, dan tak terasa Kyra sudah sampai di rumahnya dan bersamaan dengan itu datang juga kiriman kendaraan yang diminta pada mamanya kemarin, tanpa berbasa basi dan perkataan apapun apalagi terimakasih pada Agus, Kyra langsung masuk pekarangan rumah dinas itu.

"Bu dokter!" Seru Agus, dan Kyra menoleh ke arahnya tanpa berkata

"Jangan jutek-jutek lagi, biar cantiknya kelihatan, permisi bu dokter." Kata Agus sambil mengayuh sepedanya dengan wajah mengulas senyum lebar saat memberi pesan kepada Kyra, sementara Kyra seakan tak peduli tapi wajahnya bersemu merah juga mendengar perkataan Agus, entah marah entah tersanjung karena Kyra tetap pasang muka juteknya.

...****************...

Terpopuler

Comments

Marchel

Marchel

aku mampir thour semangat trs ya 💪💪💪💪

2022-10-12

2

lihat semua
Episodes
1 Tempat Baru
2 Insiden kecil
3 Ke Tukang Urut
4 Hari Pertama
5 Saling Kagum
6 Gowes
7 Korban Tabrak Lari
8 Lelah
9 Ke Perkebunan
10 Kunjungan Kekasih
11 Hilang Rasa
12 Memenuhi Undangan Ibu Sandra
13 Ada Yang Kesal
14 Keluarga Birawa
15 Rasa Hati Kyra
16 Jalan-jalan Pagi
17 Sama-sama Kesal
18 Bibit Persaingan
19 Break Sementara
20 Bergosip
21 Perubah Suasana Hati Agus
22 Melepas Penat Hati
23 Tak Terduga
24 Kepribadian Ganda atau Tertukar Jiwa?
25 Perhatian Agus.
26 Menagih Cerita Agus
27 Reuni Dengan Sahabat
28 "Kamu Harus Jadi Milikku"
29 Keputusan Kyra
30 Sumber Kekuatan Kyra Yang Baru
31 Isi Otak Dito.
32 Interview
33 "I Love You, Honey"
34 Kemauan Jesse
35 Komedi Di Tempat Parkir
36 Ujian Hati Kyra.
37 Dua Lelaki Yang Masih Berseteru
38 Realita Tak Secantik Ekspektasi
39 Kemarahan Agus
40 Kejutan Sore Hari
41 Resah Hati
42 Dukungan Sahabat
43 Seperti Halusinasi
44 Flashback
45 Flashback 2
46 Kemuraman Di Ruang Ganti
47 Penjelasan Dari Papa Dan Daddy
48 Penjelasan Papa Dan Daddy (Lanjutan)
49 Kebahagiaan Agus dan Kyra.
50 Permintaan Daddy
51 Pencari Masalah
52 Rencana Gagal
53 Kenyataan Pahit Untuk Laras
54 Tertimpa Musibah
55 Cemas dan Geram
56 Berurusan Dengan Orang Yang Salah
57 Peringatan Dari Alex
58 Usaha Keras
59 Praduga
60 Kembali
61 Meminta ijin
62 Ketakutan Kyra
63 Drama Pagi Hari
64 Percakapan Daddy dan Anak
65 Kejutan Dari Mommy
66 Hiburan Alena
67 Kebahagiaan, Sesal Dan Kenangan
68 Liburan Bersama
69 Kebahagiaan Alex
70 Family time
71 Antusiasme Mommy
72 Kekhawatiran Mommy
73 Tanda Tanya Besar Dito
74 Tak Berdasar
75 Menyampaikan Pesan Mommy
76 Persiapan Pertemuan
77 Pesta Pernikahan.
78 Penyesalan Yang Tak Berguna.
79 Masih Dengan Pemikiran Sama
80 Rencana
81 Hiburan
82 Serah Terima
83 Kenyataan Tak Terduga Bagi Dito
84 Cerita Alena tentang Dito
85 Kegusaran Kyra
86 Keharuan di Pagi Hari
87 Sedih Dan Marah
88 Julie Aurora
89 Kisah Masa Lalu Yang Tak Berarti
90 Bertemu Alena
91 Awal Mula Perpisahan Alex Dan Julia
92 Alasan dan Pesan Daddy
93 Permulaan Usaha Baru
94 Kedatangan Julia
95 Kejujuran Alex
96 Cara Alex Menghindar
97 Percaya Diri Yang Berlebihan
98 Kesabaran Kyra
99 Kebanggaan
100 Pertemuan Julia Dengan Dito
101 Bertemu Mommy Dan Daddy
102 Panas Hati
103 Puncak Amarah
104 Saling Memberi Peringatan
105 Sisi Lain Kyra
106 Pesan Alex Untuk Julia
107 Memulai Misi
108 Rencana Yang Telah Terbaca
109 Perlawanan Terhadap Julia
110 Peringatan Kyra.
111 Ancaman Julia
112 Putusan Sepihak
113 Firasat
114 Hilang
115 Tertangkap
116 Balasan Untuk Julia
117 Mirip
118 Terungkap
119 Ingatan Yang Telah Kembali
120 Penjelasan Nenek Halimah
121 Persalinan Kyra
122 Leonard Jonathan
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Tempat Baru
2
Insiden kecil
3
Ke Tukang Urut
4
Hari Pertama
5
Saling Kagum
6
Gowes
7
Korban Tabrak Lari
8
Lelah
9
Ke Perkebunan
10
Kunjungan Kekasih
11
Hilang Rasa
12
Memenuhi Undangan Ibu Sandra
13
Ada Yang Kesal
14
Keluarga Birawa
15
Rasa Hati Kyra
16
Jalan-jalan Pagi
17
Sama-sama Kesal
18
Bibit Persaingan
19
Break Sementara
20
Bergosip
21
Perubah Suasana Hati Agus
22
Melepas Penat Hati
23
Tak Terduga
24
Kepribadian Ganda atau Tertukar Jiwa?
25
Perhatian Agus.
26
Menagih Cerita Agus
27
Reuni Dengan Sahabat
28
"Kamu Harus Jadi Milikku"
29
Keputusan Kyra
30
Sumber Kekuatan Kyra Yang Baru
31
Isi Otak Dito.
32
Interview
33
"I Love You, Honey"
34
Kemauan Jesse
35
Komedi Di Tempat Parkir
36
Ujian Hati Kyra.
37
Dua Lelaki Yang Masih Berseteru
38
Realita Tak Secantik Ekspektasi
39
Kemarahan Agus
40
Kejutan Sore Hari
41
Resah Hati
42
Dukungan Sahabat
43
Seperti Halusinasi
44
Flashback
45
Flashback 2
46
Kemuraman Di Ruang Ganti
47
Penjelasan Dari Papa Dan Daddy
48
Penjelasan Papa Dan Daddy (Lanjutan)
49
Kebahagiaan Agus dan Kyra.
50
Permintaan Daddy
51
Pencari Masalah
52
Rencana Gagal
53
Kenyataan Pahit Untuk Laras
54
Tertimpa Musibah
55
Cemas dan Geram
56
Berurusan Dengan Orang Yang Salah
57
Peringatan Dari Alex
58
Usaha Keras
59
Praduga
60
Kembali
61
Meminta ijin
62
Ketakutan Kyra
63
Drama Pagi Hari
64
Percakapan Daddy dan Anak
65
Kejutan Dari Mommy
66
Hiburan Alena
67
Kebahagiaan, Sesal Dan Kenangan
68
Liburan Bersama
69
Kebahagiaan Alex
70
Family time
71
Antusiasme Mommy
72
Kekhawatiran Mommy
73
Tanda Tanya Besar Dito
74
Tak Berdasar
75
Menyampaikan Pesan Mommy
76
Persiapan Pertemuan
77
Pesta Pernikahan.
78
Penyesalan Yang Tak Berguna.
79
Masih Dengan Pemikiran Sama
80
Rencana
81
Hiburan
82
Serah Terima
83
Kenyataan Tak Terduga Bagi Dito
84
Cerita Alena tentang Dito
85
Kegusaran Kyra
86
Keharuan di Pagi Hari
87
Sedih Dan Marah
88
Julie Aurora
89
Kisah Masa Lalu Yang Tak Berarti
90
Bertemu Alena
91
Awal Mula Perpisahan Alex Dan Julia
92
Alasan dan Pesan Daddy
93
Permulaan Usaha Baru
94
Kedatangan Julia
95
Kejujuran Alex
96
Cara Alex Menghindar
97
Percaya Diri Yang Berlebihan
98
Kesabaran Kyra
99
Kebanggaan
100
Pertemuan Julia Dengan Dito
101
Bertemu Mommy Dan Daddy
102
Panas Hati
103
Puncak Amarah
104
Saling Memberi Peringatan
105
Sisi Lain Kyra
106
Pesan Alex Untuk Julia
107
Memulai Misi
108
Rencana Yang Telah Terbaca
109
Perlawanan Terhadap Julia
110
Peringatan Kyra.
111
Ancaman Julia
112
Putusan Sepihak
113
Firasat
114
Hilang
115
Tertangkap
116
Balasan Untuk Julia
117
Mirip
118
Terungkap
119
Ingatan Yang Telah Kembali
120
Penjelasan Nenek Halimah
121
Persalinan Kyra
122
Leonard Jonathan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!