maira bergegas mencari toilet,akhirnya dia menemukan garis panah yang menandakan pintu toilet,membuka kenop dan segera masuk.
"akhirnya lega,setelah ku tahan dari tadi",ucap maira dalam hati.
maira pun keluar dari toilet,dan tidak sengaja mendengar seorang pria berbicara lewat telepon genggam.
"ya sayang,aku akan minta izin sama kakek".
maira tidak menghiraukan pria itu,dan pergi begitu saja.
suara pintu terbuka,pak Ibrahim dan Fahmi menoleh ke arah pintu,maira pun masuk.
di atas meja sudah dihidangkan beberapa makanan dan minuman seperti nasi,udang goreng mayones,sapi lada hitam,cumi goreng tepung,kopi,teh dan jus.
"sebentar ya,saya lagi menunggu seseorang",ujar pak Ibrahim.
maira dan Fahmi pun mengangguk.
tidak lama kemudian suara pintu terbuka,seorang pria tegap,dada bidang menghampiri.
"maaf kek Fariq terlambat".
Fariq adalah pria ganteng berhidung mancung yang mempunyai perawakan sempurna,dia berumur 30 tahun yang tak lain adalah cucu dari pak Ibrahim ,dia seorang dr spesialis kandungan.
"kenalkan ini cucu saya",pak ibrahim memperkenalkan kepada maira dan Fahmi.
"Fahmi"
"Fariq",saling berjabat tangan.
"maira",memberikan isyarat salam dengan tangannya.
mereka pun,menyantap makanan yang sudah di sajikan.
waktu menunjukkan pukul 12 siang,suara adzan berkumandang.
"maaf pak,saya tinggal dulu sudah adzan dzuhur",ucap Fahmi.
"ya,mari kita sama-sama ke musholah kebetulan restauran ini menyediakan tempat solat".
langsung saja mereka pergi ke mushola,tapi tidak dengan maira karena dia sedang ada tamu rutin setiap bulan.
sedang asyik bermain ponselnya,tiba-tiba pintu terbuka,maira langsung menoleh ke arah pintu,tak di sangka Fariq datang terlebih dahulu,maira langsung menundukkan wajahnya.
"dari penampilannya dia seperti gadis polos",Fariq dalam hati.
maira sangat gugup karena berduaan di dalam ruangan dengan pria yang bukan mahramnya.
"kamu masih sekolah?",tanya Fariq membuka pembicaraan.
"sudah lulus kak",jawab maira.
"lulus kuliah?",tanya nya lagi.
"saya tidak kuliah,hanya lulusan SMA".
"kenapa gak kuliah?,masih muda lho".
"gak kak",maira yang terus menunduk.
"tenang saja,saya tidak akan memakanmu" ,Fariq terkekeh melihat sikap maira.
"maaf bukan begitu,baru kali ini saya berbicara di satu ruangan hanya berdua dengan bukan mahram",jelas maira.
Fariq tak menyangka di jaman sekarang masih ada wanita seperti maira.
tiba-tiba hp maira bergetar
drett...drret...ada pesan masuk lewat WA.
(dik,kamu boleh keluar,kita pulang).
"maaf,bukan tidak sopan saya harus pergi,assalamualaikum",pamit maira dan beranjak pergi.
Fariq hanya terdiam melihat maira yang tergesa-gesa keluar ruangan.
di perjalan pulang pak Ibrahim terus menerus menoleh cucunya yang sedang duduk di sampingnya yang sedang memikirkan sesuatu.
"kamu kenapa?",tanya pak Ibrahim.
"gak kek",ujar Fariq.
sesampainya di halaman rumah,Fariq dan kakeknya turun dari mobil dan berjalan menuju rumah.
"Fariq,ikut kakek ke lantai atas",ajak pak Ibrahim sambil menaiki anak tangga,Fariq pun mengekor dari belakang.
"ada apa kek?",tanya Fariq.
"kamu kenapa?,sepertinya ada yang mengganggu pikiranmu",desak pak Ibrahim.
"sebenarnya tadi lea menelpon kalau bulan depan orang tuanya dari lampung akan datang".
pak Ibrahim manggut-manggut
"lea bilang kalo dia ingin bertunangan ketika orang tuanya sudah ada disini,Fariq minta restu pada kakek",lanjut Fariq.
"kamu tahu kan Fariq,kakek gak suka kalo kamu berhubungan dengan perempuan itu",ujar pak Ibrahim.
"kenapa kek?".
"kakek sering melihat dia berjalan dengan gonta ganti pria,dia sudah menghianati kamu".
"gak mungkin kek,itu pasti rekan kerjanya karena dia bekerja di sebuah perusahaan,dia seorang sekertaris",Fariq meyakinkan kakeknya.
"kakek tau mana rekan kerja mana pacar,sikap mereka tidak wajar,kakek juga pernah muda Fariq".
"jangan samakan masa muda jaman dulu dan sekarang,ini tahun 2022".
"itulah anak muda sekarang gonta ganti pasangan sudah menjadi kebutuhan sehari-hari".
"apa maksud kakek menghina lea?".
"sampai kapan kek,sampai kapan kakek membuka hati untuk menerima lea sebagai cucu kakek".lanjut Fariq dengan kesal.
"kakek tidak akan membuka hati untuk perempuan itu,sampai kapan pun".tegasnya
"segitu bencinya kakek pada lea".
"kakek bukan benci,tapi kakek tidak suka dengan gaya hidupnya yang bebas",jelasnya.
"aku akan tetap bertunangan dan menikahi lea,tanpa restu kakek",dengan marah.
"cukup Fariq,kakek gak mau debat soal ini lagi,asal kamu tahu kakek sudah memberi tahumu,kamu jangan menyesal di kemudian hari",tegasnya.
"aku yang akan menentukan pilihanku sekarang",Faiq pergi meninggalkan kakeknya.
pak Ibrahim pun terdiam dengan mata yang sudah berkaca kaca menahan tangis bukan karena kepergian Faiq,tapi dia sudah gagal menjaga cucunya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Maliqa Effendy
Mairanya pakai huruf besar,karena nama orang
2022-07-06
1
Maya Alenchy
seru thor lnjut
2022-06-24
2