di sebuah halaman luas,terlihat anak-anak sedang bermain,ada yang memainkan congkak,ada yang menggambar,ada yang lagi mendengarkan cerita.
"anak-anak siapa yang mau pisang goreng?"tanya maira sambil membawa dua piring di kedua tangannya.
"aku..aku..aku.." riang anak-anak.
semua menyantap pisang goreng buatan Bu Lastri.
"neng,ibu titip anak-anak ya"tergesa- gesa.
"iya Bu,hati-hati di jalan",maira melambaikan tangannya.
hari sudah sore,maira sedang memandikan seorang anak kecil bernama cahaya yang berumur 4 tahun.
"kakak udah dong,aku kedinginan",rengek cahaya.
iya ini kan sudah beres mandinya",menggendong cahaya.
"mmm,wanginya",maira mencium pundak cahaya.
suara bel berbunyi,ting...
"Abdul buka pintunya",maira menyuruh seorang anak panti.
tidak lama kemudian Abdul menghampiri maira.
"kak ada tamu","siapa?" tanya maira,Abdul menggeleng "gak tahu".
"Santi,urus dulu cahaya kakak mau menemui tamu",maira bergegas menuju ruang tamu.
terlihat seorang perempuan berambut panjang yang sedang menunggu di teras rumah.
"dengan siapa ya?",sapa maira.
perempuan itu menoleh,"maaf kenalkan nama saya lea",dia mengulurkan tangan.
maira pun menyambut salamnya.
"maaf ada keperluan apa ya?",tanya maira.
lea menjawab,"kedatangan saya kesini ingin bertemu dengan putri saya".
maira terdiam,sambil berfikir.
"kakak.."teriak cahaya sambil berlari menghampiri maira,cahaya pun merengek minta di gendong.
"adiknya lucu",ucap Lea sambil mengusap pipinya.
"maaf ya mba,disini ada 12 orang anak yang kami asuh,kalo ingin mengadopsi anak harus mengikuti prosedur nya",jelas maira.
"saya bukan mengadopsi anak,tapi saya ingin bertemu anak saya",kelihatan wajah Lea yang memohon.
"4 tahun yang lalu ,saya menyimpannya tepat di depan pintu ini",lanjut Lea.
maira teringat anak yang di tinggalkan itu adalah cahaya yang sedang berada di pangkuannya sekarang.
"silahkan duduk dulu,sebentar saya kedalam dulu",maira langsung kedalam dan membawa cahaya.
"abdul titip adikmu",memberikan cahaya kepada abdul.
maira langsung masuk keruangan yang di dalamnya terdapat berkas-berkas penting lalu maira membuka sebuah lemari seperti mencari sesuatu.
"ini dia",gumam maira dan berlari kecil menghampiri Lea dan menunjukan sesuatu.
" ini surat yang ditulis mba ketika meninggalkan seorang bayi" ucap maira.
lea terkejut ternyata suratnya masih tersimpan,dan lea pun mengangguk.
"kenapa baru sekarang mba menemui putri mba,sudah jelas dalam surat itu mba berjanji akan menemuinya di saat dia ulang tahun",maira dengan kesal.
"maaf,saya sudah sangat bersalah telah menelantarkan anak saya",tangis lea pecah.
"sekarang mba akan mengambilnya atau sekedar untuk bertemu?",tanya maira.
"suatu saat saya akan menjemputnya,tapi sekarang cukup untuk bertemu dan saya ingin sekali memeluknya",tutur lea.
"tunggu sebentar saya akan membawa anak itu",ucap maira.
maira pun masuk kedalam seraya memanggil,"abdul", "sst..jangan berisik",terlihat cahaya sedang tidur dipangkuan abdul.
maira pun menggendong nya dengan pelan dan membawanya keluar.
"ini anak mba yang sudah ditelantarkan",maira memberikannya kepada lea.
sebenarnya maira kesal akan kedatangan ibu cahaya,tapi maira tidak bisa apa-apa bagaimana pun lea adalah ibu kandungnya.
"namanya cahaya",lanjut maira.
Lea pun menggendongnya dan menciumi seluruh wajah anaknya sambil menitikkan air mata.
"maafkan mamah sayang,mamah baru bisa menemuimu",lirih Lea sambil menatap wajah cahaya.
maira terdiam melihat pertemuan ibu dan anak.
"sampai kapan mba akan menyiksa diri mba dan anak mba",tanya maira.
"saya sedang mencari waktu yang tepat,sampai tidak ada yang menyakitinya",jawab Lea.
"saya harap mba sering mangunjungi cahaya,saya yakin dia membutuhkan kasih sayang yang utuh",mata maira berkaca-kaca.
di sebuah ruangan di rumah sakit tepatnya ditempat kerja,fariq sedang duduk dengan wajah kusut.
"aahhh...",teriak fariq.
"kenapa ini membuatku gila",gumam fariq sambil mencengkram rambutnya."maafkan aku kek,aku akan mencari jalanku sendiri",fariq bicara dalam hati.
fariq mangambil hp dan mengetik pesan lewat WA.
waktu menunjukkan jam 5 sore,lea masih saja menggendong cahaya dan menatapnya dengan rasa senang bisa bertemu dengan anaknya,maira datang sambil membawa segelas teh dan makanan ringan.
"maaf,saya baru sempat membuatkan minum",ucap maira.
"maaf,saya sudah merepotkan",ucap lea."ini kesalahan terbesar saya sudah menelantarkan cahaya",lanjut lea.
"masalah seseorang itu berbeda,orang lain tidak akan mengerti apa yang kita alami hanya diri kita sendirilah yang merasakannya",sambung maira.
"makasih".
"oh ya saya belum memperkenalkan diri",ujar maira,lea pun tersenyum.
"saya maira anak pemilik tempat ini,namun kedua orang tua saya sudah meninggal",tutur maira.
"kamu masih muda,sudah menikah",tanya lea.
maira menggeleng,"belum".
tring...suara hp terdengar lea membukanya,
(sayang aku ingin bertemu),"fariq",lea dalam hati.(iya sayang sambil kita makan malam,tunggu di tempat biasa)balasan lea.
"sebenarnya saya masih kangen sama cahaya tapi saya harus pergi",ucap lea.
"gak apa-apa,cahaya akan aman disini,sering-sering kesini untuk menemui cahaya".
"makasih",memberikan cahaya kepada maira,"ini sedikit uang untuk keperluan cahaya",lea memberikan sebuah amplop.
"insya allah saya akan gunakan untuk kebutuhan cahaya".
"saya pamit pulang",mengecup cahaya yang terlelap tidur,"mamah pulang sayang",lanjut lea sambil menatap wajah anaknya lalu pergi.
"kakak gak tau problem apa yang ibumu alami,tapi kakak yakin kamu akan dipersatukan kembali dengan keluargamu",lirih maira.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Baihaqi Sabani
seru nih.....fariq kira2 tahu g yaaa klw pcry lea dh pnya ank
2022-07-12
1