Bab 5 panik

Disebuah cafe,terlihat Fariq sedang memainkan hpnya,tiba-tiba dia dikagetkan dengan kecupan yang mendarat di pipinya.

"maaf sayang aku terlambat",ujar Lea.

"kamu dari mana?",tanya Fariq.

"aku pergi ke sesuatu tempat,nanti aku akan mengajakmu lain waktu",ucap Lea.

"ada apa sayang,mudah-mudahan ada kabar baik",lanjut Lea.

Fariq menarik napas,"kakek tetap kukuh pada pendiriannya,tapi tenang sayang kita akan bertunangan walau tanpa restu kakek",ucap Fariq

"terima kasih sayang,kamu mau memperjuangkan cinta kita",Lea tersenyum.

"gak apalah kakeknya tak merestui ku asal cucunya sudah berada di pelukanku",ucap lea dalam hati.

3 minggu berlalu,acara tunangan pun tinggal menunggu beberapa jam lagi.

"saya mau ruangan ini terlihat mewah,karena ini saat-saat yang saya tunggu",ucap lea pada salah seorang tukang dekorasi.

kring...kring...hp Lea berbunyi

(ada apa mas kamu menghubungi ku lagi)

(kenapa?kamu kan kesayangan ku,jadi wajar aku kangen sama kamu)

(mau kamu apa?)

(malam ini adalah pertunanganmu kan,sebelum itu terjadi aku ingin bertemu denganmu)

(gak bisa,aku gak mau lagi berurusan denganmu)

(oh ya,apa kamu bisa menghindar dariku)

(aku sudah melupakanmu mas,kamu dan kenangan kita)

(baiklah kalau itu yang kamu mau,di acara pertunangan mu nanti, akan ada badai yang sangat dahsyat)

lea diam seakan dia sedang diancam

(ok,tapi tidak lama,dimana kita bertemu?)

(datang saja ke apartemen ku)

Lea langsung menutup telepon,"ada apa ini kenapa dia tiba-tiba hadir",lirih lea dalam hati.

di rumah sakit terlihat Fariq sedang menangani beberapa pasien.

"pak dokter sebentar lagi jam istirahat",ucap asistennya.

"kamu tidak melihat jadwal ku,hari ini aku akan pulang aku harus bersiap untuk acara malam nanti",ujar Fariq.

"kamu juga harus datang",lanjut Fariq.

"baik dok,terima kasih atas undangannya",jawab asistennya.

Fariq langsung pergi dan menemui salah seorang temannya.

"hai pak dokter,gimana apakah anda deg..degan?",goda gilang salah satu temannya.

"kenapa kamu kesini?",tanya Fariq.

"kamu gak ada kabar bro...aku telepon kamu gak angkat,aku WA kamu gak bales,kamu kenapa sih?".

"gak apa-apa,aku cuman mau nenangin diri aja,oh iya kamu datangkan nanti malam?".

"datang dong,so ini kan hari kebahagiaan sohib ku",gilang menepuk pundak Fariq.

"ok kalau gitu aku harus pulang,mau istirahat dulu",ucap Fariq.

"ya udah hati-hati dijalan".

Fariq pergi sambil melambaikan tangan.

di sebuah apartemen mewah seorang laki-laki berambut panjang yang diikat,sedang meneguk segelas alkohol dan dia sedang membayangkan sosok perempuan yang selalu ada di pikirannya.

"kamu mau kemana?",seorang laki-laki mencengkram tangan Lea.

"aku harus pergi dikehidupanmu,aku tidak bisa menjadi simpananmu lagi",jawab lea.

"lalu bagaimana dengan anak kita?".

"anak ini akan tumbuh tanpa seorang ayah",lea mengusap perutnya.

"tidak bisa Lea ini anakku juga,dia harus tumbuh dan dijaga dengan baik".

"kamu sadar tidak mas,kalo aku tetap bersamamu istri dan mertuamu akan membunuhku".

laki-laki itu terdiam tanpa bicara lagi

"lihat mas apa yang kamu lakukan,kamu hanya bisa diam tidak bisa berbuat apa-apa",ucap lea lagi.

"posisi aku sekarang memang serba salah,tapi aku yakin aku bisa menanganinya".

Lea hanya diam lalu pergi meninggalkan laki-laki itu seakan tidak yakin dengan ucapan laki-laki itu.

bayangan buyar seketika mendengar suara perempuan yang dia kenal.

"masih suka mabuk-mabukan",terlihat Lea sedang berdiri.

laki-laki itu pun menyeringai,lalu berdiri dihadapan Lea,sangat dekat.

"apa kamu senang aku datang kesini?",tanya Lea.

"tentu saja sayang".

"berhenti memanggilku sayang".

"jangan marah,aku akan berhenti memanggilmu sayang kalo kita bersenang-senang hari ini".

"kamu gila,malam ini aku ada acara,aku gak bisa lama-lama disini",ucap Lea.

"masih ada waktu beberapa jam lagi",laki-laki itu mencium pipi Lea.

"kamu sudah benar-benar gila mas",lea sambil mendorong laki-laki itu tapi dengan cekatan laki-laki itu memegang tangan Lea.

"aku memang gila,gila akan layanan mu",bisiknya di telinga Lea.

"sebenarnya apa mau kamu",teriak Lea.

"jangan teriak-teriak sayang,pinta ku gak banyak,hanya malam ini aku ingin di layani seperti 4 tahun yang lalu".

"gak mau",ucap Lea.

"dengar,aku tidak main-main dengan perkataan ku tadi di telepon".

lea bingung,harus bagaimana."baiklah,tapi ini yang terakhir dan setelah ini jangan ganggu aku lagi".

laki-laki itu langsung membawa Lea ke atas ranjang dan langsung menyalurkan hasratnya.

jam menunjukkan jam 5 sore,lea berdiri didepan cermin "betapa jijiknya melihat badanku yang kotor,bagaimana aku bisa seperti ini,semua adalah salahku maafkan aku Fariq",ucap lea dalam hati.

tiba-tiba sebuah tangan melingkari pinggang Lea dari belakang,"makasih sayang,hari ini aku sangat bahagia",mengecup leher lea.

Lea melepas tangan laki-laki itu dari pinggangnya lalu pergi dan tidak berkata sepatah pun.

bersambung

Terpopuler

Comments

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

ishhh...
ishhhhhh....
poor, fariq

2024-04-29

0

Baihaqi Sabani

Baihaqi Sabani

aduh fariq semoga cpt tau kbohonganyaaa lea

2022-07-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. 27 tahun yang lalu
2 Bab 2 Pertemuan
3 Bab 3 amarah
4 Bab 4 Cahaya
5 Bab 5 panik
6 Bab 6 tunangan
7 Bab 7 kecewa
8 Bab 8 cantik
9 Bab 9 sakit
10 Bab 10 rumah sakit dan pesta
11 Bab 11 ketahuan
12 Bab 12 sakit part 2
13 bab 13 meninggal
14 Bab 14 surat pengunduran diri
15 Bab 15 secarik kertas
16 Bab 16 penyesalan
17 Bab 17 pelampiasan dan lamaran
18 Bab 18 berkunjung lagi
19 Bab 19 penjelasan
20 Bab 20 kesal
21 Bab 21 kekerasan
22 Bab 22 bertemu cahaya
23 Bab 23 kemarahan sandi
24 Bab 24 gerakan tangan riana
25 Bab 25 waktunya pulang
26 Bab 26 wejangan fariq
27 Bab 27 pertemuan maira,fariq dan lea.
28 Bab 28 licik
29 Bab 29 vidio lea
30 Bab 30 ulah lea lagi
31 Bab 31 penjelasan fariq
32 Bab 32 hari pernikahan
33 Bab 33 pindahan maira
34 Bab 34 malam pengantin
35 Bab 35 ujian di awal pernikahan
36 Bab 36 tamparan karin
37 Bab 37 maira sakit
38 Bab 38 gunjingan warga
39 Bab 39 cerita bibi dan satpam
40 Bab 40 riana sadar dari koma
41 Bab 41 menjenguk
42 Bab 42 kedatangan lea
43 Bab 43 salah paham
44 Bab 44 identitas maira
45 Bab 45 kerinduan
46 Bab 46 dipanti
47 Bab 47 cerita sandi
48 Bab 48 tamparan fariq
49 Bab 49 garis dua
50 Bab 50 kesucian karin
51 Bab 51 test DNA
52 Bab 52 pertolongan maira
53 Bab 53 pertemuan di panti
54 Bab 54 minta maaf
55 Bab 55 kehamilan karin
56 Bab 56
57 Bab 57 pengakuan gilang
58 Bab 58 kue buatan bibi
59 Bab 59 mafia
60 Bab 60 sandi menghilang
61 Bab 61 sandi di culik mafia
62 Bab 62 kepergian karin
63 Bab 63 sandi kembali
64 Bab 64 dor...suara tembakan
65 Bab 65 meninggalnya karin
66 Bab 66 kerinduan cahaya
67 Bab 67 kerinduan cahaya 2
68 Bab 68 meminta menikahi lea
69 Bab 69 penyesalan sandi
70 Bab 70 kepulangan sandi
71 Bab 71 mau tidak mau harus datang
72 Bab 72 andai saja waktu bisa di putar kembali
73 Bab 73 terkuak...
74 Bab 74 kedatangan lea
75 Bab 75 pesan papah ikbal
76 Bab 76 percakapan riana dan lea
77 Bab 77 maira melahirkan
78 Bab 78 wanita ular
79 Bab 79 Dzakir hafizh
80 Bab 80 takut kehilangan
81 Bab 81 calon art baru
82 Bab 82 art baru ratna
83 Bab 83 pakaian kurang bahan
84 Bab 84 kesempatan ratna
85 Bab 85 tentang Lea
86 Bab 86 kebohongan Ratna
87 Bab 87 dia menyukai suamiku
88 Bab 88 Jebakan
89 Bab 89 kepergian Ratna
90 Bab 90 Fariq Menghilang
91 Bab 91 dugaan
92 Bab 92. petunjuk
93 Bab 93 kompensasi
94 Bab 94 pencarian
95 Bab 95 perjanjian
96 Bab 96 apa bedanya aku dan dia
97 Bab 97 kepergian Maira
98 Bab 98 tidak ada jalan lain...
99 Bab 99 Misi
100 Bab 100 Fariq di temukan
101 Bab 101 tembakan dor....
102 Bab 102 menyesal...
103 Bab 103 bibi sakit
104 Bab 104 Alif...
105 105 mengantarkan Alif
106 Bab 106 bibi meninggal
107 Bab 107 berkunjung
108 Bab 108 berhati emas
109 Bab 109 Ratna hamil
110 Bab 110 pernikahan 2
111 Bab 111 jangan mengulangi hal bodoh
112 Bab 112 Cahaya merajuk
113 Bab 113 permata yang indah
114 Bab 114 rukun
115 Bab 115 jengkol
116 Episode terakhir
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Bab 1. 27 tahun yang lalu
2
Bab 2 Pertemuan
3
Bab 3 amarah
4
Bab 4 Cahaya
5
Bab 5 panik
6
Bab 6 tunangan
7
Bab 7 kecewa
8
Bab 8 cantik
9
Bab 9 sakit
10
Bab 10 rumah sakit dan pesta
11
Bab 11 ketahuan
12
Bab 12 sakit part 2
13
bab 13 meninggal
14
Bab 14 surat pengunduran diri
15
Bab 15 secarik kertas
16
Bab 16 penyesalan
17
Bab 17 pelampiasan dan lamaran
18
Bab 18 berkunjung lagi
19
Bab 19 penjelasan
20
Bab 20 kesal
21
Bab 21 kekerasan
22
Bab 22 bertemu cahaya
23
Bab 23 kemarahan sandi
24
Bab 24 gerakan tangan riana
25
Bab 25 waktunya pulang
26
Bab 26 wejangan fariq
27
Bab 27 pertemuan maira,fariq dan lea.
28
Bab 28 licik
29
Bab 29 vidio lea
30
Bab 30 ulah lea lagi
31
Bab 31 penjelasan fariq
32
Bab 32 hari pernikahan
33
Bab 33 pindahan maira
34
Bab 34 malam pengantin
35
Bab 35 ujian di awal pernikahan
36
Bab 36 tamparan karin
37
Bab 37 maira sakit
38
Bab 38 gunjingan warga
39
Bab 39 cerita bibi dan satpam
40
Bab 40 riana sadar dari koma
41
Bab 41 menjenguk
42
Bab 42 kedatangan lea
43
Bab 43 salah paham
44
Bab 44 identitas maira
45
Bab 45 kerinduan
46
Bab 46 dipanti
47
Bab 47 cerita sandi
48
Bab 48 tamparan fariq
49
Bab 49 garis dua
50
Bab 50 kesucian karin
51
Bab 51 test DNA
52
Bab 52 pertolongan maira
53
Bab 53 pertemuan di panti
54
Bab 54 minta maaf
55
Bab 55 kehamilan karin
56
Bab 56
57
Bab 57 pengakuan gilang
58
Bab 58 kue buatan bibi
59
Bab 59 mafia
60
Bab 60 sandi menghilang
61
Bab 61 sandi di culik mafia
62
Bab 62 kepergian karin
63
Bab 63 sandi kembali
64
Bab 64 dor...suara tembakan
65
Bab 65 meninggalnya karin
66
Bab 66 kerinduan cahaya
67
Bab 67 kerinduan cahaya 2
68
Bab 68 meminta menikahi lea
69
Bab 69 penyesalan sandi
70
Bab 70 kepulangan sandi
71
Bab 71 mau tidak mau harus datang
72
Bab 72 andai saja waktu bisa di putar kembali
73
Bab 73 terkuak...
74
Bab 74 kedatangan lea
75
Bab 75 pesan papah ikbal
76
Bab 76 percakapan riana dan lea
77
Bab 77 maira melahirkan
78
Bab 78 wanita ular
79
Bab 79 Dzakir hafizh
80
Bab 80 takut kehilangan
81
Bab 81 calon art baru
82
Bab 82 art baru ratna
83
Bab 83 pakaian kurang bahan
84
Bab 84 kesempatan ratna
85
Bab 85 tentang Lea
86
Bab 86 kebohongan Ratna
87
Bab 87 dia menyukai suamiku
88
Bab 88 Jebakan
89
Bab 89 kepergian Ratna
90
Bab 90 Fariq Menghilang
91
Bab 91 dugaan
92
Bab 92. petunjuk
93
Bab 93 kompensasi
94
Bab 94 pencarian
95
Bab 95 perjanjian
96
Bab 96 apa bedanya aku dan dia
97
Bab 97 kepergian Maira
98
Bab 98 tidak ada jalan lain...
99
Bab 99 Misi
100
Bab 100 Fariq di temukan
101
Bab 101 tembakan dor....
102
Bab 102 menyesal...
103
Bab 103 bibi sakit
104
Bab 104 Alif...
105
105 mengantarkan Alif
106
Bab 106 bibi meninggal
107
Bab 107 berkunjung
108
Bab 108 berhati emas
109
Bab 109 Ratna hamil
110
Bab 110 pernikahan 2
111
Bab 111 jangan mengulangi hal bodoh
112
Bab 112 Cahaya merajuk
113
Bab 113 permata yang indah
114
Bab 114 rukun
115
Bab 115 jengkol
116
Episode terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!