bab 4 Hari pernikahan

waktu terus berputar, hari terus berganti. Kini hanya tinggal tiga hari lagi menuju hari pernikahan Rea dan Raka.

"Re, tolong batalin pernikahan kita," ucap Raka.

Rea tak menghiraukan perkataan Raka, ia tetap diam sambil menatap bunga-bunga yang tumbuh bermekaran di halaman rumahnya.

"Re, aku punya pacar. Tolonglah kamu mengerti," ucap Raka lagi.

"Kakak pikir aku gak punya pacar? aku juga punya pacar," saut Rea.

"Kalau gitu batalin pernikahan kita. Kamu bilang sama mama kalau sebenarnya aku gak apa-apain kamu," ucap Raka.

"Gak mau. Kalau aku hamil gimana?"

"Astaga Rea, aku berani bersumpah demi apapun aku gak nyentuh kamu. Aku tidak mungkin melakukan hal itu," jelas Raka.

"Bohong." Rea melangkahkan kakinya berjalan beberapa langkah menjauhi Raka.

"Re percaya sama aku." Raka mengikuti kemana arah langkah Rea.

"Kakak tahu? saat ini akulah orang yang paling menderita," ucap Rea.

"Maksudmu?"

"Aku masih kuliah, aku masih ingin menghabiskan masa mudaku dengan bersenang-senang bersama teman-temanku tapi setelah kakak datang aku jadi harus menikah muda yang menyedihkan lagi, aku menikah karena sudah ditiduri sama laki-laki itu," jelas Rea.

"Maaf." Raka meminta maaf atas kesalahan yang tidak pernah ia lakukan.

"Kata maaf tidak bisa mengembalikan kesucianku yang telah hilang," saut Rea.

"Baiklah aku akan bertanggungjawab, aku akan menikahimu dan aku akan membuktikan kalau aku tidak melakukan apa-apa padamu, nanti setelah kita menikah," ucap Raka lalu meninggalkan Rea di tempat itu.

Rea menatap punggung Raka hingga sosok laki-laki yang sudah ia anggap sebagai kakaknya itu sudah tak terlihat lagi.

*** *** ***

Waktu terus berputar dan tibalah dihari pernikahan Rea dan Raka.

Raka hanya bisa pasrah, ia tidak bisa lari dari pernikahan yang sebenarnya tidak ia inginkan.

"Maafkan aku Lisa," Lirih Raka didalam hatinya sebelum ia mengucapkan ijab kabul.

Acara pernikahan Rea dan Raka digelar secara pribadi hanya ada beberapa saksi dan orang-orang terdekat saja yang hadir.

Setelah terdengar kata sah dari sang penghulu dan beberapa saksi, akhirnya Rea dan Raka resmi menjadi pasangan suami istri yang sah dimata agama dan negara.

Setelah acaranya selesai satu-persatu orang-orang mulai pergi meninggalkan kediaman Tika.

Kini hanya ada keluarga saja yang berada di kediaman Tika.

Rea berjalan menuju kamarnya untuk berganti pakaian disusul dengan Raka yang ingin mengganti pakaiannya jugak. Mereka berdua masuk ke kamar Masing-masing.

Setelah lima menit Rakyat sudah selesai dan sudah kembali ke ruangan keluar untuk berkumpul bersama Santai dan Tika.

"Tante maaf ya," ucapan Raka setengah ia duduk di hadapan Tika.

"Tante sudah memaafkan kamu setelah kamu bersedia menikahi Rea," sahut Tika.

Raka tersenyum getir, sebenarnya ia sangat tidak ingin berada di posisi saat ini.

Tak lama Rea tiba di ruangan itu. Rea duduk di samping Raka yang kini telah bersetatus sebagai suaminya itu.

"Aku harap tidak ada satupun temanku yang mengetahui pernikahan ini," ucap Rea dengan nada dingin.

"Untuk membahagiakan kamu. Aku pastikan tidak ada seorangpun temanmu yang tahu tentang ini. Silakan habiskan masa bahagiamu bersama siapapun dan aku pastikan kamu tidak akan hamil sebelum kamu menggapai cita-citamu," ucap Rendy panjang lebar.

Rea menatap Raka sekilas, "aku pegang janji kakak," ucap Rea.

"Semoga saja Rea tidak hamil ya," ucap Tika.

"Aku pastikan Rea tidak hamil karena aku tidak melakukan hal yang membuat Rea bisa hamil," ucap Raka penuh percaya diri.

"Biar waktu yang menjawabnya. Raka sekarang kamu sudah menjadi seorang suami, Mama harap kamu dapat menjadi suami yang baik dan bertanggungjawab kepada istrimu," ucapan Santi kepada putranya.

"Mama sama tante tenang aja, aku gak akan membiarkan Rea lecet sedikitpun. Meski pernikahan ini adalah pernikahan yang tak diinginkan tapi aku akan menjalankan tugasku sebagai seorang suami," ucap Raka.

"Mulai sekarang panggil tante dengan sebutan Mama dan kamu juga Rea panggil tante Santi, Mama," ucap Tika kepada Raka dan Rea.

Keduanya hanya mengangguk paham.

"Rea sayang, maafkan Raka ya, Nak. Sekarang semua sudah terjadi dan kita tidak bisa lari dari semua ini, Mama harap kamu bisa memaafkan Raka dan bisa menerima Raka sebagai suami kamu," ucap Santi.

Rea tak menjawab ucapan Santi, ia hanya diam dalam seribu bahasa.

Diusia Rea yang terbilang masih muda itu, wajar saja jika Rea menampakkan kekesalannya didepan keluarganya karena memang diusia segitu Rea belum bisa berpikir dewasa apalagi sifatnya yang manja membuat Rea kesulitan menerima sesuatu yang dipaksakan.

Berbeda dengan Raka yang memang sudah dewasa dan sudah mengerti bagaimana cara harus bersikap seperti apa didepan orang-orang tertentu.

"Maaf ya, San mungkin Rea butuh waktu untuk menerima ini semua," ucap Tika yang tak enak kepada Santi karena sikap Rea kepada Santi.

"Tidak masalah, aku mengerti dengan perasaan Rea saat ini," sahut Santi.

"Re, aku mau bicara berdua sama kamu. Bisa kamu ikut aku sebentar?" ucap Raka pada Rea.

"Mau bicara apa? bicara saja disini," ucap Santi.

"Kami perlu bicara berdua, Mam." Raka menggenggam tangan Rea lalu membawanya ke halaman rumah!

"Apa?" ucap Rea yang masih tak terima dengan semua yang telah terjadi.

"Kamu punya pacar aku juga punya pacar. Kamu boleh melanjutkan hubunganmu dengan kekasihmu itu asalkan kamu juga membiarkan aku melanjutkan hubungan aku dengan kekasihku," jelas Raka.

"Lalu?"

"Karena aku yakin aku tidak menyentuh kamu malam itu maka bisa dipastikan kamu tidak akan hamil. Setelah satu tahun kita akan bercerai," jelas Raka.

"Kita akan menjalankan kehidupan kita masing-masing?" ucap Rea.

"Ya, terkecuali didepan mama. Kita akan bersikap layaknya sebagai sepasang suami-istri yang harmonis," ucap Raka.

"Oke. Deal!" Rea menjabat tangan Raka dengan senyuman yang mengembang dibibirnya.

"Sekarang hubungan kita baik-baik saja kan?" ucap Raka.

"Sebenarnya tidak. Tapi karena aku gak mau persahabatan mamaku dengan tante Santi rusak aku harus bersikap seolah kita baik-baik saja," ucap Rea. Seketika senyum manis dibibirnya hilang begitu saja.

"Hubungan kita akan baik-baik saja. Akan aku pastikan itu." Raka menggenggam tangan Rea dengan lembut.

"Kalian lagi ngomongin apa? serius banget. Ayo masuk, makan malam udah siap," ucap Tika.

Rea dan Raka saling pandang lalu mereka mengikuti Tika dari belakang.

Setelah selesai makan malam Rea berjalan menuju kamarnya disusul dengan Raka di belakang Rea.

Saat Raka hendak masuk ke kamarnya Tika menghentikan langkah Raka.

"Udah nikah mau tidur pisah kamar. Kemarin belum sah malah pura-pura salah kamar," ucap Tika yang masih merasa kesal kepada Raka.

"Tante."

"Tidur di kamar Rea," ucap Tika.

Raka tak menjawab ucapan Tika, ia segera masuk ke dalam kamar Rea!

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Sely Ina

Sely Ina

lama," jadi bucin 🤭

2022-07-11

1

Cichio23

Cichio23

aku mampir kak, jangan lupa main ke novel aku ya kak " Lintang Gumelar "

2022-05-10

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh
2 bab 1 Pergi ke luar kota
3 bab 2 Salah masuk kamar
4 bab 3 Apakah Rea hamil?
5 bab 4 Hari pernikahan
6 Bab 5 Matikan lampu
7 Bab 6 Berkenalan dengan kekasihnya Rea
8 Bab 7 menunggu Rea berpacaran
9 Bab 8 Melihat rumah baru
10 Bab 9 Kesalahpahaman Lisa
11 Bab 10 Mengerjai Rea
12 Bab 11 Pindahan
13 Bab 12 Rencana jahat Riko
14 Bab 13 Menolong Rea
15 Bab 14 Kesedihan Rea
16 Bab 15 Pengertian
17 Bab 16 Kembali tersenyum
18 Bab 17 Kekaguman Raka pada Rea
19 Bab 18 Ada Rasa Cemburu
20 Bab 19 Tidak Hamil
21 Bab 20 Mati lampu
22 Bab 21 Cemburu dan Marah
23 Bab 22 Patah hati
24 Bab 23 Putus
25 Bab 24 Kecelakaan
26 Bab 25 Kehangatan keluarga
27 Bab 26 Mengakui perasaan
28 Bab 27 Pemanasan
29 Bab 28 Tamu tak diundang
30 Bab 29 gelisah
31 Bab 30
32 Bab 31 keceplosan
33 Bab 32 Berdebat
34 Bab 33 Diganggu
35 Bab 34 Jebakan
36 Bab 35 Terkejut
37 Bab 36 Selalu jatuh cinta
38 Ban 37 Bukti
39 Bab 38 Menghapus video
40 Bab 39
41 Bab 40 Penculikan
42 Bab 41 Menolong Rea
43 Bab 42
44 Bab 43 Tetaplah bersamaku
45 Bab 44
46 Bab 45 Menepati janji
47 Bab 46 Malam Pertama
48 Bab 47 Jangan lihat
49 Bab 48
50 Bab 49 Kamu masih gadis
51 Bab 50 Hamil
52 Bab 51
53 Bab 52 Sun Jauh
54 Bab 53 Hukuman
55 Bab 54
56 Bab 55 Penculikan
57 Bab 56 Misi penyelamatan
58 Bab 57 Jatuh Ke Jurang
59 Bab 58
60 Bab 59 Perjanjian
61 Bab 60
62 Bab 61 Membuat Rea tersenyum
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 64
66 Bab 65
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Bab 68
70 Bab 69
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Bab 74
76 Bab 75
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78
80 Bab 79
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 Bab 100
102 Bab 101
103 Bab 102
104 Bab 103
105 Bab 104
106 Bab 105
107 Bab 106
108 Bab 107
109 Bab 108
110 Bab 109
111 Bab 110
112 Bab 111
113 Bab 112
114 Bab 113
115 Bab 114
116 Bab 115
117 Bab 116
118 Bab 117
119 Bab 118
120 Bab 119
121 Bab 120
122 Bab 121
123 Bab 122
124 Bab 123
125 Bab 124
126 Bab 125
127 Bab 126
128 Bab 127
129 Bab 128
130 Bab 129
131 Bab 130
132 Bab 131
133 Bab 132
134 Bab 133
135 Ban 134
136 Bab 135
137 Bab 136
138 Bab 137
139 Bab 138
140 Bab 139
141 Bab 140
142 Bab 141
143 Bab 142
144 Bab 143
145 Bab 144
146 Bab 145
147 Bab 146
148 Bab 147
149 Bab 148
150 Bab 149
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Pengenalan Tokoh
2
bab 1 Pergi ke luar kota
3
bab 2 Salah masuk kamar
4
bab 3 Apakah Rea hamil?
5
bab 4 Hari pernikahan
6
Bab 5 Matikan lampu
7
Bab 6 Berkenalan dengan kekasihnya Rea
8
Bab 7 menunggu Rea berpacaran
9
Bab 8 Melihat rumah baru
10
Bab 9 Kesalahpahaman Lisa
11
Bab 10 Mengerjai Rea
12
Bab 11 Pindahan
13
Bab 12 Rencana jahat Riko
14
Bab 13 Menolong Rea
15
Bab 14 Kesedihan Rea
16
Bab 15 Pengertian
17
Bab 16 Kembali tersenyum
18
Bab 17 Kekaguman Raka pada Rea
19
Bab 18 Ada Rasa Cemburu
20
Bab 19 Tidak Hamil
21
Bab 20 Mati lampu
22
Bab 21 Cemburu dan Marah
23
Bab 22 Patah hati
24
Bab 23 Putus
25
Bab 24 Kecelakaan
26
Bab 25 Kehangatan keluarga
27
Bab 26 Mengakui perasaan
28
Bab 27 Pemanasan
29
Bab 28 Tamu tak diundang
30
Bab 29 gelisah
31
Bab 30
32
Bab 31 keceplosan
33
Bab 32 Berdebat
34
Bab 33 Diganggu
35
Bab 34 Jebakan
36
Bab 35 Terkejut
37
Bab 36 Selalu jatuh cinta
38
Ban 37 Bukti
39
Bab 38 Menghapus video
40
Bab 39
41
Bab 40 Penculikan
42
Bab 41 Menolong Rea
43
Bab 42
44
Bab 43 Tetaplah bersamaku
45
Bab 44
46
Bab 45 Menepati janji
47
Bab 46 Malam Pertama
48
Bab 47 Jangan lihat
49
Bab 48
50
Bab 49 Kamu masih gadis
51
Bab 50 Hamil
52
Bab 51
53
Bab 52 Sun Jauh
54
Bab 53 Hukuman
55
Bab 54
56
Bab 55 Penculikan
57
Bab 56 Misi penyelamatan
58
Bab 57 Jatuh Ke Jurang
59
Bab 58
60
Bab 59 Perjanjian
61
Bab 60
62
Bab 61 Membuat Rea tersenyum
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 64
66
Bab 65
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Bab 68
70
Bab 69
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Bab 74
76
Bab 75
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78
80
Bab 79
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
Bab 100
102
Bab 101
103
Bab 102
104
Bab 103
105
Bab 104
106
Bab 105
107
Bab 106
108
Bab 107
109
Bab 108
110
Bab 109
111
Bab 110
112
Bab 111
113
Bab 112
114
Bab 113
115
Bab 114
116
Bab 115
117
Bab 116
118
Bab 117
119
Bab 118
120
Bab 119
121
Bab 120
122
Bab 121
123
Bab 122
124
Bab 123
125
Bab 124
126
Bab 125
127
Bab 126
128
Bab 127
129
Bab 128
130
Bab 129
131
Bab 130
132
Bab 131
133
Bab 132
134
Bab 133
135
Ban 134
136
Bab 135
137
Bab 136
138
Bab 137
139
Bab 138
140
Bab 139
141
Bab 140
142
Bab 141
143
Bab 142
144
Bab 143
145
Bab 144
146
Bab 145
147
Bab 146
148
Bab 147
149
Bab 148
150
Bab 149

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!