bab 2 Salah masuk kamar

Satu minggu telah berlalu, Rea dan Raka sudah saling kenal dan hubungan mereka juga baik-baik saja.

Rea menganggap Raka sebagai kakaknya sendiri begitu juga dengan Raka yang menganggap Rea sebagai adiknya.

Suatu hari Raka ada pekerjaan yang tidak bisa ia tinggalkan, akhirnya hari itu Raka lembur pada hari itu.

Waktu menunjukkan pukul 02:25 wib.

Raka baru tiba di rumah, semua lampu sudah dimatikan dan semua orang di rumah itu sudah tidur. Perlahan Raka berjalan menaiki anak tangga satu-persatu dengan minimnya pencahayaan.

Raka membuka pintu kamarnya perlahan lalu ia merebahkan tubuhnya di tempat tidur.

Karena terlalu lelah dan mengantuk Raka langsung tertidur tanpa membersihkan diri atau mengganti pakaiannya terlebih dahulu.

*** *** ***

Pagi sudah tiba, matahari mulai menampakan sinarnya.

Rea baru bangun dari tidurnya, ia membuka matanya perlahan dan, "Aaaaa!"

Rea berteriak sekuat tenaga saat ia melihat Raka sedang tertidur di tempat tidurnya.

Suara teriakan Rea yang begitu kencang membuat Raka dan semua orang di rumah itu terkejut.

Rea memukuli Raka dengan bantal yang ia pegang! tak disadari air mata Rea sudah membanjiri pipinya.

"Kakak ngapain tidur disini, kakak apain aku semalam?" ucap Rea sembari terus memukuli Raka dengan bantal.

"Re aku gak apa-apain kamu. Dengar dulu penjelasanku," ucap Raka.

Sebenarnya Raka juga kebingungan kenapa ia berada di kamar Rea.

Rea terus berteriak dan tangisnya pun semakin pecah.

Tika yang mendengar ada keributan langsung menghampiri Rea dan Raka di kamar yang berada di lantai dua rumahnya.

"Ada apa pagi-pagi sudah ribut?" tanya Tika yang baru tiba di kamar Rea.

"Ma, semalam dia meniduri aku," ucap Rea dengan air mata yang terus mengalir.

"Nggak, Tante. Aku bisa jelasin semuanya," ucap Raka sembari mendekati mamanya Rea.

"Kamu ini apa-apaan sih, Raka! tega ya kamu lakuin ini sama anak tante," ucap Tika yang mulai emosi.

"Tante ini tidak seperti yang tante dan Rea bayangkan. Dengerin dulu penjelasanku," ucap Raka pada Tika.

"Kamu harus bertanggungjawab." Tika berjalan menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa!

Raka mengekor dibelakang Tika untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

Tika mengambil telpon genggamnya lalu menelpon Santi.

📞 "Halo." Santi mulai berbicara pada Tika.

📞 "San, sekarang juga kamu kesini," ucap Tika dengan nada tinggi.

📞 "Ke bandung? ada hal penting apa hingga kamu meminta aku datang secara mendadak seperti ini?" tanya Santi.

📞 "Anakmu meniduri Rea."

📞 "Apa!" Santi shock saat mendengar ucapan Tika.

📞 "Aku ingin Raka bertanggungjawab atas perbuatannya."

📞 "Tik kamu jangan apa-apain Raka. Aku kesana sekarang ya."

Santi memutuskan sambungan teleponnya. Ia segera bergegas pergi menuju kota bandung.

"Raka, apa yang kamu lakukan," lirih Santi.

Selama diperjalanan Santi terus memikirkan kenapa putranya bisa melakukan hal itu padahal selama ini Raka adalah anak yang baik dan setahunya Raka tidak pernah dekat dengan wanita.

Di rumah Tika.

"Tante, aku gak sengaja tidur di kamar Rea tolong tante dengar dulu penjelasanku." Raka terus mencoba meyakinkan Tika kalau ia tidak melakukan apa-apa terhadap Rea.

"Semua laki-laki akan berbicara seperti itu untuk menutupi kebusukannya," ketus Tika.

"Tante ... ."

"Kamu harus bertanggungjawab atas apa yang sudah terjadi semalam," ucap Tika.

"Tapi semalam tidak terjadi apa-apa. Bahkan aku baru sadar kalau aku salah masuk kamar setelah mendengar teriakan Rea," jelas Raka.

"Tante tidak percaya. Sekarang mamamu sedang dalam perjalanan ke sini untuk membicarakan masalah ini," ucap Tika sembari melangkah menuju kamar Rea.

Raka mengacak rambutnya, "Astaga, kenapa jadi seperti ini?"

Raka masih duduk ditempat semula, ia mencoba mengingat-ingat apa yang sudah terjadi semalam.

Tika menghampiri Rea yang masih menangis ditempat tidurnya.

"Sayang ... ."

Rea langsung berhamburan memeluk Tika!

"Mama, aku ... ," Rea kesulitan berucap akibat telalu lama menangis.

"Semua akan baik-baik saja, Nak. Sekarang kamu mandi, tante Santi sedang dalam perjalanan kesini untuk menyelesaikan masalah ini," ucap Tika sembari mengelus rambut Rea.

Tanpa menjawab ucapan mamanya, Rea segera beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Tika turun ke lantai utama.

"Raka cepat bersihkan dirimu dan hari ini kamu tidak usah ke kantor dulu. Kita perlu bicara," ucap Tika yang melihat Raka masih diam ditempat semula ia duduk.

Raka tak bisa berbuat apa-apa, ia hanya bisa mengikuti keinginan Tika.

Empat jam sudah berlalu, kini Santi sudah berada di rumah Tika.

"Duduk!" ucap Tika sinis.

Santi hanya diam dan menurut saja kepada Tika. Santi tahu sekarang Tika sedang marah pada putranya dan ia juga mengerti dengan perasaan sahabatnya sekarang.

Di tempat itu sudah ada Santi, Tika dan Raka mereka duduk tanpa satupun yang mengeluarkan suara.

"Bik, tolong panggilin Rea," ucap Tika kepada asisten rumah tangganya.

asisten rumah tangga itu segera bergegas ke kamar Rea.

Tanpa menunggu lama Rea sudah datang dengan mata sembab akibat terlalu lama menangis.

Rea duduk disamping Tika kepalanya tertunduk mencoba menyembunyikan air mata yang terus mengalir membasahi pipinya.

"Aku minta, Raka menikahi Rea secepatnya," ucap Tika membuka pembicaraan.

"Apa? menikah!" Raka terkejut dengan permintaan Tika.

"Kamu harus bertanggungjawab Raka!" ucap Tika.

Santi menarik nafas panjang lalu mengeluarkannya secara perlahan.

"Raka pasti bertanggungjawab Tik, aku pastikan Raka akan menikahi Rea secepatnya," ucap Santi.

"Tapi, Ma. Aku gak ... ."

"Kamu akan nikahin Rea," tegas Santi pada Raka.

Rea hanya diam sambil terus menundukkan kepalanya. Pikirannya kacau hingga ia tak bisa mencerna setiap perkataan tiga orang yang sedang duduk bersamanya.

"Rea masih kuliah, Ma," ucap Rendy.

"Kuliah bisa dilanjutkan setelah kalian menikah. Jangan mencoba lari dari tanggungjawab, Raka," ucap Tika dengan nada bicara sedikit dinaikkan.

"Nikah?" tanya Rea namun ucapannya hanya ia simpan didalam hatinya.

Rea menatap Raka yang tengah duduk dihadapannya. "Tidak. Aku tidak mau nikah sama kamu," ucap Rea dalam hatinya samil terus menatap Raka.

Merasa diperhatikan Raka balik menatap Rea.

"Re, aku gak berbuat apa-apa sama kamu. Percaya sama aku," ucap Raka pada Rea.

"Maling mana ada yang ngaku," ketus Rea.

"Keputusannya Raka akan tetap menikahi Rea. Tik, aku gak mau persahabatan kita hancur gara-gara hal ini" ucap Santi.

"Aku juga gak mau San. Aku tidak akan membenci kamu ataupun anakmu asalkan Raka mau bertanggungjawab atas apa yang sudah dia lakukan terhadap putriku," ucap Tika.

"Ma, apa tidak ada cara lain selain menikah?" ucap Rea.

"Tidak ada, sayang. Mama gak tahu semalam kamu diapain aja sama Raka. Biar Mama tenang kamu harus nikah sama Raka," jelas Tika.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

temi rusli

temi rusli

Aku suka ceritamu kak

2022-06-12

1

Cahyaning Fitri

Cahyaning Fitri

Mampir lagi Thor...🥰🥰
Feedback ya Hidden Rich Twins....🤗🤗

2022-05-04

2

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh
2 bab 1 Pergi ke luar kota
3 bab 2 Salah masuk kamar
4 bab 3 Apakah Rea hamil?
5 bab 4 Hari pernikahan
6 Bab 5 Matikan lampu
7 Bab 6 Berkenalan dengan kekasihnya Rea
8 Bab 7 menunggu Rea berpacaran
9 Bab 8 Melihat rumah baru
10 Bab 9 Kesalahpahaman Lisa
11 Bab 10 Mengerjai Rea
12 Bab 11 Pindahan
13 Bab 12 Rencana jahat Riko
14 Bab 13 Menolong Rea
15 Bab 14 Kesedihan Rea
16 Bab 15 Pengertian
17 Bab 16 Kembali tersenyum
18 Bab 17 Kekaguman Raka pada Rea
19 Bab 18 Ada Rasa Cemburu
20 Bab 19 Tidak Hamil
21 Bab 20 Mati lampu
22 Bab 21 Cemburu dan Marah
23 Bab 22 Patah hati
24 Bab 23 Putus
25 Bab 24 Kecelakaan
26 Bab 25 Kehangatan keluarga
27 Bab 26 Mengakui perasaan
28 Bab 27 Pemanasan
29 Bab 28 Tamu tak diundang
30 Bab 29 gelisah
31 Bab 30
32 Bab 31 keceplosan
33 Bab 32 Berdebat
34 Bab 33 Diganggu
35 Bab 34 Jebakan
36 Bab 35 Terkejut
37 Bab 36 Selalu jatuh cinta
38 Ban 37 Bukti
39 Bab 38 Menghapus video
40 Bab 39
41 Bab 40 Penculikan
42 Bab 41 Menolong Rea
43 Bab 42
44 Bab 43 Tetaplah bersamaku
45 Bab 44
46 Bab 45 Menepati janji
47 Bab 46 Malam Pertama
48 Bab 47 Jangan lihat
49 Bab 48
50 Bab 49 Kamu masih gadis
51 Bab 50 Hamil
52 Bab 51
53 Bab 52 Sun Jauh
54 Bab 53 Hukuman
55 Bab 54
56 Bab 55 Penculikan
57 Bab 56 Misi penyelamatan
58 Bab 57 Jatuh Ke Jurang
59 Bab 58
60 Bab 59 Perjanjian
61 Bab 60
62 Bab 61 Membuat Rea tersenyum
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 64
66 Bab 65
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Bab 68
70 Bab 69
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Bab 74
76 Bab 75
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78
80 Bab 79
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 Bab 100
102 Bab 101
103 Bab 102
104 Bab 103
105 Bab 104
106 Bab 105
107 Bab 106
108 Bab 107
109 Bab 108
110 Bab 109
111 Bab 110
112 Bab 111
113 Bab 112
114 Bab 113
115 Bab 114
116 Bab 115
117 Bab 116
118 Bab 117
119 Bab 118
120 Bab 119
121 Bab 120
122 Bab 121
123 Bab 122
124 Bab 123
125 Bab 124
126 Bab 125
127 Bab 126
128 Bab 127
129 Bab 128
130 Bab 129
131 Bab 130
132 Bab 131
133 Bab 132
134 Bab 133
135 Ban 134
136 Bab 135
137 Bab 136
138 Bab 137
139 Bab 138
140 Bab 139
141 Bab 140
142 Bab 141
143 Bab 142
144 Bab 143
145 Bab 144
146 Bab 145
147 Bab 146
148 Bab 147
149 Bab 148
150 Bab 149
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Pengenalan Tokoh
2
bab 1 Pergi ke luar kota
3
bab 2 Salah masuk kamar
4
bab 3 Apakah Rea hamil?
5
bab 4 Hari pernikahan
6
Bab 5 Matikan lampu
7
Bab 6 Berkenalan dengan kekasihnya Rea
8
Bab 7 menunggu Rea berpacaran
9
Bab 8 Melihat rumah baru
10
Bab 9 Kesalahpahaman Lisa
11
Bab 10 Mengerjai Rea
12
Bab 11 Pindahan
13
Bab 12 Rencana jahat Riko
14
Bab 13 Menolong Rea
15
Bab 14 Kesedihan Rea
16
Bab 15 Pengertian
17
Bab 16 Kembali tersenyum
18
Bab 17 Kekaguman Raka pada Rea
19
Bab 18 Ada Rasa Cemburu
20
Bab 19 Tidak Hamil
21
Bab 20 Mati lampu
22
Bab 21 Cemburu dan Marah
23
Bab 22 Patah hati
24
Bab 23 Putus
25
Bab 24 Kecelakaan
26
Bab 25 Kehangatan keluarga
27
Bab 26 Mengakui perasaan
28
Bab 27 Pemanasan
29
Bab 28 Tamu tak diundang
30
Bab 29 gelisah
31
Bab 30
32
Bab 31 keceplosan
33
Bab 32 Berdebat
34
Bab 33 Diganggu
35
Bab 34 Jebakan
36
Bab 35 Terkejut
37
Bab 36 Selalu jatuh cinta
38
Ban 37 Bukti
39
Bab 38 Menghapus video
40
Bab 39
41
Bab 40 Penculikan
42
Bab 41 Menolong Rea
43
Bab 42
44
Bab 43 Tetaplah bersamaku
45
Bab 44
46
Bab 45 Menepati janji
47
Bab 46 Malam Pertama
48
Bab 47 Jangan lihat
49
Bab 48
50
Bab 49 Kamu masih gadis
51
Bab 50 Hamil
52
Bab 51
53
Bab 52 Sun Jauh
54
Bab 53 Hukuman
55
Bab 54
56
Bab 55 Penculikan
57
Bab 56 Misi penyelamatan
58
Bab 57 Jatuh Ke Jurang
59
Bab 58
60
Bab 59 Perjanjian
61
Bab 60
62
Bab 61 Membuat Rea tersenyum
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 64
66
Bab 65
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Bab 68
70
Bab 69
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Bab 74
76
Bab 75
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78
80
Bab 79
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
Bab 100
102
Bab 101
103
Bab 102
104
Bab 103
105
Bab 104
106
Bab 105
107
Bab 106
108
Bab 107
109
Bab 108
110
Bab 109
111
Bab 110
112
Bab 111
113
Bab 112
114
Bab 113
115
Bab 114
116
Bab 115
117
Bab 116
118
Bab 117
119
Bab 118
120
Bab 119
121
Bab 120
122
Bab 121
123
Bab 122
124
Bab 123
125
Bab 124
126
Bab 125
127
Bab 126
128
Bab 127
129
Bab 128
130
Bab 129
131
Bab 130
132
Bab 131
133
Bab 132
134
Bab 133
135
Ban 134
136
Bab 135
137
Bab 136
138
Bab 137
139
Bab 138
140
Bab 139
141
Bab 140
142
Bab 141
143
Bab 142
144
Bab 143
145
Bab 144
146
Bab 145
147
Bab 146
148
Bab 147
149
Bab 148
150
Bab 149

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!