Franz bangun lebih awal, ia membereskan berkas-berkas yang akan dia bawa. Franz mengunci pintu rumah dan berjalan tanpa arah mencari pekerjaan. Franz bertanya ke berbagai perusahaan, pabrik, dan lainnya namun masih belum membuka lowongan pekerjaan.
Franz bukanlah sosok orang yang putus asa, ia terus mencari dan berusaha sampai titik keringat penghabisan. Setelah berhenti di sebuah pabrik roti, ada tulisan terpampang jelas, "Lowongan pekerjaan untuk laki-laki dan perempuan." setelah melihat pelakat yang tersebut, Franz kemudian bertanya pada satpam agar diizinkan masuk.
"Selamat siang, Pak!" ucap Ali memberi salam pembuka.
"Selamat siang juga, ada yang bisa saya bantu?" tanya satpam tersebut.
"Apakah pabrik ini membuka lowongan pekerjaan?"
"Iya betul Pak," tersenyum ramah.
"Bisakah saya bertemu HRD nya?"
"Bisa Pak, di sebelah sana ada ruang HRD, masuk saja Pak. Kebetulan pabrik ini lagi banyak menerima tenaga kerja."
"Terima kasih Pak," tersenyum dan berjabat tangan
Franz mengetuk pintu ruang HRD dengan perasaan gugup, ini baru pertama kali dirinya memulai melamar pekerjaan.
"Selamat siang Pak, bolehkah saya masuk?" tanya Franz dengan masih merasakan gugup.
"Siang juga Pak, silahkan masuk! tersenyum ramah.
"Pak, saya ingin melamar pekerjaan. Apakah persyaratannya?"
"Tidak perlu persyaratan," senyumnya ramah.
Tidak perlu persyaratan? Batin Franz bingung.
"Iya Pak, langsung masuk dan sekarang bisa langsung bekerja," ujar HRD tersebut.
"Benar Pak, Bapak tidak sedang berbohong?" Franz bingungr mendengar perkataan HRD tersebut.
"Iya saya serius, kami sedang membutuhkan tenaga kerja yang banyak," senyumnya ramah sekali.
"Terima kasih, Pak." menunduk hormat.
"Sama sama Pak, Bapak bisa langsung berkerja. Senang bertemu Anda hari ini," memancarkan senyum ramah.
"Senang bertemu Bapak juga," tersenyum Franz berbinar.
Franz jalan menuju pabrik di sebelah kantor HRD, ia masih bingung dengan pekerjaan ini. Mengapa tidak membutuhkan persyaratan apapun? Itulah yang jadi pikiran Franz. Tapi, dia berpikir positif mungkin inilah rezeki untuknya.
Franz masuk ke pabrik dan memulai pekerjaan. Sebagai tenaga kerja baru, Franz terlihat rajin sekali, ia ditempatkan di proses pemanggangan roti. Mandor yang bertugas sebagai pengawas merasa sangat senang melihat Franz yang berkerja ulet dan bersemangat. Hari ini Franz masih belum memiliki teman. Di hari pertama bekerja, Franz mungkin masih belum begitu mau memulai pertemanan.
Pukul 5 sore saatnya pulang ke rumah, Franz berjalan pulang ke rumah dengan perasaan bahagia. Pasalnya ia tidak terancam kelaparan karena sudah memiliki pekerjaan tetap. Franz masuk ke rumah, kemudian mandi dan melaksanakan salat ashar. Walaupun Franz anak seorang Mafia tetapi Franz termasuk orang yang taat beribadah. oleh sebab itu mengapa ayahnya membenci dirinya. Franz sangat berbeda sifatnya dengan ayah, ibu, dan adik perempuannya. Sifat Franz yang begitu lembut dan baik hati membuat Franz jadi lain sendiri. Franz adalah orang yang menentang usaha gelap dan kelakuan ayahnya yang jauh dari agama bahkan melanggar hukum negara. Sekarang tekad Franz untuk membuktikan kepada ayahnya yang sombong itu bahwa dia bisa berjaya tanpa bisnis kotor yang selalu ayahnya tawarkan kepadanya.
Setelah salat magrib Franz berdoa kepada Allah Swt. Agar ayah, ibu, dan adiknya mendapatkan hidayah dari Allah.
Malam hari yang dingin, Franz memandangi foto ayah dan ibunya. Sebenarnya Franz tidak sama sekali ingin melawan ayahnya, tapi tindakan ayahnya yang menyuruh dirinya untuk membunuh sesorang membuatnya terpaksa melakukan hal itu. Inilah kehidupan Franz sekarang, jauh dari kemewahan dan harta yang melimpah.
Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Rossi Dahlia
bgs ceritanya beda dr yg lain
2020-11-13
1
Mami Al Buchori Wiranta
suka Frans yg jadi Anak Sholeh 😍
2020-10-08
2
via
suka
2020-09-13
4