Bab 3.

Siang hari sesudah Aku menyelesaikan tugas -tugas harian ku di ruang belajar.Aku mengelilingi rumahku untuk mencari Samuel sesuai janjiku pada Paman Dino untuk menjadi teman bermain Samuel White.

" Samuel ! Samuel !"

" Sepertinya tadi pergi ke luar..." Jawab Ibuku di koridor.

Aku berlari cepat keluar rumahku tanpa hiraukan Bibi Julie meneriakiku.

" Nyonya , Tuan Putri..? " Tegur Bibi Julie kepada Ibuku yang menutup mulut dengan menyesal telah membuat Aku lari dari tugas lain ku di rumahku.

" Selalu saja main ! Putri Claudia !" Keluh Bibi Julie.

" Dasar ! Padahal sudah repot -repot Aku ada mau mengajaknya untuk bermain ..Yah terserah dia , deh ! " Omelku untuk Samuel yang menyebalkan.

Di luar pekarangan rumah , Aku berjumpa dengan Ray.

" Ray..!" Seru Ku melambaikan tangan dengan amat riang kepada Ray.

" Clau ! " Balas Ray.

" Kamu kenapa kemarin ? Kita , Kemarin nunggu kamu di Bukit pelangi ," Kata Ray.

" Maaf , kemarin ada acara sih , " Kata Ku minta maaf kepada Ray.

" Huh ! Gara -gara Paman Dino bawa orang seperti itu ! " Benakku berkata mengkal.

" Ray ! Gawat , nih !" Seru teman -teman kami di hutan menuju ke bukit pelangi.

" Ada anak tidak kita kenal di Bukit pelangi kita.. " Lapor teman -teman pada Ray.

Kami mempercepat langkah kami untuk kami bisa sampai di Bukit pelangi untuk melihat siapa anak yang tidak kenal itu. Dan ,setibanya kami di Bukit pelangi ...

" Samuel ! " Aku terkejut melihat Samuel duduk di tepi sungai kecil di Bukit pelangi.

" Apa -apaan dia itu ! " Ray marah dan mendekati Samuel lalu memanggil..

" Hoi !"

Samuel menengok ke arah Ray dengan sikap acuh tak acuh.

" Kami tak tahu siapa kamu , jadi ...Cepatlah kamu pergi dari sini ! " Usir Ray ketus kepada Samuel.

" Iya ! Iya !"

" Bukit ini adalah tempat rahasia kami ! " Seru para teman -teman yang lain.

" Siapa yang memutuskan hal itu ?" Tanya Samuel santai sambil menopang dagu.

" Te...Tentu saja kami..." Jawab Ray dan yang lain.

" Kalau begitu , Aku juga memutuskan ..Tempat ini adalah tempat rahasia milik ku ! " Kata Samuel nada angkuh.

" Kamu ini ! " Ray emosi.

" Tu..Tunggu sebentar , " Cegah Ku cepat untuk Ku dapat mencegah terjadinya perkelahian di antara keduanya.

" Namanya Samuel , untuk sementara Dia akan tinggal di rumah ku.." Aku menjelaskan kepada Ray dan yang lain.

" Ooh...Kerabat Clau , ya? " Tanya Ray reda emosi nya.

" Bukan ! Dia itu dari keluarga Duke White..." Kata Ku jujur kepada Ray.

" Hei ! " Samuel menegur ku keras.

" Hmmm , Anak keluarga bangsawan rupanya ," Sindir Ray." Pantas saja kalau berjalan selalu ada bunyi kincring -kincring..Ayo Ah ! " Imbuh Ray pada teman -teman.

" Hati -hati ya..Jangan sampai bajumu kotor , Tuan Besar , " Ejek Ray sekali lagi pada Samuel sebelum berlari untuk pergi dari tepi sungai kecil.

" Hahaha.." Sorak teman -teman lain.

" Tunggu ! " Suara marah Samuel mengejutkan Ku.

" Apa ? " Tanya Ray menengok ke arah Samuel dan terpancing emosi melihat wajah sangar Samuel kepadanya.

" Ma..Mau cari ribut ya kamu ! " Teriak Ray marah lalu menerjang Samuel bersama yang lainnya.

" Nih ! Hajar ! " Seru yang lain ikut membantu Ray menghajar Samuel.

" Samuel ! " Pekik Ku kaget.

Namun Aku takjub dengan Samuel yang dapat menang berkelahi dengan Ray dan yang lainnya yang babak belur oleh Anak aneh itu.

" Sudah ! Jangan berkelahi lagi ! " Teriak Ku pada mereka yang akhirnya berhenti berkelahi.

Sore hari itu Aku mengajak Samuel pulang ke rumah ku dan mengejutkan semua orang rumahku termasuk Ayah , Ibu dan Bibi Julie yang terbelalak melihat betapa kotornya sekujur tubuh dan baju di kenakan Samuel.

" Padahal hari ini baju Tuan Putri tidak kotor , eh tahunya malah..." Gerutu Bibi Julie.

Ibuku tertawa sambil menutup wajah karena Bibi Julie paling ramai bila pakaian kami ada yang kotor.

Sesudah Aku merapikan diriku untuk menjelang makan malam. Aku menemukan Samuel ada di rumah kaca ku..Aku membuka jendela untuk sapa Samuel.

" Hei , besok kamu mau pergi lagi ?"

" Emm ?"

" Ke Bukit pelangi ? "

" Hmm " Gumam Samuel seraya tersenyum tegas.

"......"

Aku mengernyitkan dahi ku lalu meninggalkannya di rumah kaca dengan sebal.

" Berikan kepadanya sedikit semangat ! " Teringat pesan Paman Dino makin membuat ku sebal dan heran.

" Bukannya Dia sudah cukup bersemangat ? Dan , Buktinya Dia jago berkelahi...Uh , " Gerutu Ku.

Aku menoleh kembali ke rumah kaca dan melihat Samuel menjilati luka di punggung telapak tangan anak itu sendiri. Aku tertawa senang melihatnya meringis kesakitan.

" Hihihi ...Tapi..Ada juga sedikit nilai baik ..Pada dirinya , " Batin Ku menatap Samuel dari jendela.

" Aduh ! " Ringis Samuel pelan namun Aku dapat membaca mimik wajahnya di balik sikap angkuh dan sombongnya itu.

Keesokan harinya Ray dengan berang melihat kehadiran Samuel di Bukit pelangi.

" Dia datang lagi ! " Omel Ray sudah mengepalkan buku jari untuk berkelahi lagi dengan Samuel.

" Tapi soal berkelahi , Dia bisa di bilang lulus lho.."

Di belakang punggung Ray ternyata teman -teman memuji ketangkasan Samuel dalam berkelahi.

" Cerewet ! " Omel Ray pada yang lain.

Aku datang mencairkan suasana hati Ray yang kemudian mengajak Aku memancing ikan di sungai kecil.

" Hahaha ! Wa Aa ha ha ha , " Seru Kami ramai.

Rupanya menggugah hati Samuel yang melirik ku lalu mendekati ku.

" Hoi ! "

" Apa ? "

" ...Ajari Aku ! " Jawab Samuel malu.

" I..Itu lho..." Samuel malu -malu menunjuk ke alat pancingan.

Aku cekikan melihatnya." Oke.."

Lalu ,Aku pun mengajari Samuel membuat alat pancing.

" Di serut lagi...Itu juga "

" Apa lagi ? "

" Benang !"

Aku mengajaknya ke rumah untuk kami berdua bisa meminta benang kepada Bibi Julie.

" Ini ? "

" Sekarang cari cacing ! " Seru Ku .

Ibuku menahan napas mendengar seruan dan juga suara langkah Ku yang berlarian mengajak Samuel kembali ke sungai kecil di Bukit Pelangi.

" Cacing ?" Pusing Ibuku memikirkan Ku.

" Hahaha nanti juga seperti perempuan lain.." Kata Ayahku menenangkan hati risau Ibuku.

" Bisakah ? " Ragu Ibuku melihat sifat dan sikap Ku yang tomboy.

Di sungai kecil bukit pelangi.

Samuel begitu bersemangat belajar memancing ikan sesuai petunjukku sampai Ray meneriaki Ku.

" Clau ! ! Jangan selalu dekat -dekat dia ! "

Aku menghampiri Ray dan menjauhi Samuel yang memancing ikan sendirian di sudut lain sungai.

" Tuan besar seperti Dia sih nggak bakal bisa deh memancing ! " Ejek Ray kepada Samuel.

" Kena lagi ! Ray memang hebat !" Sorak teman -teman memuji keahlian Ray dalam memancing ikan.

Aku menoleh ke Samuel dan terbersit rasa iba di hatiku pada Samuel yang belum juga berhasil memancing ikan.

" Ok , Ayo kita pergi Clau ! " Ray menyombongkan diri.

" Tinggal saja ! " Ejek teman -teman.

Tung

Tung

Seeeet

Namun suatu keajaiban terjadi pada pancingan di tangan Samuel dan..

" Samuel ! " Sorak Ku senang.

" Wah , akhirnya dapat juga ! " Sorak Ku memuji Samuel.

" Hebat ! "

" I..Iya..Dapat " Kata Samuel berseri -seri.

" Hahahaha Tuh Lihat ! Aku juga bisa dapat ikan !" Seru Samuel membungkam Ray dan yang lain.

" Waaahhhh....."

" Kalau tertawa , wajah Samuel jadi seperti ini , ya.."

Puji Ray dan yang lainnya juga Aku kagum dan senang sekali bisa membuat Samuel tersenyum ceria.

Bersambung..!!

Terpopuler

Comments

TK

TK

Samuel 😍

2022-07-07

4

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

ada Samuel 😍

2022-06-22

4

Senajudifa

Senajudifa

kutukan cinta hadir sdh ta favoritkan y

2022-06-19

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!