"Amaline Maysa, tiktokers cantik pemberani yang selalu membuat konten di tempat seram."
Sebuah headline news yang panjangnya melebihi judul sinetron azab Indo plus siar atau televisi ikan terbang, kini terpampang nyata dihadapan Maya.
Setelah ia membuat cukup banyak konten video joget di tempat seram dan telah menguploadnya ke laman tiktok, kemudian kembali FYP. Ia bangga dan tersenyum melihat dirinya terus menjadi bahan perbincangan.
Tak hanya di satu media itu saja, bahkan ia kini masuk ke laman berita akun Lambe Murah. Meski sejatinya agak terlambat, sebab admin lambe murah saat ini sudah menjadi pemalas dan berbayar.
Admin akun tersebut juga kreativitasnya menurun dan hanya bisa mencuri konten berbagai berita dari tiktok, yang susah payah di ciptakan oleh orang lain.
Lambe murah dan banyak konten kreator gosip lainnya di sosial media, saat ini hanya bisa mencomot konten orang lain tanpa menambahkan tag orang yang memiliki video aslinya.
Tapi itu bukan masalah untuk Maya. Sebab dimana pun ia diberitakan dan dengan cara apa media tersebut mendapat berita. Semua itu tak ada urusan baginya. Yang jadi urusannya adalah, ia menjadi semakin terkenal saat ini.
"Dert."
"Dert."
Beberapa pesan masuk ke laman WhatsApp milik gadis itu. Sebab sesaat stelah viral dan followers tiktok serta Instagramnya naik pesat, Maya langsung memasang CP alias Contact Person di bio masing-masing akun tersebut. Contact Person itu tentunya masih nomor dirinya sendiri. Sebab ia belum memiliki manager.
"Hallo selamat malam, kak. Saya Wina dari Ghost Pepper Lunch (Pedasnya sambel setan), mau endorse menu terbaru kita. Boleh tanya berapa tarif endorse kakak?"
Maya diam sejenak dengan bibir yang menganga, ketika membaca salah satu pesan tersebut.
"Oh my God. Ini gue mau di endorse?" ujarnya tak percaya.
Ia terus memperhatikan pesan itu dan membuka akun si pengirim pesan. Ternyata akun official dari Ghost Pepper Lunch-nya langsung dan bukan fake account.
"Oh my God."
"Hahahaha."
Maya berjingkrak-jingkrak. Ini adalah endorse pertamanya setelah berapa hari ini viral dan masih viral sampai sekarang.
"Anjay gue di endorse, anjaaaay."
Ia senang bukan kepalang. Hal tersebut mengundang perhatian ibu dan juga adiknya Indra. Sementara sang ayah tiri saat ini tengah mengojek.
"Apaan sih, May?" Ibunya kepo.
"Bu, Maya mau di endorse bu." ujarnya kemudian.
"Serius mbak Maya?" tanya Indra tak percaya.
"Endorse apaan?" tanya ibunya heran.
"Itu loh mom, kita disuruh ngiklanin produk orang dan dikasih duit pula." jawab Indra.
"Serius?" Ibunya tak percaya.
"Serius mom." ujar Indra lagi.
Indra memang belakangan memanggil ibunya dengan sebutan "Mom." Katanya itu sugesti agar mereka menjadi orang kaya. Dan saat ini sepertinya kekayaan tengah on the way menuju mereka.
"Jadi nanti si Maya dikirimin barang, terus dikasih duit gitu?" tanya ibunya lagi.
"Iya bu." jawab Maya.
"Ibu boleh request?. Pengen daster."
"Nggak bisa milih barangnya." ujar Maya dan Indra diwaktu yang nyaris bersamaan.
"Tapi nanti pasti ada yang endorse daster, baju dan lain-lain bu." ucap Maya lagi.
"Wah, ibu seneng May. Ibu happy." ujar ibu Maya antusias. Mereka pun kini berjingkrak-jingkrak kegirangan.
***
Endorse pertama itu datang, hanya dalam hitungan jam saja. Sebab dikirim si pemilik bisnis melalui layanan ojek online. Secara kebetulan ojeknya itu adalah ayah tiri Maya sendiri.
Awalnya ayah Maya heran mengapa ada banyak makanan yang di kirim ke alamat kontrakannya. Namun setelah Maya menjelaskan, ia pun jadi senang.
Yang dikirim tersebut ada 5 varian nasi dan ayam. Masing-masing varian ada dua cup besar. Jadi Maya memberikan 5 cup kepada ayah, ibunya, serta Indra. 5 cup lagi untuk ia iklankan terlebih dahulu. Maka dengan semangat 45 Maya mulai membuat konten iklan di akun miliknya.
"Berguna juga ya si Maya, nggak bikin orang tua jantungan doang." ujar sang ibu sambil makan bersama Indra dan juga suaminya.
"Tapi jangan lupa ingetin Maya, bu. Tetap jaga ibadah dan jangan lupa diri." Suami dari wanita itu mengingatkan.
"Iya pak, pasti." jawab wanita itu kemudian.
***
"Hai gaes hari ini aku dapat kiriman dari Ghost Pepper Lunch, pedesnya sambel setan. Ini ada lima varian rasa, bisa dilihat cup-nya gede ya gaes. Orangnya nggak pelit kasih nasi sama ayamnya. Nih liat banyak, xxxxxxxx."
Iklan endorse yang dibuat Maya itu telah tayang, dan pengikut akun gadis itu terus bertambah. Hingga kemudian di sebuah stasiun televisi, seorang kreatif berkata pada team yang bekerja bersamanya dalam sebuah acara.
"Nih si tiktokers indigo, lagi viral banget nih. Kita undang dia aja buat next episode." ujarnya memberi saran.
"Boleh juga tuh. Sama yang kemaren, yang bebenchongan ngomong bahasa gaul itu say. Biar heboh dan rame." ujar rekan satu teamnya. Maka mereka pun berembuk dan sepakat untuk hal tersebut.
***
Waktu berlalu.
Maya senyum-senyum sendiri mengingat hasil pekerjaannya. Uang dari pembayaran endorse sebesar lima ratus ribu rupiah, ia berikan dua ratus ribu untuk sang ibu. Dia ratus ribu ia gunakan untuk keperluan membeli peralatan yang dapat menunjang kontennya.
Sedang seratus ribu lagi ia tabung sebagai dana cadangan. Dua cup makanan ia berikan pada mpok Munah dan dua ia berikan untuk Martin.
"Nih yah." ujar Maya pada Martin, ketika ia menyerahkan makanan tersebut.
"Segini doang, bund?" tanya Martin seakan tak tau terima kasih.
"Tadi sih lumayan banyak, yah. Tapi kan udah di makan aku, bapak, ibu, sama Indra. Terus ada aku kasih mpok Munah sama Salim juga. Karena kan mereka yang bantu pinjamin tempat ke aku, kalau lagi bikin konten. Walau mereka nggak minta balasan apa-apa ya, wajar dong kalau aku sedikit-sedikit kasih mereka."
"Oh ya udah kalau gitu bunda. Oh ya bund, punya gocap nggak?" tanya Martin lagi.
Maya sedikit terdiam, sejatinya ia masih ada simpanan sebesar seratus ribu rupiah. Namun itu adalah dana cadangannya. Tetapi ia juga lemah jika sudah diminta seperti ini.
"Biasanya orang terima endorse itu, ada duitnya kan?" tanya Martin lagi.
Maya jadi gelagapan di buatnya.
"Mmm, a, ada." jawab Maya.
"Tapi udah aku kasih ibu semua, buat bayar utang." dustanya kemudian. Seketika wajah Martin pun berubah menjadi asam.
"Mmm, tapi kalau gocap mah ada simpanan pribadi."
Maya tak bisa berlaku tegas pada kekasihnya yang benalu itu. Lantaran kepentok rasa cinta yang begitu dalam.
"Tunggu!." ujarnya kemudian.
Akhirnya ia pergi ke dalam, mengambil dan merelakan uang lima puluh ribu-nya untuk Martin. Wajah Martin langsung berubah sumringah lagi.
"Bunda emang terbaik." ujar pemuda itu seraya mencubit hidung Maya.
Diperlakukan seperti itu saja maya sudah melayang tinggi di udara rasanya. Tak lama Martin pun berpamitan, Maya bersiap masuk ke dalam.
"Ngapain sih lo, mbak. Ngasih cowok itu mulu?"
Maya tak sadar jika Indra melihat apa yang ia berikan pada Martin.
"Emang kenapa, cowok-cowok gue ini. Bocil nggak usah ikut campur." ucap Maya lalu berlalu kedalam.
"Cowok lo benalu, mending kalau cakep. Banyak gaya doang. Kayak gitu mah di flyover sore-sore juga banyak." ujar Indra kemudian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Bunda dinna
Coba denger ucapan indra yg seribu persen bener May..
2022-11-16
0
Imas Aisha Raya
bagus dra emang harus digituin kaka lu mah, tuh si martin bikin kapok spy ga jadi benalu
2022-10-19
0
Enyda Fitri
nahh betul ntuh ndra 🙄
2022-06-27
0