Jordan Xander

"Monica please, jangan tinggalin aku. Aku janji dalam waktu beberapa bulan ini, aku akan memperbaiki keuangan kita. Aku mau selamanya sama kamu, aku mau kita punya anak."

Pria bernama Jordan Alexander Miller itu memohon pada sang istri, yang tiba-tiba saja berucap ingin bercerai darinya. Setelah ia mengalami kebangkrutan yang membuat mereka benar-benar jatuh terpuruk.

"Sekarang aku tanya, apa bisa kamu mengembalikan semua harta kamu yang udah di sita bank dalam waktu satu bulan?. Rumah, mobil, aset-aset sudah disita semuanya. Sisa apartemen kecil dan sumpek ini lagi." tukas Monica.

Padahal apartemen kecil dan sumpek yang ia maksud masih jauh lebih bagus ketimbang apartemen rakyat seharga 150-300 juta.

Apartemen ini ada di range harga 800 juta-an. Tetapi karena Monica sudah terbiasa hidup mewah di rumah seharga puluhan milyar, ia menganggap semua ini tak lebih dari sekedar gudang kecil.

"Aku mohon, Monica. Aku nggak pernah ngajak kamu hidup susah selama ini. Tolong jangan tinggalkan aku disaat aku sedang seperti ini. Aku benar-benar butuh kamu."

Xander begitu mengemis pada istrinya itu.

"Nggak, aku nggak bisa hidup susah. Apa kata teman-teman sosialita aku nanti, karena semua mobil kamu udah terjual. Sisa mobil rakyat jelata yang dipake sejuta umat itu doang. Aku malu naik mobil itu."

Xander tertunduk dalam, semua ini karena kebodohannya yang terlalu percaya pada sahabatnya sendiri. Sehingga perusahaan bisa berpindah tangan dan semua hutang di limpahkan atas nama pribadi Xander.

"Please!" ujarnya sekali lagi.

Nadanya begitu menghiba. Namun Monica tak peduli dan malah menyeret kopernya untuk segera keluar dari pintu apartemen.

"Gugatan cerai sudah aku layangkan." ujar wanita itu sambil berjalan dan tanpa pernah menoleh lagi ke belakang.

Sejak saat itu dunia Xander hancur. Padahal tujuh tahun lalu ia merupakan seorang aktor yang sangat terkenal. Banyak membintangi film baik yang berskala nasional maupun internasional.

Namun setelah sang ayah memutuskan pensiun dari perusahan, dan pindah sebuah kota kecil di tanah kelahirannya di Swiss. Xander pun otomatis memegang tampuk kepemimpinan di perusahaan milik sang ayah tersebut.

Xander mulai keteteran dan harus memilih antara dunia kerja atau dunia entertainment. Sebab saat itu tak mungkin keduanya dijalani secara bersamaan. Xander tak punya banyak waktu untuk melakukan hal tersebut.

Akhirnya ia lebih menitikberatkan pada pekerjaan. Lagipula perusahaan ini merupakan warisan yang harus ia jaga dan ia kembangkan dengan baik.

Xander pun sukses di bidang itu. Meski beberapa pekerja lama yang pernah bernaung di bawah ayahnya sempat mengunderestimate Xander, dan menganggapnya sebagai aktor yang tak mungkin bisa menjadi pemimpin perusahaan.

Namun pada akhirnya Xander membuktikan semua itu hanya dalam tempo satu tahun saja. Ia dan perusahan meraih sukses besar kala itu.

Berselang empat tahun kemudian ia pun menikah dengan Monica, perempuan yang ia temui di sebuah pesta kelas atas.

Kala itu seluruh penggemar Xander sangat menyayangkan dan kecewa dengan pernikahan aktor tampan tersebut. Sebab mereka sangat fanatik dalam mengidolakan Xander.

Namun Xander mantap memilih Monica yang berperawakan seperti model tersebut. Pernikahan berlangsung meriah, ayahnya sempat datang dan memberi restu pada Xander.

Mereka hidup bahagia. Monica di manjakan bak ratu dengan kehidupan yang super mewah. Sampai kemudian Xander mencapai titik dimana ia kehilangan segalanya.

Adalah Gilbert Marvelino, sang teman baik yang menghancurkan Xander. Dengan segala tipu muslihat dan perjanjian kerjasama palsu serta segala trik licik. Xander akhirnya tumbang dibuat oleh orang yang ia anggap sebagai saudara tersebut.

Xander benar-benar down dan terpuruk. Bahkan setelah kepergian Monica ia mencoba mengakhiri hidup dengan meminum obat tidur belasan tablet.

Beruntung ia diselamatkan oleh teman sekaligus managernya, Nikolas Prawira. Nik begitu ia dipanggil menemukan Xander telah jatuh tak sadarkan diri dengan mulut yang berbusa di apartemen miliknya.

Nik membawa Xander ke rumah sakit terdekat, dan tak ada satu wartawan pun yang mengetahui hal tersebut. Karena setelah pernikahannya dengan Monica, ia benar-benar menghilang dari layar kaca.

Sehingga baik wartawan maupun publik seakan lupa dengan kebesaran dan ketenaran yang pernah ia bangun.

Lima hari Xander tak sadarkan diri, dan itu cukup membuat Nik menjadi begitu khawatir. Bahkan setiap saat ia sangat jarang beranjak dari sisi Xander.

Untuk makan saja ia harus diingatkan oleh anggota keluarganya terlebih dahulu. Saking ia tak ingin jika terjadi apa-apa pada Xander dan ia tak ada di tempat.

Xander kemudian sadar dan marah pada Nik. Ia mengatakan harusnya ia tak usah diselamatkan. Sebab ia sudah tak lagi memiliki semangat hidup.

Xander kembali ingin menjadi malaikat maut atas tubuhnya sendiri. Nik yang emosi kemudian memukul wajah Xander.

"Lo pikir dengan lo mati, Monica akan menyesal di kuburan lo gitu?"

Nik berteriak di wajah Xander kala itu.

"Kalaupun dia nyesel dan nangis, paling lama seminggu. Gue jamin itu. Liat lo hidup aja dia nggak kasihan, apalagi lo mati. Makin bebas dia ngapain aja di dunia ini."

Nik benar-benar naik pitam dan sangat berapi-api. Sementara Xander terdiam menatap managernya itu.

"Lo harus bangkit, lo mesti tunjukan sama dia kalau dia sangat salah meninggalkan lo. Lo bisa dapat yang jauh di atas dia."

Xander makin diam, kini ia menjatuhkan pandangannya ke bawah.

"Lo terpuruk, tapi lo masih punya beberapa aset kan?. Lo nggak miskin kayak pemeran sinetron azab ikan terbang. Yang kalau miskin sampe baju pun bolong-bolong, sampai jadi gembel." ujar Nik.

"Lo miskin, jatuhnya di apartemen seharga 800 jutaan. Hutang yang dibuat oleh si brengsek Gilbert itu sisa sedikit lagi. Karena lo udah membayar semuanya pake aset yang udah lo jual. Lo masih punya mobil walau cuma mobil seharga 200 jutaan. Lo coba pikir deh, masalah lo itu nggak buruk-buruk banget. Ngapain pake acara mau mati segala?"

Pikiran Xander yang tadinya berkabut, lalu berangsur seperti menemukan udara kembali yang sempat menipis. Memang kadang kita sebagai manusia, otak kita lah yang sejatinya melebih-lebihkan masalah. Padahal kadang masalah itu tak sebesar yang kita pikirkan.

"Gue ada disini, lo bisa mulai dari awal lagi. Bokap lo nggak tau kalau perusahannya saat ini sudah dikuasai orang lain. Tapi gue yakin lo masih bisa membangun semuanya dari nol lagi."

Nik meyakinkan Xander. Akhirnya sejak hari itu Xander tak lagi berniat untuk mengakhiri hidupnya. Meski kini sudah setahun berlalu, dan meski semuanya belum kembali seperti sediakala. Namun setidaknya Xander sudah bangkit dan mulai menapaki jalannya kembali.

Ia kini tengah berjuang merintis semuanya dari awal. Seperti yang dikatakan Nik, selagi mampu berjuang maka jangan coba untuk mengalah.

Terpopuler

Comments

Zain malik

Zain malik

aish akhirnya aku menemukanmu 🤣🤣🤣🤣

2022-12-26

0

Imas Aisha Raya

Imas Aisha Raya

keren nih ceritanya, real life banget....ntar banyak yang baca thor

2022-10-19

0

ℓ ι ƒ ι α 💕

ℓ ι ƒ ι α 💕

setuju banget ama Nik, untung masih punya sahabat yg baik banget Xander

2022-06-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!