Gendhis sudah merasakan ada yang salah dengan sepeda motor yang sedang dikendarainya ini. Jalannya sedikit meleot dan oleng ke sana kemari. Ia pun akhirnya menepikan sepeda motor ke pinggir jalan. Gadis itu memasang standar motor dengan kakinya, lalu turun dan memeriksa roda bagian belakang.
"Owalah, kempes," ujarnya sambil menghela napas berat. "Gimana ini?" Ia menoleh ke kanan kirinya, mencari-cari barangkali ada tempat untuk menambal ban di sekitarnya. Yang ia lihat hanya bengkel aksesoris mobil.
Gendhis melepas helm di kepalanya dan meletakkannya di atas kaca spion. Lalu merogoh ponsel di dalam tas selempang. Gadis itu menggulir layar gawainya mencari nomer adiknya, Lingga. Namun, ia mengurungkan niatnya. Tentu saja saat ini adik remajanya itu masih berada di sekolah.
Bingung, Gendhis berjongkok sambil menekan-nekan roda motornya yang kempes, meskipun hal yang dilakukannya itu tidak akan membantu sama sekali.
"Kempes, Mbak?"
Gendhis mendongak, lalu betdiri. Seorang pemuda berkulit sawo matang berseragam biru tua menghampirinya. "Iya ini, Mas. Nggak ada tukang tambal ban di sekitar sini kan, ya?"
"Iya, nggak ada e, Mbak." Danang memandang iba pada Gendhis. "Rumahnya mana, Mbak?"
"Kota Gede."
"Walah, yo jauh." Danang menggaruk-garuk kepalanya. "Sek, Mbak. Aku tanya ke temenku dulu ada alat nggak di bengkel," ujarnya sambil menunjuk bengkel aksesoris mobil di sebelah tempat mereka berdiri.
"Iya, makasih, Mas." Gendhis sedikit merasa lega.
Pemuda yang mengajak Gendhis bicara, Danang, berjalan menuju ke bengkel dan masuk ke dalamnya. Beberapa saat kemudian ia keluar dengan seorang temannya.
"Bocor?" tanya pemuda yang baru saja ikut Danang keluar dari bengkel pada Gendhis.
Seraut wajah tampan dengan tubuh altletis, terbalut seragam biru tua dengan bagian lengan digulung, memperlihatkan sebagian tato bergambar naga di kulit putihnya, membuat Gendhis yang sedang memandangi roda motornya, terkesiap. "Iya nih, Mas," jawab pemuda itu, Shaka, berjongkok di depan roda motor Gendhis dan mulai memainkan kunci ring yang dibawanya. Ia melepas satu persatu baut di sekeliling roda.
"Nggak ada alat buat nambal di sini," ujarnya sambil menyerahkan roda yang dipegangnya pada Danang. "Lo cari tukang tambal ban di sekitar sini, Nang. Nih, pake mobil gue aja." Ia merogoh saku celananya dan menyerahkan kunci mobilnya pada Danang. Pemuda berbadan ceking itu mengiyakan.
"Aduh, ngerepotin, Mas," ucap Gendhis yang merasa tidak enak hati.
"Nggak papa, tunggu di dalem aja, Mbak ... di luar panas." Shaka mempersilahkan gadis manis berambut panjang itu untuk masuk ke dalam bengkel dan menunggu di kursi ruang tunggu.
"Dari mana, Mbak?" tanya Shaka basa-basi. Kasihan juga melihat gadis ini menunggu sendirian sampai Danang selesai menambal ban. Jadi, ia memutuskan untuk menemani.
"Abis pulang ngajar, Mas." Gendhis menjawab dengan kikuk.
Oh, benar. Di balik sweater rajut warna hitam yang tampak kebesaran di tubuh kurusnya, ada seragam warna hijau tua dengan kerah motif bathik. "Oh, guru, ya?"
"Iya, Paud, Mas." Gendhis mengangguk.
"Asli Jogja?" tanya Shaka. Ia perhatikan wajah ayu di hadapannya itu. Ayu khas perempuan Jawa yang lembut. Sepertinya cocok kalau gadis ini berprofesi sebagai penari.
"Iya, saya asli sini."
"Daerah mana?" Shaka mengambil sebungkus rokok dari celananya lalu menyalakan sebatang.
"Kota Gede, Mas."
"Owh ...." Shaka melirik name tag yang menempel di pakaian gadis itu. Gendhis Ayuning R. "Namamu Gendhis?"
"Pripun (Gimana)?" tanya Gendhis memastikan. Pasalnya pemuda di hadapannya ini menanyakan sesuatu sambil menghisap rokoknya.
"Itu, nama kamu Gendhis?" ulang Shaka setelah menghembuskan asap rokok ke udara. Meskipun ia hanya menebak arti satu kata pertanyaan dalam bahasa Jawa yang diucapkan oleh gadis itu.
"Oh, iyaa ... saya Gendhis." Si gadis meringis. "Masnya kalau mau lanjut kerja monggo loh, saya nunggu sendiri aja nggak papa. Udah makasih banget direpotin."
"Santai kok saya." Shaka menoleh ke arah seorang rekan kerjanya di dalam sana, yang sedang mengambil alih pekerjaannya, mengganti cover jok mobil sedan tahun sembilan puluhan. Lalu mengalihkan pandangannya kembali pada gadis ayu di hadapannya itu. Wajah cantik yang dipoles riasan tipis itu sedikit berkeringat dan bersemu merah. "Rodanya udah tipis juga. Mungkin udah saatnya ganti."
"Ah, iya ... belum sempat."
"Bahaya juga tuh kalau nggak cepet-cepet diganti."
"Iya, sih."
"Tempat kerjanya di mana emang?"
"Masih sekitar Gejayan sini juga."
"Nah, lumayan kan, jaraknya dari Kota Gede. Masuk tiap hari, kan?"
"Senin sampai jum'at, Mas."
"Iya, maksudku, hampir tiap hari bolak-balik, kan ... repot juga kalau nggak cepet-cepet diganti."
"Iya e, Mas." Gendhis terkekeh. Pemuda ini, dari logatnya, pastilah bukan orang Jogja. Ia tebak, mungkin ia berasal dari Jakarta.
Dua puluh menit berlalu, Danang kembali dengan membawa roda motor Gendhis yang sepertinya sudah ditambal. Tidak membutuhkan waktu lama untuk Shaka memasang kembali roda pada tempatnya.
"Makasih banget ya, Mas." Gendhis mengucapkan terimakasih berkali-kali sebelum berpamitan pada dua pemuda yang telah menolongnya itu.
"Sami-sami, Mbak Gendhis," sahut Shaka dengan logat Jawanya yang lucu. Gadis itu membunyikan klakson sekali, kemudian melajukan motornya ke tengah jalan berbaur dengan kendaraan lainnya.
"Uwayuu yo, Mas," kikik Danang sembari mengekori Shaka masuk kembali ke dalam bengkel.
"Manis." Shaka menyahut. Senyum tipisnya tersungging di bibirnya.
"Nggak minta nomer telpone to, Mas?"
"Yaelah, emangnya lo. Sembarang cewek diminta nomer telpon!"
Danang terkikik. Ia lalu membantu Shaka yang kini sudah berkutat dengan pekerjaannya kembali. Bersama dengan satu rekan kerjanya mengerjakan interior sebuah mobil sedan warna hitam tahun sembilan puluhan yang masih tampak gagah.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Emi Wash
setelah melalang buana dgn anak band dn bule2 absur...saatnya kembali kearifan lokal....semangat lady.....😍😍
2024-01-04
0
Dewa Qin
mau cerita orang bule atau orang lokal,kak lady tetep bikin ceritanya mudah dipahami dan bahasanya ngena ke readers.emang TOP BGT dah👍👍
2023-11-14
0
Ersa
waahh gejayan e ngendi ki
2023-06-01
0