Setelah hampir seharian Bintang menemani ibu almarhum Surya, ia kembali pulang dengan suasana hati yang sedih. Ia menyesal karena tidak menerima cinta Surya.
Kini Bintang termenung menatap langit dari jendela kamarnya. Kenangan saat mereka bertiga selalu bersama terbayang kembali.
**** Flashback On ***
"Hai, kenalkan nama saya Surya." ucap Surya sambil mengulurkan tangannya kepada Bintang yang masih menjalani hukuman karena keisengan Gala.
"Hai, saya Bintang." jawab Bintang sambil tersenyum menatap wajah sang senior di depannya.
"Mari saya bantu." ucap Surya sambil membantu mengerjakan tugas Bintang untuk membersihkan toilet.
Kemudian keduanya berbincang sambil bercanda layaknya sahabat karib. Sementara Gala memperhatikan keduanya dari tempat ia berdiri.
"Surya ! tumben sekali anak itu mau mendekati seorang wanita." batin Gala.
Setelah selesai Surya mengajak Bintang untuk duduk di bangku yang ada di bawah pohon beringin yang ada di dekat gerbang Sekolah.
"Bintang apa kesalahanmu sampai kau dihukum untuk membersihkan toilet ?" tanya Surya.
"Entah Bintang juga bingung, perasaan Bintang tidak melakukan apa-apa tetapi sejak pertama ikut MOS selalu mendapatkan hukuman, lebih-lebih kak Gala yang selalu menghukum Bintang." ucap Bintang sambil menghela nafas.
"Ini diminum dulu ! sambil kita berbincang-bincang." ucap Gala yang datang dengan membawa air mineral cup.
"Terimakasih." ucap Bintang dan Surya secara bersamaan.
"Kompak banget ! baru jadian ya ?" ucap Gala sambil menggoda.
"Apaan sih, baru juga kenal ! masak langsung jadian. " jawab Bintang.
"Kalau mau jadian juga tidak apa, saya tidak keberatan." ucap Surya sambil tersenyum menatap wajah Bintang.
"Sejak kita bersahabat baru kali ini aku melihat cinta di matamu Surya." batin Gala saat melihat tatapan penuh cinta dari Surya untuk Bintang.
Sementara Bintang lebih asik menikmati minumannya. Sambil mengipasi wajahnya dengan kertas.
"Gala maaf, kali ini aku tidak akan mengalah untuk mu, ku tau kau juga menyukai Bintang. Tapi aku juga sangat mencintainya dan untuk mu Gala. Aku yakin masih banyak wanita cantik yang sedang menunggu kehadiranmu." Batin Surya.
Mereka bertiga akhirnya menjadi seorang sahabat, kemanapun mereka selalu bersama, bahkan cinta di hati Bintang semakin tumbuh dengan subur.
Sebuah cinta untuk Gala, sementara Surya berjuang dengan sekuat tenaga untuk mendapatkan cinta Bintang.
Selalu saja ada hal yang membuat keduanya bersaing untuk mendapatkan perhatian dari Bintang.
Hingga suatu hari Surya datang menemui Bintang yang masih fokus dengan buku di tangannya, Bintang selalu menghabiskan waktunya di perpustakaan sehingga sangat mudah untuk menemukan Bintang.
" Bintang, bolehkah kita bicara sebentar ?" tanya Surya sambil duduk di depan Bintang.
"Silahkan kak, memangnya sejak kapan kakak minta ijin saat ingin berbicara sama Bintang ?" tanya Bintang sambil menatap wajah tampan Surya.
"Bintang sebenarnya kakak telah jatuh cinta kepada mu, sejak awal kita bertemu. Mungkin ini yang dinamakan cinta pada pandangan pertama."
"Bintang maukah kau menjadi kekasih ku ?" ucap Surya dengan sangat tegas.
"Maafkan kakak yang tidak bisa menyatakan ini dengan baik serta romantis. Karena ini adalah pengalaman pertama bagi kakak." ucap Surya sambil menggenggam tangan Bintang yang terpaku di depannya.
"Kak Bintang ... ." ucap Bintang terhenti.
"Bintang tidak harus menjawabnya hari ini, Bintang bisa memikirkannya. Kakak akan setia menunggu sampai Bintang mau menerima cinta Kakak meskipun itu sampai kakak menutup mata." ucap Surya.
"Kak, tapi Bintang tidak ingin ... ." ucap Bintang terhenti karena ia bingung harus menjawab apa.
"Bintang jangan dipaksakan, Bintang masih punya waktu yang panjang untuk memikirkan jawaban dari ucapan kakak tadi. Namun apapun itu jawaban dari Bintang, jangan pernah menjauh dari kehidupan kakak." ucap Surya dengan tersenyum.
Sementara Bintang hanya bisa menatap wajah tampan yang ada di depannya, wajah yang sangat ia sayangi namun sebagai seorang kakak, tidak lebih dari itu.
"Kak, sejujurnya Bintang telah jatuh cinta kepada kak Gala, sahabat karib kakak. Tapi bagaimana bisa Bintang mengatakan ini dengan jujur."
"Bintang hanya menganggap kakak Surya seperti kakak Bintang sendiri, tidak lebih dari itu. " batin Bintang.
Perlahan Surya berdiri dan mencium bibir Bintang dengan lembut. Sementara Bintang hanya bisa melongo dengan apa yang dilakukan oleh Surya.
"Jangan pernah menjadikan cinta kakak sebagai sebuah beban, jika Bintang tidak tersedia menerima cinta kakak biarlah cinta ini akan kakak bawa sampai ke liang lahat." ucap Surya sambil mengusap bibir Bintang dengan ibu jarinya.
"Kakak pergi dulu Bintang, karena ada beberapa hal yang harus kakak lakukan." ucap Surya sambil berlalu meninggalkan Bintang yang masih terpaku.
Surya perlahan meninggalkan Bintang yang masih terbengong-bengong karena tidak bisa melakukan hal yang biasa dilakukan oleh pria lainnya saat menyatakan cinta kepada wanitanya.
Sementara di sisi lain, Gala memperhatikan. Bintang dan juga Surya.
"Aku kalah dari mu Surya, bahkan aku tidak bisa mengungkapkan perasaan ini untuk Bintang. Bahkan kau berhasil mencium bibir indah mu. Aku sakit Bintang tapi aku juga tidak mungkin bersaing dengan sahabatku sendiri." ucap Surya dengan lirih.
Kemudian Gala berlalu meninggalkan tempat tersebut. Dan secara kebetulan Bintang melihat kepergian Gala.
"Apakah kak Gala melihat semuanya ? lalu apa yang dipikirkan oleh kak Gala tentang aku ?" batin Bintang saat melihat Gala meninggalkan tempat tersebut.
Gala pergi dan duduk di kelasnya, sementara Surya mengikuti Gala dari belakang. Kemudian keduanya duduk bersebelahan tanpa saling menatap.
"Gala, aku tau kau melihat semua yang aku lakukan kepada Bintang." ucap Surya tanpa melihat wajah sahabatnya itu.
"Tidak ! aku tidak melihat apa-apa. " jawab Gala takut salah bicara.
"Gala aku tau kau sudah berdiri di samping rak buku itu sejak tadi, bahkan aku melihatmu meninggalkan perpustakaan tak lama setelah aku dari sana. " ucap Surya.
"Aku, aku ... . " Gala bingung mau berkata apa.
"Gala aku tau, kau juga sangat mencintai Bintang. Kita bisa bersaing secara sehat untuk mendapatkan cinta Bintang, Jika kau mau." ucap Surya lagi.
"Tidak Surya, aku tidak ingin bersaing dengan mu untuk mendapatkan hati Bintang. Aku siap melepas Bintang untuk mu."
"Tapi aku mohon jangan sakiti hati Bintang, berikan cintamu yang tulus dan suci. Aku tidak akan mengambil Bintang kecuali kau sudah menyerah dengan takdir. Maka saat itu aku akan mengejar cinta Bintang." ucap Gala menyakinkan sahabatnya.
"Terimakasih Gala, jika suatu saat aku telah lelah menggenggam cinta ini untuk Bintang, maka cintai dan jaga Bintang dengan segenap jiwa ragamu." ucap Surya.
"Akan aku pegang ucapan mu ! dan jika hari itu tiba aku mohon jangan pernah muncul di hadapan Bintang. " ucap Gala.
" Itu pasti ! kau bisa memegang ucapan ku dan kau harus menepati janjimu. " ucap Surya, dan keduanya saling berjabat tangan sebagai tanda persetujuan antara keduanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Zaqian Laili
Tetap semangat !
2022-05-02
1