seorang gadis sudah selesai menyetrika semua baju dari juragan sang kakek.
dia adalah Ayu Maheswari Suryana, seorang gadis cantik berhijab dan sangat sopan, seorang yatim piatu dari kecil dan di besarkan oleh sang kakek yang seorang pembantu di rumah juragan terhormat di desa itu.
"sudah selesai nduk?" tanya pak Mun.
"iya Mbah, kalau begitu biar Ayu uang masak sekalian ya, kakek istirahat saja," kata gadis itu dengan lembut.
"sudah tak usah, cukup buatkan cemilan saja, karena nanti mas Aris akan berangkat kondangan," kata pak Mun pada cucunya itu.
"baiklah Mbah, kalau begitu Ayu pamit ya, karena ada panggilan tim rebana di nikahan di kampung sebelah," pamit Ayu pada sang kakek.
"baiklah nak, tapi bagaimana jika pulangnya kemalaman, nanti Mbah jemput ya," kata pak Mun.
"tidak perlu Mbah, nanti biar Ayu sama mbak Ambar saja, gak apa-apalah kan," izin Ayu pada sang kakek.
"baiklah, nanti hati-hati ya," kata pak Mun.
Ayu pun bergegas pamit dan segera berangkat ke tempat kumpul, tapi dia lupa seragam untuk tim rebana.
jadi terpaksa dia pulang lagi, dan segera bergegas untuk pergi karena waktunya hampir mepet.
sedang di sawah, terlihat Eko sedang terus memperhatikan ponselnya. karena kesal Aris pun mengambil ponsel anak buahnya itu.
"nanti jangan lupa Dateng tak," isi pesan itu.
"aduh bos, itu pesan dari doi ku, sudah kembalikan, nanti aku Carikan kekasih deh, biar bisa merasakan jadi aku," kata Eko semangat.
sebuah pukulan di terima Eko karena Aris kesal, "sudah ku katakan jangan berani ngomong begitu, asal kamu tau aku tak tertarik menikah, sudah ayo pulang, oh ya nanti berangkat jam berapa?" tanya Aris yang fokus pada pegawai yang masih menahan sawah.
"sekitar jam tujuh lah, soalnya nanti ada hiburan rebana dari kampung ini bos, oh ya nanti aku tunjukkan siapa cucu dari oak Mun, gadis yang masak dan membuat kopi tadi," kata Eko tertawa.
"tak tertarik, sudah lanjut kerja sana, atau uang faji mu ku potong lagi," ancam Aris.
"iya bos, jangan serem gitu Napa," kata Eko yang langsung menuju ke area sawah yang sedang tandur.
Aris memang penasaran dengan gadis itu, pasalnya sudah ikut bertahun-tahun pak Mun tak pernah menunjukkan cucu perempuannya.
padahal Aris sudah sering dengar tentang gadis yang jadi idaman dari semua orang di desa.
meski kadang ada gosip baik atau hal buruk yang di bicarakan, Aris pun menghilangkan pikiran tentang cucu dari orang yang sudah sangat di percaya itu.
pukul empat sore, Aris pulang ke rumah, dan terlihat pak Mun sedang menata taman.
"sore pak," sapa Aris yang baru datang.
"sore tuan, kalau begitu saya pamit pulang ya, makanan dan kopi tuan sudah di meja, dan semua baju sudah di setrika," kata pak Mun.
"iya pak, terima kasih ya," kata Aris yang langsung masuk kedalam rumah.
pak Mun pun pulang dengan mengendarai sepeda unta miliknya, pria sepuh itu selalu mudah bersyukur dengan segala yang dia miliki.
pak Mun ingat bagaimana Aris akhirnya memilih ikut bersamanya menetap di kampung yang jauh dari hinggar bingar ibu kota.
karena kematian dari putra dan menantunya, pak Mun gadis pulang kampung dan menetap untuk menjaga sang cucu yang mengalami gegar otak dan mengalami amnesia parah.
tapi seminggu kemudian Aris ikut pak Mun tinggal di desa karena tak bisa jauh dari pria itu.
karena bagi Aris pak Mun adalah satu-satunya keluarganya, meski begitu dia tetap tertutup pada semua orang.
Aris melihat pisang goreng dan kopi yang sudah cukup dingin, dia pun duduk dan menikmati kedua hal itu.
"raasanya sama, apa gadis ini benar-benar punya tangan ajaib, bahkan mungkin akan bahagia suaminya nanti jika bisa menjadi suaminya," kata Aris tersenyum.
setelah kenyang, dia pun membawa piring kotor ke wastafel, dan bergegas untuk bersiap.
dia kaget melihat baju yang sudah tertata rapi dan wangi, bahkan kamarnya juga sudah sangat bersih dan wangi.
"apa ini benar pekerjaan dari cucu pak Mun, wah... dia sepertinya benar-benar gadis yang rajin," kata Aris yang sangat menyukai hasil kerja Ayu.
rombongan Rebana sudah sampai di tempat pesta, Ayu sedang minum air madu bersama Amba.
ya keduanya adalah vokalis utama tim rebana modern pimpinan dari yayasan Rodhoutul Qur'an.
pukul tujuh malam acara pun di mulai Ayu dan Amba serta tim pun mulai melakukan tugas mereka.
dan tamu pun mulai berdatangan ke acara pernikahan itu, tak butuh waktu lama.
rombongan dari Eko dan Aris datang, keduanya sengaja datang membawa mobil karena akan tinggal cukup lama.
acara di akhiri pukul setengah sebelas malam, rombongan dari tim rebana pun pulang setelah membagi hasil.
Amba mengirimkan pesan pada Eko dan pria itu menghampiri kedua gadis itu.
"assalamualaikum calon makmu kesayangan, ayo kita pulang, bos ku sudah menunggu juga tuh," ajak Eko.
Ayu pun ikut bersama Amba, tapi saat melihat Aris yang menunggu di samping mobil.
"mas Eko, juragannya itu tuan Aris ya?" tanya Ayu lemah.
"iya, memang kenapa? bukankah dia juga juragan dari kakek mu Ayu?" tanya Eko.
"iya mas, tapi aku tak pernah bertemu secara langsung, dan hanya pernah melihat fotonya di rumah, karena kata Mbah aku harus jaga diri, karena Mbah takut jika tuan Aris akan marah," kata Ayu
"sudah tenang saja, itu tak mungkin terjadi, sudah ayo jika kita telat maka dia bisa esmosi," kata Eko yang berhasil mencairkan suasana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments