matang cenderung busuk

seorang pria bangun saat mendengar suara adzan subuh berkumandang, dia pun meregangkan otot tubuhnya sebelum bangun dari ranjang.

pria berbadan tegap, memiliki tubuh begitu indah dengan kulit sawo matang ciri khas Indonesia, dan tak lupa ada tato yang menghiasi bagian lengan dan punggung.

dia pun memilih mencuci muka dan menggosok gigi, setelah itu mengambil kaos dan juga jam tangan khusus untuk berolahraga.

dia pun keluar dari kamarnya, ternyata pak Mun sudah datang sambil membawa sarapan untuknya.

"mas, mau sarapan sekarang atau nanti?" tanya pria sepuh itu dengan senyuman khasnya.

"nanti saja pak, oh ya kemarin saya minta bapak cari rewang untuk bersihin rumah apa sudah dapat?" tanya Aris.

"sudah mas, biar cucu saya saja yang bantu, karena tak mudah mencari orang yang jujur," jawab pak Mun.

"baiklah terserah pak Mun saja, saya ingin lari pagi dulu," katanya pergi.

Aris Munandar Ibrahim, seorang pria berusia tiga puluh lima tahun, seorang lajang dan belum pernah menikah karna baginya cinta itu hanya membuat sengsara.

pria dengan tinggi seratus tujuh puluh lima itu terkenal sebagai dermawan di desa sumber wangi.

pria yang di kenal sebagai juragan kolam ikan, dan pemilik berhektar-hektar sawah, belum lagi usahanya yang lain.

pria yang selalu memakai baju panjang dan celana panjang itu akan setiap pagi lari keliling desa beberapa putaran.

"pagi mas Aris," sapa ibu-ibu yang sedang belanja di tukang sayur.

"pagi Bu," jawab Aris dengan sopan sambil tersenyum kearah ibu-ibu itu.

Aris pun lanjut berlari, sedang para ibu di buat girang sendiri, "ya tuhan. kok ada pria seganteng mas Aris ya, seandainya aku belum nikah aku mau loh jadi istrinya," kata seorang ibu muda yang sedang hamil.

"aduh inget tuh perut udah besar gitu, tapi kalau iya sayangnya mas Aris yang gak mau, ya kalo juragan kaya raya mau sama buruh kayak kita ini, sudah ayo pulang jika tidak nanti telat," saut ibu yang lain.

mereka pun kembali tertawa, Aris selalu melewati rumah pak Mun yang begitu sederhana.

pria itu memilih tinggal hanya berdua dengan cucu perempuannya, yang sampai saat ini Aris sendiri tak pernah melihat atau bertemu sekalipun.

"hayo bos lagi ngapain?" sapa Eko yang batu pulang dari masjid terdekatnya.

"gembel, kaget aku, kamu ngapain sih kok ngagetin gitu," kata Aris yang melepaskan tangan orang kepercayaannya.

"habis bos serius amat lihatin rumah pak Mun, orangnya kan ada di rumah bos kalau mau cari, atau mau lihat bidadari desa ini, telat bos, dia udah pergi duluan dari masjid," kata Eko meledek.

"dih mulutnya, sudah aku mau lari lagi, sana jangan mengangguku," usir Aris.

Eko pun melihat kepergian juragan sukses itu, dia pun tersenyum sambil menggeleng lemah, "bos bos ... seandainya aku jadi kamu aku akan menikmati hidupku dengan menikahi setidaknya dua wanita, lah ini bos malah doyan sendiri, dasar ..." gumam Eko.

"coba kalau berani, mau di sunat lagi tu burung biar makin kecil," ketus Amba.

Eko kaget mendengar suara gadis pujaannya, "aduh aduh sayang jangan ngambek dong, nanti cantiknya aku hilang lagi, utu utu utu... tatinak tinak euy..." kata Eko menggoda kekasihnya itu.

"ya Allah malu aku!!" kata Amba yang langsung berlari pulang ke rumahnya.

"sayang ku tunggu," kata Eko mengejar Amba.

Aris pun berhenti di dan sungai, dia melihat hamparan sawah yang baru selesai panen kemarin.

dia tak menyangka sudah tinggal di sini cukup lama, bahkan dia sudah lupa dengan segalanya.

"mas Aris sudah di sawah saja, kok tumben?" tanya seorang sesepuh desa.

"selamat pagi Mbah Sun," sapa Aris mencium tangan pria sepuh itu.

"pagi mas, lagi nyari siapa? jodoh mas Aris belum datang sabar sebentar lagi kok," kata Mbah Sun tersenyum penuh arti.

"saya tidak memikirkan itu Mbah, saya hanya tak mengira bisa jatuh cinta dengan desa ini," jawab Aris duduk di samping Mbah Sun.

"mas Aris, luka itu memang Sakur, tapi pasti bisa sembuh seperti halnya luka mas Aris, tinggal tunggu gadis yang pantas untuk jadi pengobat kesepian mas Aris," kata Mbah Sun.

"aduh Mbah, saya tak berniat menikah, terlebih semua wanita itu sama," kata Aris sedikit kesal.

pasalnya pria tua ini selalu saja membicarakan jodoh saat bersamanya.

padahal Aris berkali-kali menolak dan tak menggubris pria itu tapi apa daya, pria itu seperti punya pemikirannya sendiri.

"ya wes, padahal buah yang sudah matang jika tak kunjung di petik dan di nikmati akan busuk, seperti halnya manusia, akan busuk saat umur sudah tak ada," kata Mbah Sun yang berdiri dan berjalan pergi.

Aris bingung dengan ucapan pria tua itu, "sudahlah lebih baik aku pulang, dan bertemu gadis yang di maksud pak Mun,"

Aris pun berlari menuju ke rumahnya, dan dia pun fokus pada jalanan di depannya.

tak butuh waktu lama, dia pun sampai dan sudah melihat rumahnya bersih dan cucian juga sudah di jemur.

pak Mun sedang menyiram tanaman di depan rumah, "pagi mas, sarapan sudah di siapkan, semua sudah di cuci, apa mas butuh sesuatu lagi?" tanya pak Mun.

"tidak pak, tapi mungkin nanti malam saya pergi bareng sama Eko, jadi tolong pakaian saya di setrika ya, nanti biar saya bawa ke ruang khusus," kata Aris.

"inggeh mas," jawab pak Mun sopan.

Aris pun masuk dan langsung sarapan karena aroma masakan itu sungguh menggugah selera.

setelah itu dia bersiap untuk ke sawah mengawasi semua pekerja di sana.

Aris berangkat dengan mengunakan motor trail miliknya, dan sesampainya di sawah ada semua sedang sarapan karena Eko sudah membawa sarapan.

terlebih dua tadi sedikit telat karena sempat memeriksa beberapa pembukuan terlebih dahulu.

"kamu pesan di mana? kok sepertinya nasinya bukan dari warung mbok Yem?" tanya Aris yang berdiri di samping Eko.

"alah si bos bikin kaget, ini beli di tempat lain, warung baru, bosen bos jika terus warung mbok Yem, lagi pula dia ini khusus pesanan sebenarnya he-he-he," kata Eko dengan mengaduk kepalanya.

"dasar kamu ini, tapi ya setidaknya aku yang lihat saja sedikit terhibur, karena kasihan kalau setiap hari nasi pecel Mulu yang jamu beli," kata Adis memukul lengan Eko hingga pria itu sedikit terhuyung.

"ya Allah bos, pelan-pelan bisa mental aku," protes pria itu.

Aris hanya tertawa dan mencoba mencicipi kopi yang tersedia di sana, dan rasanya cukup pas untuk nya.

"yang masak pinter nih, pasti punya tangan ajaib, sampai kopi saja bisa pas begini," puji arus yang langsung di balas senyuman oleh Eko dengan seribu arti.

Episodes
1 quote awal.
2 matang cenderung busuk
3 Aris sang juragan
4 gadis itu
5 sifat asli.
6 gadis istimewa.
7 orang kepercayaan
8 jemputan khusus
9 kemarahan Aris
10 bekerja dengan juragan.
11 kemarahan Aris
12 luka Ayu, luka Aris
13 kejutan untuk Ayu.
14 pasangan baru
15 kejutan besar
16 salah sasaran
17 jalan berdua
18 nikah massal
19 belah semangka
20 terlalu ganas
21 hidup ini bukan mimpi
22 liburan sekalian kerja
23 pasangan muda
24 ibu juragan
25 masih ngambek
26 bala bantuan datang
27 masalah para petani.
28 belajar dari ahlinya.
29 menolong gadis
30 hobi lama Juragan
31 istri kesayangan
32 gadis kesayangan
33 kaget
34 pergi ke dokter
35 masih ke dokter
36 ibu hamil muda
37 bantuan Juragan
38 serangga menempel
39 mulut tajam
40 senyum istriku
41 ini desa
42 pesan Mbah Sun
43 aku adalah Aris
44 aku bisa Jahat
45 kami bukan orang biasa
46 Bu juragan cerewet?
47 gadis mie ayam
48 juragan dan dua ajudannya
49 bermasalah
50 aku Aris, bukan pesuruh mu
51 kita saudara
52 parasit lagi
53 pesan Raka
54 lurah Aris, pasti bisa!!
55 ujian dulu sayang
56 salah paham
57 tak masalah
58 kemarahan eko
59 kesedihan keluarga Ambar
60 maaf aku tak tertarik
61 aku kecewa padamu
62 guna guna
63 kamu yang mati
64 kuat ya Aris
65 umur tidak ada yang tau
66 hari pemilihan
67 pesta rakyat
68 masih tetap Aris
69 bisa sakit?
70 kamu salah pilih
71 balasan juragan
72 sangat sulit
73 pekerjaan beres
74 sering di jenguk?
75 bikin malu
76 orang pendiam itu mengerikan
77 gadis untuk Sugik
78 orang tua Sugik
79 lamaran Sugik
80 diterima
81 di bocah lusuh
82 om jamin
83 kesedihan ayu dan Aris
84 maaf baru bisa datang
85 kamu kenapa sayang?
86 terima kasih sayang
87 begadang Juragan
88 gadis-gadis asing
89 Kesambet setan mana?
90 jangan bertingkah
91 terima kasih mas
92 pernikahan Sugik
93 sudah bahagia semua
94 tamat.
Episodes

Updated 94 Episodes

1
quote awal.
2
matang cenderung busuk
3
Aris sang juragan
4
gadis itu
5
sifat asli.
6
gadis istimewa.
7
orang kepercayaan
8
jemputan khusus
9
kemarahan Aris
10
bekerja dengan juragan.
11
kemarahan Aris
12
luka Ayu, luka Aris
13
kejutan untuk Ayu.
14
pasangan baru
15
kejutan besar
16
salah sasaran
17
jalan berdua
18
nikah massal
19
belah semangka
20
terlalu ganas
21
hidup ini bukan mimpi
22
liburan sekalian kerja
23
pasangan muda
24
ibu juragan
25
masih ngambek
26
bala bantuan datang
27
masalah para petani.
28
belajar dari ahlinya.
29
menolong gadis
30
hobi lama Juragan
31
istri kesayangan
32
gadis kesayangan
33
kaget
34
pergi ke dokter
35
masih ke dokter
36
ibu hamil muda
37
bantuan Juragan
38
serangga menempel
39
mulut tajam
40
senyum istriku
41
ini desa
42
pesan Mbah Sun
43
aku adalah Aris
44
aku bisa Jahat
45
kami bukan orang biasa
46
Bu juragan cerewet?
47
gadis mie ayam
48
juragan dan dua ajudannya
49
bermasalah
50
aku Aris, bukan pesuruh mu
51
kita saudara
52
parasit lagi
53
pesan Raka
54
lurah Aris, pasti bisa!!
55
ujian dulu sayang
56
salah paham
57
tak masalah
58
kemarahan eko
59
kesedihan keluarga Ambar
60
maaf aku tak tertarik
61
aku kecewa padamu
62
guna guna
63
kamu yang mati
64
kuat ya Aris
65
umur tidak ada yang tau
66
hari pemilihan
67
pesta rakyat
68
masih tetap Aris
69
bisa sakit?
70
kamu salah pilih
71
balasan juragan
72
sangat sulit
73
pekerjaan beres
74
sering di jenguk?
75
bikin malu
76
orang pendiam itu mengerikan
77
gadis untuk Sugik
78
orang tua Sugik
79
lamaran Sugik
80
diterima
81
di bocah lusuh
82
om jamin
83
kesedihan ayu dan Aris
84
maaf baru bisa datang
85
kamu kenapa sayang?
86
terima kasih sayang
87
begadang Juragan
88
gadis-gadis asing
89
Kesambet setan mana?
90
jangan bertingkah
91
terima kasih mas
92
pernikahan Sugik
93
sudah bahagia semua
94
tamat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!