Chapter 4. 2

Dalam perjalanan ke kantor. Di dalam mobil yang dikemudikan Seinzi. Irina hanya diam sambil menundukkan wajahnya sejak ia memasuki mobil.

Dia tidak sanggup melihat wajah Seinzi yang entah sudah tahu atau belum tentang lamaran Sevin semalam.

"Selamat ya atas pernikahanmu," ujar Seinzi dengan nada mengejek. Seolah menjawab pertanyaan di hatinya. Irina pun terkejut karena ternyata Seinzi sudah mengetahui hal itu.

Perlahan Irina mengangkat wajahnya melihat wajah Seinzi yang fokus menyetir.

"Aku tidak akan menikah bila tidak denganmu," jawab Irina datar namun terdengar jengkel.

"Untuk apa keras kepala begitu? Tidak perlu membuktikan apa-apa lagi," tandas Seinzi tidak kalah jengkel. "Jalani saja hidupmu dengan baik. Itu lebih baik untukku agar aku terbebas darimu." Rahangnya mengeras, menahan amarahnya.

Irina terkejut mendengarnya, dia tertegun memandangi Seinzi yang sinis. "Terbebas dari aku? Apa maksudnya selama ini aku beban untuknya?" pikir Irina dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Apa itu yang kamu mau?" tanya Irina, menantang. "Baiklah kalau itu maumu. Aku akan menikah dengan Sevin tetapi itu hanya karena permintaanmu bukan kemauanku. Jangan ada penyesalan lagi dalam hidupmu!"

Jemari Seinzi di kemudi mencengkram kencang. "Dengan itu jelas terlihat bahwa cinta yang kamu gaungkan untukku memang tidak pernah ada." Nada suaranya yang meninggi menggambarkan jelas apa yang dia rasakan.

"Kamu yang memintaku menikah dan akan aku lakukan bila itu yang kamu mau dariku."

"Menikahlah!" pekik Seinzi menukikkan mobilnya kencang untuk menepi dan memberhentikan mobilnya dengan kasar.

Napas Seinzi tersengal-sengal, "Itu lebih baik untukku menyingkirkan pendusta seperti kalian. Berpura-pura ingin bersamaku padahal dengan siapapun kamu mau. Kamu hanya wanita obsessed tidak tahu malu!"

"Kenapa kamu menyudutkan aku seolah aku adalah penjahat di sini? Aku hanya melakukan yang kamu minta sebagai bentuk cintaku padamu. Bila kamu ingin aku tidak menikah maka aku tidak akan menikah. Hanya katakan saja yang kamu inginkan!"

"Keluar dari mobilku! Pergi dari hidupku!" Usir Seinzi.

"Baiklah." Tukas Irina. "Aku akan mengirim surat pengunduran diri. Aku berhenti bekerja, dan akan mempersiapkan pernikahan dengan pria yang mencintaiku apa adanya." Irina turun dari mobil.

Seinzi mengemudikan mobilnya lagi dengan kencang meninggalkan Irina di jalanan.

"Kenapa kamu begitu keras seperti itu Seinzi . Cukup kamu mengatakan kamu tidak ingin aku menikah maka aku yakin untuk menolak lamaran Sevin. Apa benar kamu memang tidak memiliki rasa apapun untukku?" batin Irina. Matanya berkaca-kaca ingin sekali menangis namun ia tahan karena ia sedang berada di jalanan yang ramai.

...----------------...

Setelah berpikir keras dan menimbang banyak hal. Terlebih Seinzi yang tidak mendatanginya untuk mencoba merubah keputusan Irina. Seinzi malah terlihat tidak peduli. Membuat Irina semakin yakin kalau Seinzi tidak memiliki perasaan apapun kepadanya.

Dengan berat hati namun bulat tekad Irina menemui Sevin setelah dia pulang kuliah di kediaman keluarga Selim.

"Benarkah? Kamu bersedia menikah denganku?" tanya Sevin antusias.

"Ya, aku ingin bahagia. Bila kamu bisa membahagiakanku maka akan aku serahkan hidupku kepadamu." jawab Irina yang sudah patah arang.

Hatinya berat untuk memutuskan namun melihat Seinzi yang seperti itu membuatnya terpaksa menerima lamaran Sevin.

"Ini luar biasa. Aku akan menikah denganmu!" Sevin mengangkat pinggang Irina dan menggendongnya hingga wajah mereka saling berhadapan.

"Sevin turunkan aku!" pinta Irina tersenyum malu.

"Oh...maaf Kak. Abis aku bahagia banget," sahut Sevin menurunkan Irina.

"Aku nggak sabar dengan pernikah kita. Aku akan meminta Papa untuk melaksanakannya secepatnya," kata Sevin matanya berkilat kebahagian.

"Jangan buru-buru Sevin." timpal Irina.

"Iya Kak."

"Ya sudah. Aku pulang dulu, ya!" pamit Irina.

"Mau aku antar Kak?" kata Sevin menawarkan diri.

"Nggak sevin, jangan khawatir aku akan pulang sendiri saja." jawab Irina.

Irina berjalan keluar rumah. Di luar, tanpa sengaja dia berpapasan dengan Seinzi yang baru pulang bekerja.

Hati Irina berdebar berhadapan kembali dengan orang yang dia cintai. Namun kali ini tidak ada senyum, atau kelembutan Irina. Dia berjalan dengan ekpresinya yang mengeras, dan sama sekali tak menoleh ke arah Seinzi. Dia mengacuhkan Seinzi. Seinzi dengan ekpresi angkuh dan dinginnya tak menggubrisnya. Mereka berjalan menjauh.

"Seinzi memang tidak pernah mencintaiku. Dia bahkan tidak peduli padaku." hati Irina berduka.

Persiapan pernikahan pun dimulai. Pernikahan ini dijamin tidak akan jadi pernikahan yang sederhana. Pernikahan mewah dan megah akan dilaksanakan untuk salah satu pewaris keluarga terkaya di negeri ini. Apalagi Sevin merupakan anak kesayangan Bardy Selim.

Sementara itu..

Di teras belakang rumah yang menghadap langsung ke taman, Bardy dan Dania sedang menikmati waktu pagi mereka dengan duduk mengelilingi meja taman bulat berwarna putih. Di atas meja telah tersaji secangkir kopi dan teh.

"Aku heran kenapa Sevin ingin menikah dengan gadis miskin yang tidak sederajat dengan kita." keluh Dania lalu menyeruput teh dari cangkir porselennya.

"Itu keputusannya dan kita tidak bisa menolaknya." tanggap Bardy sambil menutup koran yang sedang ia baca.

"Tetapi bukankah gadis itu pacar Seinzi ya? Mereka selalu bersama dan tiba-tiba gadis itu bersedia menikah dengan Sevin. Ini terasa aneh."

"Jangan pedulikan hal itu. Yang penting anak kita bahagia."

...****************...

Sejak Irina memutuskan menerima lamaran Sevin dia tidak pernah lagi menemui Seinzi. Kekosongan akan ketidakhadiran Irina mulai dirasakan Seinzi. Gadis yang selalu ada untuknya, membantunya bahkan untuk hal-hal kecil seperti merapihkan dasinya atau mengingatkan untuk makan kini terasa begitu jauh.

"Arrgghh!!!!!" geram Seinzi seraya melemparkan kencang tempat pulpen berbentuk bulat yang ada di atas meja ke tembok.

"Demi cintanya kepadaku katanya," sambung Seinzi seraya melempar tubuhnya duduk di kursi kerjanya. "Bila dia mencintaku tidak mungkin dia bersedia menikah dengan pria lain apapun alasannya. Semua kata-kata cintanya hanya kamuflase untuk menutupi kebusukannya. Selain karena rasa bersalah, aku yakin dia mendekati kami karena harta." tudingnya bicara sendirian.

"Tidak peduli denganku atau Sevin rencana dia sekarang sudah berhasil." tambah Sevin bertopang dagu.

...****************...

Suatu malam di kediaman keluarga Bardy.

"Aku diminta ibu mengantarkan ini," kata Irina kikuk menaruh Jas berwarna hitam yang terbungkus plastik di ataa meja, di hadapan Seinzi.

"Kamu selalu mengatakan akan menuruti keinginanku," ujar Seinzi berdiri memutari meja mendekati Irina. "Apa untuk kali ini juga?"

Irina menatap curiga. "Tergantung," jawab Irina singkat.

"Aku tidak ingin kamu menikah dengan Sevin." Wajah Seinzi begitu dekat dengan wajah Irina.

"Apa? Aku tidak bisa." Pekik Irina segera sambil berbalik.

"Kenapa?" Seinzi menarik kencang tangan Irina hingga Irina menghadap kembali kepadanya.

"Apa kamu gila memintaku membatalkan pernikahan yang sudah 70% siap?"

"Iya, aku gila. Gila karenamu!" akunya menarik pinggang Irina hingga mereka saling berpelukan. "Ini saatnya kamu membuktikan cintamu, kamu harus memilih dirinya atau aku?"

"Maaf, aku sangat ingin memilihmu tetapi...," Ucapan Irina terhenti karena bibir Seinzi berada di bibirnya kini. Dia seolah membeku karena terlalu terkejut dengan ciuman itu.

...****************...

Aigo... Kejutan yang tiada terkira 😂

Kalau kalian akan milih menikah sama siapa? Seinzi atau Sevin? Tulis jawaban kalian di komentar plus nama ig kalian biar aku Follow sekalian.

Happy reading.

Jangan lupa like n komen n vote nya ya kawan.

Terimakasih.

Terpopuler

Comments

EYN

EYN

Seinzi dong.
Mungkin dia tipe tsundere...

2023-08-24

2

EYN

EYN

Biar tau rasa si Seinzi...

2023-08-24

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!