Part 2

Setelah mendapat arahan dari sang komandan. Mereka langsung bergegas menuju lokasi yang akan menjadi tempat mereka merazia pengendara yang tidak mematuhi aturan lalu lintas.

Rupanya banyak sekali yang terjaring razia. Entah itu orang tua, atau anak-anak muda. Terkhususnya anak-anak sekolah yang bandel.

"Ini kapan selesainya. Ya ampun!" keluh Daniel.

"Cih! Dasar lembek!"

"Hei! Kau mengejekku!" amuk Daniel.

"Tidak ada yang mengejekmu. Kalau merasa yasudah. Itu deritamu!" dengan kejam Zafran berkata begitu.

"Dasar jahat!" Zafran mengulum senyumnya melihat tingkah sahabatnya itu.

"Jangan lalai. Di sini bagianku. Sana! Pergi ke tempatmu!" usir Zafran dengan tak lazim.

"Astaga!" Daniel langsung berpindah tempat agar tidak terkena amukan Zafran apalagi sang komandan kalau dia berleha-leha.

Matanya sangat tajam. Dia memberhentikan para pengendara untuk memeriksa kelengkapan berkendara seperti SIM, STNK. Terutama helm. Setelah diperiksa dan hasilnya memuaskan Zafran meloloskannya.

Matanya terhenti melihat seorang gadis yang berkendara tanpa memakai helm. Jiwa pemimpinnya langsung menyeruak. Dengan cepat dia memberhentikan pengendara itu.

"Ett ettt etttt. Berhenti dulu, Bu!" ujar Zafran menahan motor gadis itu. Dan perkataannya. Zafran baru menyadarinya karena itu fast respon. Lagi pula Zafran tidak memperdulikan itu.

Rupanya Zafran melihat gadis yang baru saja dia berhentikan menahan amarah. Tebakannya salah kalau gadis tersebut tidak mendengar panggilannya yang memanggil 'Ibu.

Zafran terlihat bodoamat melihatnya. Salah siapa tidak memakai pengaman kepala. Itu konsekuensinya.

"Anda tau kesalahan anda? Dan dimana letak kesalahannya? Berikan alasannya!" ucapnya dengan suara tegas.

"Tau...Om."

'Astaga!

Sepertinya Zafran baru saja terkena serangan mental. Ingin marah. Tapi, yasudah lah.

"O-om?"

'Om. Kata-kata yang sungguh ambigu. Sepertinya Zafran harus menanyakan kepada Daniel tentang ketampanannya apakah memudar atau wajahnya yang terlalu boros.

Zafran berdehem untuk menormalkan jantungnya yang sepertinya terkena serangan jantung. "Ekhem...bisa tolong turun sebentar!?"

Bahkan perintahnya saja berani ditolak.

Tampak Daniel berjalan ke arahnya. Bagus! Sepertinya Zafran akan meminta tolong kepada sahabatnya itu untuk menangani gadis ini.

"Om, bisa gak ini di skip dulu?"

"Pertanyan macam apa itu!?"

Zafran sepertinya harus pergi menemui komandannya untuk menanyakan celetukan gadis ini. Bisa-bisanya orang yang sedang terjerat razia meminta untuk men-skip itu?

"Di s-skip?"

Gadis itu menganggukkan kepalanya.

"Tidak bisa! Sekarang turun atau hukuman?" ancam Zafran.

Gadis itu menggelengkan kepalanya lagi. "Om, jangan berbelit-belit deh! Saya tuh mau ke kampus. Lihat nih jam berapa!"

"Itu urusan anda bukan urusan saya." jawab Zafran santai.

"Gini ya, Om. Izinin saya pergi nanti pulang dari kampus saya ke sini lagi. Ya?"

"Tidak ada acara negoisasi!" tolak Zafran. Bisa-bisa dia!

"Sekarang turun atau-"

Bahkan perkataan Zafran saja belum selesai. Tapi, sudah diserobot gadis di depannya.

"Iya, Om, iya. Nih turun. Sabar kenapa sih!"

Zafran menuliskan sesuatu di selembar kertas dan memberikannya. "Nih, baca!" ujarnya menyodorkan secarik kertas.

Kita tunggu reaksinya. Dan...

"OM!"

"Ya. Ada apa?" tanya Zafran dengan sebelah alis terangkat.

"Yakali saya di suruh nyapu jalanan!" jawabnya memprotes.

"Ya. Memang."

"Hiksss...Om tega banget!"

"Astaga! Dia menangis?"

"Hei, bro. Kau apakan gadis itu?" tanya Daniel sambil menepuk bahu Zafran. Tanpa mereka ketahui senyuman smirk muncul di bibir mungil gadis itu.

Zafran hanya menghela nafasnya panjang. "Ini cewek gak mematu-"

Belum sempat Zafran melanjutkan perkataannya, tangisan kencang sudah terdengar di telinga mereka. Apa-apaan gadis ini!

"Ehh, ehh. Kenapa?" tanya Daniel kelabakan.

"Om itu jahat, Pak!"

'Jahat? Astaga! Cewek ini rabun? Ck! Menyusahkan. Batin Zafran.

"Astaga! Aku masih muda di panggil Bapak." keluh Daniel sambil memasang ekspresi kaget.

"Om ini?" tunjuk Daniel ke arah Zafran yang sudah melotot ke arahnya. Daniel menepuk pelan bahu Zafran. Ingin tertawa karena sahabatnya di panggil Om. Tapi, dia urungkan karena melihat ekspresi tidak bersahabat yang ditunjukkan Zafran. "Dia lakuin apa sama kamu?" tanya Daniel.

"Hiksss...dia...dia jahat! Aku diputusin, Pak. Pria cabul!"

Zafran dan Daniel langsung terbelalak. Yang paling tersakiti di sini adalah Zafran. Dituduh sebagai pria cabul.

'Cabul dari mananya? Astaga! Akan aku tunjukkan apa yang dimaksud dengan pria cabul!

"Zaf?" Daniel memandang tidak percaya ke arah sahabatnya.

"Cih! Mana ada!" jawab Zafran kesal.

"Bohong! Dia bohong, Pak. Hikss...tega-teganya."

'Hemmm...pintar sekali dirimu mendrama gadis cantik.

Cantik? Wahh! Mulut Zafran lepas rem.

"Wahh, wahh! Aku masih tidak percaya kau seperti itu, Zaf. Sungguh mengejutkan. Ckck!"

"Masa aku di suruh nyapu jalanan, Pak! Tega sekali! Udah dandan cantik-cantik mau buat kejutan ehh malah aku yang terkejut. Pria tidak bermoral. Aku benci!"

Daniel terperangah memandangnya. Kata-kata yang sungguh mengenakkan.

"Buang-buang waktu saja!"

Pukk

Masih sempat-sempatnya gadis itu memukul lengan Zafran menggunakan tas miliknya. Sungguh! Gadis yang pemberani.

Dan dia...lolos.

Plakkk

Zafran menggeplak kepala Daniel.

"Stttt...kenapa sih, Zaf? Main mukul orang saja!" keluh Daniel sambil mengusap belakang kepalanya. Sungguh! Definisi sahabat lak nat.

"Kau meloloskan gadis itu, Niel!" tatapan sengit Zafran tunjukkan.

"Ups, sorry, bung. Aku mana tahu. Gadis licik! Awas saja!" ujar Daniel menyesal telah termakan omongon gadis cantik itu.

"Cih! Menyusahkan kau, Niel."

"Ya, maaf."

"Maaf maaf saja yang bisa kau ucapkan."

"Apa aku harus mentraktirmu minum kopi?" tawar Daniel.

"Cih! Tidak berselera."

"Oh, ayolah, Zaf. Sungguh! Aku tidak tahu menahu tentang rencana gadis licik itu. Mulutnya asal ngomong saja! Enak saja aku dipanggil Bapak. Emang aku menikahi Ibunya!?"

"Dan kau...dipanggil Om." Daniel menggigit bibir bawahnya agar tawanya tidak terlepas. Bisa bahaya.

"Tertawalah selagi halal, brother. Akan ku pastikan suatu saat kau menderita lebih parah dariku!"

"Hahahahaa...ini menggelikan, Zaf. Astaga! Perutku sakit. Hahahaha..." akhirnya tawa Daniel lepas begitu saja.

"Gadis menarik bukan?" tanpa sadar Zafran menganggukkan kepalanya.

Sesaat kemudian Zafran menggelengkan kepalanya dan kembali memasang wajah datarnya.

"Jika diberi kesempatan kedua aku ingin membalasnya. Hih! Menyebalkan!"

"Ya ya ya. Semoga kalian dipertemukan. Dan aku rasa itu cocok." Daniel mengusap-usap dagunya.

"Ups. Sorry, bung. Oke-oke. Aku diam!" ujar Daniel ketika mendapatkan tatapan tajam dan menusuk.

"Oh, iya. Bukankah minggu depan kau akan mengantarkan kakakmu Noemi pulang bukan?" tanya Daniel membuka percakapan saat jalanan sepi dengan pengendara. Jadi, waktu tersebut mereka gunakan untuk mengobrol walau sebentar saja.

"Ya. Cih! Menyusahkan sekali. Sangat-sangat merepotkan."

"Hahahaha...begitulah menjadi seorang istri, Zaf. Akan sangat susah berpisah dengan suaminya."

"Coba saja kalau dia tidak merengek meminta untuk ikut suaminya ke sini."

"Maklum lah, Zaf. Kakak iparmu kan seorang pembisnis. Jadi, wajar saja kalau dia tidak menetap di rumah kalian. Salahkan saja kakakmu itu kenapa memaksa untuk ikut suaminya. Padahal kan hanya sebentar. Aku jadi takut kalau nanti punya istri seperti kakakmu itu. Mengerikan!" ujar Daniel bergidik membayangkan bagaimana nantinya dia akan mempunyai istri yang akan mengikutinya kemana saja saat apabila dia ditugaskan di luar kota.

"Jangan menikah saja sekalian!" canda Zafran.

"Mana boleh. Nanti aku diamuk oleh orang tuaku. Pasti mereka merengek ingin meminta cucu. Kau tau kan aku anak satu-satunya. Huft!"

"Ya ya ya. Kabulkan saja. Bila perlu sekarang."

"Sayangnya calonnya belum ada. Hahaha..."

Mereka pun larut dalam pembicaraan unfaedah tersebut hingga pembicaraan mereka terhenti saat melihat ada pengendara yang tidak mematuhi peraturan.

...…...

jempolnya gesss ☺🙂

Terpopuler

Comments

Zahra Nadira

Zahra Nadira

aku ktwa dibagian ini ,🤣🤣🤣🙏

2025-01-04

0

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

mungkinkah salah satu dari para pria itu yg bakalan jadi jodoh ceisha?

2022-06-18

3

ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸʚɞ⃝🍀𝑬𝒓𝒊𝒛𝒂𝒀𝒖𝒖

ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸʚɞ⃝🍀𝑬𝒓𝒊𝒛𝒂𝒀𝒖𝒖

ga terima di panggil ibu jadi balas manggil om 🤣🤣

2022-06-18

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!