- Teman Kampus -

***

Dua bulan berlalu setelah aku memutuskan untuk bergabung dengan organisasi, yang selalu kiki sebut geng motor metic.

Aku di perkenalkan dengan anggota aktif geng tersebut, ada rumi, adit, fais, maya pacar fais, ada fian, ferdi dan susi.

Hanya tiga prempuan yang aktif menurut rumi, pemimpin perkumpulan tersebut.

Dengan aku bergabung, maka akan menjadi empat perempuan, dan lima laki-laki yang di harapkan bisa aktif.

Anggota lainnya hanya datang saat touring keluar kota, terakhir mereka touring ke solo.

Menurut rumi, jika semua berkumpul ada empat puluh anggota.

Ferdi, sama sepertiku dan kiki, merupakan mahasiswa tingkat awal yang baru bergabung.

Selama dua bulan terakhir, aku hanya mengikuti dua kali kegiatan.

Yang pertama saat kita makan steak di tamansiswa, dan yang kedua saat kita pergi ke pantai parangtritis.

Kiki selalu berboncengan dengan rumi, dan aku dengan ferdi.

Ferdi anaknya humoris, jadi aku cukup nyaman di perjalanan dengannya, dan tidak merasa bosan.

*

Saat ini, aku sedang di kelas, dan cukup serius mendengarkan dosen yang sedang menerangkan mengenai pentingnya memahami ilmu management untuk semester ini.

"Nanti makan siang makan di mie goreng langganan ya", bisik ayu padaku, yang kebetulan duduk di sebelahku.

Aku menyetujui, dan bowo yang duduk dibelakang ayu, mencolek ayu dengan bolpoint, memberi tanda kalau dia ikut.

Ini adalah kelas kedua hari ini, setelah dosen ilmu management memberikan tugas, dia langsung membubarkan kelas.

Aku, ayu, dita dan bowo yang sudah kelaparan, bergegas pergi ke tempat makan tujuan kami.

Lokasinya ada dibelakang kampus, tempatnya kecil, tapi makanannya enak dan murah.

Aku memesan mi goreng telor dan mendoan, yang lainnya pun memilih menu yang sama, berikut es teh, sebagai minuman kami.

Menunya memang hanya mie goreng dan mie rebus tapi warungnya tidak pernah sepi.

Selain dua menu utama, ada banyak jajanan pendamping juga.

"Hari ini empat mata kuliah ya", tanya bowo, sambil mengelap dahinya dengan tisu, karena keringat yang menetes, akibat cuaca yang panas.

"Iya nih, hari rabu memang paling padat", jawab dita.

"Nanti kalau mau kerjain tugas kabarin ya", pinta bowo.

"Kita ngerjain tugas kamis aja ya wo, di perpustakaan", ujar ayu ke bowo, sambil menyeruput es tehnya.

Bowo memberikan tanda jempolnya, sementara aku dan dita selalu mengiyakan jadwal ayu untuk mengerjakan tugas.

Maklum aku dan dita dengan otak pas-pasan kami, cukup banyak mengandalkan ayu untuk membantu kami dalam memahami tugas-tugas dari dosen.

Kami berempat selalu bersama sejak semester pertama.

Semester ini, kita juga memilih kredit semester yang sama dan jadwal yang sama.

Ayu merupakan mahasiswi asal lampung, yang sangat pintar, bowo dari klaten dan dita dari semarang.

Berteman dengan mereka, sudah menjadi zona nyamanku saat ada di kampus.

Begitu selesai makan siang, kami pergi ke kos bowo.

Rumah kos yang bowo sewa, memang tidak ketat peraturannya, seperti kos ayu dan dita.

Kos ayu dan dita tidak memperbolehkan anak laki-laki masuk ke dalam kamar, jadi kita lebih sering di kos bowo untuk istirahat disela-sela jam kuliah.

"Wo mas yang di kamar nomer lima ada di kos nggak", tanya dita pada bowo, saat kita memarkirkan motor.

"Enggak lah, jam segini masih di kampus", jawab bowo.

"Yah sayang banget nggak bisa menatap wajah manisnya", ujar dita, dengan nada kecewa.

Kita langsung naik ke lantai dua, setelah memarkirkan motor kami.

Kamar sebelah tangga, di nomer delapan, adalah kamar bowo.

Ayu langsung membuka laptop dan bermain game saat kita sudah di dalam kamar bowo.

Aku memilih untuk bermain dengan Blackberryku yang sepi tak ada pesan masuk, bowo dan dita entah dimana.

Setelah dua jam, ayu membangunkan aku dan dita yang tertidur.

Aku dan dita langsung bangun dan bergegas mencuci muka kita, tak ketinggalan memakai bedak dan lip balm, supaya muka kita terlihat fresh.

Saat kita turun ke parkiran motor, ternyata mas penghuni kamar nomer lima sedang duduk manis di depan kamarnya.

Tanpa membuang waktu, dita langsung menyapanya.

"Dita kamu ngapain", tanya ayu yang melihat dita mengobrol dengan pemilik kamar nomer lima.

"Ayo nanti telat", ujarku sambil menyeret lengan dita.

Sesampainya di kampus, dita merayu bowo, untuk meminta kontak BBM pemilik kamar nomer lima di kos bowo.

"Suruh minta sendiri wo", ujar ayu.

"Nggak ah nanti aku dikira murahan", jawab dita.

"Ya nggak papa murah kalau gak rugi", jawab bowo.

Aku dan ayu kemudian tertawa, melihat wajah manyun dita.

Bowo menggoda dita tanpa henti, sampai akhirnya dosen masuk ke dalam kelas.

Tiga puluh menit berlalu, hingga satu jam terlewati, itulah batas konsentrasi yang aku miliki untuk mendengar penjelasan dosen.

Sisanya aku bermain Blackberry dan berbalas tweet dengan teman-temanku, termasuk dita dan bowo, yang juga tidak mendengarkan penjelasan dosen.

Topik pembahasan di twitter masih sama, pemilik kamar nomer lima.

Di twitter, bowo menjelaskan bahwa namanya rio, dia merupakan mahasiswa tingkat akhir, dan cita-citanya menjadi pastor, jadi dita tidak memiliki kesempatan, karena saingannya adalah tuhan.

Di twitter kita bebas membahas tentang apapun, meski lebih seringnya adalah hal-hal yang tidak penting.

Dosen mata kuliah selanjutnya masuk, tanpa kita sadari kalau mata kuliah sebelumnya sudah selesai.

Ini adalah mata kuliah favoritku, jadi aku sangat antusias untuk konsentrasi sampai jam kuliah selesai.

Begitu waktu menunjukkan pukul lima sore, dosen mengakhiri kuliahnya.

Aku sangat penat hari ini, jadi memutuskan untuk langsung pulang.

Sepanjang jalan, jarak dari kampus ke rumah, jalanan cukup sepi, tidak seramai siang hari, meski begitu jalanan yang aku lalui tidak pernah padat atau macet.

Sesampainya di rumah aku langsung masuk ke kamar, dan kulihat kiki sudah menungguku di kamar.

"Sore amat pulangnya", tanya kiki padaku, begitu aku masuk kedalam kamar.

"Iya empat mata kuliah hari ini", jawabku.

Setelah menaruh tas, aku langsung melempar tubuhku ke tempat tidur.

"Ra sabtu nanti ikut ya, minggu lalu kan kamu absen", ujar kiki, sambil memainkan bola salju di meja belajarku.

"Minggu depan aja ki, aku sabtu mau di rumah aja", jawabku sambil membalikan badanku ke arah tembok.

"Please ra, bete tau nggak ada kamu", ujar kiki memohon.

Kiki mengajakku untuk berkumpul di GSP, dengan geng motor metic kami.

"Pulangnya aku traktir di kfc", ujar kiki, mencoba menawar.

"Nggak menarik ah", jawabku.

"Kalau pulangnya ke bosche gimana, aku yang bayar tiket masuknya", ujar kiki.

Aku langsung bangun dari tempat tidur, dan memegang tangan kiki.

"Setuju!!!", jawabku dengan tegas.

"Nanti aku bilang ke nia, kalau kita nginep di rumah nia hari sabtu, oke", ujar kiki padaku, sambil mencubit pipiku.

Aku langsung menyetujui kiki, dan kikipun beranjak dari kursi belajarku untuk pulang ke rumahnya.

"Ra mandi terus makan", ujar ibu dari balik pintu.

Dengan enggan aku beranjak dari tempat tidur.

Setelah mandi dan makan malam, aku meminta ijin ke ayah untuk menginap di rumah nia di hari sabtu.

Ayah menyetujui tanpa keberatan, karena ayah sangat percaya dengan nia.

Menginap di rumah nia, juga sudah sering kulakukan semenjak SMA.

Aku langsung bergegas masuk ke kamar untuk tidur, setelah memeluk ayah dan mencium pipi ibu.

*

Jumat sudah berganti menjadi sabtu, tepat pukul tujuh malam, kiki sudah duduk manis di tempat tidurku.

Dia menungguku sambil membaca komik, sementara aku masih sibuk memilih baju.

Aku memutuskan untuk memakai rok pendek jeans, tanktop putih, dan jaket jeans.

Setelah siap, aku mengajak kiki untuk jalan.

Aku melihat ibu dan ayah di ruang tv, saat aku keluar dari kamar dan bermaksud untuk pamit, ayah melihatku dengan dahi berkerut.

"Kenapa yah", tanyaku.

"Ganti bawahnya, ayah nggak suka kamu pergi malam-malam pakai rok pendek", pinta ayah.

Aku tidak ingin membantah ayah, jadi aku langsung mengganti rok pendekku dengan celana jeans.

Aku dan kiki langsung pamit untuk jalan, begitu ayah menyetujui pakaian yang kukenakan.

"Hati-hati kalian, nanti kabarin ibu kalau sudah di rumah nia", ujar ibu setelah mencium keningku.

"Kalau jam sebelas malam belum sampai rumah nia, nanti ayah langsung jemput kalian", ujar ayah.

"Iya yah", jawabku.

Aku melambaikan tangan ke ayah, kemudian tersenyum, lalu memakai helmku.

Sampai GSP, ternyata semua sudah berkumpul, aku langsung turun dari motor, dan menyapa mereka.

Saat menyapa semua anak-anak geng, ada satu wajah asing yang aku tidak kenali.

Rumi langsung memperkenalkan sosok asing tersebut, saat kiki bertanya.

"Ki, ra, kenalin, ini sahabatku dimas", ujar rumi.

Kiki langsung menjabat tangan dimas, begitupun dengan aku.

"Maira", ujarku.

"Dimas", ujarnya

Ada satu detik kehampaan yang aku tidak bisa jelaskan saat menatapnya.

***

Episodes
1 - Pesan singkat -
2 - Rumah Uti -
3 - Sahabatku -
4 - Teman Kampus -
5 - Awal Pertemuan -
6 - Masa Pengenalan -
7 - Pacar Baru Kiki -
8 - Akhir semester dua-
9 - Touring 2010 -
10 - Rasa yang merayap -
11 - Date Pertama -
12 - Ungkapan Dimas -
13 - Terlalu Cepat -
14 - Minggu terakhir liburan -
15 - Pertengkaran Pertama -
16 - Cinta yang semakin dalam -
17 - Hari lahir ku -
18 - Ketemu Mami Mita -
19 - Malam Di Bukit -
20 - Keluarga Dimas -
21 - Nia Sahabatku -
22 - Menghibur Nia -
23 - Cerita Nia -
24 - Kak alan putus -
25 - Date night -
26 - Nasehat Ibu -
27 - Toko Mami Mita -
28 - Minggu di solo -
29 - Rahasia Rani -
30 - Vila Dimas -
31 - Sentuhan Dimas -
32 - Undangan Pernikahan -
33 - Permintaan Dimas -
34 - Rasa Cemburu -
35 - Hari Kelulusan Dimas -
36 - Sebelum Badai -
37 - Pagi Waktu Solo -
38 - Zahra -
39 - Hati Dimas -
40 - Badai Pertama -
41 - Sebuah Kesempatan -
42 - Luka yang kuulangi -
43 - Badai yang bertahan -
44 - Berperang dengan rasa -
45 - Waktu yang enggan untuk membeku -
46 - Dari ada ketiada -
47 - Hidup yang harus di jalani -
48 - Hari Tenang -
49 - Harapan -
50 - Manisnya sebuah impian -
51 - Hari untuk kak alan dan rani -
52 - Perpisahan -
53 - Aku Pergi -
54 - Jakarta -
55 - Konsekuensi -
56 - Melepas rasa -
57 - Pulang ke jogja -
58 - Tahun berganti -
59 - Sosok Baru -
60 - Apa kabar -
61 - Dia kembali -
62 - Selalu untuknya -
63 - Namanya Rasya -
64 - Sikap manjanya -
65 - Arman pergi -
66 - Keputusan -
67 - Petaka pagi hari -
68 - Neraka dunia -
69 - Jalan keluar -
70 - Hati mia -
71 - Udara baru -
72 - Akhir dari cerita -
73 - Lembaran baru -
Episodes

Updated 73 Episodes

1
- Pesan singkat -
2
- Rumah Uti -
3
- Sahabatku -
4
- Teman Kampus -
5
- Awal Pertemuan -
6
- Masa Pengenalan -
7
- Pacar Baru Kiki -
8
- Akhir semester dua-
9
- Touring 2010 -
10
- Rasa yang merayap -
11
- Date Pertama -
12
- Ungkapan Dimas -
13
- Terlalu Cepat -
14
- Minggu terakhir liburan -
15
- Pertengkaran Pertama -
16
- Cinta yang semakin dalam -
17
- Hari lahir ku -
18
- Ketemu Mami Mita -
19
- Malam Di Bukit -
20
- Keluarga Dimas -
21
- Nia Sahabatku -
22
- Menghibur Nia -
23
- Cerita Nia -
24
- Kak alan putus -
25
- Date night -
26
- Nasehat Ibu -
27
- Toko Mami Mita -
28
- Minggu di solo -
29
- Rahasia Rani -
30
- Vila Dimas -
31
- Sentuhan Dimas -
32
- Undangan Pernikahan -
33
- Permintaan Dimas -
34
- Rasa Cemburu -
35
- Hari Kelulusan Dimas -
36
- Sebelum Badai -
37
- Pagi Waktu Solo -
38
- Zahra -
39
- Hati Dimas -
40
- Badai Pertama -
41
- Sebuah Kesempatan -
42
- Luka yang kuulangi -
43
- Badai yang bertahan -
44
- Berperang dengan rasa -
45
- Waktu yang enggan untuk membeku -
46
- Dari ada ketiada -
47
- Hidup yang harus di jalani -
48
- Hari Tenang -
49
- Harapan -
50
- Manisnya sebuah impian -
51
- Hari untuk kak alan dan rani -
52
- Perpisahan -
53
- Aku Pergi -
54
- Jakarta -
55
- Konsekuensi -
56
- Melepas rasa -
57
- Pulang ke jogja -
58
- Tahun berganti -
59
- Sosok Baru -
60
- Apa kabar -
61
- Dia kembali -
62
- Selalu untuknya -
63
- Namanya Rasya -
64
- Sikap manjanya -
65
- Arman pergi -
66
- Keputusan -
67
- Petaka pagi hari -
68
- Neraka dunia -
69
- Jalan keluar -
70
- Hati mia -
71
- Udara baru -
72
- Akhir dari cerita -
73
- Lembaran baru -

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!