Part 03

Beberapa hari kemudian Vero telah sadar dan kondisinya pun membaik Vero hanya mengalami cidera di kepalanya akibat benturan yang sangat keras waktu di kecelakaan..

"Aku aku dimana?" ucap Vero sesaat setelah ia membuka matanya..

Nyonya Sintia yang sedang menemaninya pun langsung senang karena melihat Vero telah sadar..

"Sayang kamu sudah sadar Nak,kamu ada di rumah sakit Ver,beberapa hari lalu kamu kecelakaan." ucap Nyonya Sintia sembari menatap Vero..

Vero pun mengingat sesuatu,dalam benak Vero muncul kembali sosok wanita cantik yang waktu itu menolongnya. Tiba tiba saja dalam genggaman Vero ada sebuah liontin yang dia genggam saat ia di tolong oleh wanita itu..

"Sayang ini punya siapa?" tanya Nyonya Sintia yang melihat sebuah kalung berbentuk hati..

Vero pun langsung mengambil kalung itu dan melihatnya. Vero membuka liontin yang berbentuk hati disana Vero melihat dua foto satu foto seorang wanita paruh baya dan datu lagi foto wanita yang telah menolongnya..

Tak lama kemudian sesaat setelah Vero sadar Dokter Frenki yang tak lain adalah Om dari Vero masuk kedalam ruangan Vero untuk memeriksa kondisi Vero..

Tanpa sengaja Dokter Frenki melihat foto yang berada pada liontin itu..

"Kinara.." ucap Dokter Frenki lirih..

Vero dan Nyonya Sintia pun kaget mendengar Dokter Frenki mengenali wanita yang ada di dalam foto itu..

"Apa Om mengenalnya?" tanya Vero sedikit bingung..

Dokter Frenki pun menjelaskan bahwa Nara adalah wanita yang membawa Vero ke rumah sakit dan Nara juga yang telah mendonorkan darahnya untuk Vero. Namun sesaat setelah Nara melakukan tranfusi Nara pergi tanpa di ketahui..

Vero pun merasa sangat berhutang budi terhadap Nara, Vero berjanji kepada dirinya sendiri untuk mencari Nara dan Vero ingin menjadikan Nara wanita yang sepesial di dalam hidupnya...

"Aku pasti akan menemukanmu malaikatku." ucap Vero dalam hatinya..

Vero pun tersenyum kemudian menanyakan tentang alamat Nara,namun pihak rumah sakit tak mengetahui alamat Nara hal itu membuat Vero sedikit sedih..

"Jika sudah di takdir kan untuk bertemu kalian juga akan di pertemukan. Percayalah akan kuasa Allah." ucap Nyonya Sintia sembari tersenyum..

...****************...

Beberapa tahun kemudian kondisi Ayah Nara drop dan Nara harus membawa sang Ayah ke rumah sakit..

Dokter yang merawat Ayah Nara pun menyarankan untuk segera melakukan operasi karena kondisi sang Ayah sudah sangat menurun..

Nara menjadi syok dan juga down sesaat mendengar kalau Ayahnya kritis Nara juga bingung harus mencari biaya operasi dari mana..

"Ya Allah ujian apalagi ini, berilah aku jalan keluar ya Allah aku mohon." ucap Nara sembari menitipkan airmata..

Ketika Nara sedang berada di jalan tiba tiba saja sebuah mobil hendak menabrak Nara untung saja lelaki itu bisa menekan rem tepat waktu..

Nara yang merasa stress karena bingung pun langsung berjongkok sembari menangis..

Vero yang mengendarai mobil itu pun langsung turun untuk melihat kondisi wanita yang nyaris dia tabrak itu..

"Kamu gak apa apa? Maaf aku kurang hati hati." ucap Vero sembari menatap wajah gadis itu..

Jantung Vero langsung berdetak dengan sangat kencang saat melihat Nara yang berada di hadapannya, seorang wanita yang dulu dengan ikhlas menolongnya dan sepertinya kini dia sedang ada masalah..

"Aku gak apa apa maaf kalau aku mrnyusahkanmu." ucap Nara sembari berdiri dan kemudian menatap Vero..

Nara sendiri tak mengenali Vero karena waktu itu wajah tampan Vero berlumuran darah saat kecelakaan..

"Ok,apa perlu aku mengantar kamu kerumah sakit?" ucap Vero sembari tersenyum...

Nara pun menggeleng dan kemudian tersenyum..

"Gak usah aku gak apa apa?" ucap Nara sembari pergi meninggalkan Vero yang masih mematung di tengah jalan..

Vero pun langsung mengikuti taxsi yang di tumpangi Nara dan ternyata Nara menuju rumah sakit..

Sesaat Nara sampai di lobby tiba tiba seorang suster berkata bahwa Tuan Hartawan mengalami kejang hal itu mengharuskan Tuan Hartawan untuk segera melakukan tindakan operasi..

Nara pun langsung lemas dan tak jauh dari tempatnya berdiri terlihat Vero yabg sedang memperhatikan Nara..

"Tapi Sus saya belum ada uangnya apa bisa Ayah saya di operasi terlebih dahulu saya janji saya akn mendapatkan uangnya segera." ucap Nara sembari memohon..

"Maaf Bu tapi Ibu harus mengikuti prosedur yang ada, kami tak bisa melakukan tindakan kalau administrasi nya belum di selesaikan." ucap Suster hal itu membuat Nara langsung terkulai lemas..

Hati Vero merasa tercabik cabik sesaat setelah melihat wanita yang sudah menolongnya merasa down karena dia tidak mampu membayar biaya operasi sang Ayah..

Vero pun langsung mendekat dan kemudian menghampiri Nara..

"Suster lakukan operasi terhadap Ayah gadis ini segera, saya akan melunasi administrasinya." ucap Vero sembari berjalan ke kasir untuk menanyakan biaya atas nama Bapak Hartawan..

Nara pun bingung saat melihat Vero melakukan itu semua, Nara tak mengenal Vero tapi kenapa Vero mau menolongnya..

"Terima kasih Mas, saya janji saya akan melunasi hutang saya walaupun aku tak tahu mau sampai kapan aku akan membayarnya." ucap Nara sembari mendekat kearah Vero..

Vero hanya tersenyum dan kemudian melanjutkan menyelesaikan administrasi sang calon mertuanya..

Terpopuler

Comments

Sumawita

Sumawita

Awal pertemuan yg bagus

2022-04-22

1

suharyantik

suharyantik

lanjutkan thorr cerita nya semakin seruuu dan tetap semangat 💪

2022-04-21

1

Apriyanti

Apriyanti

lanjut thor

2022-04-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!