Setelah menyelesaikan administrasi Nara dan Vero langsung mengantar Ayah Nara ke meja operasi,airmata Nara pecah sembari menggenggam tangan lelaki paruh baya itu..
"Ayah harus kuat ya karena Ayah adalah satu satunya orang yang aku miliki. Jangan tinggalkan Nara sendirian di dunia ini Ayah, Nara mohon." ucap Nara sembari mencium kening sang Ayah..
Nara pun menjadi sedikit cemas sedangkan Vero hanya memperhatikan Nara yang sedari tadi tak bisa diam mondar mandir karena takut..
Empat jam kemudian Dokter yang menangani Pak Hartawan pun keluar sembari tersenyum..
Nara yang melihatnya langsung berlari mendekati sang Dokter..
"Dok,, bagaimana kondisi Ayah saya dia baik baik sama bukan?" tanya Nara sedikit takut..
Dokter itu pun tersenyum..
"Alhamdulillah operasinya berjalan dengan lancar dan juga berhasil. Tunggu masa overvasi dulu dan pasien bisa di pindahkan ke ruang perawatan." ucap Dokter yang menangani Pak Hartawan..
Vero pun bangun dari duduknya dan ikut mendekati sang Dokter..
"Terima kasih banyak Dok." ucap Vero sembari tersenyum..
Sang Dokter itu langsung menjabat tangan Vero sembari mengucapkan sesuatu. Nara sendiri bingung dengan maksud sang Dokter. Ternyata rumah sakit tempat Ayah Nara di rawat adalah rumah sakit milik keluarga Suhendar..
Setelah sang Dokter pergi Nara pun langsung mendekati Vero..
"Terima kasih ya Mas atas bantuan Mas. Kita belum saling mengenal tapi Mas mau membantuku. Aku janji aku akan melunasi semuanya tapi saya harus mencicilnya." ucap Nara dengan polos..
Vero pun hanya tersenyum..
"Is Oke,, kalau kamu mau aku bisa menganggap hutang kamu lunas bagaimana?" ucap Vero dengan tatapan yang tak bisa..
Nara sepertinya mengerti maksud ucapan Vero..
"Maaf Mas kami memang orang miskin tapi aku tak akan menjual kehormatan saya sebagai perempuan. Saya akan lebih rela bekerja keras untuk melunasi hutang says tanpa aku memberikan apa yang Mas inginkan.." ucap Nara sedikit kesal..
Dalam hati Vero semakin menganggumi Nara..
"Wanita yang luar biasa disaat seperti ini dia dengan kekehnya mempertahankan harga dirinya. Aku semakin kagum dan sepertinya aku mulai jatuh cinta kepadamu." bisik hati Vero..
Vero pun tersenyum..
"Bukan itu yang saya maksud,saya bukanlah tipe laki laki yang suka bermain main dengan wanita. Aku punya penawaran untukmu itupun kalau kamu setuju?" ucap Vero mulai melancarkan siasatnya untuk mendapatkan Nara..
Nara pun merasa tak enak hati dan kemudian menundukkan wajahnya karena merasa malu..
"Mas mempunyai penawaran apa?" tanya Nara lirih..
"Menikahlah denganku." ucap Vero
Nara pun kaget dan menatap sayu kearah Vero..
"Menikah?" ucap Nara sembari bertanya tanya..
"Iya menikah anggap saja pernikahan kontrak. Jika nanti dalam satu tahun tak ada cinta di antara kita kamu boleh pergi meninggalkanku dan aku anggap hutang kamu sama aku lunas. Bagaimana?" tanya Vero dengan sangat hati hati, Vero tahu tipe wanita seperti Nara adalah wanita yang sangat menjunjung tinggi haraga dirinya..
Nara pun terdiam sejenak sembari berfikir sesuatu..
"Sebelum aku menjawab bolehkah aku bertanya kenapa kamu mau menikahiku? Bukankah kamu memiliki semuanya kamu tentu akan mendapatkan wanita manapun yang kamu mau?" tanya Nara yang membuat Vero kehabisan kata kata..
Vero pun sedang memutar otak mencari jawaban atas pertanyaan Nara dan Vero tak ingin Nara menolak dirinya..
"Orang tuaku ingin menjodohkanku dan aku tak menginginkannya. Mereka bilang jika aku tak bisa membawa calon istri dalam waktu dekat mereka memintaku untuk setuju menikahi wanita pilihan kedua orang tuaku. Dan aku tak menginginkannya anggap saja kita saling membantu itu aja." ucap Vero sedikit berbohong..
Nara pun terdiam sesaat mana mungkin laki laki sebaik Vero akan tega membohongi dirinya...
"Baiklah aku setuju dengan apa yang Mas rencanakan. Tapi aku punya beberapa syarat." ucap Nara lirih..
Vero pun manatap kearah Nara sembari tersenyum..
"Baiklah apapun syarat yang kamu minta aku akan mengabulkannya." ucap Vero dengan penuh semangat...
Nara menginginkan setelah mereka menikah Nara ingin tetap bekerja untuk mencukupi kehidupan Ayahnya dan Vero tak boleh melaranganya. Hal itu pun di setujui oleh Vero. Vero pun mempunyai beberapa syarat untuk Nara termasuk harus pura pura menjadi pasangan yang harmonis di depan orang tuanya dan Vero juga menginginkan mereka tinggal dalam satu kamar.
Awalnya Nara merasa keberatan tapi mungkin itu konsekwensinya. Mau bagaimanapun nanti mereka akan terikat oleh pernikahan yang sakral bukankah sepasang suami istri harus tidur dalam satu kamar..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Apriyanti
lanjut thor
2022-04-22
1
Eko Wulan
lanjut Thor
2022-04-22
1
suharyantik
lanjutkan karya2mu Thor 💪 semangat
2022-04-22
1