Kecelakaan

Beberapa tahun sudah berlalu setelah pernikahan jebakan yg di lakukan Sekar pada Hendra. Meskipun telah menikah dengan Hendra, Sekar sama sekali tidak mendapatkan perlakuan layaknya seorang istri dari Hendra.

Hendra terus mengabaikan Sekar. Bahkan sikap Hendra jauh lebih hangat sebelum mereka menikah. Hal inilah yg membuat Sekar semakin geram.

Sejujurnya Hendra sangat benci pada Sekar setelah kejadian itu. Alasannya membiarkan Sekar tetap tinggal di rumahnya hanyalah Mutiara.

"Sayang, akhir pekan ini aku ingin meminta izin sama kamu. Sekolah akan mengadakan acara bakti sosial dan aku ingin menghadirinya. Kamu tidak keberatankan aku pergi?" Dewi memulai pembicaraan mereka saat sedang duduk santai di ruang tengah.

" Apa anak2 ikut?" ucap Hendra sambil membelai rambut istrinya dalam pelukannya.

" Ngak sayang, ini hanya acara para guru" Jawab Dewi.

"Oh begitu, yasudah kamu boleh pergi. Apa perlu Mas antar?" tanya Hendra kemudian.

"Gak Usah sayang. Aku bisa pergi sendri" Dewipun mempererat pelukannya pada suaminya.

"Aku pakai mobil yah!" ucap Dewi kemudian pada suaminya.

" Iya pake aja, memangnya kalau tidak pake mobil kamu mau pake apa, kitakan tidak punya Jet pribadi?" ucap Hendra dengan tersenyum.

Dewi terkekeh,

"Hehe iya mas" Muah, Dewi mencium pipi suaminya.

Sekar yg melihat itu sangat kesal, Ia benci melihat kemesraan Dewi dan suaminya Hendra, yg kini jg merupakan suaminya Sekar.

"Aku punya tugas untuk mu" ucap Sekar pada seseorang di balik telpon.

Sekarpun menjelaskan tugas yg akan Ia berikan pada orang tersebut.

"Baik" balas seseorang di balik telpon.

Sambungan terputus.

***

Pagi itu tiba hari dimana Dewi akan melakukan kegiatan bakti sosial di sekolahnya, Iapun pamit pada suaminya. Namun tiba2 saja suara ponsel Hendra berbunyi.

ring ring ring

"Halo, ada apa?" ucap Hendra pada seseorang di balik telpon.

"Bagaimana itu bisa terjadi?" Wajah Hendra mulai cemas

"Baiklah, aku akan segera kesana" ucap Hendra kembali, kemudian mematikan telpon.

"kenapa sayang?" tanya Dewi saat melihat wajah cemas suaminya.

"Rekan kerjaku sedang berada di RS, Ia baru saja mengalami kecelakaan motor. aku akan pergi untuk melihatnya. Ayo kita betangkat bersama aku akan mengantar mu, sekalian ke RS" Ucap Hendra lalu berdiri mendekati istrinya.

" Oh gitu. Yasudah" Dewipun bergegas.

"Sebentar, aku ingin pamit sama anak2" Ucap Hendra.

"Oh Ia, tungg aku panggil. Berlian Mutiara" teriak Dewi pada kedua putri mereka.

Terlihat kedua bocah itu keluar dari kamar dengan berlari kecil ke arah mereka.

"Sayang, ayah sama ibu mau pergi dulu ya, kalian baik2 di rumah. ingat jangan nakal, jangan metepotkan mama Sekar" Ucap Dewi seraya memeluk ke dua putrinya lalu menciumnya bergantian.

Hendra pun melakukan hal yg sama memeluk kedua putrinya lalu mencium mereka bergantian.

"Iya Ibu" jawab Berlian dan Mutiara bersamaan.

Saat mereka ingin keluar dari pintu tiba2 Berlian berlari memeluk kaki ayahnya.

"Kenapa sayang?" Hendra kaget melihat tindakan Berlian.

"Ayah dan Ibu jangan lama ya, Berlian akan menunggu Ayah dan Ibu di rumah. Berjanjilah kalian akan kembali" Entah ada apa dengan Berlian, Ia seperti berat melepas Ayah dan Ibunya pergi. Seketika Ia menangis.

"Sayang, Ibu dan ayah hanya pergi sebentar, mungkin sebelum sore Ibu dan ayah sudah kembali. sudah jangan menangis, nanti ibu bawakan Berlian dan Mutiara es krim kesukaan kalian ya" seraya memeluk putri kecilnya itu.

Tak lupa Ia jg menarik Mutiara ikut dalam pelukannya. Hendrapun ikut memeluk ketiga perempuan yg dicintainya itu.

Hendra mengusap2 pucuk kepala putri2nya dengan lembut sebelum akhirnya pergi. Berlian terus menatap punggung mobil ayahnya sampai tak lagi terlihat.

"Kenapa kamu sesedih itu? ayah dan ibukan hanya pergi sebentar. Sudahlah, ayo main lagi" Mutiara menarik tangan Berlian untuk kembali ke kamar mereka.

Mendengar suara mobil yg pergi meninggalkan halaman rumah Sekarpun beraksi.

"Dia sudah berangkat, laksanakan sesuai rencana" ucap Sekar pada seseorang yg ada di balik telpon.

"Baik" balas org tersebut dan sambungan terputus.

Di dalam kamar, Berlian dan Mutiara sedang bermain. Tiba2 setetes air mengalir dari sudut mata Berlian. Entah mengapa Ia sangat sedih, Ia bahkan tidak mengetahui alasan mengapa Ia sangat bersedih saat itu. Ia menyeka Air matanya dan mencoba menghilangkan perasaan sedih itu dari hatinya.

Sedangkan Sekar tengah menanti kabar baik. Kabar dimana orang suruhannya mengatakan bahwa tugas mereka berjalan dengan lancar. Sekar berniat membuat mobil yg di kendarai oleh Dewi mengalami kecelakaan.

Sekar memang berfikir jika yg sedang pergi menggunakan mobil itu hanyalah Dewi. Ia tidak tahu jika Hendrapun ikut pergi bersama Dewi, karena yg Ia tahu Dewi akan pergi sendiri ke acara bakti sosial di sekolahnya.

ring ring ring

Dengan antusias Ia menerima telpn.

"Hallo" Ucap Sekar masih dengan wajah tersenyum.

"APAH?"

Sekar membulatkan matanya syok mendengar informasi yg di berikan oleh seseorang yg menelponnya. Ia menerima telpon dari seorang perawat di rumah sakit, perawat itu memeberitahukan bahwa Hendra dan Dewi telah mengalami kecelakaan dan kini tengah di rawat di Rumah sakit X.

"Baik2 saya akan segera kesana" Sambungan terputus

"Sial, bagaimana bisa mas Hendra juga berada di dalam mobil itu, bukankah Dewi ingin pergi sendiri? akhh" umpat Sekar dalam hatinya.

Sekar memang tidak berniat untuk mencelakai Hendra, melainkan Ia ingin mencelakai Dewi saja. Karena menurutnya jika Dewi telah tiada maka Hendra akan berpaling padanya. Ternyata kali ini rencananya tidak berjalan dengan mulus.

Segera Sekar memanggil anak2nya untuk menuju RS dimana Hendra dan Dewi sedang di rawat.

"Ada apa mah, kenapa mamah terlihat seperti sedang panik?" Berlian bersuara saat melihat raut wajah mamah Sekar yg terlihat cemas.

Sekar hanya diam tak menghiraukan pertanyaan Berlian. Berlian terlihat mulai cemas ia mere**s2 jari jemarinya, sedangkan mutiara sedang asik menyomot permen lolipopnya.

Sesampainya mereka di rumah sakit, mereka langsung menuju ke ruang ICU dimana Hendra dan Dewi berada, setelah sebelumnya Ia bertanya pada bagian resepsionis.

"Bagaimana keadaan suami saya dok?" Sekar langsung menghampiri dokter yg baru saja keluar dari ruang ICU.

"Ibu istri dari pak Hendra?" tanya dokter pada Sekar.

"Iya benar saya Istrinya. Bagaimana keadaan suami saya, apa dia baik2 saja?" Sekar mulai panik melihat raut wajah dokter perempuan itu yg terlihat tegang.

"Maaf buk, kami sudah melakukan yg terbaik, tapi suami ibu tidak dapat kami selamatkan" Ucap dokter itu sambil menepuk2 lembut punggung Sekar.

"Tetapi wanita yg bersama suami ibu masih bisa kami selamatkan. Kami telah membawanya ke ruang rawat" lanjut dokter itu seraya berlalu meninggalkan Sekar.

"Aaaakkkhhhhh. Sial Sial Sial... kenapa justru Dewi yg selamat. kenapa bukan dia saja yg Mati, harusnya dia yg mati bukan mas hendra. Akh sial" tak henti2nya Sekar mengumpat dalam hatinya.

Berlian yg mendengar ucapan dokter itu langsung terduduk dan menangis.

"Ayah, kenapa ayah ninggalin Ian. Hiks hiks"

Berlian benar2 terpukul dengan berita kematian ayahnya. Ia kemudian bangkit dan berlari memasuki ruang ICU dimana Ayahnya berada yg di susuli Mutiara.

Berlian melihat ayahnya yg sudah tertutup kain putih dan terbujur kaku di ranjang perawatan.

"Ayah kenapa ayah tinggalin Ian, Kenapa ayah tinggalin Ibu? Ayah, kenapa Ayah tinggalin kami? Hiks hiks. " Berlian menangis sejadi2nya di samping ranjang ayahnya yg sudah tak bernyawa.

Mutiarapun ikut menangis bersama Berlian.

*note kec.

Saat Hendra melajukan mobilnya keluar dari kompleks perumahan mereka, tiba2 ada sebuah mobil truk dengan kecepatan penuh yg mengarah ke mobil mereka dari arah kanan.

"Maaaaas Awaaaaas" Teriak Dewi seketika

Bruuuk.. Takbarakan pun tak bisa di hindari..

karena arah mobil truk yg menabrak mereka datang dari arah kemudi, dimana Hendra duduk menyetir. Sehingga Hendra terjepit di antara pintu mobil hingga tak bisa di selamatkan. Sedangkan Dewi terlempar keluar mobil saat mendapat benturan keras dari mobil truk.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

BELVA

BELVA

aku absen sore nih ka

2021-02-18

0

Aricha

Aricha

aku sambung kasih like disini kak, karena cerita kakak yang satu lum up 😉

2021-02-18

0

pinnacullata pinna

pinnacullata pinna

waduh gmn tuh ...

btw aku mampir dan memberikan like dukung juga novelku cinta adalah Sebuah Perjalanan Yang Indah

2021-02-15

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Kisah Awal
3 Kelahiran
4 Jebakan Sekar
5 Kecelakaan
6 Awal Penderitaan Berlian
7 Keseharian Berlian
8 Panti Asuhan
9 Kematian Dewi
10 Tentang Mentari part 1
11 Tentang Mentari Part 2
12 Pertemuan di Taman Cinta
13 Setelah Kematian Dewi
14 Tamu Sekar, Ketakutan Berlian
15 Cinta Pertama
16 Pertolongan Ibu
17 Kekesalan Sekar
18 Meninggalkan Rumah
19 Kost-Kostan
20 Kedatangan Mentari
21 Bertemu Mutiara
22 Juno dan Tari
23 Lamaran
24 Raditia, Catatan Berlian
25 Raditia dan Juliana
26 Kedatangan Radit
27 Menghilangnya Mentari
28 Kesedihan dan Amarah
29 Pesan Pertama
30 Apakah Aku Jatuh Cinta?
31 Penyekapan Juliana
32 Pahlawan
33 Permintaan dan Janji
34 Penangkapan Mutiara
35 Permohonan Sekar
36 Pertolongan Berlian
37 Terimakasih ka Radit
38 Kepergian Mentari
39 Surat Tari
40 Mengapa Harus Dia?
41 Keputusan Berlian
42 Kesedihan yang Terulang
43 Pernikahan
44 Setelah Pernikahan
45 Awal Menajdi Seorang istri
46 Sahabat Selalu Melindungi
47 D.O
48 Kedatangan Sekar
49 Radit dan Mutiara
50 Makan Siang
51 Tentang Martha
52 Menemukan Sebuah Fakta
53 Kegagalan Sekar
54 Pengakuan Radit
55 Berlian Sakit.
56 Kecemasan Juno
57 Kencan
58 Tamu Tak Terduga Menggagalkan Rencana
59 Pengakuan Cinta
60 Kajahatan Baru yang Terungkap
61 Kepedulian Seorang Radit
62 Perdebatan
63 Pertemuan dengan dr.Wiliam
64 Alasan Rangga, Kegagalan Juno
65 Siapa dr. Wiliam?
66 Permohonan Mutiara
67 Akhirnya Dapat
Episodes

Updated 67 Episodes

1
PROLOG
2
Kisah Awal
3
Kelahiran
4
Jebakan Sekar
5
Kecelakaan
6
Awal Penderitaan Berlian
7
Keseharian Berlian
8
Panti Asuhan
9
Kematian Dewi
10
Tentang Mentari part 1
11
Tentang Mentari Part 2
12
Pertemuan di Taman Cinta
13
Setelah Kematian Dewi
14
Tamu Sekar, Ketakutan Berlian
15
Cinta Pertama
16
Pertolongan Ibu
17
Kekesalan Sekar
18
Meninggalkan Rumah
19
Kost-Kostan
20
Kedatangan Mentari
21
Bertemu Mutiara
22
Juno dan Tari
23
Lamaran
24
Raditia, Catatan Berlian
25
Raditia dan Juliana
26
Kedatangan Radit
27
Menghilangnya Mentari
28
Kesedihan dan Amarah
29
Pesan Pertama
30
Apakah Aku Jatuh Cinta?
31
Penyekapan Juliana
32
Pahlawan
33
Permintaan dan Janji
34
Penangkapan Mutiara
35
Permohonan Sekar
36
Pertolongan Berlian
37
Terimakasih ka Radit
38
Kepergian Mentari
39
Surat Tari
40
Mengapa Harus Dia?
41
Keputusan Berlian
42
Kesedihan yang Terulang
43
Pernikahan
44
Setelah Pernikahan
45
Awal Menajdi Seorang istri
46
Sahabat Selalu Melindungi
47
D.O
48
Kedatangan Sekar
49
Radit dan Mutiara
50
Makan Siang
51
Tentang Martha
52
Menemukan Sebuah Fakta
53
Kegagalan Sekar
54
Pengakuan Radit
55
Berlian Sakit.
56
Kecemasan Juno
57
Kencan
58
Tamu Tak Terduga Menggagalkan Rencana
59
Pengakuan Cinta
60
Kajahatan Baru yang Terungkap
61
Kepedulian Seorang Radit
62
Perdebatan
63
Pertemuan dengan dr.Wiliam
64
Alasan Rangga, Kegagalan Juno
65
Siapa dr. Wiliam?
66
Permohonan Mutiara
67
Akhirnya Dapat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!