Hari itu sudah memasuki bulan kedua Sekar tinggal di rumah Dewi dan Hendra. Sepertinya perutnya pun semakin membesar. Menurut dokter tinggal hitungan hari Ia akan segera melahirkan.
Selama Sekar tinggal di rumah Dewi walaupun statusnya sebagai pelayan, tapi Dewi memperlakukannya seperti saudara. Dewi akan mengajak Sekar ikut bersamanya jika Ia melakukan pemeriksaan kandungan ke dokter, tentunya untuk memeriksakan kondisi kandungan Sekar juga.
Hari itu tiba waktunya Sekar melahirkan. Tepatnya pukul 12.45 Sekar melahirkan seorang putri cantik melalui lahiran normal. Tidak hanya Sekar, Dewi dan Hendrapun turut antusias menyambut kelahiran bayi Sekar.
" Wah cantik sekali putri mu Sekar, apa kamu sudah memiliki nama untuknya?" tanya Dewi seraya mencolek2 pipi bayi kecil itu.
" Belum mbak" jawab Sekar.
"Apakah kamu keberatan kalau aku yg memberikannya nama?" tanya Dewi kembali pada Sekar.
" Tentu saja boleh mbak, mbak boleh memberikannya nama" jawab Sekar lagi yg membuat Dewi sangat senang mendengarnya.
" Benarkah? Bagaimana kalau kita kasi dia nama Mutiara? karena dia seperti Mutiara yg berharga yg baru saja hadir di rumah kita" Ucap Dewi dengan mata yg sangat berbinar2. Hendrapun menyetujui ajuan istrinya dengan mengangguk2kan kepalanya tanda setuju.
"Nama itu sangat cantik mbak, baiklah kita akan memberi dia nama Mutiara" Ucap Sekar seraya tersenyum dan di balas senyum oleh Dewi dan Hendra.
Kehadiran Mutiara di rumah mereka seolah memberi suasana baru bagi rumah itu, rumah yg dulunya sepi sekarang terasa lebih bising dengan suara tangisan bayi. Tetapi justru hal itulah menjadikan kebahagiaan bagi penghuninya. Dewi sangat menyayangi Mutiara begitu juga dengan Hendra, mereka sangat menyayangi Mutiara. Mereka sudah menganggap Mutiara selayaknya anak mereka sendiri.
"Cantik sekali ya mas, apakah anak kita jg akan secantik ini?" ucap Dewi pada suaminya sambil memangku Mutiara di pangkuannya seraya mengusap2 perutnya yg juga semakin buncit.
"Tentu saja sayang, anak kita pasti akan sangat cantik seperti ibunya"Balas Hendra seraya mengecup ubun2 istrinya.
Saat mereka asik bermain dengan Mutiara, di sudut ruang ada sepasang mata yg sedang memandang meraka dengan perasaan tidak senang. Ya, Sekar merasa cemburu melihat kemesraan sepasang suami istri itu. Ia jadi sangat ingin memiliki suami seperti Hendra.
"Beruntung sekali kau Dewi punya suami seperti Hendra yg penuh perhatian. Aku semakin ingin memiliki suamimu" Batin Sekar
Akhir2 ini Sekar mulai melakukan aksinya, berusaha mencari perhatian Hendra. Namun Hendra tidak menyadarinya, Hendra hanya acuh dan mengabaikannya.
Sampai tiba saatnya Dewipun Melahirkan. Tepatnya pukul 04.50 dini hari, Dewi melahirkan seorang putri yg tak kalah cantik juga, yg sudah mereka ketahui kelaminnya sejak jauh2 hari melalui USG.
Kehadiran putri cantik mereka seolah menambah lagi kebahagiaan di dalam rumah mereka.
"Wah putrimu cantik sekali mbak. sudah ada namanya?" ucap Sekar pada Dewi yg baru saja melahirkan anaknya dengan jalan cesar.
Ya Dewi terpaksa harus di operasi karena tubuhnya sangat lemah dan tidak mampu melahirkan secara normal.
"Hmm belum, aku belum menyiapkan nama untuknya, karena nama Mutiara telah aku berikan pada putri pertma kita, aku sampai lupa menyiapkan nama untuk putri kedua kita" ucap Dewi.
Dewi memang sengaja menyiapkan nama Mutiara untuk putrinya, Namun karena kelahiran anak Sekar membuatnya sangat antusias Iapun memberikan nama itu untuk anaknya Sekar, Karena bagi Dewi Mutiara adalah putri pertama mereka.
"Apakah kamu punya nama untuk putri kedua kita?" Lanjut Dewi bertanya pada Sekar dan Suaminya yg kini tengah menggendong si bayi yg baru berusia beberapa jam itu. Sedangkan Sekar tengah menggendong Mutiara yg sudah berusia sekitar 2 bulan.
"Karena kamu sudah memberikan nama putri pertama kita Mutiara, bagaimana kalau putri kedua kita berikan nama Berlian? Karena mereka berdua sama2 hal berharga yang hadir dalam rumah kita" Ucap Hendra dengan tatapan yg masih terus memandangi putri cantiknya.
"Aku setuju nama yg cantik sekali, iyakan mbak Sekar?" ucap Dewi seraya memalingkan pandangannya pada Sekar.
"Sepertinya Mutiara ku benar2 akan segera tersingkirkan dengan hadirnya putri mereka. Jika mereka akhirnya membuangku dengan lahirnya putri mereka, maka kemana lagi aku harus pergi. ini tidak bisa aku biarkan, aku harus segera mendapatkan statusku di rumah itu" ucap Sekar dalam batinnya.
Tanpa Ia sadari Dewi sedang mengajaknya bicara. "Mbak Sekar?" panggil Dewi yg langsung membuyarkan fikiran Sekar.
" em eh iya mbak?" ucap Sekar kaget.
"Mas Hendra ingin memberi nama Berlian pada putri kedua kita, apa menurutmu itu nama yg cantik?" tanya Dewi kembali pada Sekar.
"Wah itu nama yg sangat cantik mbak, cocok sekali untuk putri kita yg juga cantik" jawab Sekar dengan senyum, tapi seolah mengisyaratkan sesuatu dalam senyumnya.
Benar saja kehadiran Putri kedua mereka yakni Berlian menambah suasa yg semakin membahagiakan bagi mereka. Suara2 tangis dan tawa Berlian dan Mutiara seolah menjadi hal yg sangat membahagiakan bagi mereka. Tapi hanya Dewi dan Hendralah yg merasakan kebahagiaan itu.
Beda halnya dengan Sekar, kelahiran Berlian membuatnya merasa tidak senang dan di hantui perasaan takut. Ia sangat takut jika sewaktu2 Dewi dan Hendra tidak lagi menginginkannya di rumah mereka. Ia merasa sejak kelahiran Berlian Dewi dan Hendra tidak lagi menyayangi Mutiara putrinya.
Padahal sebenarnya tidak seperti itu, kelahiran Berlian tidak mengurangi rasa syg dari sepasang suami istri itu pada Mutiara. Mereka selalu menganggap Mutiara seperti putri mereka sendiri dan mereka menyayangi Mutiara seperti sayangnya mereka pada Berlian putri kandung mereka.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
pinnacullata pinna
namanya unik berlian dan mutiara...
btw aku mampir dan memberikan like dukung juga novelku cinta adalah sebuah perjalanan yang indah
2021-02-14
0
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
likeku singgah lagi di sini😊
2021-01-29
0
👑~𝙉𝙖𝙣𝙖𝗭𝖊𝖊~💣
hai hai... ku mampir ...mari saling dukung😊
2020-07-07
12