Malam itu tepat pukul 20.00. Seseorang datang ke rumah Dewi dan Hendra.
TOK TOK TOK
Ketukan pintu terdengar. Dewi segera membuka pintu.
"Siapa ya?" Tanya Dewi pada orang itu
"Saya Sekar mbak" Jawab orang itu yang bernama Sekar.
"Oh iya silahkan masuk" Dewi mengajak Sekar masuk.
*Ruang tengah
"Siapa syg?" Tanya Hendra pada Istrinya ketika melihat Sekar.
"Namanya Sekar mas" Jawab Dewi.
Lalu mempersilahkan Sekar duduk.
"Jadi ada keperluan apa Mbak Sekar kemari" Tanya Dewi setelah mereka duduk bersama.
"Se.sebenarnya, Saya butuh bantuan mbak, sa.saya butuh tumpangan tempat tinggal untuk beberapa hari jika di izinkan" Jawab Sekar terbata2 namun tanpa basa basi.
"Memangnya Mbak dari mana dan tujuannya mau kemana?" tanya Dewi kemudian.
"Sebenarnya saya belum memiliki tujuan Mbak. Saya sudah di buang oleh suami saya, karena dia telah berselingkuh dengan wanita lain" Jelas Sekar.
Dewi dan Hendra membelalakkan matanya, mereka saling tatap tak percaya. Seorang suami tega membuang istrinya yg sedang dalam keadaan hamil besar.
Seketika Dewi meraba perutnya sendiri yg juga sedang hamil. Ada rasa ibah di hatinya saat mendengar penjelasan Sekar.
"Apa kami bisa bantu dengan cara yg lain, seperti memberikan uang pada mbak sebagai biaya untuk mencari tempat tinggal?" tanya Hendra.
Kalimat yg mungkin terdengar sedikit kurang enak namun bukan tanpa alasan. Hendra sangat tidak menginginkan adanya orang asing di rumah mereka walaupun hanya sekedar pelayan.
Sekar menggelengkan kepalanya.
"Maaf jika saya benar2 merepotkan, tapi saya tidak menginginkan bantuan cuma2. Saya akan bekerja untuk mbak dan mas sebagai pelayan di rumah ini. Saya tidak perlu bayaran cukuplah tumpangan ini menjadi bayaran saya" Jelas Sekar.
Hendra terlihat menghembuskan nafas kasar, terlebih ketika melihat raut wajah istrinya yg semakin di penuhi rasa ibah pada Sekar.
"Sayang, gak apa2lah dia tinggal disni untuk sementara waktu. Paling tidak sampai Ia usai melahirkan" Pinta Dewi pada Hendra.
Dewi sangat mengerti watak suaminya, yang tidak mudah menerima orang asing dalam rumah mereka. Namun cerita Sekar sudah berhasil membuatnya tak tega mengabaikan permohonan Sekar.
Hendra menatap Sekar seperti tidak percaya, Sekar yg di tatap oleh Hendra terus menunduk.
"Aku tidak begitu menyukai ada orang asing di rumahku" Ketus Hendra dengan jujur.
Dewi manggenggam tangan suaminya. Di tatapnya mata suaminya seolah memberi isyarat, untuk tidak bicara yg akan menyakiti hati Sekar.
Hendra kembali menghembuskan nafasnya dengan kasar.
"Kalau kau tidak terima tawaran ku untuk memberimu uang sebagai biayamu untuk hidup beberapa hari kedepan, maka silahkan cari rumah lain tempatmu untuk meminta tumpangan" Tegas Hendra lalu beranjak meninggalkan ruang tengah.
"Sebentar ya mbak" Ucap Dewi pada Sekar, lalu segera mengejar suaminya.
Dibalas Sekar dengan anggukan mengiyakan.
"Ku pastikan jika aku sampai berhasil tinggal di rumah ini, kau akan ku buat menjadi milikku wahai pria sombong" Sekar.
*Ruang dapur
"Mas jangan gitu dong, diakan sedang hamil apa kamu gak kasian dia terluntang lantung di jalan. Coba bayangkan jika istrimu yg seperti itu mas?" Dewi meraba perutnya sendiri dengan wajah yg sedih.
"Sayang, aku tidak akan membiarkanmu terlantar di jalan seperti itu, bahkan aku tidak rela meninggalkanmu walau hanya sehari" Hendra terlihat menghela nafas.
"Mengizinkannya tinggal di rumah ini bukanlah hal yg benar. Apa kau lupa kita pernah hampir mendapatkan masalah karena adanya orang asing yg berkedok pelayan di rumah ini?" Lanjut Hendra kemudian.
"Aku ingat itu mas, tapi ini masalahnya berbeda. Aku benar2 tidak tega membiarkan wanita hamil itu tak memiliki tujuan arahnya" Dewi mengenggam tangan suaminya.
"Kalau aku katakan ini permintaan bayi kita apa kau tetap akan menolaknya?" Dewi memegang perutnya sambil menatap suaminya dalam.
"Ayah tidak ingin menuruti kemauanmu sayang" ucap Dewi pada bayi dalam kandungannya kemudian.
"Apa, ayah jahat? Iya ayah sangat jahat" ucap Dewi kembali pada bayinya seranya memanyunkan bibirnya menampilkan ekspresi sedihnya.
Hendra kembali menghembuskan nafasnya dengan kasar.
" Baiklah jika itu maumu, aku berharap semoga keputusanmu ini tidak pernah kau sesali kedepannya" Ucap Hendra pada Istrinya kemudian meninggalkan istrinya dengan sedikit kesal.
"Mengapa wanita sangat keras kepala" Gumam Hendra.
"Maafkan aku mas sudah membuatmu kesal, tapi aku benar2 tidak tega melihat wanita itu. Aku benar2 tidak bisa mengabaikannya begitu saja maafkan aku" Gumam Dewi saat melihat suaminya pergi dengan kesal.
"Semoga kita tidak mengambil keputusan yg salah ya sayang" Ucap Dewi pada Bayi kecil dalam kandungannya.
Sekarpun berhasil masuk dan tinggal di rumah Dewi dan Hendra.
*Note
Saat datang Ke rumah Dewi.
Sekar sedang mengandung 7 bulan
Sedangkan Dewi sedang mengandung 5 bulan. Merupakan kehamilan pertama bagi Dewi setelah 4 tahun pernikahannya.
Bersambung....
UNTUK KALIAN YG MEMBACA CERITA INI MOHON TINGGALKAN JEJAK KOMEN DAN LIKENYA YA.😍😍
TERIMA KASIH SUDAH MAMPIR, MASUKAN ANDA SANGAT MEMBANTU BAGI SAYA PENULIS YG MASIH BELAJAR....😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
pinnacullata pinna
halo thor aku mampir dan memberikan like dukung juga novelku cinta adalah sebuah perjalanan yang indah 🙏
2021-02-14
0
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
like..like..
asisten dadakan hadir..😘
mampir juga yuk..
semangat kak💪
2021-01-29
0
BELVA
3x jempol ah
2021-01-23
0