lanjutan Chapter sebelumnya...
HERMES : "jangan bilang kau-."
DAIN : "ah sudahlah, ayo kita kerumah mu, apa kau buat makanan? aku lapar banget loh."
HERMES : "eh? kau mau kerumahku? mau ngapain kau dirumah ku dasar bodoh?"
DAIN : "ayolah, aku mampir kali ini, ayo kita pergi!"
HERMES : "haah? tidak akan, lagi pula aku sedang dalam perjalanan ke kota fartra."
Andi yg melihat mereka berdua bertengkar, seketika tertawa.
Andi : "pfft!"
HERMES : "hmm?"
DAIN : "hmm? kau kenapa? apa kepala mu mengalami kerusakan setelah aku menggendong mu?"
HERMES : "EHH? cara menggendong bagaimana yg kau lakukan pada bocah itu?"
DAIN : "hanya aku angkat dia dipinggang ku."
Andi : "kalian lucu sekali, paman GENZO! ayo kita kembali ke kota bersama paman ini."
HERMES sedikit kaget mendengar Andi memanggil DAIN dengan nama lain.
HERMES : "(ah, ternyata begitu, kalau begitu akan ikuti caramu)."
ucapnya dalam pikiran.
DAIN : "ah baiklah, kau mau bersama kami ke kota? aku yg akan bayar biaya masuk mu."
karena DAIN gagal mendapatkan kristal worm, mereka bertiga kembali ke kota melewati tempat yg aku tulis di chapter sebelumnya.
3hari telah berlalu dan mereka telah sampai di gerbang masuk kota.
PENJAGA GERBANG : "oh, kau sudah kembali, dari mana saja kau?"
tanya prajurit yg menjaga gerbang kepada DAIN.
DAIN : "aku dari Padang pasir untuk mengalahkan worm, tapi sayangnya orang itu malah menghancurkan kristalnya, haah."
HERMES : "woy! aku melakukan itu untuk keselamatan nyawaku, jika aku tau kristal worm itu mahal, mungkin aku berhati-hati ketika menebasnya."
mereka berdua memulai perdebatan lagi.
PENJAGA GERBANG : "kau mengalahkan worm itu hanya sendirian?"
Andi : "Iyah, paman ini sangat kuat, dia bahkan menebas cacing raksasa itu dengan sekali tebasan saja!"
PENJAGA GERBANG : "entah kenapa aku tidak kaget setelah mengetahui hal itu, apa mungkin karena dia salah satu temanmu?"
tanya penjaga gerbang pada DAIN.
DAIN : "apa kita teman?"
HERMES : "jangan tanyakan padaku, aku tidak peduli akan hal itu."
DAIN : "kalau begitu, mulai saat ini kita teman!!"
HERMES : "HAAH? kau tidak bisa memutuskan hal itu secara sepihak!"
PENJAGA GERBANG : "sudah-sudah, jangan berdebat disini, cepat masuk, biaya nya 1 koin perak untuk semua kalangan."
DAIN, HERMES, Andi : "baiklah, maafkan kami."
DAIN mengajak HERMES ke penginapan nya, Andi pulang kerumahnya.
DAIN : "haah lelahnya."
ucapnya sambil berbaring dikasur.
HERMES : "oh Iyah, kau masih belum menjawab pertanyaan ku dulu."
DAIN Duduk dan menunjukkan wajah tidak enak.
DAIN : "yah, aku mengalahkannya, tapi dewa bodoh itu malah bunuh diri."
HERMES : "eh?"
DAIN : "aku pasti akan membunuh kepa**t itu!"
ucapnya sambil menunjukkan wajah marah.
HERMES : "lalu bagaimana rencana mu selanjutnya?"
ucapnya sambil berjalan ke kursi.
DAIN : "sementara aku akan menjadi petualang disini, aku akan memikirkan rencana ku untuk selanjutnya."
HERMES : "hmm [tersenyum] kalau begitu, ayo antar aku ke tempat dimana aku bisa mencari bahan makanan, aku lapar dan aku akan membuatkan makanan untukmu."
DAIN kembali ceria setelah HERMES mengatakan hal itu.
DAIN : "benarkah? kalau begitu, ayo kita pergi belanja!"
Mereka berbelanja cukup banyak, dan setelah belanja mereka pergi meminjam dapur di penginapan tempat DAIN tinggal.
DAIN : "cepatlah, aku tidak sabar untuk makan."
HERMES : "sabar sedikit, pahlawan bodoh!"
HERMES pun mulai memasak.
DAIN : "makan siang! makan siang!"
ucapnya sambil menunjukkan wajah ceria.
HERMES : "ini! [memberikan steak daging rusa] jika kau bilang ingin nambah, masak sendiri!"
DAIN : "heeeh? kau tidak seru, SELAMAT MAKAN!!"
HERMES : "selamat makan."
mereka berdua pun makan di meja yg sama.
jauh dialam semesta tempat DAIN dkk tinggal, ada suatu tempat yg amat besar dan tempat itu merupakan tepat berkumpulnya para Dewa dan Dewi, tempat itu diberi nama : VALHALA
pertemuan 9 Dewa dan Dewi utama telah di mulai untuk melihat dan menentukan takdir orang yg saat ini membawa senjata terkutuk, yaitu DAIN.
DEWA KHARMUS : QWOR! bagaimana dengan nasib si bodoh itu?"
DEWA KHARMUS atau bisa dikatakan dewa perang yg diyakini para manusia.
QWOR : "hehe, nasibnya malang sekali, dia berhasil dikalahkan oleh pahlawan itu, dan karena malu, dia sampai bunuh diri."
DEWA QWOR atau bisa dikatakan Dewa Matahari yg diyakini para manusia.
DEWI ERIS : "ah sungguh malang sekali nasibnya, padahal dia sangat baik dan selalu perhatian padaku."
DEWI ERIS atau bisa dikatakan Dewi kebajikan yg diyakini para manusia.
DEWA GHODA : "eh? yah dia baik ketika dia masih menjadi budakmu dulu."
DEWA GHODA atau bisa dikatakan dewa hawa dan nafsu yg diyakini para manusia.
DEWA REOTH : "aku masih ingat ketika dia kalah dalam pertaruhan beberapa ratus tahun lalu.
DEWA REOTH atau bisa dikatakan dewa ketamakan yg diyakini para manusia.
DEWA VOUSH : "..."
DEWA VOUSH atau bisa dikatakan dewa waktu yg diyakini para manusia.
DEWA DYROTH : "[menguap] cepatlah bahas topik utama, tugas mengantar mayatku sudah menumpuk selama beberapa tahun ini."
DEWA DYROTH atau bisa dikatakan dewa kematian yg diyakini para manusia.
DEWI AQUA : "ayolah teman-teman, semuanya harap tenang, zath sayang, silahkan."
DEWI AQUA atau bisa dikatakan Dewi cinta yg diyakini para manusia.
DEWA ZATH : "apa aku perlu menentukan takdir kalian seperti orang bodoh itu?"
DEWA ZATH atau bisa dikatakan dewa takdir yg diyakini para manusia.
semuanya terdiam ketika DEWA ZATH berbicara seperti itu.
DEWA ZATH : "seperti yg kalian tau, senjata itu telah memiliki tuan, kita tidak tau apa yg direncanakan tuhan hingga menurunkan senjata itu ke alam semesta ini."
DEWA ZATH : "jika mengawasi pemilik senjata itu, aku merasakan hal buruk tentang kedepannya, dalam pertemuan kali ini, aku hanya ingin mengatakan ini..."
semua yg hadir dalam pertemuan itu masih terdiam hanya fokus pada omongan dewa zath.
DEWA ZATH : "tugas kalian adalah, membawa kembali senjata itu, jika manusia itu menolaknya, BUNUH SAJA DIA!"
8 DEWA UTAMA : "SIAP!"
sedangkan di bumi...
DAIN : "[mendengkur keras]"
HERMES : "PAHLAWAN BIA**B! aku masih belum terbiasa dengan dengkuran nya, aahhh sialan!"
HERMES yg kesal, menyumbat mulut DAIN menggunakan kantong air kosong.
HERMES : "aku harap uang-uang ini bisa membuat warga desa jadi senang."
uang-uang yg dibawa HERMES adalah hasil ia menjual beberapa kristal dari hewan langka yg dia temui di gurun pasir dan hasil panen sayuran yg dia bawa dari desa nya menuju kota FARTRA.
keesokan paginya...
DAIN : "ah? aku mencium aroma makanan, DIMANA ITU?"
ucapnya sambil terbangun dari tidurnya"
HERMES : "akhirnya kau juga yah tuan pendengkur!"
DAIN : "eh? apa kau tidak bisa tidur karena rumputnya masuk ke pant** mu?"
HERMES : "TENTU SAJA TIDAK DASAR BODOH, AKU TIDAK BISA TIDUR KARENA KAU MENDENGKUR CUKUP KERAS, BAHKAN BINATANG BUAS PUN SAMPAI MENGHAMPIRI KITA TADI MALAM, KARENA ITU AKU TIDAK BISA TIDUR DASAR KAU PAHLAWAN BIADA*!!"
DAIN : "ayolah, mana ada aku mendengkur-, EH?"
melihat sekitar dan ada cukup banyak mayat binatang buas dan beberapa monster berukuran manusia dewasa.
DAIN : "maafkan aku pak!"
menundukkan kepalanya karena malu dan meminta maaf.
HERMES : "makanlah sup daging beruang itu, aku sudah makan duluan tadi, jadi sekarang giliranku tidur."
DAIN : "baik pak! silahkan tidur!"
HERMES yg kelelahan tertidur dalam waktu yg cepat.
DAIN : "dia pasti sangat kesal karena tidak bisa tidur, kristal monster-monster itu sampai hancur dibuatnya."
DAIN : "sekarang, karena aku senggang, aku akan berlatih menguasai energi sihir senjata ini."
dan begitulah...
TOO BE CONTINUED.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments