Setelah perdebtan panjang, sekarang Ana berada didalam mobil Rey yang akan mengantarnya pulang
“aku sungguh tidak apa-apa. aku turun disini saja, aku akan pulang menggunan taxi” Ana tidak enak hati jika dirinya di antar pulang oleh Rey apalagi itu karena dipaksa oleh Mom Zanna
“tidak masalah, ini sudah sangat larut, berbahaya jika seorang wanita pulang sendrian” jawab Rey lagi-lagi datar
Rey sungguh pria yang penuh tanggung jawab dan baik hati, meskipun mereka tidak memiliki hubungan apa pun Rey masaih saja mau mengantar Ana pulang. seandainya saja pertemuan mereka normal pasti Ana sudah tergila-gila dengan posona Rey.
“sekali lagi terimasih telah mengantar saya pulang” ucap Ana memberikan salam perpisahan dan rasa terimakasih ke pada Rey karena telah mengantarnya pulang
Rey si pria dingin itu, tidak menjawab atau membalas rasa terimakasih Ana. Malahan pria itu dengan tidak sopanya langusng tancap gas setelah Ana turun dari mobilnya tanpa berpamitan
“Baik sih baik..,tapi sombongnya tidak ketulungan! Semoga kedepanya aku tidak bertemu denganya lagi! ah...tidak aku tidak akan pernah ketemu denganya lagi!” omel Ana kesal sendiri dengan sikap Rey yang seperti bunglon kadang baik tapi tiba-tiba berubah
flasback on
Yuvika Ghabria Sana atau sering di panggil Ana adalah seorang perepuan berusia tiga puluh tahun yang memiliki tampilan tidak menarik di mata pria, dia berkacamata, rambutnya kribo, gigi berbehel, pakaiannya cumel, warna kulinya pun gelap, sungguh tidak ada satu pun daya tarik bagi laki-kaki. Dia lebih sering menghabisakan waktunya di dalam kamar berkhayal membuat sebuah novel online.
Karena jarangnya interaksi Ana dengan keluarga atau orang lain terutama kepada laki-laki, Ibunya sering menyuruhnya untuk mencari pendamping hidup, ibu takut diusia yang saat ini anaknya tidak akan memperoleh jodoh apalagi teman-teman seusianya Ana sudah banyak yang memiliki anak, bahkan sudah sampai ada yang memiliki dua anak sedangkan putrinya tidak ada masa depan sama sekali
Mama Iren adalah ibu dari Ana, beliau sering membuat kencan buta untuk Ana. Semua teman arisanya yang memiliki anak laki-laki sudah ia coba semua, entah apa karena penampilan Ana yang tidak menrik atau pembicaranya yang tidak nyambung karena Ana selalu berada di kamar jadi sosialisasi dengan orang lain sangat kurang, tidak ada satupun laki-laki yang nyantol dengan putrinya itu. Mama Iren semakin khawatir dengan masa depan Ana
Sangat berbeda jauh dengan adiknya bernama Lyla bagaikan langit dan bumi. Lyla bekerja di sebuah perusahan besar di kota itu berbeda dengan Ana yang hanya berdiam diri di dalam kamar, gaji Lyla sudah mencapai dua digit, sementara Ana? Dia saja hanya berkhayal membuat Novel yang tidak jelas, uang dari mana dia?
Lyla sangat memperhatikan penamlilanya dan dia juga sering merawat tubuhnya tidak heran jika semua pria tertarik padanya, berbanding terbalik dengan Ana dia saja mandi sekali dalam sehari itu saja jika dia inget kalau tidak dia tidak bakalan mandi, ia lebih memilih menulis novel dari pada membuang-buang waktunya hanya untuk sekedar mandi.
penampilan Lyla yang sangat modis, cantik, rambut lurus, tubuh semampai dan kulitnya putih. sungguh wanita idaman para kaum Adam, bahkan Lyla sudah memperkenalkan sepuluh pria yang mengaku sebagai pacarnya kepada ibunya namun dari laki-laki yang di perkenalkannya itu tidak satupun yang serius sampai ke pernikahan
Tidak jarang Ana di banding-bandingkan dengan adiknya terlebih jika menyangkut masalah laki-laki. Mama Iren tidak ingin Lyla menikah duluan karena Ana adalah anak pertama jadi harus dia duluan yang menikah.
Tok
Tok
Tok
“Ana sampaikapan kau akan di dalam kama terus?” triak Mama Iren membuka pintu kamar Ana lalu masuk ke dalam tanpa permisi
“ada apa sih ma?” jawab Ana malas
“Kau itu ya ...kerjannya di dalam kamar terus! Cari laki-laki kek! lihat itu anakanya bu Diah baru saja melahirkan cucu ke tiga padahal umurnya baru dua puuh depalan tahun, sementara kau sudah usia tiga puluh tahun masih saja perawan. Mau kau jad perawan tua?” omel Mama Iren
“nanti kalau ketemu jodohnya juga aku akan meninkah...”
“iya, tapi kapan? Kalau kau di dalam rumah terus sampaikapan kau akan ketemu jodoh Ha!?" itulah omelan Mama Iren setiap hari yang di dengar Ana "cepat siap-siap”
“Siap-siap? Siap-siap kemana?”
“Siap-siap untuk kencan malam ini jam tujuh di cafe Rainbow”
“What? Tapi itu satu jam lagi, pekerjaanku belum selesi ma...”
“Sudah lupakan novel mu itu, sekarang tutup leptopnya dan mandi sekrang juga!” Mama Iren keluar dari kemar Ana “Oh iya” Mama Iren menongolkan kepalanya di balik pintu “pakai baju berwarna merah, dandan yang cantik kalau perlu pinjam baju dan alat meke up Lyla” Mama Iren kemudain pergi setelah memberikan pesan kepada Ana
“Aaagghh!!” triak Ana frustasi
Jika Lyla memperkenalkan prianya sepuluh kali dan gagal menikah, kalau Ana gagal berkencan sepuluh kali dan hari ini adalah kencanya yang ke sebelas akankah gagal juga?
Flasback off
Pagi Hari
Seperti keluarga-keluarga yang lain, Ana dan keluaraganya sedang sarapan pagi bersama. Sebenarnya Ana malas makan bersama pasti sudah bisa di tebak, keluarganya akan menanyakan perihal kencan butanya semalam terlebih semalam untuk pertamakalinya dalam sejarah Ana diatar pulang oleh teman kencanya. Pasti Mama Iren berfikir kencanyannya semalam berhasil
“Biagaimana kencanmu semalam?” tanya Mama Iren bersemangat
Bingo
baru juga Ana duduk dikursi sudah di lontarkan pertanyaan, Mama nya itu sudah melebihi wartawan
“apa lagi? kalian pasti sudah tahu jawabannya" jawab Ana santai sambil mengambil nasi "seperti kencan-kencan sebelumnya ‘gagal’ ” Ana memeberikan penekanan untuk kalimat gagal
“Kau jangan bercanda, semalam mama lihat kau diantar pulang oleh teman kencan mu”
“itu hanya bentuk sopan satun saja, karena semalam sudah larut malam makanya dia mengantarkan ku pulang”
“Yah..., gagal deh punya mantu sopan, tajir dan baik hati” lesu mama Iren
“kakak yakin kencan buta kakak gagal? Kakak tidak menolak pria itu kan?” curiga Lyla
“Apa maksudmu aku menolak?”
“aku tadi pergi ke kamar kakak untuk mengambil alat make up ku dan aku melihat banyak barang barang brandit keluaran terbaru yang belum sempat aku beli karena harganya mahal. kalaupun semalam mengantarkan kakak adalah bentuk kesopan tetapi membelikan kakak barang-barang malah bukan bentuk kesopanan kan? Pasti pria itu tertarik dengan kakak, kenapa kakak menolaknya? apa dia sudah terlalu tua? " Lyla mengutarakan semua persepsi yang ada di otaknya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments